Mimbar Agribisnis | University of Galuh (original) (raw)
Papers by Mimbar Agribisnis
MIMBAR AGRIBISNIS: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produksi cabai merah. Penelitian telah dilaksanakan di Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat dengan menggunakan pendekatan survey melalui analisis deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel petani cabai merah melalui simple random sampling dengan jumlah 33 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi pada usahatani cabai merah di daerah penelitian masih didasarkan pada minat dan pengalaman para petani, penggunaan faktor produksi masih belum sesuai dengan anjuran atau rekomendasi. Faktor produksi lahan, bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah sedangkan secara parsial faktor produksi pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi tetapi faktor produksi lahan dan bibit tidak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah.
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Agribisnis III, 2019
Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian lebih rendah dibandingkan sektor lainnya, bahkan cenderu... more Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian lebih rendah dibandingkan sektor lainnya, bahkan cenderung mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Lakbok dengan pertimbangan merupakan salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Ciamis. Data yang digunakan berupa data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia produktif, luas lahan pertanian, kepadatan penduduk agraris, produktivitas usahatani, jumlah penduduk yang menempuh pendidikan formal, dan jumlah agroindustri berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian, baik secara parsial maupun simultan.
Mimbar Agribisnis, 2018
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat produktivitas usahatani minap... more Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat produktivitas usahatani minapadi, dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas usahatani minapadi. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan studi kasus pada kelompok tani Ligar Jaya di Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungusari, Kota Tasikmalaya yang memiliki anggota kelompok sebanyak 12 orang dan diambil seluruhnya sebagai sampel penelitian. Produktivitas usahatani minapadi didekati dengan menggunakan produktivitas faktor total dimana tingkat produktivitas diukur dengan menggunakan TFPIP. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier bergandar dimana pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas minimum sebesar 0,7351, maksimum 1,0000, dan rata-rata 0,8775. Umur dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usahatani minapadi, sedangkan pengalaman, ukuran keluarga dan jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usahatani minapadi.
Mimbar Agribisnis, 2018
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha ternak ayam Sent... more Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha ternak ayam Sentul dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usaha ternak ayam Sentul. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai pada 10 kecamatan di Kabupaten Ciamis yang merupakan sentra produksi ayam Sentul. Sampel penelitian sebanyak 100 peternak. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi berganda dimana pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan ayam, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, tenaga kerja dan akses terhadap kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak ayam Sentul.. Sedangkan umur dan pengalaman peternak tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak ayam Sentul.
Mimbar Agribisnis, 2018
Perkembangan ternak domba di wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari dukungan potensi wilayah dan ... more Perkembangan ternak domba di wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari dukungan potensi wilayah dan kultur beternak masyarakat. Terdapat beberapa wilayah di Jawa Barat sebagai sentra pengembangan ternak domba. Namun, apakah sentra-sentra tersebut telah sesuai dengan daya tampung dan menjadi wilayah unggulan ternak domba. Oleh karena itu penelitian ini ditujukkan untuk melihat daya tampung wilayah terhadap ternak domba, wilayah unggulan ternak domba, dan wilayah pengembangan ternak domba di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi yang dijadikan tempat studi adalah Provinsi Jawa Barat. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa wilayah-wilayah di Jawa Barat yang memiliki Indeks Daya Dukung (IDD) hijauan berkateogri aman sebanyak 22 kabupaten/kota. Sedangkan wilayah-wilayah yang masuk kategori ternak domba sebagai ternak unggulan (LQ > 1) ada sebanyak 13 kabupaten/kota. Akan tetapi, berdasarkan hasil 2 analisis, yaitu IDD dan LQ menunjukkan hanya 8 kabupaten dan 3 perkotaan (Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Cirebon) yang berpotensi untuk pengembangan ternak domba ke depan. ABSTRACT Sheep livestock development in West Java can not be separated from the support of the regional potential and the culture of farming communities. There are several areas in West Java as a development center for sheep. However, if the centers has been in accordance with the capacity and become a featured region of sheep. Therefore, this study conducted to see the capacity of the region to the sheep, the area featured sheep and lamb livestock development areas in West Java. The method used is descriptive quantitative method. The location was used as study is the West Java Province. The results showed that regions in West Java that has Carrying Capacity Index (CCI) at forage in secure category in 22 districts/cities. While the areas categorized that sheep as a leading commodity (LQ> 1) are as many as 13 districts/cities. However, based on the results of two analyzes, namely CCI and LQ, showed only 8 districts and 3 cities (the city of Bogor, the city of Sukabumi, and the city of Cirebon) have potential for the future development of the sheep farm.
Abstrak Kabupaten Ciamis telah mengembangkan komoditas pangan utama dalam kerangka agribisnis den... more Abstrak Kabupaten Ciamis telah mengembangkan komoditas pangan utama dalam kerangka agribisnis dengan komoditas pangan utamanya adalah padi, jagung, dan kedelai, produktivitas tiga komoditas pangan utama di Kabupaten Ciamis tersebut lebih tinggi dibandingkan produktivitas di Provinsi Jawa Barat maupun Nasional. Namun sayangnya, belum dapat diketahui keunggulan kompetitifnya, karena pada dasarnya komoditas pangan utama yang diusahakan Kabupaten Ciamis sama dengan komoditas di kabupaten lain seperti Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Majalengka, ditambah lagi sebagian komoditas pangan dari Provinsi Jawa Tengah juga dipasarkan di Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Keunggulan kompetitif dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis, (2) Efisiensi usahatani dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis. Metode penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai yang berlokasi pada 2 kecamatan yaitu Kecamatan Cijeungjing dan Kecamatan Banjarsari, dengan pertimbangan bahwa dua kecamatan tersebut memiliki produktivitas tertinggi dari salah satu pangan utama (padi, jagung, kedelai) di Kabupaten Ciamis. Penentuan petani responden dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 62 orang petani. Alat analisis untuk mengetahui tingkat keunggulan kompetitif dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis dilakukan melalui pendekatan produktivitas, karena menurut Ramli dan Swastika (2005), Analisis keunggulan kompetitif pada dasarnya analog dengan penentuan tingkat produktivitas minimal dari suatu komoditas agar kompetitif terhadap usahatani komoditas lain. Sedangkan untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani dilakukan dengan cara membandingkan nilai R/C dari tiga komoditas pangan utama. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Kedelai memiliki nilai R/C lebih besar dibanding komoditas padi sawah dan jagung, oleh karena itu usahatani kedelai lebih efisien dibandingkan usahatani padi sawah dan jagung. (2) Produktivitas minimum padi agar kompetitif terhadap kedelai adalah 4.099 ton/ha sedangkan produktivitas minimum jagung agar kompetitif terhadap kedelai adalah 2.722 ton/ha. (3) Harga minimum padi agar kompetitif terhadap kedelai adalah Rp. 3.425 per kilogram sedangkan harga minimum jagung agar kompetitif terhadap kedelai adalah Rp. 3.734 per kilogram.
