waras kamdi | Universitas Negeri Malang (original) (raw)

Papers by waras kamdi

Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Jan 4, 2018

Tujuan penelitian ini adalah menguji signifikansi perbedaan hasil belajar pemahaman konsep dan ke... more Tujuan penelitian ini adalah menguji signifikansi perbedaan hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik antara siswa dengan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran langsung, perbedaan hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik antara siswa yang bakat mekanik tinggi dan bakat mekanik rendah, interaksi strategi pembelajaran dan bakat mekanik dalam perolehan hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik. Penelitian ini menggunakan rancangan Faktorial 2 x 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual lebih unggul dibanding strategi pembelajaran langsung, siswa berbakat mekanik tinggi lebih unggul dibanding siswa berbakat mekanik rendah, tidak ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan bakat mekanik pada hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik.

Advanced Science Letters, 2018

Revitalisasi SMK memasuki tahun kedua sejak ditetapkan Inpres Nomor 9 tahun 2016. Kementerian Pen... more Revitalisasi SMK memasuki tahun kedua sejak ditetapkan Inpres Nomor 9 tahun 2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan perluasan bidang keahlian yang direvitalisasi dari empat bidang menjadi sembilan bidang. Bila semua revitalisasi hanya difokuskan pada kemaritiman, pertanian, industri kreatif dan pariwisata. Tahun 2018, revitalisasi SMK juga dibelakukan pada bidang keahlian teknologi rekayasa, energi pertambangan, teknik informasi dan komunikasi, kesehatan dan pekerjaan sosial serta bisnis manajemen, Berikut Kilasan kinerja revitalisai SMK hingga tahun 2018.

Journal for the Education of Gifted Young Scientists, 2019

The ineffectiveness of the existing training model in Indonesia, especially for remote area healt... more The ineffectiveness of the existing training model in Indonesia, especially for remote area health center managers, needs to develop a Problem Based Learning model that is appropriate to the problems in the area. The research method uses quasiexperimental, pre-test and post-test control group design. The study subjects consisted of 26 Public Health Centre heads from remote areas in South Sulawesi Province. The data collection instrument used was pre-test and post-test with Alpha Cronbach reliability coefficient of 0.938. The results showed that group competencies taught with Problem Based Learning (̅ =88.72) were better than group competencies taught by direct learning methods (̅ =73.33). Results showed a significant difference between the experimental group and the control group (p=.022). The correlation coefficient between the post-test score and the answer score of the Problem Based Learning worksheet shows positive significance (p=.000). The use of Problem Based Learning in teaching planning material results in the planning of community health centers in accordance with the problems found in the working area.

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ABSTRAK Lauselang, Nurhalis M. 2012. Pengembangan ... more Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ABSTRAK Lauselang, Nurhalis M. 2012. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Bahasa Inggris (Menyimak) untuk Kelas VII SMP Negeri 1 Parigi. Tesis Program Studi Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (1) Dr. Waras Kamdi, (2) Dr. Sulton, M.Pd. Kata kunci: pengembangan multimedia interaktif, bahasa inggris, membaca. Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia terletak pada kemampuan guru menghadirkan model berbagai aspek kebahasaan dalam lingkungan pembelajaran. Berdasarkan survey pra pengembangan ditemukan bahwa dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Parigi siswa kekurangan kesempatan dan sumber yang layak dijadikan model kebahasaan. Pengembangan ini bertujuan untuk 1) menciptakan produk multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran bahasa Inggris khususnya dalam pembelajaran menyimak (reading); dan 2) mengetahui efektivitas produk dalam pemanfaatannya dalam pembelajaran menyimak Bahas...

This research is motivated by the poor comprehension and creativity of elementary school students... more This research is motivated by the poor comprehension and creativity of elementary school students in science lessons. This study aimed to determine gamification's effect on improving learning outcomes in concept comprehension and creative thinking skills in students studying science. Achievement motivation is suspected of being involved as a variable that interacts with gamification in improving learning outcomes. The data analysis technique used the Multivariate Analysis test. The research subjects were 73 students in the control class and the experimental class. This research is a quasi-experimental research, with a 2x2 factorial, and pretest-posttest non-equivalent control group design. The experimental class uses mixed gamification, while the control class uses content gamification. The difference between the two lies in the gamification elements used. The study results showed that 1) there was no significant difference in the learning outcomes of conceptual comprehension be...

