lily cyntia | PADJAJARAN UNIVERSITY (original) (raw)

Papers by lily cyntia

Research paper thumbnail of kelompok 4_modul 1.pdf

Research paper thumbnail of Lily Cyntia Fauzi 260110140148 PENGGOLONGAN OBAT ANTI-ULCER

Research paper thumbnail of Lily Cyntia Fauzi 260110140148 TUGAS PENDAHULUAN DIABETES

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_modul 1.pdf

Research paper thumbnail of LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II SISTEM DISPERSI

Research paper thumbnail of LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

Research paper thumbnail of 2601101401148_Lily Cyntia Fauzi_mikromeritika.docx

NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 6 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. Z... more NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 6 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ZEFANYA OKTIVINA LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 ABSTRAK

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_viskositas.docx

NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 29 APRIL 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2... more NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 29 APRIL 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ZEFANYA OKTIVINA LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 Abstrak

Research paper thumbnail of LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II SISTEM DISPERSI

NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 13 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ... more NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 13 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ZEFANYA OKTIVINA LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 Abstrak

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_LAPAK ANSTRUM.docx

Research paper thumbnail of 260110140148_BZ_sulfoamid dan antibiotik.docx

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_B2.pdf

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily CF_vitamin C.docx

Research paper thumbnail of Lily Cyntia Fauzi_260110140148_Kloram.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan bahan baku kloramfenikol dengan analisa kuanti... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan bahan baku kloramfenikol dengan analisa kuantitatif serta kualitatif dan pemerikasaan sediaan krim kloramfenikol secara kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri UVvis. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetapkan kadar bahan baku, uji kualitatif bahan baku, menetapkan kadar air dalam bahan baku, serta menentukan kadar dari sediaan krim. Untuk melakukan percobaan ini digunakan prinsip spektrofotoretri uv vis, kloramfenikol, penetapan kadar air, analisis kuantitatif, analisis kualitatif, serta sediaan krim. Spektrofotometri uv-vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar UV dan cahaya tampak yang diabsorpsi oleh sampel pada panjang gelombang 200-400nm (UV) dan 400-750nm (Vis). Percobaan ini dilakukan dengan menyiapkan sampel dalam berbagai konsentrasi, yaitu 8,12,16, 20, dan 24 ppm kemudian diukur dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang maksimum. Penentukan kadar air dilakukan dengan mengeringkan sampel kemudian ditimbang hingga berat konstan. Uji kualitatif yaitu, uji pewarnaan dengan Fujiwara (+merah pekat) dan Nessler (+ kuning pucat) dan uji kelarutan kloramfenikol dengan dilarutkan dalam etanol, ppg, dan air. Penetuan kadar kloramfenikol dalam sediaan krim dilakukan dengan menyiapkan sampel pada konsentrasi 20 ppm dan diukur pada panjang gelombang maksimum. Kadar bahan baku kloramfenikol yang didapat adalah 106%, kadar air dalam baku kloramfenikol adalah 0,22%, kloramfenikol lebih mudah larut dalam etanol kemudian propilenglikol dan agak sukar larut dalam air. Kadar kloramfenikol dalam sediaan krim yang telah dibuat adalah 102,37%%

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_PCT.pdf

NAMA : LILY CYNTIA FAUZI (260110140148) HARI, TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 5 OKTOBER 2015 ASISTEN :... more NAMA : LILY CYNTIA FAUZI (260110140148) HARI, TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 5 OKTOBER 2015 ASISTEN : 1. EKKY ILHAM 2. DESTRIA RAHMADINI LABORATORIUM ANALISIS FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 ABSTRAK