Mengubah suatu kebiasaan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, apalagi yang mempunyai resiko besa... more Mengubah suatu kebiasaan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, apalagi yang mempunyai resiko besar karena terkait dengan masalah sosial budaya. Pemahaman petani akan inovasi teknologi memerlukan kesiapan mental sampai mengambil keputusan untuk mengadopsinya melalui proses persepsi, karena tingkat adopsi dari suatu inovasi tergantung kepada persepsi adopter tentang karakteristik inovasi telnologi tersebut yang meliputi keunggulan relatif, tingkat kesesuaian tingkat kerumitan, dapat dicoba dan dapat diamati. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara Karakteristik petani, perilaku komunikasi dan dukungan usaha dengan persepsi petani terhadap penggunaan pupuk organik pada tanaman mendong. Secara parsial data dianalisis menggunakan Analisis Rank Spearman, sedangkan secara simultan menggunakan Analisis Koefisien Konkordans Kendall W. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-November tahun 2016 dengan menggunakan metode Survey. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling terhadap petani mendong di Kecamatan Manonjaya dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang petani. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik internal petani, dukungan iklim usaha serta persepsi petani terhadap pemupukan organik pada usahatani mendong termasuk dalam kategori sedang dan perilaku komunikasi termasuk dalam katagori rendah. Secara simultan terdapat hubungan antara karakteristik internal petani, perilaku komunikasi dan dukungan iklim usaha dengan persepsi petani terhadap penggunaan pupuk organik dengan tingkat keeratan hubungan sangat erat. Secara parsial yang mempunyai hubungan dengan persepsi penggunaan pupuk organik adalah perilaku komunikasi dan dukungan iklim usaha. Pembinaan terhadap petani baik secara individu maupun kelembagaan masih perlu dilakukan untuk mendorong petani menggunakan pupuk organik pada usahatani mendong. Abstract Changing a habit is not an easy job, let alone that has great risks as they relate to social and cultural issues. In understanding of technological innovation requires mental readiness to take the decision to adopt it through a process of perception, because the rate of adoption of an innovation depends on the perceptual characteristics of the adopter of innovation that includes the company telnologi relative advantage, the level of conformance level of complexity, can be tried and can be observed. The purpose of this study to examine the relationship between the characteristics of the farmers, the
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas... more Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas pada pembibitan ternak ayam buras. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani ternak ayam buras menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas/instansi yang terkait dengan penelitian. Penentuan responden dilakukan secara sensus terhadap seluruh anggota Kelompok Tani Makmur, yaitu sebanyak 43 orang yang menjadi peserta pelatihan aplikasi teknologi reproduksi ternak ayam buras yang diselenggarakan LPPM Universitas Galuh di Desa Utama Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas pada pembibitan ternak ayam buras dilihat dari indikator sifat inovasi yaitu relative advantage, compatibility, complexity, triability, dan observability. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rataan skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas pada pembibitan ternak ayam buras termasuk kedalam kategori cukup baik. Dengan demikian teknologi mesin tetas tersebut dapat diterima dan berpeluang untuk diadopsi oleh para petani ternak ayam buras. Abstract This study aims to determine the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding. The data used in this study consisted of primary data and secondary data. The primary data obtained through interviews with domestic poultry livestock farmers use pre-prepared questionnaires, while secondary data obtained from the offices/institutions associated with the research. Respondent conducted a census of all members of the Prosperous Farmers Group, as many as 43 people who participated in the livestock reproductive technology application training organized domestic poultry in the village LPPM Galuh University in Utama Village, District of Cijeungjing District, Ciamis Regency. Perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding nature of the innovation seen from the indicators are relative advantage, compatibility, complexity, triability, and observability. Data analysis was performed using analysis of the average score. The results showed that the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding included into the category quite well. Thus the technology incubator is unacceptable and likely to be adopted by livestock farmers free-range chicken.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produk... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam., dan (2) Tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan studi kasus pada Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam yang beranggotakan 26 orang dan keseluruhannya diambil sebagai sampel penelitian atau dilaksanakan sensus. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE dan tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam dianalisis dengan menggunakan fungsi produksi frontier stokhastik dimana pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan software Front41. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE Kelompok Agribisnis As-Salam di Kota Tasikmalaya adalah jumlah kepemilikan ternak, tenaga kerja, pakan konsentrat dan obat-obatan. Sedangkan pakan hijauan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi susu kambing PE di Kota Tasikmalaya, dan (2) Tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE Kelompok Agribisnis As-Salam di Kota Tasikmalaya berkisar antara 39,78% sampai dengan 99,04% dengan rata-rata sebesar 77,46%. Peternak yang mencapai efisiensi teknis di atas 70% sebanyak 17 orang, sedangkan yang mencapai efisiensi teknis di bawah atau sama dengan 70% sebanyak 9 orang. Kata kunci: Kambing PE, Fungsi Produksi¸Efisiensi Teknis Abstract The purpose of this study was to determine: (1) The factors that affect the production of PE goats in Agribusiness Farmers Group As-Salam, and (2) The level of technical efficiency is achieved on PE goat raising in Agribusiness Farmers Group As-Salam. The research was conducted by using a case study on agribusiness farmer group As-Salam consisting of 26 people and all of them were taken as a sample or census conducted. Factors that affect the production of milk goats and technical efficiency levels achieved on PE goat raising in Agribusiness Farmers Group As-Salam analyzed using stochastic frontier production function where the parameter estimation is done using software Front41. The results showed: (1) The factors that affect the production of milk PE goats in Agribusiness Farmers Group As-Salam is the number of livestock ownership, labor, feed
Beras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Untuk mempertahankan pasokan ber... more Beras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Untuk mempertahankan pasokan beras, maka diperlukan insentif yang memadai bagi petani dan sistem pemasaran yang efisien. Untuk menganalisis kondisi di atas diperlukan analisis efisiensi pemasaran yang meliputi: (1) Biaya pemasaran, dan (2) Efisiensi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metoda survey, pengambilan sampel petani dilakukan secara acak, sedangkan pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara snowball sampling. Data yang digunakan terdiri atas data primer dan sekunder, data dianalisis secara matematik dan deskriptif. Lokasi penelitian di sentra produksi padi di kabupaten Ciamis dan sentra produksi padi propinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Marjin pemasaran beras Rp. 3.553 per kg beras (Ciamis) dan Rp. 2.990 per kg beras (Jawa Barat), biaya pemasaran Rp.1.920 per kg gabah/beras (Ciamis) dan Rp.2.056 per kg gabah/beras (Jawa Barat), farmer's share petani 67,5 % (Ciamis) dan 76,1 %, (Jawa Barat), dan (2) Efisiensi pemasaran 18,3% (Ciamis) dan 19,6% (Jawa Barat). Pemasaran beras di kabupaten Ciamis dan propinsi Jawa Barat tergolong efisien, namun pemasaran beras dari kabupaten Ciamis lebih efisien dibanding pemasaran beras di propinsi Jawa Barat, karena biaya pemasaran beras dan harga gabah di kabupaten Ciamis lebih murah, dengan demikian beras yang berasal dari kabupaten Ciamis memiliki keunggulan kompetitif di pasar di tingkat propinsi Jawa Barat, khususnya di Bandung. Abstract Rice is the staple food for Indonesian people, to maintain domestic supply, rice market must be efficient. The purposes of this study are to analyze: (1) Marketing cost and (2) Marketing efficiency. This study used survey methods, snowball sampling is done in this study, data used consist of primary and secondary data, the data were analyzed by mathematic and descriptive analyze, the location of the study is in the centre of rice production in Ciamis district and centre of rice production in West Java. The results show that thr rice marketing in Ciamis is more efficient than those of West Java Province, this condition is due to low cost of marketing and lower price of paddy, therefore the rice which produced in Ciamis district has competitve advantage in the market in West Java.