The purpose of this study are (1) develop digital content to fill teachers system learner modes i... more The purpose of this study are (1) develop digital content to fill teachers system learner modes in the online learning, (2) perform a surgical module, (3) reorganizes module, (4) draft a text on the module online, (5) upload digital content into the Moodle LMS. The method used to obtain digital content are (1) to prepare a module face to face, (2) perform a surgical of face to face module, (3) reorganizes module, (4) draft a text on the module online, (5) uploading the manuscript online modules on the system of teachers learner modes in the network (online). Online module which the author developed in this study is "administering a Network Operating System", which in previous years spent on face-to-face (face to face instruction). With the development of digital content is expected to do the expansion of learning materials as well as faster and easier, supported by the learning management system (LMS) Moodle and technological pedagogical content knowledge (TPACK) framework that should be controlled by the teacher.

Solid State Technology, 2020

The development of technology requires vocational students to have skills, so that they are able ... more The development of technology requires vocational students to have skills, so that they are able to overcome existing problems, namely the lack of competency of students in accordance with industry demand. The purpose of this study is to explore the triple helix model which is used in industrial internships in vocational education. The research method used a qualitative approach to the type of case study research. Based on the results of data analysis, the research findings show that the triple helix model implemented in Private Vocational High Schools accredited A Quality Management System ISO 9001:2008 has met expectations with 65%-75% graduates in the national industries, respectively. However, ongoing evaluation needs to be done to form qualified and competitive Private Vocational High Schools graduates in the global job market. Keywords:Graduate Competency, Internship, Triple helix model, Vocational education.

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2016

Information technology is useful only as a medium of information is a very important role in the ... more Information technology is useful only as a medium of information is a very important role in the search for information, it is inversely proportional to that existing in SMK Widyagama unfortunate, especially on the issue of learning is carried out with conventional methods that teachers simply do meaningful assisted power point lecture. Presentations used are limited to static media, so as to the concept of data flow on the network is less understood by the students, while the students-students of SMK Widyagama Malang at this point is equipped with TAB Android. To overcome these limitations, the LAN-based learning media is used interactive multimedia as teaching aids in learning. To produce the product development. research test media experts, subject matter experts and students - Students of SMK Widyagama Malang.The results empirically development in the form of web multimedia interactive teaching competence of the human respiratory system. The products have been validated and fit ...