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_Ekstrak.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid d... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid dalam bentuk kuersetin dalam Guazumae folium. Guazumae folium ini berasal dari Guazumae ulmifolia L.. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar flavonoid yang terkandung didalamnya dan menentukan bobot jenis dari simplisia 5% dan 10%. Kadar abu total dan kadar abu total tidak larut asam merupakan parameter non spesifik yang mengacu pada persyaratan yang sudah ditetapkan BPOM RI. Percobaan ini didasarkan pada 3 prinsip, yaitu ekstrak, ekstraksi dan penentuan kadar abu total. Percobaan ini dilakukan dengan memijarkan ekstrak pada suhu 600˚C ± 25 ˚C, kemudian abu total yang terbentuk ditimbang. Kemudian, abu ini dilarutakan dalam asam dipijarkan lalu ditimbang abu tidak larut asamnya. Kadar flavonoid diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan KLT dengan menghitung Rf-nya. Bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. Kadar abu total yang terkandung dalam ekstrak Guazumae folium ini adalah sebesar 23,4% sedangkan kadar abu tidak larut asam adalah sebesar 37,6%. Bobot jenis dari ekstrak 5% adalah sebesar 0,91 g/ml dan ekstrak 10% adalah sebesar 0,941 g/ml. Kadar flavonoid yang didapat dari spektrofotometer UV-Vis adalah asebesar 2,12% atau 0,619% sedangkan Rf dari KLT adalah sebesar 0,12.

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_5.pdf

Kian hari penggunaan kosmetik terus meningkat. Berbagai konsumen pun berkreasi untuk membuat prod... more Kian hari penggunaan kosmetik terus meningkat. Berbagai konsumen pun berkreasi untuk membuat produk kosmetik yang menarik. Tak jarang, produsen menggunakan zat berbahaya demi menghasilkan produk kosmetik yang menarik, salah satunya adalah rhodamin B. Rhodamin B adalah pewarna merah yang digunakan oleh produsen jahat pada kosmetik seperti pada eyeshadow. Penggunaan rhodamin ini bersifat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan penggunanya. Untuk itu perlu dilakukan analisis adanya kandungan rhodamin B pada kosmetik tersebut. Analisis senyawa rhodamine B ini dapat dilakukan secara kualitatif dengan KLT atau kualitatif sekaligus kuantitatif dengan menggunakan instrumen spektrofotometri sinar tampak. Untuk analisis kuantitatif rhodamin B menggunakan metode standar adisi. Analisis ini dilakukan dengan melarutkan sampel yang kemudian dibagikan kedalam lima labu ukur dengan volume yang sama kemudian ditambahkan rhodamin baku dengan konsentrasi sama (50 ppm) tetapi volume berbeda (1mL, 2mL, 3mL, 4mL, 5mL). Sebelum sampel dimasukkan dalam labu, sampel terlebih dahulu diekstraksi padat cair dengan menggunakan n-heksan, kemudian diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut campur (ammonia 2% dalam etanol 70%). Analisis sampel dilakukan pada panjang gelombang 400-750nm. Dari analisis ini didapat hasil berupa absorbansi dan dibentuk dalam kurva dengan persamaan garisnya, yaitu y=0,14x + 0,0392 (r=0,9905%). dari sampel eyeshadow yang digunakan terkandung rhodamin B sebesar 0,07%.

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily CYntia Fauzi_5 6 7 ekstrak.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid d... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid dalam bentuk kuersetin dalam Guazumae folium. Guazumae folium ini berasal dari Guazumae ulmifolia L.. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar flavonoid yang terkandung didalamnya dan menentukan bobot jenis dari simplisia 5% dan 10%. Kadar abu total dan kadar abu total tidak larut asam merupakan parameter non spesifik yang mengacu pada persyaratan yang sudah ditetapkan BPOM RI. Percobaan ini didasarkan pada 3 prinsip, yaitu ekstrak, ekstraksi dan penentuan kadar abu total. Percobaan ini dilakukan dengan memijarkan ekstrak pada suhu 600˚C ± 25 ˚C, kemudian abu total yang terbentuk ditimbang. Kemudian, abu ini dilarutakan dalam asam dipijarkan lalu ditimbang abu tidak larut asamnya. Kadar flavonoid diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan KLT dengan menghitung Rf-nya. Bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. Kadar abu total yang terkandung dalam ekstrak Guazumae folium ini adalah sebesar 23,4% sedangkan kadar abu tidak larut asam adalah sebesar 37,6%. Bobot jenis dari ekstrak 5% adalah sebesar 0,91 g/ml dan ekstrak 10% adalah sebesar 0,941 g/ml. Kadar flavonoid yang didapat dari spektrofotometer UV-Vis adalah asebesar 2,12% atau 0,619% sedangkan Rf dari KLT adalah sebesar 0,12.

