Imam bachrul | University of Muhammadiyah Malang (original) (raw)

Papers by Imam bachrul

Research paper thumbnail of DAYA ANTIMIKROBA TANAMAN BERKHASIAT OBAT TERHADAP BAKTERI DENGAN METODE DIFUSI AGAR

Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dim... more Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, yang menandai kesadaran untuk kembali ke alam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya anti mikroba dari macam tanaman berkhasiat obat terhadap bakteri dengan merode difusi agar. Hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masing-masing bahan atimikroba yaitu Kunyit, Jahe, Kencur, Jeruk Nipis dan Belimbing Wuluh berpengaruh terhadap bakteri E. coli dan S.aureus. Pengaruh tersebut berupa pengaruh antimikroba yang dapat ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat yang berupa zona jernih. Adanya zona hambatan menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan terbentuknya zona jernih pada medium. Berdasarakn hasil adan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tanaman jeruk nipis paling efektif membunuh E.coli sedangkan kunyit paling tidak efektif membunuh E.coli. Tanaman jeruk nipis paling efektif membunuh S.aureus sedangkan jahe palig tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan S.aureus.
Kata Kunci: Tanaman Obat, Difusi Agar, E.coli dan S.aureus.

Research paper thumbnail of PEMANFAATAN REMPAH-REMPAH UNTUK BAHAN SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN TEMPE.docx

Tempe adalah makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan... more Tempe adalah makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan rempah-rempah terhadap kualitas tempe berdasarkan warna, tekstur, aroma, dan rasa tempe serta mengetahui perbedaan kualitas tempe yang ditambah dengan berbagai macam rempah-rempah. Hasil skoring warna tempe menunjukkan warnanya yang paling bagus adalah kemiri, ketumbar, bawang putih dengan rata-rata 4. Skoring kepadatan tempe yang paling padat adalah merica , ketumbar, cabai dengan rata-rata 4. Skoring aroma tempe yang memiliki aroma bagus adalah kemiri, merica, bawang putih dengan rerata 4 dan skoring pada rasa tempe yang memiliki rasa enak adalah kemri dan ketumbar dengan rerata 4. Penambahan rempah-rempah dalam proses pembuatan tempe dapat meningkatkan kualitas tempe, dengan menambah cita rasa. Rempah-rempah terkandung nutrisi yang juga diperlukan untuk pertumbuhan kapang, sehingga miselium kapang tumbuh lebih optimal. Warna, tekstur, aroma dan rasa tempe dengan penambahan rempah-rempah menunjukkan warna yang bervariasi.
Kata Kunci: Tempe, Rempah, Kedelai & Suplemen

Research paper thumbnail of PKMGT UMM _“MICGRAPART: CALLIGRAPHY USING MICROBES” INOVASI TERBARU DALAM PEMBUATAN SENI KALIGRAFI”

Research paper thumbnail of LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BIOLOGI KELAS X

Research paper thumbnail of Jaringan ikat.pdf

Research paper thumbnail of Jaringan Ikat 2

Research paper thumbnail of jaringan epitel .pdf

2. Kompetensi Khusus 1) Mahasiswa dapat mengamati berbagai struktur anatomi mikroskopi sel epitel... more 2. Kompetensi Khusus 1) Mahasiswa dapat mengamati berbagai struktur anatomi mikroskopi sel epitel pipih, kubus, kolumner, dan transisional.

Research paper thumbnail of SOLUSI CERDAS DIET THERAPY JANTUNG BERBASIS BUAH DAN SAYURAN LOKAL

Absraksi Dewasa ini penyakit jantung telah menjadi momok yang menghantui masyarakat. Banyak diant... more Absraksi Dewasa ini penyakit jantung telah menjadi momok yang menghantui masyarakat. Banyak diantara mereka mengidap penyakit jantung karena pola makan yang tidak sehat serta pengetahuan yang kurang tentang makanan-makanan yang dikonsumsinya. Data terakhir World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa serangan jantung masih menjadi pembunuh manusia nomor satu di negara maju dan berkembang dengan menyumbang 60 persen dari seluruh kematian. Sementara di Indonesia, 17 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Jenis makanan yang dikonsumsi juga sangat menyumbang meningkatnya penderita penyakit jantung, seperti jantung coroner, dll. Untuk mencegah sekaligus mengobati penyakit jantung, buah dan sayuran merupakan solusi cerdas yang dapat dijadikan sebagai makanan yang dikonsumsi setiap hari. Kandungan yang terdapat pada buah dan sayuran pada umumnya tidak memberatkan kinerja jantung serta mampu meminimalisir efek negative dari makanan yang dapat membahayakan jantung. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa jenis buah dan sayuran yang dapat dijadikan alternative dalam upaya diet terapi jantung.

Research paper thumbnail of kardiovasculer.pdf

Research paper thumbnail of Morfology Culex sp

Research paper thumbnail of Studi Mutu Jajanan Pasar Tradisional Berdasarkan Potensi Pencemaran Mikrobiologi Study of The Quality of Traditional Markets In The Past Based On Potential Pollution Microbiology

The traditional market is a public facility that is used as a place for the sale of food or snack... more The traditional market is a public facility that is used as a place for the sale of food or snack food that is frequently visited by the public plays an important role in fulfilling the needs of society. For example Karang Ploso Malang market less attention to hygienic sanitation personnel , premises and facilities as well as tools and equipment. It is very possible for microbial contamination. Microbial Bacteria can cause food poisoning through two mechanisms , namely intoxication and infection. There are three key factors that generally lead to extraordinary events (KLB) food poisoning caused by bacteria , ie contamination , growth , and survival (survival). Efforts to improve public health it is necessary to consider the basic human need to obtain a safe and healthy environment , which provides clean water , food ingredients / foods that are also healthy and clean. It also should pay attention to personal sanitation kehigienan , kehigienan places and facilities as well as tools and equipment. Abstrak Pasar tradisional merupakan fasilitas umum yang digunakan sebagai tempat untuk penjualan bahan makanan atau makanan jajanan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dan berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh pasar Karang Ploso Malang yang kurang memperhatikan kehigienisan sanitasi personal, tempat dan fasilitasnya serta peralatan dan perlengkapannya. Hal tersebut sangat memungkinkan untuk pencemaran mikroba. Mikroba Bakteri dapat menyebabkan keracunan pangan dengan melalui dua mekanisme, yaitu intoksikasi dan infeksi. Terdapat tiga faktor kunci yang umumnya menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan akibat bakteri, yaitu kontaminasi, pertumbuhan, dan daya hidup (survival). Usaha untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dirasa perlu mempertimbangkan kebutuhan dasar manusia untuk memperoleh lingkungan yang aman dan sehat, yang menyediakan air bersih, bahan makanan/ makanan yg sehat dan bersih pula. Selain itu juga harus memperhatikan kehigienan sanitasi personal, kehigienan tempat dan fasilitasnya serta peralatan dan perlengkapannya.

Research paper thumbnail of Pembelajaran Kognitif dan Efektif dengan Teori Pembelajaran Motorik