Disertasi Dan Tesis Program Pascasarjana Um, Apr 25, 2013

Bahasa Inggris merupakan bahasa global, bahasa yang digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan... more Bahasa Inggris merupakan bahasa global, bahasa yang digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu prasyarat utama dalam memasuki dunia industri atau pasar kerja adalah penguasaan bahasa Inggris. Umumnya di Indonesia bahasa Inggris dibelajarkan dalam konteks bahasa asing. Bahasa Inggris teknik II merupakan mata kuliah yang diberikan untuk setiap program studi pada jurusan rekayasa di Politeknik. Dalam proses pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris teknik II ditemukan beberapa permasalahan diantaranya adalah : 1) kurang tersedianya materi – materi bahan ajar bahasa Inggris teknik yang relevan dengan pengetahuan dasar maupun pengetahuan praktis teknik sipil baik di bengkel maupun di industri, 2) materi – materi yang digunakan dalam buku ajar kurang menarik, 3) dosen bahasa Inggris kurang kreatif dan kurang tepat dalam memilih materi maupun merancang buku ajar yang digunakan, 4) kurang mempertimbangkan kharakteristik pebelajar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa output lulusan Pokliteknik tidak dapat menggunakan bahasa Inggris teknik dalam bidangnya di industri. Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan menghasilkan bahan ajar bahasa Inggris teknik II yang memuat materi – materi kontekstual yang bermakna bagi pebelajar teknik sipil. Bahan ajar yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kompetensi mahasiwa dalam bahasa Inggris teknik II serta dapat diterapkan dilapangan pekerjaan. Bahan ajar bahasa Inggris teknik II dilengkapi dengan panduan mahasiswa dan panduan dosen yang bermanfaat untuk memfasilitasi pebelajar untuk belajar lebih mudah dan memfasilitasi pembelajar untuk mengelolah pembelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Model yang dipergunakan dalam pengembangan ini adalah Model Dick dan Carey. Prosedur pengembangan model ini terdiri dari sepuluh langkah. Namun dalam pengembangan ini hanya dilaksanakan Sembilan langkah, yaitu (1) mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) melakukan analisa pembelajaran, (3) mengidentifikasi kebutuhan dan konteks pebelajar, (4) merumuskan tujuan pembelajaran khusus, (5) mengembangkan instrument penilaian, (6), mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan memilih materi pembelajaran, (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif dan (9) merevisi pembelajaran. Produk pengembangan berupa bahan ajar, panduan dosen, dan panduan mahasiswa di revisi berdasarkan review dan penilaian dari ahli isi materi bahasa Inggris, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran. Setelah direvisi, maka produk pembelajaran tersebut diujicobakan. Uji coba produk pengembangan ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Ambon. Uji coba perorangan dilaksanakan untuk tiga orang mahasiswa teknik sipil sebagai subjek coba, 9 orang mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil, 20 orang mahasiswa dan 1 orang dosen untuk uji coba lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji coba dan analisa data dari (1) penilaian ahli isi bahasa Inggris terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik yaitu masing – masing sebagai berikut : 96,92%, 95%, 95,38% ; (2) penilaian ahli desain pembelajaran terhadap bahan ajar, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik yaitu masing – masing : 88,15%, 87%, 88,89% ; (3) dan penilaian dari ahli media pembelajaran terhadap bahan ajar, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukan kategori sangat baik, masing – masing yaitu : 92,82%, 92,22%, 92,22%. Hasil penilaian dan tanggapan mahasiswa dalam uji coba perorangan terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 86,66 % dan 91,11 %. Hasil penilaian dan tanggapan mahasiswa dalam uji coba kelompok kecil terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 87,52 % dan 93,70 %. Hasil penilaian dan tanggapan mahasiswa dalam uji coba lapangan terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 90, 96 % dan 93,06% . Hasil penilaian dan tanggapan dosen mata kuliah bahasa Inggris teknik II dalam uji coba lapangan terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 93,33 %, 92 %, dan 92,22 %. Dari hasil tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa produk paket pembelajaran bahasa Inggris teknik II dipakai sebagai sumber belajar yang dapat memecahkan masalah pemebalajaran bahasa Inggris teknik II di Politeknik Negeri Ambon dan lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi bahasa Inggris mahasiswa. Beberapa saran yang diajukan diperkirakan dapat meningkatkan presentase dan kualitas pemanfaatan produk adalah saran (1) pemanfaatan produk, (2) desiminasi produk, (3) dan kelanjutan pengembangan produk. Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal";…

Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, 2017

The quality of the engagement between Work-based Learning (WBL) stakeholder is an important issue... more The quality of the engagement between Work-based Learning (WBL) stakeholder is an important issue that arises and that a stakeholder integrated approach is required to improve program implementation. This paper examines the literature of stakeholder perspective on WBL to enhance the capacity of engagement of WBL program. This paper investigated the perspective of the three key stakeholder, industry, students and the higher education. Conclusions are drawn and suggestions are made for further research in the WBL engagement.

Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 p... more Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. buku Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terdiri dari Konsep dan Pedoman PPK, Panduan Penilaian PPK, Modul Pelatihan PPK bagi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas dan Komite Sekolah, serta Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Calon Pelatih PPK. Buku-buku ini akan menjadi rujukan bagi sekolah dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter di sekolah.

The New Paradigm of Vocational Education and Technology: Framework Thought Of Learning Innovation... more The New Paradigm of Vocational Education and Technology: Framework Thought Of Learning Innovation. Technological and vocational education (TVE) has not occupy a meaningful position in our educational stage, while the world continues to change along with all the new demands. Communities are also increasingly aware that certain types of jobs suddenly dimmed and then disappeared. It follows on that the emerging new kinds of work with his new charges. At least there are three challenges to be faced in order for the TVE continue to play a significant role in the coming century, i.e. TVE should focus on how best to serve the learners, the environment must provide the best educational opportunities, and build support in within the larger educational community about the importance of TVE as part of educational buildings. The trend of new TVE reform effort requires a comprehensive and earnest. The level of learning, paradigmatic shift required in performing the learning innovations. Abstrak:...

Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat berdampingan dengan kompetensi yang tinggi... more Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat berdampingan dengan kompetensi yang tinggi, yang tumbuh dan berkembang dari pendidikan yang menyenangkan dan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. Oleh sebab itu, maka hadirlah buku pedoman ini untuk merealisasikan pendidikan karakter yang kuat untuk anak.

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Perfomance of Vocational School Teachers: A... more Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Perfomance of Vocational School Teachers: Analysis on Teaching Work­load and Teaching Characteristics. The present study aims at describing vocational school teachers’ workload as measured from time on task, and teaching characteristics. For the purpose, the present study employs a survey in which a number of 155 teachers of 15 sampled vocational schools from 6 regions in East Java were drawn as the sample utilizing multi-stage sampling. Several points as follows are observed. First, vocatio­nal school teachers’ workload is greater than that of national standard of civil servants’ workload with a total ratio of 56.02:40.00 hours per week. Next, the average of their weekly credit hour, figures at 24.74 hours, greater than 24 hours as the national stan­dard. Thirdly, learning resources at voca­tional schools are dominated by electronic textbooks 89.03%, several of which are teacher-made modules 34.84%, and teacher-made job sheets 9...

Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, Oct 25, 2012

The present study was aimed at mapping the model configurations of project-based learning impleme... more The present study was aimed at mapping the model configurations of project-based learning implemented as curricular activities in several vocational schools in the municipality of Malang. For the purpose, an exploratory survey and in-depth observation were performed at 8 vocational schools, offering 14 vocational programs and involving 24 teachers and 62 groups of students, each of which consisting 2-5 students. The study found: 1) the project-based learning modes in several vocational schools in Malang could be categorized into three model configurations characterized by the implementation of the very simple to the complex and ideal ones. The first configuration placed project work as a medium for the development of vocational skills and the teachers played dominant roles in the completion of students’ project works. The second configuration placed project work as a medium for putting theoretical and practical learning as close as possible, but teachers’ control over project completion was still greatly dominant. The third configuration placed project work as a medium for integrating theoretical-practical learning, collaborative learning of solutions to contextual problems provisioning more autonomy to the students in the decision making process for project work completion. The third configuration was considered as the most ideal model in project-based learning.

Prosiding Seminar Biologi, 2009

Melalui tulisan ini saya bermaksud mengajak bapak dan ibu untuk merenung dan berpikir lebih menda... more Melalui tulisan ini saya bermaksud mengajak bapak dan ibu untuk merenung dan berpikir lebih mendalam dengan membentang peta persoalan pendidikan kita dari kutub konsep ideal hingga realitas praktik, dan mencari solusi atas per soalan-persoalan pendidikan yang kita hadapi. Berangkat dari pertanyaan: “Manusia Indonesia macam apa yang kita kehendaki dari proses pendidikan?” Jawaban atas pertanyaan itu membawa kita ke wilayah perenungan kembali tentang idealisasi bangsa ini dan konsep pendidikan nasional. “bagaimana karakteristik manusia Indonesia sekarang?” Jawaban atas pertanyaan ini memberi sinyal tentang krisis kecerdasan hidup yang melanda bangsa ini dan refleksi tentang krisis pendidikan sekarang. Kesenjangan antara idealisasi dan realisasi kehendak bangsa ini membentangkan segudang permasalahan pendidikan kita. Lalu, “apa yang dapat kita perbuat?” Jawaban atas pertanyaan inilah ranah active learning menempati posisi strategisnya sebagai alternatif solusi dalam praktik pembelajaran yang mendidik. Makalah singkat ini mencoba menautkan ketiga segmen tersebut dan menempatkan active learning sebagai alternatif solusi strategis untuk mengatasi gap antara idealisasi dan realitas praktis.

Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Jan 4, 2018

Tujuan penelitian ini adalah menguji signifikansi perbedaan hasil belajar pemahaman konsep dan ke... more Tujuan penelitian ini adalah menguji signifikansi perbedaan hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik antara siswa dengan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran langsung, perbedaan hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik antara siswa yang bakat mekanik tinggi dan bakat mekanik rendah, interaksi strategi pembelajaran dan bakat mekanik dalam perolehan hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik. Penelitian ini menggunakan rancangan Faktorial 2 x 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual lebih unggul dibanding strategi pembelajaran langsung, siswa berbakat mekanik tinggi lebih unggul dibanding siswa berbakat mekanik rendah, tidak ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran dan bakat mekanik pada hasil belajar pemahaman konsep dan keterampilan psikomotorik.

Advanced Science Letters, 2018

Revitalisasi SMK memasuki tahun kedua sejak ditetapkan Inpres Nomor 9 tahun 2016. Kementerian Pen... more Revitalisasi SMK memasuki tahun kedua sejak ditetapkan Inpres Nomor 9 tahun 2016. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan perluasan bidang keahlian yang direvitalisasi dari empat bidang menjadi sembilan bidang. Bila semua revitalisasi hanya difokuskan pada kemaritiman, pertanian, industri kreatif dan pariwisata. Tahun 2018, revitalisasi SMK juga dibelakukan pada bidang keahlian teknologi rekayasa, energi pertambangan, teknik informasi dan komunikasi, kesehatan dan pekerjaan sosial serta bisnis manajemen, Berikut Kilasan kinerja revitalisai SMK hingga tahun 2018.

Journal for the Education of Gifted Young Scientists, 2019

The ineffectiveness of the existing training model in Indonesia, especially for remote area healt... more The ineffectiveness of the existing training model in Indonesia, especially for remote area health center managers, needs to develop a Problem Based Learning model that is appropriate to the problems in the area. The research method uses quasiexperimental, pre-test and post-test control group design. The study subjects consisted of 26 Public Health Centre heads from remote areas in South Sulawesi Province. The data collection instrument used was pre-test and post-test with Alpha Cronbach reliability coefficient of 0.938. The results showed that group competencies taught with Problem Based Learning (̅ =88.72) were better than group competencies taught by direct learning methods (̅ =73.33). Results showed a significant difference between the experimental group and the control group (p=.022). The correlation coefficient between the post-test score and the answer score of the Problem Based Learning worksheet shows positive significance (p=.000). The use of Problem Based Learning in teaching planning material results in the planning of community health centers in accordance with the problems found in the working area.

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ABSTRAK Lauselang, Nurhalis M. 2012. Pengembangan ... more Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE ABSTRAK Lauselang, Nurhalis M. 2012. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Bahasa Inggris (Menyimak) untuk Kelas VII SMP Negeri 1 Parigi. Tesis Program Studi Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (1) Dr. Waras Kamdi, (2) Dr. Sulton, M.Pd. Kata kunci: pengembangan multimedia interaktif, bahasa inggris, membaca. Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia terletak pada kemampuan guru menghadirkan model berbagai aspek kebahasaan dalam lingkungan pembelajaran. Berdasarkan survey pra pengembangan ditemukan bahwa dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Parigi siswa kekurangan kesempatan dan sumber yang layak dijadikan model kebahasaan. Pengembangan ini bertujuan untuk 1) menciptakan produk multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran bahasa Inggris khususnya dalam pembelajaran menyimak (reading); dan 2) mengetahui efektivitas produk dalam pemanfaatannya dalam pembelajaran menyimak Bahas...

This research is motivated by the poor comprehension and creativity of elementary school students... more This research is motivated by the poor comprehension and creativity of elementary school students in science lessons. This study aimed to determine gamification's effect on improving learning outcomes in concept comprehension and creative thinking skills in students studying science. Achievement motivation is suspected of being involved as a variable that interacts with gamification in improving learning outcomes. The data analysis technique used the Multivariate Analysis test. The research subjects were 73 students in the control class and the experimental class. This research is a quasi-experimental research, with a 2x2 factorial, and pretest-posttest non-equivalent control group design. The experimental class uses mixed gamification, while the control class uses content gamification. The difference between the two lies in the gamification elements used. The study results showed that 1) there was no significant difference in the learning outcomes of conceptual comprehension be...