Raskin merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002... more Raskin merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002, yang ditujukan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya sering target lima tepat tidak tercapai atau kurang efektif dan efisien. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi distribusi Raskin hingga sampai ke rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) Program Raskin di Jatinangor dan Kecamatan Buahdua. Desain penelitian yang digunakan kuantitatif dengan teknik survei deskriptif. Tehnik pengambilan sampel secara Two-stage-Cluster random sampling, dengan 82 penerima raskin. Hasil kajian menyimpulkan bahwa secara umum penilaian RTS-PM terhadap efektivitas distribusi Raskin cukup efektif (rata-rata terbobot 2,94). Sedangkan per indikator: dari segi ketepatan sasaran 2,29 (tidak tepat), ketepatan jumlah 1,96 (tidak tepat), ketepatan harga 3,65 (tepat), ketepatan waktu 3,80 (tepat), dan ketepatan kualitas 3,05 (cukup tepat). Tingkat efisiensi distribusi Raskin 0,025, maka distribusi Raskin di Kabupaten Sumedang dapat dikatakan efisien. Jika dikomparatifkan, maka pelaksanaan raskin di Kecamatan Jatinangor lebih efektif dan efisien dibanding di Kecamatan Buahdua. Abstract Raskin is one of the Indonesian government programs that have been implemented since 2002, aimed at reducing the burden of expenditure of poor households as a form of support to improve the food security of society. However, in practice often the target of five right is not reached or less effective and efficient. This study aimed to analyze the effectiveness and efficiency of the distribution of Raskin to get to the target beneficiary households (RTS-PM) Raskin in Jatinangor and Buahdua District. The design study is quantitative descriptive survey techniques. Sampling techniques Two-stage random cluster sampling, with 82 recipients Raskin. The results of the study concluded that overall assessment of the effectiveness of RTS-PM Raskin distribution is effective (a weighted average of 2.94). While per indicator: in terms of targeting accuracy of 2.29 (not exact), the accuracy of the amount of 1.96 (not exact), the accuracy of the price 3.65 (right), timeliness of 3.80 (right) and accuracy of quality 3.05 (quite rightly). Raskin distribution efficiency level of 0.025, then the distribution of Raskin in Sumedang can be said to be efficient. If compared beetwen JatinangorDistrict and Buahdua District, then the implementation of Raskin in District Jatinangor more effectively and efficiently than in the District Buahdua.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan strategi pengembangan ayam Sentul di K... more Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan strategi pengembangan ayam Sentul di Kabupaten Ciamis. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai. Penelitian dilaksanakan pada pada bulan September sampai dengan Oktober 2015. Responden terdiri atas: (1) Peternak ayam Sentul sebanyak 36 orang, dan (2) Responden lainnya, yaitu pegawai dinas/instansi pemerintah dan akademisi sebanyak 8 orang. Data penelitian terdiri atas data primer dan data sekunder. Strategi pengembangan ayam Sentul di Kabupaten Ciamis dirumuskan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan ayam Sentul di Kabupaten Ciamis adalah: (1) Meningkatkan supply day old chick (DOC) untuk memenuhi kebutuhan peternak, (2) Meningkatkan penawaran melalui peningkatan populasi ayam Sentul untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap daging ayam, (3) Pembuatan sentra produksi ayam Sentul untuk mengantisipasi tarik menarik kepentngan penggunaan lahan antara budidaya ayam Sentul dengan pemukiman serta untuk memudahkan di dalam monitoring kesehatan ayam Sentul, (4) Peningkatan jumlah kepemilikan ayam Sentul per peternak melalui skema kredit program dengan penekanan pada kegiatan monitoring dan evaluasi agar tepat pada tujuan dan sasaran, (5) Peningkatan kemampuan teknis peternak dalam memelihara ayam Sentul melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan maupun bimbingan teknis untuk meningkatkan produktivitas, (6) Peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui kebijakan produksi yang didukung dengan koordinasi lintas sektoral yang baik, (7) Pemberian subsidi produksi untuk menjamin kelangsungan produksi agar tidak terpengaruh secara signifikan oleh fluktuasi harga sarana produksi, dan (8) Peningkatan kemampuan manajemen peternak dalam hal kesehatan ayam Sentul melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan maupun bimbingan teknis untuk mendukung tercapainya efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Abstract This research was conducted with the aim to formulate Sentul chicken development strategies in Ciamis. The research was conducted using the survey method. Research was conducted in September and October 2015. Respondents consisted of: (1) Breeders chicken Sentul many as 36 people, and (2) Other respondents, namely civil servants / government agencies and academia as many as 8 people. The research data consist of primary data and secondary data. Sentul chicken development strategy in Ciamis formulated using SWOT analysis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produksi cabai merah. Penelitian telah dilaksanakan di Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat dengan menggunakan pendekatan survey melalui analisis deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel petani cabai merah melalui simple random sampling dengan jumlah 33 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi pada usahatani cabai merah di daerah penelitian masih didasarkan pada minat dan pengalaman para petani, penggunaan faktor produksi masih belum sesuai dengan anjuran atau rekomendasi. Faktor produksi lahan, bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah sedangkan secara parsial faktor produksi pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi tetapi faktor produksi lahan dan bibit tidak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah. Abstract This research aims to determine the influence and use of factors of production to the production of red chilli. Research has been conducted in the district of Majalengka, West Java Argapura using survey approach through quantitative descriptive analysis. Sampling red chili farmers through simple random sampling with 33 people. The results of this research showed that the use of factors of production in the red chili farming in the area of research is still based on interests and experience of the farmers, the use of factors of production are still not in accordance with the advice or recommendations. Production factors of land, seed, fertilizer, pesticides, and labor simultaneously significant effect on the production of red chilli while partial factors of production of fertilizers, pesticides and labor affect the production but production factors of land and seed did not significantly affect the production of red chilli.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, (2) Fakt... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, (2) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri keripik ubi kayu, (3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan purposive sampling yaitu penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal, maka responden yang diambil satu orang pengusaha keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamtan Cipaku Kabupaten Ciamis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh pengusaha keripik ubi kayu dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.152.500,00 penerimaannya sebesar Rp 2.850.000,00 dan pendapatannya sebesar Rp 1.697.500,00. 2) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada pengembangan agroindustri keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis terdiri dari kekuatan, kelemahan dan peluang, ancaman. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yaitu tersedianya cukup jumlah tenaga kerja, produksi mudah dilakukan, produk keripik ubi kayu yang tahan lama, harga produk yang terjangkau. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu keterbatasan permodalan, kualitas SDM yang masih kurang, pengemasan produk masih sederhana, dan promosi masih kurang. Faktor-faktor yang menjadi peluang yaitu tidak ada pesaing produk sejenis disatu daerah, pangsa pasar yang masih luas, permintaan semakin meningkat, cuaca tidak mempengaruhi produksi. Faktor-faktor yang menjadi ancaman yaitu kelangkaan bahan baku, fluktuasi harga bahan baku, kurang adanya peran dari pemerintah, dan kenaikan harga sarana produksi. 3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis yaitu mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, mempertahankan kontinyuitas produksi untuk memenuhi permintaan, optimalisasi kualitas SDM untuk memenuhi permintaan produk, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar, pengelolaan tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku, keseragaman harga jual dengan peran serta pengawasan pemerintah, penganekaragaman pengemasan untuk memaksimalkan produksi dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait dalam menyikapi permodalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besarnya biaya dan pendapatan agroindustri tahu dal... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besarnya biaya dan pendapatan agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi, 2) besarnya R/C agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi, 3) besarnya titik impas nilai penjualan dan titik impas volume produksi agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah survai dengan mengambil kasus di Desa Buniseuri. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel acak sederhana sebanyak 20 persen dari anggota populasi 115 orang, yaitu 23 perajin tahu. Data yang diperoleh dianalisis secra deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Biaya produksi agroindustritahu di
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani cabai dilihat dari system p... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani cabai dilihat dari system panen yang dilakukan petani yaitu sistem panen merah dan yang melakukan sistem panen hijau di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode survey, adapun data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Penentuan petani sampel memakai metode sampel acak proporsional (proporsional random sampling), jumlah responden yang diambil sebanyak 36 petani, terdiri dari petani cabai yang melakukan panen merah sebanyak 9 orang dan petani cabai yang melakukan panen sistem hijau sebanyak 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani cabai dengan sistem panen merah lebih besar baik dilihat dari segi biaya yang dikeluarkan maupun dari penerimaan dan pendapatan yang diperoleh serta nilai R-C yang dihasilkan.