Research paper thumbnail of GENUS PHYMATODES.pdf

Research paper thumbnail of FAMILI BRASSICACEAE

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophy... more : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Deskripsi umum Brassicaceae (Cruciferae) atau suku kubis-kubisan ialah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Dalam keluarga ini terdapat sejumlah jenis sayuran yang banyak berguna bagi kehidupan manusia. Cruciferae adalah nama yang lebih dahulu digunakan yang artinya "pembawa silangan", yang mencerminkan ciri khas suku ini karena memiliki empat kelopak bunga yang tersusun menyerupai tanda silang atau salib. Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah tropika dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah. Secara keseluruhan, terdapat 350 marga (genus) dan sekitar 3.000 spesies. Berikut ini adalah daftar seluruh marga (genus) anggota Brassicaceae atau kubis-kubisan : GENUS BRASSICA Keterangan : 1. Genus Brassica 1.a. Mempunyai 4 mahkota yang menyerupai tanda silang atau salib. 1.b. Mempunyai 6 benang sari (4 panjang, 2 pendek). 1.c. Mempunyai 4 daun kelopak yang saling bersilangan dengan mahkota. GENUS BRASSICA KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Brassica DESKRIPSI UMUM Marga Brassica adalah sekelompok tumbuhan sawi yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadiasinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia. Spesies Brassica rapa Keterangan : 1. Spesies Brassica rapa 1.a. Mempunyai 4 mahkota yang menyerupai tanda silang atau salib. 1.b. Mempunyai 6 benang sari (4 panjang, 2 pendek). 1.c. Mempunyai 4 daun kelopak yang saling bersilangan dengan mahkota. 1.d. Tangkai daun berseling 1.e. Daun berbentuk bulat telur Spesies Brassica rapa KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Brassica Spesies : Brassica rapa L. DESKRIPSI UMUM Brassica rapa L. (sinonim B. campestris) adalah salah satu spesies dari suku sawi-sawian (Brassicaceae, dulu dikenal sebagai Cruciferae). Spesies ini amat beragam penampilannya, sehingga diperlukan pengelompokan di bawah spesies (infraspesifik) untuk memperjelas posisi setiap macamnya. Di dalamnya terdapat kelompok sayuran daun (misalnya sawi dan "rubsen"), sayuran umbi (dipanen umbi akarnya seperti turnip), pakan ternak, serta penghasil minyak (dari bijinya). Brassica rapa digolongkan menjadi beberapa "kelompok budidaya" (Cultivar Group):  B.rapa Kelompok chinensis (pakcoy)  B.rapa Kelompok nipposinica (Mizuna)  B.rapa Kelompok nippo-oleifera (Aburana)  B.rapa Kelompok parachinensis (sawi hijau)  B.rapa Kelompok pekinensis (sawi putih atau petsai)  B.rapa Kelompok rapa (turnip)  B.rapa Kelompok ruvo (rapini)  B.rapa Kelompok narinosa (Tatsoi) Spesies Brassica oleracea Keterangan : 1.Spesies Brassica oleracea. 1.a. Daun berbentuk bulat telur 1.b. Daun yang tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih. 1.c. Tangkai daun berseling. NB: kubis hanya dapat berbunga dan menghasilkan benih di daerah subtropis. Spesies Brassica oleracea KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Brassica Spesies : Brassica oleracea L. DESKRIPSI UMUM Brassica oleracea L. (suku kubis-kubisan atau Brassicaceae) biasa dikenal awam sebagai kubis atau kol. Namun demikian spesies ini mencakup juga berbagai jenis sayur-sayuran populer lain seperti kubis bunga (termasuk romanesco), brokoli, kubis tunas(brusselsprout), kolrabi, dan kailan. Semua jenis sayuran tersebut berasal dari moyang setengah liar yang sama yang juga merupakan sayuran pada masyarakat purba yang tinggal di sekitar Laut Tengah dan dimakan daunnya. Tumbuhan ini memang berasal dari daerah tersebut. Plinius sudah menyebut tentang beberapa macamnya dalam ensiklopedia yang ia tulis. Mudahnya spesies ini mengubah penampilannya secara drastis dimanfaatkan oleh para petani untuk menyeleksi bentuk-bentuk unik dan diperdagangkan dengan nama yang berbeda-beda seperti disebut di atas. Kolrabi dimanfaatkan pangkal batangnya yang menggelembung untuk dimakan, kailan dimanfaatkan daunnya yang terpisah, kubis dan kubis tunas dimanfaatkan daunnya yang tumbuh rapat, sedangkan kubis Raphanus sativus KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Raphanus Spesies : Raphanus sativus L. DESKRIPSI UMUM Raphanus sativus atau lebih dikenal dengan sebutan lobak adalah tumbuhan yang masuk ke dalam famili Brassicaceae (Cruciferae). Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman lobak berasal dari Tiongkok, dan telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman yang mudah ditanam baik di dataran rendah maupun pegunungan. Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet, Cipanas, dan Bedugul. Luas areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 hektare.