The purpose of this study are (1) develop digital content to fill teachers system learner modes i... more The purpose of this study are (1) develop digital content to fill teachers system learner modes in the online learning, (2) perform a surgical module, (3) reorganizes module, (4) draft a text on the module online, (5) upload digital content into the Moodle LMS. The method used to obtain digital content are (1) to prepare a module face to face, (2) perform a surgical of face to face module, (3) reorganizes module, (4) draft a text on the module online, (5) uploading the manuscript online modules on the system of teachers learner modes in the network (online). Online module which the author developed in this study is "administering a Network Operating System", which in previous years spent on face-to-face (face to face instruction). With the development of digital content is expected to do the expansion of learning materials as well as faster and easier, supported by the learning management system (LMS) Moodle and technological pedagogical content knowledge (TPACK) framework that should be controlled by the teacher.

Solid State Technology, 2020

The development of technology requires vocational students to have skills, so that they are able ... more The development of technology requires vocational students to have skills, so that they are able to overcome existing problems, namely the lack of competency of students in accordance with industry demand. The purpose of this study is to explore the triple helix model which is used in industrial internships in vocational education. The research method used a qualitative approach to the type of case study research. Based on the results of data analysis, the research findings show that the triple helix model implemented in Private Vocational High Schools accredited A Quality Management System ISO 9001:2008 has met expectations with 65%-75% graduates in the national industries, respectively. However, ongoing evaluation needs to be done to form qualified and competitive Private Vocational High Schools graduates in the global job market. Keywords:Graduate Competency, Internship, Triple helix model, Vocational education.

Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 2016

Information technology is useful only as a medium of information is a very important role in the ... more Information technology is useful only as a medium of information is a very important role in the search for information, it is inversely proportional to that existing in SMK Widyagama unfortunate, especially on the issue of learning is carried out with conventional methods that teachers simply do meaningful assisted power point lecture. Presentations used are limited to static media, so as to the concept of data flow on the network is less understood by the students, while the students-students of SMK Widyagama Malang at this point is equipped with TAB Android. To overcome these limitations, the LAN-based learning media is used interactive multimedia as teaching aids in learning. To produce the product development. research test media experts, subject matter experts and students - Students of SMK Widyagama Malang.The results empirically development in the form of web multimedia interactive teaching competence of the human respiratory system. The products have been validated and fit ...