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_4.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan penetuan kadar parasetamol dan kafein dalam campuran table... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan penetuan kadar parasetamol dan kafein dalam campuran tablet parasetamol-kafein menggunakan metode spektrofotometri derivatif. Penggunaan spektrofotometri derivatif dipilih karena keunggulannya dalam menganalisis senyawa dengan kemungkinan overlapping tinggi seperti yang dialami oleh parasetamol (245nm) dan kafein (279nm). Prinsip metode spektrofotometri ini didasarkan dari manipulatif sehingga membentuk derivatifnya (zero crossing). Percobaan ini bertujuan untuk memahami prinsip zero crossing dalam menganalisis kadar zat aktif dalam sediaan campuran. Untuk menganalisa kadar parasetamol dan kafein dalam senyawa campuran diperlukan untuk membuat kurva baku spektra normal parasetamol (kadar kafein dalam larutan tetap, kadar parasetamol berubah-ubah) dan spektra normal kafein (kadar kafein dalam larutan berubah dan kadar parasetamol tetap). Persamaan garis kurva baku parasetamol yang terbentuk adalah y = -5,65.10 -4 + 5,8 . 10 -4 (r 2 =0,99) dan pada kafein adalah y = -2,515.10 -3x + 1,93.10 -3 (r 2 =0,980). Persamaan ini digunakan dalam penentuan kadar parasetamol serta kafein dalam tablet campuran parasetamol dan kafein. Kadar parasetamol yang terkandung dalam 50 mg tablet campuran ini adalah sebesar 89,5% dan kadar kafein sebesar 12,98%. Kadar ini tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia (2015).

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_3.pdf

Perhitungan kadar suatu obat analgesik seperti parasetamol, kafein dan aspirin dapat ditentukan d... more Perhitungan kadar suatu obat analgesik seperti parasetamol, kafein dan aspirin dapat ditentukan dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). KCKT merupakan suatu metode analisis kuantitatif serta kualitatif sekaligus metode pemisahan yang baik. Untuk itu, percobaan ini dilakukan untuk mengukur kadar aspirin dari sampel tablet aspirin. Prinsip kerja dari KCKT ini adalah dengan perpindahan massa antara fase diam dan fase gerak. Penggunaan instrumen ini membutuhkan detektor dimana pada percobaan kali ini digunakaan detektor UV pada panjang gelombang 275nm. Pada percobaan kali ini digunakan fase gerak berupa metanol dan air (30:70) dengan fase diam berupa kolom C 18 . Penginjeksian larutan uji dilakukan dengan laju alir 0,75 mL/menit. Kondisi ini didapatkan setelah dilakukannya optimasi. Untuk mengukur kadar aspirin dibutuhkan persamaan garis dari kurva baku. Persamaan garis yang didapat adalah y=0,057x -0,321. Larutan sampel diinjeksikan pada kondisi optimum tersebut, sehingga diperoleh kadar aspirin sebesar 161,9127% dimana kadar ini tidak memenuhi persyaratan yang ada pada Farmakope Indonesia.