Research paper thumbnail of ANALISIS STUKTUR ANATOMI Impatien balsamina

Research paper thumbnail of AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN IV Serba-Serbi Model Pernikahan

Research paper thumbnail of PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TIKUS PUTIH MENGGUNAKAN DEKOK DAUN BELUNTAS

Research paper thumbnail of LAPORAN PENELITIAN FITOFARMAKA PENELITIAN B2P2TOOT

LAPORAN PENELITIAN FITOFARMAKA PENELITIAN B2P2TOOT (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fito... more LAPORAN PENELITIAN FITOFARMAKA PENELITIAN B2P2TOOT (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fitofarmaka yang dibina oleh Dr. Rr. Eko Susetyarini, M.Kes) Oleh: Moh. Imam Bahrul Ulum (201210070311121) Biologi 6A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JUNI 2015 A. Tujuan : 1. Melalui sinema fitomedika, mahasiswa dapat menyebutkan fungsi dan konsep yang penting dari B2P2TOOT secara mandiri 2. Pada museum jamu mahasiswa dapat mendeskripsikan macam-macam simplisia tanaman obat yang ada di B2P2TOOT minimal 10 secara mandiri 3. Melalui kebun produksi tanaman obat, mahasiswa dapat menyebutkan manfaat 3 tanaman yang terpilih sebagai obat secara mandiri. 4. Melalui kebun produksi tanaman obat, mahasiswa dapat mengidentifikasi 3 tanaman yang terpilih sebagai obat secara mandiri. 5. Melalui laboratorium pascapanen, mahasiswa dapat mendeskripsikan langkah-langkah pascapanen mulai dari proses pemanenan sampai produksi secara mandiri B. Fungsi dan Hal Penting dalam B2P2TOOT Fungsi dalam B2P2TOOT  Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional.  Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi plasma nutfah tanaman obat.  Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah tanaman obat.  Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan obat tradisional.  Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraaan di bidang tanaman obat dan obat tradisional.  pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pasca panen, analisis, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional.  pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Hal Penting yang Dilakukan B2P2TOOT adalah sebagai berikut:  Melaksanakan Saintifikasi Jamu : penelitian berbasis pelayanan  Mengembangkan bahan baku terstandarisasi  Mengembangkan jejaring kerjasama  Mengembangkan teknologi tepat guna  Desiminasi, sosialisasi dan pemanfaatan hasil litbang TO-OT  Mengembangkan karir dan mutu SDM  Meningkatkan perolehan HKI dari hasil litbang TO-OT  Mengembangkan sarana dan prasarana  Menyusun draft regulasi dan kebijakan teknis litbang TO-OT

Research paper thumbnail of TABEL PERBANDINGAN KURIKULUM 2004 (KBK), KURIKULUM 2006 (KTSP) DAN KURIKULUM 2013 (K13).pdf

Menekankan pada kompetensi yang merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang di... more Menekankan pada kompetensi yang merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Research paper thumbnail of RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI SMA KELAS XII SEMESTER I.pdf

Kelas/Semester : XII / I Alokasi Waktu : 4JP/ 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghay... more Kelas/Semester : XII / I Alokasi Waktu : 4JP/ 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli.

Research paper thumbnail of DAYA ANTIMIKROBA TANAMAN BERKHASIAT OBAT TERHADAP BAKTERI DENGAN METODE DIFUSI AGAR

Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dim... more Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia, yang menandai kesadaran untuk kembali ke alam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya anti mikroba dari macam tanaman berkhasiat obat terhadap bakteri dengan merode difusi agar. Hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masing-masing bahan atimikroba yaitu Kunyit, Jahe, Kencur, Jeruk Nipis dan Belimbing Wuluh berpengaruh terhadap bakteri E. coli dan S.aureus. Pengaruh tersebut berupa pengaruh antimikroba yang dapat ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat yang berupa zona jernih. Adanya zona hambatan menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan terbentuknya zona jernih pada medium. Berdasarakn hasil adan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tanaman jeruk nipis paling efektif membunuh E.coli sedangkan kunyit paling tidak efektif membunuh E.coli. Tanaman jeruk nipis paling efektif membunuh S.aureus sedangkan jahe palig tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan S.aureus.
Kata Kunci: Tanaman Obat, Difusi Agar, E.coli dan S.aureus.