The Increasing of Productivity and Cow Farmers Income By Artificial Insemination. Case Study at D... more The Increasing of Productivity and Cow Farmers Income By Artificial Insemination. Case Study at Distict of Tasikmalaya. The aims of this research are to know: level of productivity and income of cow farmers by artificial insemination, and natural farmer; in Tasikmalaya. Survey was the method used. There were 15 farmer as sampling unit of The Insemination Farmer and 17 the natural farmer. The result of the research can be concluded that: The produkductivity of artificial insemination farmer more than the productivity of natural farmer; both of the farmers were on equal fragnant productivity. It were one baby cow for one time of the fragnan. But the artificial insemination farmer have short interval. On 23 Th months the artificial insemination farmers have two times fragnant; the growth rate of the artificial insemination cow was faster then the growth rate of the natural cow. The baby cow by artificial insemination reach 105-110 kg on 4 Th months, but the natural were only 65-75 kg on 6-8 Th months. Net income of artificial insemination farmers were 5,65 percents on the total investments, while the natural farmer were 3,44 percent per month.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kelayakan finansial usaha pupuk organik ... more Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kelayakan finansial usaha pupuk organik curah pada Kelompok Tani Serang Kuning di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, (2) Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan pada usaha pupuk organik curah Kelompok Tani Serang Kuning di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada Kelompok Tani Serang Kuning yang berada di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Penarikan sampel dilakukan secara purposive. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan usaha/finansial yaitu dengan menggunakan rumus NPV, IRR, Net B/C dan Payback Periods. Hasil analisis menunjukkan: 1. Nilai NPV sebesar Rp. 443.274.340,- berarti responden memperoleh keuntungan pada tingkat bunga 12 persen sebesar Rp. 443.274.340,-. Nilai Net B/C sebesar 1,43 ini berarti setiap 1,00 modal yang ditanam pada usaha pupuk organik curah akan memperoleh manfaat sebesar 1,43. Nilai IRR yang diperoleh sebesar 28 persen, berarti tingkat bunga bank maksimum yang mampu dibayar oleh responden sebesar 28 persen per tahun atau lebih besar dari tingkat bunga 12 persen. Dilihat dari nilai NPV, Net B/C dan IRR maka usaha pupuk organic curah di Desa Salakaria layak untuk diusahakan, karena nilai NPV nya lebih dari 0, Net B/C lebih dari 1, dan IRR nya lebih besar dari tingkat bunga bank yang berlaku. 2. Jangka waktu pengembalian modal yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha pupuk organik curah pada kelompok tani di Desa Salakaria yaitu 2 tahun 5 bulan 21 hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luas dan klasifikasi lahan pertanian pangan eksis... more Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luas dan klasifikasi lahan pertanian pangan eksisting; identifikasi rata-rata luas lahan pertanian pangan yang beralih fungsi; identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian pangan; dan menyusun strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan di Kota Tasikmalaya.Berdasarkan hasil analisis, hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa luas lahan pertanian Kota Tasikmalaya 12.519 Ha, terdiri dari lahan sawah 5.993 Ha dan lahan pertanian bukan sawah 6.526 hektar. Berdasarkan sistem pengairannnya lahan sawah terdiri dari lahan sawah irigasi 5.055 hektar dan tadah hujan 938 hektar; Dalam periode waktu delapan tahun terakhir terjadi alih fungsi lahan sawah seluas 191 Ha. Faktanya dilapangan luas lahan pertanian yang beralih fungsi lebih luas lagi, karena cukup banyak satuan hamparan lahan sawah yang tidak tercatat beralih fungsi; Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu: yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal meliputi Faktor Teknis; Faktor Ekonomis dan Faktor sosial. Sementara faktor ekternal yang mempenagruhi alih fungsi lahan pertanian diantaranya adalah laju pertumbuhan penduduk, kebijakan pembangunan pemerintah (daerah) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Rekomendasi pengendalian alih fungsi lahan pertanian ini berbasiskan pada faktor-faktor yang menyababkan alih fungsi lahan pertanian tersebut.
Penggunaan sumberdaya yang optimal merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan keber... more Penggunaan sumberdaya yang optimal merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan keberhasilan produksi. Maka dari itu, kombinasi yang tepat dalam penggunaan sumberdaya yang tersedia dalam proses produksi harus dilakukan secara optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi aktual dan optimal agroindustri berbahan baku stroberi serta selisih penerimaan sebelum dan sesudah dilakukan optimasi. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan penentuan lokasi secara purposive. Analisis menggunakan Linear Programming. Hasil penelitian menunjukkan Kondisi aktual berdasarkan penggunaan bahan baku adalah 40 kg untuk dodol stroberi, 20 kg untuk selai stroberi dan 20 kg untuk sirup stroberi. Berdasarkan penggunaan tenaga kerja adalah 24 JKO untuk dodol stroberi, 4 JKO untuk selai stroberi dan 4 JKO untuk sirup stroberi, sehingga dengan 30 kg dodol stroberi, 12 kg selai dan 17,5 kg (≈35 botol) sirup stroberi, diperoleh penerimaan sebesar Rp. 2.505.000. Kondisi optimal berdasarkan penggunaan bahan baku adalah 39,67 kg untuk dodol stroberi, 40,33 kg untuk sirup stroberi, dan tidak memproduksi selai stroberi. Berdasarkan penggunaan tenaga kerja adalah 23,86 JKO untuk dodol stroberi, 8,14 JKO untuk sirup stroberi, sehingga dengan 29,83 kg dodol stroberi dan 35,37 kg (≈ 71 botol) sirup stroberi diperoleh penerimaan Rp. 2.552.716. Perbedaan penerimaan sebelum dan sesudah dilakukan optimasi adalah Rp. 47.716.