Disertasi Dan Tesis Program Pascasarjana Um, Apr 25, 2013

Bahasa Inggris merupakan bahasa global, bahasa yang digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan... more Bahasa Inggris merupakan bahasa global, bahasa yang digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu prasyarat utama dalam memasuki dunia industri atau pasar kerja adalah penguasaan bahasa Inggris. Umumnya di Indonesia bahasa Inggris dibelajarkan dalam konteks bahasa asing. Bahasa Inggris teknik II merupakan mata kuliah yang diberikan untuk setiap program studi pada jurusan rekayasa di Politeknik. Dalam proses pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris teknik II ditemukan beberapa permasalahan diantaranya adalah : 1) kurang tersedianya materi – materi bahan ajar bahasa Inggris teknik yang relevan dengan pengetahuan dasar maupun pengetahuan praktis teknik sipil baik di bengkel maupun di industri, 2) materi – materi yang digunakan dalam buku ajar kurang menarik, 3) dosen bahasa Inggris kurang kreatif dan kurang tepat dalam memilih materi maupun merancang buku ajar yang digunakan, 4) kurang mempertimbangkan kharakteristik pebelajar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa output lulusan Pokliteknik tidak dapat menggunakan bahasa Inggris teknik dalam bidangnya di industri. Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan menghasilkan bahan ajar bahasa Inggris teknik II yang memuat materi – materi kontekstual yang bermakna bagi pebelajar teknik sipil. Bahan ajar yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kompetensi mahasiwa dalam bahasa Inggris teknik II serta dapat diterapkan dilapangan pekerjaan. Bahan ajar bahasa Inggris teknik II dilengkapi dengan panduan mahasiswa dan panduan dosen yang bermanfaat untuk memfasilitasi pebelajar untuk belajar lebih mudah dan memfasilitasi pembelajar untuk mengelolah pembelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Model yang dipergunakan dalam pengembangan ini adalah Model Dick dan Carey. Prosedur pengembangan model ini terdiri dari sepuluh langkah. Namun dalam pengembangan ini hanya dilaksanakan Sembilan langkah, yaitu (1) mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) melakukan analisa pembelajaran, (3) mengidentifikasi kebutuhan dan konteks pebelajar, (4) merumuskan tujuan pembelajaran khusus, (5) mengembangkan instrument penilaian, (6), mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan memilih materi pembelajaran, (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif dan (9) merevisi pembelajaran. Produk pengembangan berupa bahan ajar, panduan dosen, dan panduan mahasiswa di revisi berdasarkan review dan penilaian dari ahli isi materi bahasa Inggris, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran. Setelah direvisi, maka produk pembelajaran tersebut diujicobakan. Uji coba produk pengembangan ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Ambon. Uji coba perorangan dilaksanakan untuk tiga orang mahasiswa teknik sipil sebagai subjek coba, 9 orang mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil, 20 orang mahasiswa dan 1 orang dosen untuk uji coba lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji coba dan analisa data dari (1) penilaian ahli isi bahasa Inggris terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik yaitu masing – masing sebagai berikut : 96,92%, 95%, 95,38% ; (2) penilaian ahli desain pembelajaran terhadap bahan ajar, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik yaitu masing – masing : 88,15%, 87%, 88,89% ; (3) dan penilaian dari ahli media pembelajaran terhadap bahan ajar, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukan kategori sangat baik, masing – masing yaitu : 92,82%, 92,22%, 92,22%. Hasil penilaian dan tanggapan mahasiswa dalam uji coba perorangan terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 86,66 % dan 91,11 %. Hasil penilaian dan tanggapan mahasiswa dalam uji coba kelompok kecil terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 87,52 % dan 93,70 %. Hasil penilaian dan tanggapan mahasiswa dalam uji coba lapangan terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 90, 96 % dan 93,06% . Hasil penilaian dan tanggapan dosen mata kuliah bahasa Inggris teknik II dalam uji coba lapangan terhadap bahan ajar bahasa Inggris teknik II, panduan dosen dan panduan mahasiswa menunjukkan kategori sangat baik, yaitu : 93,33 %, 92 %, dan 92,22 %. Dari hasil tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa produk paket pembelajaran bahasa Inggris teknik II dipakai sebagai sumber belajar yang dapat memecahkan masalah pemebalajaran bahasa Inggris teknik II di Politeknik Negeri Ambon dan lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi bahasa Inggris mahasiswa. Beberapa saran yang diajukan diperkirakan dapat meningkatkan presentase dan kualitas pemanfaatan produk adalah saran (1) pemanfaatan produk, (2) desiminasi produk, (3) dan kelanjutan pengembangan produk. Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal";…

Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, 2017

The quality of the engagement between Work-based Learning (WBL) stakeholder is an important issue... more The quality of the engagement between Work-based Learning (WBL) stakeholder is an important issue that arises and that a stakeholder integrated approach is required to improve program implementation. This paper examines the literature of stakeholder perspective on WBL to enhance the capacity of engagement of WBL program. This paper investigated the perspective of the three key stakeholder, industry, students and the higher education. Conclusions are drawn and suggestions are made for further research in the WBL engagement.

Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 p... more Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. buku Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terdiri dari Konsep dan Pedoman PPK, Panduan Penilaian PPK, Modul Pelatihan PPK bagi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas dan Komite Sekolah, serta Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Calon Pelatih PPK. Buku-buku ini akan menjadi rujukan bagi sekolah dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter di sekolah.

The New Paradigm of Vocational Education and Technology: Framework Thought Of Learning Innovation... more The New Paradigm of Vocational Education and Technology: Framework Thought Of Learning Innovation. Technological and vocational education (TVE) has not occupy a meaningful position in our educational stage, while the world continues to change along with all the new demands. Communities are also increasingly aware that certain types of jobs suddenly dimmed and then disappeared. It follows on that the emerging new kinds of work with his new charges. At least there are three challenges to be faced in order for the TVE continue to play a significant role in the coming century, i.e. TVE should focus on how best to serve the learners, the environment must provide the best educational opportunities, and build support in within the larger educational community about the importance of TVE as part of educational buildings. The trend of new TVE reform effort requires a comprehensive and earnest. The level of learning, paradigmatic shift required in performing the learning innovations. Abstrak:...

Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat berdampingan dengan kompetensi yang tinggi... more Bangsa besar adalah bangsa yang memiliki karakter kuat berdampingan dengan kompetensi yang tinggi, yang tumbuh dan berkembang dari pendidikan yang menyenangkan dan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari perkotaan sampai pedesaan. Oleh sebab itu, maka hadirlah buku pedoman ini untuk merealisasikan pendidikan karakter yang kuat untuk anak.

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Perfomance of Vocational School Teachers: A... more Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 Perfomance of Vocational School Teachers: Analysis on Teaching Work­load and Teaching Characteristics. The present study aims at describing vocational school teachers’ workload as measured from time on task, and teaching characteristics. For the purpose, the present study employs a survey in which a number of 155 teachers of 15 sampled vocational schools from 6 regions in East Java were drawn as the sample utilizing multi-stage sampling. Several points as follows are observed. First, vocatio­nal school teachers’ workload is greater than that of national standard of civil servants’ workload with a total ratio of 56.02:40.00 hours per week. Next, the average of their weekly credit hour, figures at 24.74 hours, greater than 24 hours as the national stan­dard. Thirdly, learning resources at voca­tional schools are dominated by electronic textbooks 89.03%, several of which are teacher-made modules 34.84%, and teacher-made job sheets 9...

Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, Oct 25, 2012

The present study was aimed at mapping the model configurations of project-based learning impleme... more The present study was aimed at mapping the model configurations of project-based learning implemented as curricular activities in several vocational schools in the municipality of Malang. For the purpose, an exploratory survey and in-depth observation were performed at 8 vocational schools, offering 14 vocational programs and involving 24 teachers and 62 groups of students, each of which consisting 2-5 students. The study found: 1) the project-based learning modes in several vocational schools in Malang could be categorized into three model configurations characterized by the implementation of the very simple to the complex and ideal ones. The first configuration placed project work as a medium for the development of vocational skills and the teachers played dominant roles in the completion of students’ project works. The second configuration placed project work as a medium for putting theoretical and practical learning as close as possible, but teachers’ control over project completion was still greatly dominant. The third configuration placed project work as a medium for integrating theoretical-practical learning, collaborative learning of solutions to contextual problems provisioning more autonomy to the students in the decision making process for project work completion. The third configuration was considered as the most ideal model in project-based learning.

Prosiding Seminar Biologi, 2009

Melalui tulisan ini saya bermaksud mengajak bapak dan ibu untuk merenung dan berpikir lebih menda... more Melalui tulisan ini saya bermaksud mengajak bapak dan ibu untuk merenung dan berpikir lebih mendalam dengan membentang peta persoalan pendidikan kita dari kutub konsep ideal hingga realitas praktik, dan mencari solusi atas per soalan-persoalan pendidikan yang kita hadapi. Berangkat dari pertanyaan: “Manusia Indonesia macam apa yang kita kehendaki dari proses pendidikan?” Jawaban atas pertanyaan itu membawa kita ke wilayah perenungan kembali tentang idealisasi bangsa ini dan konsep pendidikan nasional. “bagaimana karakteristik manusia Indonesia sekarang?” Jawaban atas pertanyaan ini memberi sinyal tentang krisis kecerdasan hidup yang melanda bangsa ini dan refleksi tentang krisis pendidikan sekarang. Kesenjangan antara idealisasi dan realisasi kehendak bangsa ini membentangkan segudang permasalahan pendidikan kita. Lalu, “apa yang dapat kita perbuat?” Jawaban atas pertanyaan inilah ranah active learning menempati posisi strategisnya sebagai alternatif solusi dalam praktik pembelajaran yang mendidik. Makalah singkat ini mencoba menautkan ketiga segmen tersebut dan menempatkan active learning sebagai alternatif solusi strategis untuk mengatasi gap antara idealisasi dan realitas praktis.