Research paper thumbnail of PEMANFAATAN REMPAH-REMPAH UNTUK BAHAN SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN TEMPE.docx

Tempe adalah makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan... more Tempe adalah makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau beberapa bahan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan rempah-rempah terhadap kualitas tempe berdasarkan warna, tekstur, aroma, dan rasa tempe serta mengetahui perbedaan kualitas tempe yang ditambah dengan berbagai macam rempah-rempah. Hasil skoring warna tempe menunjukkan warnanya yang paling bagus adalah kemiri, ketumbar, bawang putih dengan rata-rata 4. Skoring kepadatan tempe yang paling padat adalah merica , ketumbar, cabai dengan rata-rata 4. Skoring aroma tempe yang memiliki aroma bagus adalah kemiri, merica, bawang putih dengan rerata 4 dan skoring pada rasa tempe yang memiliki rasa enak adalah kemri dan ketumbar dengan rerata 4. Penambahan rempah-rempah dalam proses pembuatan tempe dapat meningkatkan kualitas tempe, dengan menambah cita rasa. Rempah-rempah terkandung nutrisi yang juga diperlukan untuk pertumbuhan kapang, sehingga miselium kapang tumbuh lebih optimal. Warna, tekstur, aroma dan rasa tempe dengan penambahan rempah-rempah menunjukkan warna yang bervariasi.
Kata Kunci: Tempe, Rempah, Kedelai & Suplemen

Research paper thumbnail of PKMGT UMM _“MICGRAPART: CALLIGRAPHY USING MICROBES” INOVASI TERBARU DALAM PEMBUATAN SENI KALIGRAFI”

Research paper thumbnail of LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BIOLOGI KELAS X

Research paper thumbnail of Jaringan ikat.pdf

Research paper thumbnail of Jaringan Ikat 2

Research paper thumbnail of jaringan epitel .pdf

2. Kompetensi Khusus 1) Mahasiswa dapat mengamati berbagai struktur anatomi mikroskopi sel epitel... more 2. Kompetensi Khusus 1) Mahasiswa dapat mengamati berbagai struktur anatomi mikroskopi sel epitel pipih, kubus, kolumner, dan transisional.

Research paper thumbnail of SOLUSI CERDAS DIET THERAPY JANTUNG BERBASIS BUAH DAN SAYURAN LOKAL

Absraksi Dewasa ini penyakit jantung telah menjadi momok yang menghantui masyarakat. Banyak diant... more Absraksi Dewasa ini penyakit jantung telah menjadi momok yang menghantui masyarakat. Banyak diantara mereka mengidap penyakit jantung karena pola makan yang tidak sehat serta pengetahuan yang kurang tentang makanan-makanan yang dikonsumsinya. Data terakhir World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa serangan jantung masih menjadi pembunuh manusia nomor satu di negara maju dan berkembang dengan menyumbang 60 persen dari seluruh kematian. Sementara di Indonesia, 17 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Jenis makanan yang dikonsumsi juga sangat menyumbang meningkatnya penderita penyakit jantung, seperti jantung coroner, dll. Untuk mencegah sekaligus mengobati penyakit jantung, buah dan sayuran merupakan solusi cerdas yang dapat dijadikan sebagai makanan yang dikonsumsi setiap hari. Kandungan yang terdapat pada buah dan sayuran pada umumnya tidak memberatkan kinerja jantung serta mampu meminimalisir efek negative dari makanan yang dapat membahayakan jantung. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa jenis buah dan sayuran yang dapat dijadikan alternative dalam upaya diet terapi jantung.

Research paper thumbnail of kardiovasculer.pdf

Research paper thumbnail of Morfology Culex sp

Research paper thumbnail of Studi Mutu Jajanan Pasar Tradisional Berdasarkan Potensi Pencemaran Mikrobiologi Study of The Quality of Traditional Markets In The Past Based On Potential Pollution Microbiology