MIMBAR AGRIBISNIS: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produksi cabai merah. Penelitian telah dilaksanakan di Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat dengan menggunakan pendekatan survey melalui analisis deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel petani cabai merah melalui simple random sampling dengan jumlah 33 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi pada usahatani cabai merah di daerah penelitian masih didasarkan pada minat dan pengalaman para petani, penggunaan faktor produksi masih belum sesuai dengan anjuran atau rekomendasi. Faktor produksi lahan, bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah sedangkan secara parsial faktor produksi pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi tetapi faktor produksi lahan dan bibit tidak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah.
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Agribisnis III, 2019
Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian lebih rendah dibandingkan sektor lainnya, bahkan cenderu... more Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian lebih rendah dibandingkan sektor lainnya, bahkan cenderung mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Lakbok dengan pertimbangan merupakan salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Ciamis. Data yang digunakan berupa data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia produktif, luas lahan pertanian, kepadatan penduduk agraris, produktivitas usahatani, jumlah penduduk yang menempuh pendidikan formal, dan jumlah agroindustri berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sektor pertanian, baik secara parsial maupun simultan.
Mimbar Agribisnis, 2018
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat produktivitas usahatani minap... more Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat produktivitas usahatani minapadi, dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas usahatani minapadi. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan studi kasus pada kelompok tani Ligar Jaya di Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungusari, Kota Tasikmalaya yang memiliki anggota kelompok sebanyak 12 orang dan diambil seluruhnya sebagai sampel penelitian. Produktivitas usahatani minapadi didekati dengan menggunakan produktivitas faktor total dimana tingkat produktivitas diukur dengan menggunakan TFPIP. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier bergandar dimana pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas minimum sebesar 0,7351, maksimum 1,0000, dan rata-rata 0,8775. Umur dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usahatani minapadi, sedangkan pengalaman, ukuran keluarga dan jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas usahatani minapadi.
Mimbar Agribisnis, 2018
Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha ternak ayam Sent... more Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha ternak ayam Sentul dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan usaha ternak ayam Sentul. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai pada 10 kecamatan di Kabupaten Ciamis yang merupakan sentra produksi ayam Sentul. Sampel penelitian sebanyak 100 peternak. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi berganda dimana pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan ayam, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, tenaga kerja dan akses terhadap kredit berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak ayam Sentul.. Sedangkan umur dan pengalaman peternak tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan peternak ayam Sentul.
Mimbar Agribisnis, 2018
Perkembangan ternak domba di wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari dukungan potensi wilayah dan ... more Perkembangan ternak domba di wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari dukungan potensi wilayah dan kultur beternak masyarakat. Terdapat beberapa wilayah di Jawa Barat sebagai sentra pengembangan ternak domba. Namun, apakah sentra-sentra tersebut telah sesuai dengan daya tampung dan menjadi wilayah unggulan ternak domba. Oleh karena itu penelitian ini ditujukkan untuk melihat daya tampung wilayah terhadap ternak domba, wilayah unggulan ternak domba, dan wilayah pengembangan ternak domba di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi yang dijadikan tempat studi adalah Provinsi Jawa Barat. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa wilayah-wilayah di Jawa Barat yang memiliki Indeks Daya Dukung (IDD) hijauan berkateogri aman sebanyak 22 kabupaten/kota. Sedangkan wilayah-wilayah yang masuk kategori ternak domba sebagai ternak unggulan (LQ > 1) ada sebanyak 13 kabupaten/kota. Akan tetapi, berdasarkan hasil 2 analisis, yaitu IDD dan LQ menunjukkan hanya 8 kabupaten dan 3 perkotaan (Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Cirebon) yang berpotensi untuk pengembangan ternak domba ke depan. ABSTRACT Sheep livestock development in West Java can not be separated from the support of the regional potential and the culture of farming communities. There are several areas in West Java as a development center for sheep. However, if the centers has been in accordance with the capacity and become a featured region of sheep. Therefore, this study conducted to see the capacity of the region to the sheep, the area featured sheep and lamb livestock development areas in West Java. The method used is descriptive quantitative method. The location was used as study is the West Java Province. The results showed that regions in West Java that has Carrying Capacity Index (CCI) at forage in secure category in 22 districts/cities. While the areas categorized that sheep as a leading commodity (LQ> 1) are as many as 13 districts/cities. However, based on the results of two analyzes, namely CCI and LQ, showed only 8 districts and 3 cities (the city of Bogor, the city of Sukabumi, and the city of Cirebon) have potential for the future development of the sheep farm.
Abstrak Kabupaten Ciamis telah mengembangkan komoditas pangan utama dalam kerangka agribisnis den... more Abstrak Kabupaten Ciamis telah mengembangkan komoditas pangan utama dalam kerangka agribisnis dengan komoditas pangan utamanya adalah padi, jagung, dan kedelai, produktivitas tiga komoditas pangan utama di Kabupaten Ciamis tersebut lebih tinggi dibandingkan produktivitas di Provinsi Jawa Barat maupun Nasional. Namun sayangnya, belum dapat diketahui keunggulan kompetitifnya, karena pada dasarnya komoditas pangan utama yang diusahakan Kabupaten Ciamis sama dengan komoditas di kabupaten lain seperti Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Majalengka, ditambah lagi sebagian komoditas pangan dari Provinsi Jawa Tengah juga dipasarkan di Kabupaten Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Keunggulan kompetitif dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis, (2) Efisiensi usahatani dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis. Metode penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai yang berlokasi pada 2 kecamatan yaitu Kecamatan Cijeungjing dan Kecamatan Banjarsari, dengan pertimbangan bahwa dua kecamatan tersebut memiliki produktivitas tertinggi dari salah satu pangan utama (padi, jagung, kedelai) di Kabupaten Ciamis. Penentuan petani responden dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 62 orang petani. Alat analisis untuk mengetahui tingkat keunggulan kompetitif dari tanaman pangan utama di Kabupaten Ciamis dilakukan melalui pendekatan produktivitas, karena menurut Ramli dan Swastika (2005), Analisis keunggulan kompetitif pada dasarnya analog dengan penentuan tingkat produktivitas minimal dari suatu komoditas agar kompetitif terhadap usahatani komoditas lain. Sedangkan untuk mengetahui tingkat efisiensi usahatani dilakukan dengan cara membandingkan nilai R/C dari tiga komoditas pangan utama. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Kedelai memiliki nilai R/C lebih besar dibanding komoditas padi sawah dan jagung, oleh karena itu usahatani kedelai lebih efisien dibandingkan usahatani padi sawah dan jagung. (2) Produktivitas minimum padi agar kompetitif terhadap kedelai adalah 4.099 ton/ha sedangkan produktivitas minimum jagung agar kompetitif terhadap kedelai adalah 2.722 ton/ha. (3) Harga minimum padi agar kompetitif terhadap kedelai adalah Rp. 3.425 per kilogram sedangkan harga minimum jagung agar kompetitif terhadap kedelai adalah Rp. 3.734 per kilogram.