Research paper thumbnail of kelompok 4_modul 1.pdf

Research paper thumbnail of Lily Cyntia Fauzi 260110140148 PENGGOLONGAN OBAT ANTI-ULCER

Research paper thumbnail of Lily Cyntia Fauzi 260110140148 TUGAS PENDAHULUAN DIABETES

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_modul 1.pdf

Research paper thumbnail of LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II SISTEM DISPERSI

Research paper thumbnail of LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

Research paper thumbnail of 2601101401148_Lily Cyntia Fauzi_mikromeritika.docx

NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 6 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. Z... more NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 6 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ZEFANYA OKTIVINA LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 ABSTRAK

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_viskositas.docx

NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 29 APRIL 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2... more NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 29 APRIL 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ZEFANYA OKTIVINA LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 Abstrak

Research paper thumbnail of LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II SISTEM DISPERSI

NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 13 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ... more NPM : 260110140148 HARI,TANGGAL PRAKTIKUM : RABU, 13 MEI 2015 ASISTEN : 1. NURUL ROHMANIASARI 2. ZEFANYA OKTIVINA LABORATORIUM FARMASI FISIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 Abstrak

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_LAPAK ANSTRUM.docx

Research paper thumbnail of 260110140148_BZ_sulfoamid dan antibiotik.docx

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_B2.pdf

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily CF_vitamin C.docx

Research paper thumbnail of Lily Cyntia Fauzi_260110140148_Kloram.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan bahan baku kloramfenikol dengan analisa kuanti... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan bahan baku kloramfenikol dengan analisa kuantitatif serta kualitatif dan pemerikasaan sediaan krim kloramfenikol secara kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri UVvis. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetapkan kadar bahan baku, uji kualitatif bahan baku, menetapkan kadar air dalam bahan baku, serta menentukan kadar dari sediaan krim. Untuk melakukan percobaan ini digunakan prinsip spektrofotoretri uv vis, kloramfenikol, penetapan kadar air, analisis kuantitatif, analisis kualitatif, serta sediaan krim. Spektrofotometri uv-vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar UV dan cahaya tampak yang diabsorpsi oleh sampel pada panjang gelombang 200-400nm (UV) dan 400-750nm (Vis). Percobaan ini dilakukan dengan menyiapkan sampel dalam berbagai konsentrasi, yaitu 8,12,16, 20, dan 24 ppm kemudian diukur dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang maksimum. Penentukan kadar air dilakukan dengan mengeringkan sampel kemudian ditimbang hingga berat konstan. Uji kualitatif yaitu, uji pewarnaan dengan Fujiwara (+merah pekat) dan Nessler (+ kuning pucat) dan uji kelarutan kloramfenikol dengan dilarutkan dalam etanol, ppg, dan air. Penetuan kadar kloramfenikol dalam sediaan krim dilakukan dengan menyiapkan sampel pada konsentrasi 20 ppm dan diukur pada panjang gelombang maksimum. Kadar bahan baku kloramfenikol yang didapat adalah 106%, kadar air dalam baku kloramfenikol adalah 0,22%, kloramfenikol lebih mudah larut dalam etanol kemudian propilenglikol dan agak sukar larut dalam air. Kadar kloramfenikol dalam sediaan krim yang telah dibuat adalah 102,37%%

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_PCT.pdf

NAMA : LILY CYNTIA FAUZI (260110140148) HARI, TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 5 OKTOBER 2015 ASISTEN :... more NAMA : LILY CYNTIA FAUZI (260110140148) HARI, TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 5 OKTOBER 2015 ASISTEN : 1. EKKY ILHAM 2. DESTRIA RAHMADINI LABORATORIUM ANALISIS FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015 ABSTRAK