The traditional market is a public facility that is used as a place for the sale of food or snack... more The traditional market is a public facility that is used as a place for the sale of food or snack food that is frequently visited by the public plays an important role in fulfilling the needs of society. For example Karang Ploso Malang market less attention to hygienic sanitation personnel , premises and facilities as well as tools and equipment. It is very possible for microbial contamination. Microbial Bacteria can cause food poisoning through two mechanisms , namely intoxication and infection. There are three key factors that generally lead to extraordinary events (KLB) food poisoning caused by bacteria , ie contamination , growth , and survival (survival). Efforts to improve public health it is necessary to consider the basic human need to obtain a safe and healthy environment , which provides clean water , food ingredients / foods that are also healthy and clean. It also should pay attention to personal sanitation kehigienan , kehigienan places and facilities as well as tools and equipment. Abstrak Pasar tradisional merupakan fasilitas umum yang digunakan sebagai tempat untuk penjualan bahan makanan atau makanan jajanan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dan berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh pasar Karang Ploso Malang yang kurang memperhatikan kehigienisan sanitasi personal, tempat dan fasilitasnya serta peralatan dan perlengkapannya. Hal tersebut sangat memungkinkan untuk pencemaran mikroba. Mikroba Bakteri dapat menyebabkan keracunan pangan dengan melalui dua mekanisme, yaitu intoksikasi dan infeksi. Terdapat tiga faktor kunci yang umumnya menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan akibat bakteri, yaitu kontaminasi, pertumbuhan, dan daya hidup (survival). Usaha untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dirasa perlu mempertimbangkan kebutuhan dasar manusia untuk memperoleh lingkungan yang aman dan sehat, yang menyediakan air bersih, bahan makanan/ makanan yg sehat dan bersih pula. Selain itu juga harus memperhatikan kehigienan sanitasi personal, kehigienan tempat dan fasilitasnya serta peralatan dan perlengkapannya.

Research paper thumbnail of Pembelajaran Kognitif dan Efektif dengan Teori Pembelajaran Motorik

Research paper thumbnail of GENUS PHYMATODES.pdf

Research paper thumbnail of FAMILI BRASSICACEAE

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophy... more : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Deskripsi umum Brassicaceae (Cruciferae) atau suku kubis-kubisan ialah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Dalam keluarga ini terdapat sejumlah jenis sayuran yang banyak berguna bagi kehidupan manusia. Cruciferae adalah nama yang lebih dahulu digunakan yang artinya "pembawa silangan", yang mencerminkan ciri khas suku ini karena memiliki empat kelopak bunga yang tersusun menyerupai tanda silang atau salib. Brassicaceae ditemukan di hampir semua zona iklim sedang hingga daerah tropika dan yang paling banyak ditemukan di kawasan Laut Tengah. Secara keseluruhan, terdapat 350 marga (genus) dan sekitar 3.000 spesies. Berikut ini adalah daftar seluruh marga (genus) anggota Brassicaceae atau kubis-kubisan : GENUS BRASSICA Keterangan : 1. Genus Brassica 1.a. Mempunyai 4 mahkota yang menyerupai tanda silang atau salib. 1.b. Mempunyai 6 benang sari (4 panjang, 2 pendek). 1.c. Mempunyai 4 daun kelopak yang saling bersilangan dengan mahkota. GENUS BRASSICA KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Brassica DESKRIPSI UMUM Marga Brassica adalah sekelompok tumbuhan sawi yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadiasinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia. Spesies Brassica rapa Keterangan : 1. Spesies Brassica rapa 1.a. Mempunyai 4 mahkota yang menyerupai tanda silang atau salib. 1.b. Mempunyai 6 benang sari (4 panjang, 2 pendek). 1.c. Mempunyai 4 daun kelopak yang saling bersilangan dengan mahkota. 1.d. Tangkai daun berseling 1.e. Daun berbentuk bulat telur Spesies Brassica rapa KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Brassica Spesies : Brassica rapa L. DESKRIPSI UMUM Brassica rapa L. (sinonim B. campestris) adalah salah satu spesies dari suku sawi-sawian (Brassicaceae, dulu dikenal sebagai Cruciferae). Spesies ini amat beragam penampilannya, sehingga diperlukan pengelompokan di bawah spesies (infraspesifik) untuk memperjelas posisi setiap macamnya. Di dalamnya terdapat kelompok sayuran daun (misalnya sawi dan "rubsen"), sayuran umbi (dipanen umbi akarnya seperti turnip), pakan ternak, serta penghasil minyak (dari bijinya). Brassica rapa digolongkan menjadi beberapa "kelompok budidaya" (Cultivar Group):  B.rapa Kelompok chinensis (pakcoy)  B.rapa Kelompok nipposinica (Mizuna)  B.rapa Kelompok nippo-oleifera (Aburana)  B.rapa Kelompok parachinensis (sawi hijau)  B.rapa Kelompok pekinensis (sawi putih atau petsai)  B.rapa Kelompok rapa (turnip)  B.rapa Kelompok ruvo (rapini)  B.rapa Kelompok narinosa (Tatsoi) Spesies Brassica oleracea Keterangan : 1.Spesies Brassica oleracea. 1.a. Daun berbentuk bulat telur 1.b. Daun yang tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih. 1.c. Tangkai daun berseling. NB: kubis hanya dapat berbunga dan menghasilkan benih di daerah subtropis. Spesies Brassica oleracea KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Brassica Spesies : Brassica oleracea L. DESKRIPSI UMUM Brassica oleracea L. (suku kubis-kubisan atau Brassicaceae) biasa dikenal awam sebagai kubis atau kol. Namun demikian spesies ini mencakup juga berbagai jenis sayur-sayuran populer lain seperti kubis bunga (termasuk romanesco), brokoli, kubis tunas(brusselsprout), kolrabi, dan kailan. Semua jenis sayuran tersebut berasal dari moyang setengah liar yang sama yang juga merupakan sayuran pada masyarakat purba yang tinggal di sekitar Laut Tengah dan dimakan daunnya. Tumbuhan ini memang berasal dari daerah tersebut. Plinius sudah menyebut tentang beberapa macamnya dalam ensiklopedia yang ia tulis. Mudahnya spesies ini mengubah penampilannya secara drastis dimanfaatkan oleh para petani untuk menyeleksi bentuk-bentuk unik dan diperdagangkan dengan nama yang berbeda-beda seperti disebut di atas. Kolrabi dimanfaatkan pangkal batangnya yang menggelembung untuk dimakan, kailan dimanfaatkan daunnya yang terpisah, kubis dan kubis tunas dimanfaatkan daunnya yang tumbuh rapat, sedangkan kubis Raphanus sativus KLASIFIKASI Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Capparales Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian) Genus : Raphanus Spesies : Raphanus sativus L. DESKRIPSI UMUM Raphanus sativus atau lebih dikenal dengan sebutan lobak adalah tumbuhan yang masuk ke dalam famili Brassicaceae (Cruciferae). Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman lobak berasal dari Tiongkok, dan telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman yang mudah ditanam baik di dataran rendah maupun pegunungan. Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah dataran tinggi Pangalengan, Pacet, Cipanas, dan Bedugul. Luas areal tanaman lobak di Indonesia saat ini berkisar 15.700 hektare.