Mengubah suatu kebiasaan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, apalagi yang mempunyai resiko besa... more Mengubah suatu kebiasaan bukan merupakan pekerjaan yang mudah, apalagi yang mempunyai resiko besar karena terkait dengan masalah sosial budaya. Pemahaman petani akan inovasi teknologi memerlukan kesiapan mental sampai mengambil keputusan untuk mengadopsinya melalui proses persepsi, karena tingkat adopsi dari suatu inovasi tergantung kepada persepsi adopter tentang karakteristik inovasi telnologi tersebut yang meliputi keunggulan relatif, tingkat kesesuaian tingkat kerumitan, dapat dicoba dan dapat diamati. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara Karakteristik petani, perilaku komunikasi dan dukungan usaha dengan persepsi petani terhadap penggunaan pupuk organik pada tanaman mendong. Secara parsial data dianalisis menggunakan Analisis Rank Spearman, sedangkan secara simultan menggunakan Analisis Koefisien Konkordans Kendall W. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-November tahun 2016 dengan menggunakan metode Survey. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling terhadap petani mendong di Kecamatan Manonjaya dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang petani. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik internal petani, dukungan iklim usaha serta persepsi petani terhadap pemupukan organik pada usahatani mendong termasuk dalam kategori sedang dan perilaku komunikasi termasuk dalam katagori rendah. Secara simultan terdapat hubungan antara karakteristik internal petani, perilaku komunikasi dan dukungan iklim usaha dengan persepsi petani terhadap penggunaan pupuk organik dengan tingkat keeratan hubungan sangat erat. Secara parsial yang mempunyai hubungan dengan persepsi penggunaan pupuk organik adalah perilaku komunikasi dan dukungan iklim usaha. Pembinaan terhadap petani baik secara individu maupun kelembagaan masih perlu dilakukan untuk mendorong petani menggunakan pupuk organik pada usahatani mendong. Abstract Changing a habit is not an easy job, let alone that has great risks as they relate to social and cultural issues. In understanding of technological innovation requires mental readiness to take the decision to adopt it through a process of perception, because the rate of adoption of an innovation depends on the perceptual characteristics of the adopter of innovation that includes the company telnologi relative advantage, the level of conformance level of complexity, can be tried and can be observed. The purpose of this study to examine the relationship between the characteristics of the farmers, the
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas... more Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas pada pembibitan ternak ayam buras. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani ternak ayam buras menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas/instansi yang terkait dengan penelitian. Penentuan responden dilakukan secara sensus terhadap seluruh anggota Kelompok Tani Makmur, yaitu sebanyak 43 orang yang menjadi peserta pelatihan aplikasi teknologi reproduksi ternak ayam buras yang diselenggarakan LPPM Universitas Galuh di Desa Utama Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas pada pembibitan ternak ayam buras dilihat dari indikator sifat inovasi yaitu relative advantage, compatibility, complexity, triability, dan observability. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rataan skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas pada pembibitan ternak ayam buras termasuk kedalam kategori cukup baik. Dengan demikian teknologi mesin tetas tersebut dapat diterima dan berpeluang untuk diadopsi oleh para petani ternak ayam buras. Abstract This study aims to determine the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding. The data used in this study consisted of primary data and secondary data. The primary data obtained through interviews with domestic poultry livestock farmers use pre-prepared questionnaires, while secondary data obtained from the offices/institutions associated with the research. Respondent conducted a census of all members of the Prosperous Farmers Group, as many as 43 people who participated in the livestock reproductive technology application training organized domestic poultry in the village LPPM Galuh University in Utama Village, District of Cijeungjing District, Ciamis Regency. Perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding nature of the innovation seen from the indicators are relative advantage, compatibility, complexity, triability, and observability. Data analysis was performed using analysis of the average score. The results showed that the perception of farmers on the use of the incubator in domestic poultry breeding included into the category quite well. Thus the technology incubator is unacceptable and likely to be adopted by livestock farmers free-range chicken.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produk... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam., dan (2) Tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan studi kasus pada Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam yang beranggotakan 26 orang dan keseluruhannya diambil sebagai sampel penelitian atau dilaksanakan sensus. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE dan tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE di Kelompok Peternak Agribisnis As-Salam dianalisis dengan menggunakan fungsi produksi frontier stokhastik dimana pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan software Front41. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi susu kambing PE Kelompok Agribisnis As-Salam di Kota Tasikmalaya adalah jumlah kepemilikan ternak, tenaga kerja, pakan konsentrat dan obat-obatan. Sedangkan pakan hijauan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi susu kambing PE di Kota Tasikmalaya, dan (2) Tingkat efisiensi teknis yang dicapai pada usaha ternak kambing PE Kelompok Agribisnis As-Salam di Kota Tasikmalaya berkisar antara 39,78% sampai dengan 99,04% dengan rata-rata sebesar 77,46%. Peternak yang mencapai efisiensi teknis di atas 70% sebanyak 17 orang, sedangkan yang mencapai efisiensi teknis di bawah atau sama dengan 70% sebanyak 9 orang. Kata kunci: Kambing PE, Fungsi Produksi¸Efisiensi Teknis Abstract The purpose of this study was to determine: (1) The factors that affect the production of PE goats in Agribusiness Farmers Group As-Salam, and (2) The level of technical efficiency is achieved on PE goat raising in Agribusiness Farmers Group As-Salam. The research was conducted by using a case study on agribusiness farmer group As-Salam consisting of 26 people and all of them were taken as a sample or census conducted. Factors that affect the production of milk goats and technical efficiency levels achieved on PE goat raising in Agribusiness Farmers Group As-Salam analyzed using stochastic frontier production function where the parameter estimation is done using software Front41. The results showed: (1) The factors that affect the production of milk PE goats in Agribusiness Farmers Group As-Salam is the number of livestock ownership, labor, feed
Beras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Untuk mempertahankan pasokan ber... more Beras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Untuk mempertahankan pasokan beras, maka diperlukan insentif yang memadai bagi petani dan sistem pemasaran yang efisien. Untuk menganalisis kondisi di atas diperlukan analisis efisiensi pemasaran yang meliputi: (1) Biaya pemasaran, dan (2) Efisiensi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metoda survey, pengambilan sampel petani dilakukan secara acak, sedangkan pengambilan sampel pedagang dilakukan dengan cara snowball sampling. Data yang digunakan terdiri atas data primer dan sekunder, data dianalisis secara matematik dan deskriptif. Lokasi penelitian di sentra produksi padi di kabupaten Ciamis dan sentra produksi padi propinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Marjin pemasaran beras Rp. 3.553 per kg beras (Ciamis) dan Rp. 2.990 per kg beras (Jawa Barat), biaya pemasaran Rp.1.920 per kg gabah/beras (Ciamis) dan Rp.2.056 per kg gabah/beras (Jawa Barat), farmer's share petani 67,5 % (Ciamis) dan 76,1 %, (Jawa Barat), dan (2) Efisiensi pemasaran 18,3% (Ciamis) dan 19,6% (Jawa Barat). Pemasaran beras di kabupaten Ciamis dan propinsi Jawa Barat tergolong efisien, namun pemasaran beras dari kabupaten Ciamis lebih efisien dibanding pemasaran beras di propinsi Jawa Barat, karena biaya pemasaran beras dan harga gabah di kabupaten Ciamis lebih murah, dengan demikian beras yang berasal dari kabupaten Ciamis memiliki keunggulan kompetitif di pasar di tingkat propinsi Jawa Barat, khususnya di Bandung. Abstract Rice is the staple food for Indonesian people, to maintain domestic supply, rice market must be efficient. The purposes of this study are to analyze: (1) Marketing cost and (2) Marketing efficiency. This study used survey methods, snowball sampling is done in this study, data used consist of primary and secondary data, the data were analyzed by mathematic and descriptive analyze, the location of the study is in the centre of rice production in Ciamis district and centre of rice production in West Java. The results show that thr rice marketing in Ciamis is more efficient than those of West Java Province, this condition is due to low cost of marketing and lower price of paddy, therefore the rice which produced in Ciamis district has competitve advantage in the market in West Java.
Raskin merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002... more Raskin merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002, yang ditujukan untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya sering target lima tepat tidak tercapai atau kurang efektif dan efisien. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi distribusi Raskin hingga sampai ke rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) Program Raskin di Jatinangor dan Kecamatan Buahdua. Desain penelitian yang digunakan kuantitatif dengan teknik survei deskriptif. Tehnik pengambilan sampel secara Two-stage-Cluster random sampling, dengan 82 penerima raskin. Hasil kajian menyimpulkan bahwa secara umum penilaian RTS-PM terhadap efektivitas distribusi Raskin cukup efektif (rata-rata terbobot 2,94). Sedangkan per indikator: dari segi ketepatan sasaran 2,29 (tidak tepat), ketepatan jumlah 1,96 (tidak tepat), ketepatan harga 3,65 (tepat), ketepatan waktu 3,80 (tepat), dan ketepatan kualitas 3,05 (cukup tepat). Tingkat efisiensi distribusi Raskin 0,025, maka distribusi Raskin di Kabupaten Sumedang dapat dikatakan efisien. Jika dikomparatifkan, maka pelaksanaan raskin di Kecamatan Jatinangor lebih efektif dan efisien dibanding di Kecamatan Buahdua. Abstract Raskin is one of the Indonesian government programs that have been implemented since 2002, aimed at reducing the burden of expenditure of poor households as a form of support to improve the food security of society. However, in practice often the target of five right is not reached or less effective and efficient. This study aimed to analyze the effectiveness and efficiency of the distribution of Raskin to get to the target beneficiary households (RTS-PM) Raskin in Jatinangor and Buahdua District. The design study is quantitative descriptive survey techniques. Sampling techniques Two-stage random cluster sampling, with 82 recipients Raskin. The results of the study concluded that overall assessment of the effectiveness of RTS-PM Raskin distribution is effective (a weighted average of 2.94). While per indicator: in terms of targeting accuracy of 2.29 (not exact), the accuracy of the amount of 1.96 (not exact), the accuracy of the price 3.65 (right), timeliness of 3.80 (right) and accuracy of quality 3.05 (quite rightly). Raskin distribution efficiency level of 0.025, then the distribution of Raskin in Sumedang can be said to be efficient. If compared beetwen JatinangorDistrict and Buahdua District, then the implementation of Raskin in District Jatinangor more effectively and efficiently than in the District Buahdua.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan strategi pengembangan ayam Sentul di K... more Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan strategi pengembangan ayam Sentul di Kabupaten Ciamis. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai. Penelitian dilaksanakan pada pada bulan September sampai dengan Oktober 2015. Responden terdiri atas: (1) Peternak ayam Sentul sebanyak 36 orang, dan (2) Responden lainnya, yaitu pegawai dinas/instansi pemerintah dan akademisi sebanyak 8 orang. Data penelitian terdiri atas data primer dan data sekunder. Strategi pengembangan ayam Sentul di Kabupaten Ciamis dirumuskan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan ayam Sentul di Kabupaten Ciamis adalah: (1) Meningkatkan supply day old chick (DOC) untuk memenuhi kebutuhan peternak, (2) Meningkatkan penawaran melalui peningkatan populasi ayam Sentul untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap daging ayam, (3) Pembuatan sentra produksi ayam Sentul untuk mengantisipasi tarik menarik kepentngan penggunaan lahan antara budidaya ayam Sentul dengan pemukiman serta untuk memudahkan di dalam monitoring kesehatan ayam Sentul, (4) Peningkatan jumlah kepemilikan ayam Sentul per peternak melalui skema kredit program dengan penekanan pada kegiatan monitoring dan evaluasi agar tepat pada tujuan dan sasaran, (5) Peningkatan kemampuan teknis peternak dalam memelihara ayam Sentul melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan maupun bimbingan teknis untuk meningkatkan produktivitas, (6) Peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui kebijakan produksi yang didukung dengan koordinasi lintas sektoral yang baik, (7) Pemberian subsidi produksi untuk menjamin kelangsungan produksi agar tidak terpengaruh secara signifikan oleh fluktuasi harga sarana produksi, dan (8) Peningkatan kemampuan manajemen peternak dalam hal kesehatan ayam Sentul melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan maupun bimbingan teknis untuk mendukung tercapainya efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Abstract This research was conducted with the aim to formulate Sentul chicken development strategies in Ciamis. The research was conducted using the survey method. Research was conducted in September and October 2015. Respondents consisted of: (1) Breeders chicken Sentul many as 36 people, and (2) Other respondents, namely civil servants / government agencies and academia as many as 8 people. The research data consist of primary data and secondary data. Sentul chicken development strategy in Ciamis formulated using SWOT analysis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan penggunaan faktor-faktor produksi terhadap produksi cabai merah. Penelitian telah dilaksanakan di Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat dengan menggunakan pendekatan survey melalui analisis deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel petani cabai merah melalui simple random sampling dengan jumlah 33 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi pada usahatani cabai merah di daerah penelitian masih didasarkan pada minat dan pengalaman para petani, penggunaan faktor produksi masih belum sesuai dengan anjuran atau rekomendasi. Faktor produksi lahan, bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah sedangkan secara parsial faktor produksi pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi tetapi faktor produksi lahan dan bibit tidak berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah. Abstract This research aims to determine the influence and use of factors of production to the production of red chilli. Research has been conducted in the district of Majalengka, West Java Argapura using survey approach through quantitative descriptive analysis. Sampling red chili farmers through simple random sampling with 33 people. The results of this research showed that the use of factors of production in the red chili farming in the area of research is still based on interests and experience of the farmers, the use of factors of production are still not in accordance with the advice or recommendations. Production factors of land, seed, fertilizer, pesticides, and labor simultaneously significant effect on the production of red chilli while partial factors of production of fertilizers, pesticides and labor affect the production but production factors of land and seed did not significantly affect the production of red chilli.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, (2) Fakt... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, (2) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri keripik ubi kayu, (3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan purposive sampling yaitu penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal, maka responden yang diambil satu orang pengusaha keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamtan Cipaku Kabupaten Ciamis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh pengusaha keripik ubi kayu dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.152.500,00 penerimaannya sebesar Rp 2.850.000,00 dan pendapatannya sebesar Rp 1.697.500,00. 2) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada pengembangan agroindustri keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis terdiri dari kekuatan, kelemahan dan peluang, ancaman. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yaitu tersedianya cukup jumlah tenaga kerja, produksi mudah dilakukan, produk keripik ubi kayu yang tahan lama, harga produk yang terjangkau. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu keterbatasan permodalan, kualitas SDM yang masih kurang, pengemasan produk masih sederhana, dan promosi masih kurang. Faktor-faktor yang menjadi peluang yaitu tidak ada pesaing produk sejenis disatu daerah, pangsa pasar yang masih luas, permintaan semakin meningkat, cuaca tidak mempengaruhi produksi. Faktor-faktor yang menjadi ancaman yaitu kelangkaan bahan baku, fluktuasi harga bahan baku, kurang adanya peran dari pemerintah, dan kenaikan harga sarana produksi. 3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik ubi kayu di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis yaitu mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, mempertahankan kontinyuitas produksi untuk memenuhi permintaan, optimalisasi kualitas SDM untuk memenuhi permintaan produk, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar, pengelolaan tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku, keseragaman harga jual dengan peran serta pengawasan pemerintah, penganekaragaman pengemasan untuk memaksimalkan produksi dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait dalam menyikapi permodalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besarnya biaya dan pendapatan agroindustri tahu dal... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besarnya biaya dan pendapatan agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi, 2) besarnya R/C agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi, 3) besarnya titik impas nilai penjualan dan titik impas volume produksi agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah survai dengan mengambil kasus di Desa Buniseuri. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel acak sederhana sebanyak 20 persen dari anggota populasi 115 orang, yaitu 23 perajin tahu. Data yang diperoleh dianalisis secra deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Biaya produksi agroindustritahu di
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani cabai dilihat dari system p... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani cabai dilihat dari system panen yang dilakukan petani yaitu sistem panen merah dan yang melakukan sistem panen hijau di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode survey, adapun data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Penentuan petani sampel memakai metode sampel acak proporsional (proporsional random sampling), jumlah responden yang diambil sebanyak 36 petani, terdiri dari petani cabai yang melakukan panen merah sebanyak 9 orang dan petani cabai yang melakukan panen sistem hijau sebanyak 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani cabai dengan sistem panen merah lebih besar baik dilihat dari segi biaya yang dikeluarkan maupun dari penerimaan dan pendapatan yang diperoleh serta nilai R-C yang dihasilkan.