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_Ekstrak.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid d... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid dalam bentuk kuersetin dalam Guazumae folium. Guazumae folium ini berasal dari Guazumae ulmifolia L.. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar flavonoid yang terkandung didalamnya dan menentukan bobot jenis dari simplisia 5% dan 10%. Kadar abu total dan kadar abu total tidak larut asam merupakan parameter non spesifik yang mengacu pada persyaratan yang sudah ditetapkan BPOM RI. Percobaan ini didasarkan pada 3 prinsip, yaitu ekstrak, ekstraksi dan penentuan kadar abu total. Percobaan ini dilakukan dengan memijarkan ekstrak pada suhu 600˚C ± 25 ˚C, kemudian abu total yang terbentuk ditimbang. Kemudian, abu ini dilarutakan dalam asam dipijarkan lalu ditimbang abu tidak larut asamnya. Kadar flavonoid diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan KLT dengan menghitung Rf-nya. Bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. Kadar abu total yang terkandung dalam ekstrak Guazumae folium ini adalah sebesar 23,4% sedangkan kadar abu tidak larut asam adalah sebesar 37,6%. Bobot jenis dari ekstrak 5% adalah sebesar 0,91 g/ml dan ekstrak 10% adalah sebesar 0,941 g/ml. Kadar flavonoid yang didapat dari spektrofotometer UV-Vis adalah asebesar 2,12% atau 0,619% sedangkan Rf dari KLT adalah sebesar 0,12.

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_5.pdf

Kian hari penggunaan kosmetik terus meningkat. Berbagai konsumen pun berkreasi untuk membuat prod... more Kian hari penggunaan kosmetik terus meningkat. Berbagai konsumen pun berkreasi untuk membuat produk kosmetik yang menarik. Tak jarang, produsen menggunakan zat berbahaya demi menghasilkan produk kosmetik yang menarik, salah satunya adalah rhodamin B. Rhodamin B adalah pewarna merah yang digunakan oleh produsen jahat pada kosmetik seperti pada eyeshadow. Penggunaan rhodamin ini bersifat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan penggunanya. Untuk itu perlu dilakukan analisis adanya kandungan rhodamin B pada kosmetik tersebut. Analisis senyawa rhodamine B ini dapat dilakukan secara kualitatif dengan KLT atau kualitatif sekaligus kuantitatif dengan menggunakan instrumen spektrofotometri sinar tampak. Untuk analisis kuantitatif rhodamin B menggunakan metode standar adisi. Analisis ini dilakukan dengan melarutkan sampel yang kemudian dibagikan kedalam lima labu ukur dengan volume yang sama kemudian ditambahkan rhodamin baku dengan konsentrasi sama (50 ppm) tetapi volume berbeda (1mL, 2mL, 3mL, 4mL, 5mL). Sebelum sampel dimasukkan dalam labu, sampel terlebih dahulu diekstraksi padat cair dengan menggunakan n-heksan, kemudian diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut campur (ammonia 2% dalam etanol 70%). Analisis sampel dilakukan pada panjang gelombang 400-750nm. Dari analisis ini didapat hasil berupa absorbansi dan dibentuk dalam kurva dengan persamaan garisnya, yaitu y=0,14x + 0,0392 (r=0,9905%). dari sampel eyeshadow yang digunakan terkandung rhodamin B sebesar 0,07%.

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily CYntia Fauzi_5 6 7 ekstrak.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid d... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan pemeriksaan mutu ekstrak dan perhitungan kadar flavonoid dalam bentuk kuersetin dalam Guazumae folium. Guazumae folium ini berasal dari Guazumae ulmifolia L.. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, dan kadar flavonoid yang terkandung didalamnya dan menentukan bobot jenis dari simplisia 5% dan 10%. Kadar abu total dan kadar abu total tidak larut asam merupakan parameter non spesifik yang mengacu pada persyaratan yang sudah ditetapkan BPOM RI. Percobaan ini didasarkan pada 3 prinsip, yaitu ekstrak, ekstraksi dan penentuan kadar abu total. Percobaan ini dilakukan dengan memijarkan ekstrak pada suhu 600˚C ± 25 ˚C, kemudian abu total yang terbentuk ditimbang. Kemudian, abu ini dilarutakan dalam asam dipijarkan lalu ditimbang abu tidak larut asamnya. Kadar flavonoid diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan KLT dengan menghitung Rf-nya. Bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer. Kadar abu total yang terkandung dalam ekstrak Guazumae folium ini adalah sebesar 23,4% sedangkan kadar abu tidak larut asam adalah sebesar 37,6%. Bobot jenis dari ekstrak 5% adalah sebesar 0,91 g/ml dan ekstrak 10% adalah sebesar 0,941 g/ml. Kadar flavonoid yang didapat dari spektrofotometer UV-Vis adalah asebesar 2,12% atau 0,619% sedangkan Rf dari KLT adalah sebesar 0,12.