Research paper thumbnail of ANALISIS STUKTUR ANATOMI Impatien balsamina

Research paper thumbnail of AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN IV Serba-Serbi Model Pernikahan

Research paper thumbnail of PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TIKUS PUTIH MENGGUNAKAN DEKOK DAUN BELUNTAS

Research paper thumbnail of LAPORAN PENELITIAN FITOFARMAKA PENELITIAN B2P2TOOT

LAPORAN PENELITIAN FITOFARMAKA PENELITIAN B2P2TOOT (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fito... more LAPORAN PENELITIAN FITOFARMAKA PENELITIAN B2P2TOOT (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fitofarmaka yang dibina oleh Dr. Rr. Eko Susetyarini, M.Kes) Oleh: Moh. Imam Bahrul Ulum (201210070311121) Biologi 6A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JUNI 2015 A. Tujuan : 1. Melalui sinema fitomedika, mahasiswa dapat menyebutkan fungsi dan konsep yang penting dari B2P2TOOT secara mandiri 2. Pada museum jamu mahasiswa dapat mendeskripsikan macam-macam simplisia tanaman obat yang ada di B2P2TOOT minimal 10 secara mandiri 3. Melalui kebun produksi tanaman obat, mahasiswa dapat menyebutkan manfaat 3 tanaman yang terpilih sebagai obat secara mandiri. 4. Melalui kebun produksi tanaman obat, mahasiswa dapat mengidentifikasi 3 tanaman yang terpilih sebagai obat secara mandiri. 5. Melalui laboratorium pascapanen, mahasiswa dapat mendeskripsikan langkah-langkah pascapanen mulai dari proses pemanenan sampai produksi secara mandiri B. Fungsi dan Hal Penting dalam B2P2TOOT Fungsi dalam B2P2TOOT  Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan atau pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional.  Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, adaptasi dan koleksi plasma nutfah tanaman obat.  Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian plasma nutfah tanaman obat.  Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat dan obat tradisional.  Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraaan di bidang tanaman obat dan obat tradisional.  pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, pasca panen, analisis, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan obat tradisional.  pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Hal Penting yang Dilakukan B2P2TOOT adalah sebagai berikut:  Melaksanakan Saintifikasi Jamu : penelitian berbasis pelayanan  Mengembangkan bahan baku terstandarisasi  Mengembangkan jejaring kerjasama  Mengembangkan teknologi tepat guna  Desiminasi, sosialisasi dan pemanfaatan hasil litbang TO-OT  Mengembangkan karir dan mutu SDM  Meningkatkan perolehan HKI dari hasil litbang TO-OT  Mengembangkan sarana dan prasarana  Menyusun draft regulasi dan kebijakan teknis litbang TO-OT

