dika aristi | Diponegoro University (original) (raw)
Papers by dika aristi
As an archipelago, Indonesia has vast expanse of coastal area, that become a prominent source of ... more As an archipelago, Indonesia has vast expanse of coastal area, that become a prominent source of economic revenue for some communities in Indonesia. Numerous fishing village was formed as a result of economic activity. But unfortunately, the condition of settlements are very dense without orientation to the sustainable environment. The low quality of human resources affect the interpretation of the definition about healthy and livable housing for the community. Research on the quality of life (liveability) of the fishermen settlement area at Tambak Wedi RT.03 RW.02 coastal village in eco-settlement concepts is necessary to investigate the possibility of restructuring the fishing village's settlement into a more livable standards and appropriately the character of the local community. This research using descriptive, evaluative and development methods. The evaluation result about liveability level at Tambak Wedi RT.03 RW.02 coastal village by the eco-settlement criteria, which is consist of ecological, social, economic and institution aspect, show that the settlement is weak in the ecological aspect. Therefore, it is the most possible aspect to be restructured with some actual and simple action, so that the fishermen settlements become liveable and has good quality of life. Abstrak: Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki ribuan pulau dan sejumlah garis pantai yang menjadi andalan sumber pendapatan bagi sekelompok masyarakat. Permukiman desa-desa nelayan pun terbentuk sebagai dampak dari adanya aktivitas ekonomi tersebut. Akan tetapi nyatanya, kondisi permukiman yang muncul amatlah padat dan tidak berorientasi pada konsep lingkungan berkelanjutan. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia ditengarai mempengaruhi pemahaman dan interpretasi masyarakat setempat mengenai pemahaman akan definisi permukiman yang sehat dan layak huni. Penelitian mengenai tingkat kualitas hidup (liveability) dengan kriteria eco-settlement pada permukiman nelayan di desa pesisir Tambak Wedi RT.03 RW.02 ini penting untuk dilakukanm terutama untuk mengidentifikasi kemungkinan restrukturisasi agar permukiman tersebut menjadi area yang layak huni dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode desktiptif, evaluatif, dan development. Hasil evaluasi dan pengukuran tingkat kualitas hidup (liveability) permukiman nelayan di desa pesisir Tambak Wedi RT.03 RW.02 melalui kriteria eco-settlement, yang terdiri dari aspek ekologi, sosial, ekonomi dan kelembagaan ini menunjukkan kecenderungan permukiman tersebut masih rendah pada penilaian aspek ekologi. Oleh karena itu, aspek tersebutlah yang paling mungkin untuk direstrukturisasi dengan sejumlah aksi nyata yang sederhana, agar permukiman desa nelayan tersebut menjadi layak huni dan memiliki kualitas hidup yang baik. Kata Kunci: tingkat kualitas hidup, permukiman nelayan, pesisir, eco-settlement
As an archipelago, Indonesia has vast expanse of coastal area, that become a prominent source of ... more As an archipelago, Indonesia has vast expanse of coastal area, that become a prominent source of economic revenue for some communities in Indonesia. Numerous fishing village was formed as a result of economic activity. But unfortunately, the condition of settlements are very dense without orientation to the sustainable environment. The low quality of human resources affect the interpretation of the definition about healthy and livable housing for the community. Research on the quality of life (liveability) of the fishermen settlement area at Tambak Wedi RT.03 RW.02 coastal village in eco-settlement concepts is necessary to investigate the possibility of restructuring the fishing village's settlement into a more livable standards and appropriately the character of the local community. This research using descriptive, evaluative and development methods. The evaluation result about liveability level at Tambak Wedi RT.03 RW.02 coastal village by the eco-settlement criteria, which is consist of ecological, social, economic and institution aspect, show that the settlement is weak in the ecological aspect. Therefore, it is the most possible aspect to be restructured with some actual and simple action, so that the fishermen settlements become liveable and has good quality of life. Abstrak: Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki ribuan pulau dan sejumlah garis pantai yang menjadi andalan sumber pendapatan bagi sekelompok masyarakat. Permukiman desa-desa nelayan pun terbentuk sebagai dampak dari adanya aktivitas ekonomi tersebut. Akan tetapi nyatanya, kondisi permukiman yang muncul amatlah padat dan tidak berorientasi pada konsep lingkungan berkelanjutan. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia ditengarai mempengaruhi pemahaman dan interpretasi masyarakat setempat mengenai pemahaman akan definisi permukiman yang sehat dan layak huni. Penelitian mengenai tingkat kualitas hidup (liveability) dengan kriteria eco-settlement pada permukiman nelayan di desa pesisir Tambak Wedi RT.03 RW.02 ini penting untuk dilakukanm terutama untuk mengidentifikasi kemungkinan restrukturisasi agar permukiman tersebut menjadi area yang layak huni dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan metode desktiptif, evaluatif, dan development. Hasil evaluasi dan pengukuran tingkat kualitas hidup (liveability) permukiman nelayan di desa pesisir Tambak Wedi RT.03 RW.02 melalui kriteria eco-settlement, yang terdiri dari aspek ekologi, sosial, ekonomi dan kelembagaan ini menunjukkan kecenderungan permukiman tersebut masih rendah pada penilaian aspek ekologi. Oleh karena itu, aspek tersebutlah yang paling mungkin untuk direstrukturisasi dengan sejumlah aksi nyata yang sederhana, agar permukiman desa nelayan tersebut menjadi layak huni dan memiliki kualitas hidup yang baik. Kata Kunci: tingkat kualitas hidup, permukiman nelayan, pesisir, eco-settlement