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_4.pdf

Pada percobaan kali ini akan dilakukan penetuan kadar parasetamol dan kafein dalam campuran table... more Pada percobaan kali ini akan dilakukan penetuan kadar parasetamol dan kafein dalam campuran tablet parasetamol-kafein menggunakan metode spektrofotometri derivatif. Penggunaan spektrofotometri derivatif dipilih karena keunggulannya dalam menganalisis senyawa dengan kemungkinan overlapping tinggi seperti yang dialami oleh parasetamol (245nm) dan kafein (279nm). Prinsip metode spektrofotometri ini didasarkan dari manipulatif sehingga membentuk derivatifnya (zero crossing). Percobaan ini bertujuan untuk memahami prinsip zero crossing dalam menganalisis kadar zat aktif dalam sediaan campuran. Untuk menganalisa kadar parasetamol dan kafein dalam senyawa campuran diperlukan untuk membuat kurva baku spektra normal parasetamol (kadar kafein dalam larutan tetap, kadar parasetamol berubah-ubah) dan spektra normal kafein (kadar kafein dalam larutan berubah dan kadar parasetamol tetap). Persamaan garis kurva baku parasetamol yang terbentuk adalah y = -5,65.10 -4 + 5,8 . 10 -4 (r 2 =0,99) dan pada kafein adalah y = -2,515.10 -3x + 1,93.10 -3 (r 2 =0,980). Persamaan ini digunakan dalam penentuan kadar parasetamol serta kafein dalam tablet campuran parasetamol dan kafein. Kadar parasetamol yang terkandung dalam 50 mg tablet campuran ini adalah sebesar 89,5% dan kadar kafein sebesar 12,98%. Kadar ini tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia (2015).

Research paper thumbnail of 260110140148_Lily Cyntia Fauzi_3.pdf

Perhitungan kadar suatu obat analgesik seperti parasetamol, kafein dan aspirin dapat ditentukan d... more Perhitungan kadar suatu obat analgesik seperti parasetamol, kafein dan aspirin dapat ditentukan dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). KCKT merupakan suatu metode analisis kuantitatif serta kualitatif sekaligus metode pemisahan yang baik. Untuk itu, percobaan ini dilakukan untuk mengukur kadar aspirin dari sampel tablet aspirin. Prinsip kerja dari KCKT ini adalah dengan perpindahan massa antara fase diam dan fase gerak. Penggunaan instrumen ini membutuhkan detektor dimana pada percobaan kali ini digunakaan detektor UV pada panjang gelombang 275nm. Pada percobaan kali ini digunakan fase gerak berupa metanol dan air (30:70) dengan fase diam berupa kolom C 18 . Penginjeksian larutan uji dilakukan dengan laju alir 0,75 mL/menit. Kondisi ini didapatkan setelah dilakukannya optimasi. Untuk mengukur kadar aspirin dibutuhkan persamaan garis dari kurva baku. Persamaan garis yang didapat adalah y=0,057x -0,321. Larutan sampel diinjeksikan pada kondisi optimum tersebut, sehingga diperoleh kadar aspirin sebesar 161,9127% dimana kadar ini tidak memenuhi persyaratan yang ada pada Farmakope Indonesia.