Research paper thumbnail of TABEL PERBANDINGAN KURIKULUM 2004 (KBK), KURIKULUM 2006 (KTSP) DAN KURIKULUM 2013 (K13).pdf

Menekankan pada kompetensi yang merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang di... more Menekankan pada kompetensi yang merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Research paper thumbnail of RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI SMA KELAS XII SEMESTER I.pdf

Kelas/Semester : XII / I Alokasi Waktu : 4JP/ 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghay... more Kelas/Semester : XII / I Alokasi Waktu : 4JP/ 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli.

Research paper thumbnail of INVERTEBRATA1.pdf

Buku Saku Invertebrata ini berisi rangkuman terkait ciri-ciri hewan invertebrata. Buku Saku ini d... more Buku Saku Invertebrata ini berisi rangkuman terkait ciri-ciri hewan invertebrata. Buku Saku ini disusun untuk memudahkan siswa kelas X dalam pengenalan informasi mengenai hewan Invertebrata, sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dilengkapi dengan penjelasan mengenai hewan Invertebrata yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya Buku Saku diharapkan bisa lebih memberikan kemudahan bagi siswa SMA/MA kelas X dalam mempelajari hewan Invertebrata

Research paper thumbnail of RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

Research paper thumbnail of . RPP 4 Monera

Peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik dan perkembangbiakan bakteri, mengidentifikasi... more Peserta didik mampu mengidentifikasi karakteristik dan perkembangbiakan bakteri, mengidentifikasi dasar pengelompokan bakteri, menginokulasi bakteri/pour plate/streak plate dan pengecatan gram, mendeskripsikan peran bakteri dalam kehidupan, memiliki sikap kritis terhadap fenomena yang diamati, serta kolaboratif dalam melakukan pengamatan.

Research paper thumbnail of . RPP 3 Virus

Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur virus, replikasi virus dan mengklasifikasikan Virus... more Peserta didik mampu mengidentifikasi struktur virus, replikasi virus dan mengklasifikasikan Virus, mendeskripsikan peran virus dalam kehidupan; terlibat aktif dalam pembelajaran, memiliki sikap kritis terhadap fenomena yang diamati; serta kolaboratif dalam melakukan pengamatan.

Research paper thumbnail of . RPP 2 Keanekaragaman Hayati

Peserta didik mampu mengidentifikasi konsep keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem; meng... more Peserta didik mampu mengidentifikasi konsep keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem; mengidentifikasi keanekaragaman hayati Indonesia, memahami upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya, mengidentifikasi sistem klasifikasi makhluk hidup, membuat kunci determinasi sederhana; mengidentifikasi sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur; terlibat aktif dalam pembelajaran, memiliki sikap kritis terhadap fenomena yang diamati, serta kolaboratif dalam melakukan pengamatan.

Research paper thumbnail of . RPP 1 Ruang Lingkup Biologi

Peserta didik mampu mengidentifikasi ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biol... more Peserta didik mampu mengidentifikasi ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), melalui penerapan metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja; terlibat aktif dalam pembelajaran; terlibat aktif dalam pembelajaran, memiliki sikap kritis terhadap fenomena yang diamati, serta kolaboratif dalam melakukan pengamatan.