The Increasing of Productivity and Cow Farmers Income By Artificial Insemination. Case Study at D... more The Increasing of Productivity and Cow Farmers Income By Artificial Insemination. Case Study at Distict of Tasikmalaya. The aims of this research are to know: level of productivity and income of cow farmers by artificial insemination, and natural farmer; in Tasikmalaya. Survey was the method used. There were 15 farmer as sampling unit of The Insemination Farmer and 17 the natural farmer. The result of the research can be concluded that: The produkductivity of artificial insemination farmer more than the productivity of natural farmer; both of the farmers were on equal fragnant productivity. It were one baby cow for one time of the fragnan. But the artificial insemination farmer have short interval. On 23 Th months the artificial insemination farmers have two times fragnant; the growth rate of the artificial insemination cow was faster then the growth rate of the natural cow. The baby cow by artificial insemination reach 105-110 kg on 4 Th months, but the natural were only 65-75 kg on 6-8 Th months. Net income of artificial insemination farmers were 5,65 percents on the total investments, while the natural farmer were 3,44 percent per month.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kelayakan finansial usaha pupuk organik ... more Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kelayakan finansial usaha pupuk organik curah pada Kelompok Tani Serang Kuning di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, (2) Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan pada usaha pupuk organik curah Kelompok Tani Serang Kuning di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada Kelompok Tani Serang Kuning yang berada di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Penarikan sampel dilakukan secara purposive. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan usaha/finansial yaitu dengan menggunakan rumus NPV, IRR, Net B/C dan Payback Periods. Hasil analisis menunjukkan: 1. Nilai NPV sebesar Rp. 443.274.340,- berarti responden memperoleh keuntungan pada tingkat bunga 12 persen sebesar Rp. 443.274.340,-. Nilai Net B/C sebesar 1,43 ini berarti setiap 1,00 modal yang ditanam pada usaha pupuk organik curah akan memperoleh manfaat sebesar 1,43. Nilai IRR yang diperoleh sebesar 28 persen, berarti tingkat bunga bank maksimum yang mampu dibayar oleh responden sebesar 28 persen per tahun atau lebih besar dari tingkat bunga 12 persen. Dilihat dari nilai NPV, Net B/C dan IRR maka usaha pupuk organic curah di Desa Salakaria layak untuk diusahakan, karena nilai NPV nya lebih dari 0, Net B/C lebih dari 1, dan IRR nya lebih besar dari tingkat bunga bank yang berlaku. 2. Jangka waktu pengembalian modal yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha pupuk organik curah pada kelompok tani di Desa Salakaria yaitu 2 tahun 5 bulan 21 hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luas dan klasifikasi lahan pertanian pangan eksis... more Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luas dan klasifikasi lahan pertanian pangan eksisting; identifikasi rata-rata luas lahan pertanian pangan yang beralih fungsi; identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian pangan; dan menyusun strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan di Kota Tasikmalaya.Berdasarkan hasil analisis, hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa luas lahan pertanian Kota Tasikmalaya 12.519 Ha, terdiri dari lahan sawah 5.993 Ha dan lahan pertanian bukan sawah 6.526 hektar. Berdasarkan sistem pengairannnya lahan sawah terdiri dari lahan sawah irigasi 5.055 hektar dan tadah hujan 938 hektar; Dalam periode waktu delapan tahun terakhir terjadi alih fungsi lahan sawah seluas 191 Ha. Faktanya dilapangan luas lahan pertanian yang beralih fungsi lebih luas lagi, karena cukup banyak satuan hamparan lahan sawah yang tidak tercatat beralih fungsi; Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya alih fungsi lahan pertanian dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu: yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal meliputi Faktor Teknis; Faktor Ekonomis dan Faktor sosial. Sementara faktor ekternal yang mempenagruhi alih fungsi lahan pertanian diantaranya adalah laju pertumbuhan penduduk, kebijakan pembangunan pemerintah (daerah) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Rekomendasi pengendalian alih fungsi lahan pertanian ini berbasiskan pada faktor-faktor yang menyababkan alih fungsi lahan pertanian tersebut.
Penggunaan sumberdaya yang optimal merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan keber... more Penggunaan sumberdaya yang optimal merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan keberhasilan produksi. Maka dari itu, kombinasi yang tepat dalam penggunaan sumberdaya yang tersedia dalam proses produksi harus dilakukan secara optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi aktual dan optimal agroindustri berbahan baku stroberi serta selisih penerimaan sebelum dan sesudah dilakukan optimasi. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan penentuan lokasi secara purposive. Analisis menggunakan Linear Programming. Hasil penelitian menunjukkan Kondisi aktual berdasarkan penggunaan bahan baku adalah 40 kg untuk dodol stroberi, 20 kg untuk selai stroberi dan 20 kg untuk sirup stroberi. Berdasarkan penggunaan tenaga kerja adalah 24 JKO untuk dodol stroberi, 4 JKO untuk selai stroberi dan 4 JKO untuk sirup stroberi, sehingga dengan 30 kg dodol stroberi, 12 kg selai dan 17,5 kg (≈35 botol) sirup stroberi, diperoleh penerimaan sebesar Rp. 2.505.000. Kondisi optimal berdasarkan penggunaan bahan baku adalah 39,67 kg untuk dodol stroberi, 40,33 kg untuk sirup stroberi, dan tidak memproduksi selai stroberi. Berdasarkan penggunaan tenaga kerja adalah 23,86 JKO untuk dodol stroberi, 8,14 JKO untuk sirup stroberi, sehingga dengan 29,83 kg dodol stroberi dan 35,37 kg (≈ 71 botol) sirup stroberi diperoleh penerimaan Rp. 2.552.716. Perbedaan penerimaan sebelum dan sesudah dilakukan optimasi adalah Rp. 47.716.