Fitria HP | Unirow - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Fitria HP
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia meningkat. Termasuk kebutuhan akan i... more ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia meningkat. Termasuk kebutuhan akan informasi. Oleh sebab itu, pengiriman dan penyimpanan data melalui media elektronik memerlukan suatu proses yang mampu menjamin keamanan dan keutuhan dari data tersebut. Untuk menjamin keamanan dan keutuhan dari suatu data, dibutuhkan suatu proses penyandian. Dengan cara penyandian tersebut, data asli tidak akan terbaca oleh pihak yang tidak berkepentingan. Pertimbangan bahwa sebuah standard algoritma yang baru sangatlah diperlukan untuk tetap menjaga kerahasiaan suatu data. Dalam hal ini, kunci yang lebih panjang juga merupakan keharusan. Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma kriptografi encryption-decryption yang dapat digunakan untuk mengamankan data. AES (Advanced Encryption Standard) adalah lanjutan dari algoritma enkripsi standar DES (Data Encryption Standard) yang masa berlakunya dianggap telah usai karena faktor keamanan, sehingga pada tanggal 2 Maret tahun 2001 ditetapkanlah algoritma baru Rijndael sebagai AES. AES menggunakan algoritma Rijndael yang dapat mengenkripsi dan mendekripsi blok data sepanjang 128 bit dengan panjang kunci 128 bit, 192 bit, atau 256 bit. Dengan panjang kunci 128 bit, Misal state =19, hasil SubBytes = d4, ShiftRows = d4, MixColumns = 04, AddRoundKey = a4 dan proses tersebut diulang sampai 10 kali hasil ciphertext = 39. ABSTRACT Along with the times, increasing human needs. Including the need for information. Therefore, delivery and storage of data via electronic media requires a process that is capable of ensuring the security and integrity of the data. To ensure the security and integrity of the data, we need a process of encoding. By way of encoding the original data will not be read by unauthorized parties. Considering that a new standard algorithm is required to maintain the confidentiality of the data. In this case, the longer keyword also a must. Advanced Encryption Standard (AES) is a cryptographic algorithm that can be used to secure the data. AES (Advanced Encryption Standard) is a continuation of the standard encryption algorithms DES (Data Encryption Standard) that the validity period is deemed to have ended because of the safety factor, so that on March 2, 2001 ditetapkanlah new algorithm Rijndael as AES. AES uses the Rijndael algorithm to encrypt and decrypt the data block along with a 128-bit key length of 128 bits, 192 bits or 256 bits. With a key length of 128 bits, Eg state = 19, the result SubBytes = d4, ShiftRows = d4, MixColumns = 04, AddRoundKey = a4 and the process is repeated up to 10 times the ciphertext = 39.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia meningkat. Termasuk kebutuhan akan i... more ABSTRAK Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia meningkat. Termasuk kebutuhan akan informasi. Oleh sebab itu, pengiriman dan penyimpanan data melalui media elektronik memerlukan suatu proses yang mampu menjamin keamanan dan keutuhan dari data tersebut. Untuk menjamin keamanan dan keutuhan dari suatu data, dibutuhkan suatu proses penyandian. Dengan cara penyandian tersebut, data asli tidak akan terbaca oleh pihak yang tidak berkepentingan. Pertimbangan bahwa sebuah standard algoritma yang baru sangatlah diperlukan untuk tetap menjaga kerahasiaan suatu data. Dalam hal ini, kunci yang lebih panjang juga merupakan keharusan. Advanced Encryption Standard (AES) merupakan algoritma kriptografi encryption-decryption yang dapat digunakan untuk mengamankan data. AES (Advanced Encryption Standard) adalah lanjutan dari algoritma enkripsi standar DES (Data Encryption Standard) yang masa berlakunya dianggap telah usai karena faktor keamanan, sehingga pada tanggal 2 Maret tahun 2001 ditetapkanlah algoritma baru Rijndael sebagai AES. AES menggunakan algoritma Rijndael yang dapat mengenkripsi dan mendekripsi blok data sepanjang 128 bit dengan panjang kunci 128 bit, 192 bit, atau 256 bit. Dengan panjang kunci 128 bit, Misal state =19, hasil SubBytes = d4, ShiftRows = d4, MixColumns = 04, AddRoundKey = a4 dan proses tersebut diulang sampai 10 kali hasil ciphertext = 39. ABSTRACT Along with the times, increasing human needs. Including the need for information. Therefore, delivery and storage of data via electronic media requires a process that is capable of ensuring the security and integrity of the data. To ensure the security and integrity of the data, we need a process of encoding. By way of encoding the original data will not be read by unauthorized parties. Considering that a new standard algorithm is required to maintain the confidentiality of the data. In this case, the longer keyword also a must. Advanced Encryption Standard (AES) is a cryptographic algorithm that can be used to secure the data. AES (Advanced Encryption Standard) is a continuation of the standard encryption algorithms DES (Data Encryption Standard) that the validity period is deemed to have ended because of the safety factor, so that on March 2, 2001 ditetapkanlah new algorithm Rijndael as AES. AES uses the Rijndael algorithm to encrypt and decrypt the data block along with a 128-bit key length of 128 bits, 192 bits or 256 bits. With a key length of 128 bits, Eg state = 19, the result SubBytes = d4, ShiftRows = d4, MixColumns = 04, AddRoundKey = a4 and the process is repeated up to 10 times the ciphertext = 39.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER