mimis riati | Riau University (original) (raw)

Papers by mimis riati

Research paper thumbnail of PRESENTASI LAPORAN LATSAR CPNS REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2019

Research paper thumbnail of LAPORAN PELATIHAN DASAR CPNS DI SDN 031 SUHADA KECAMATAN ENOK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2019

Research paper thumbnail of KISI-KISI SOAL SBK KELAS VI USN 2 GUBAHAN.docx

Research paper thumbnail of SOAL UJIAN KELAS V MATEMATIKA

Research paper thumbnail of CONTOH SOAL KELAS V TEMA 6

Research paper thumbnail of KISI-KISI SOAL TEMA 9 KELAS V FIX.docx

KISI-KISI SOAL TEMA 9 REVISI 2017 KELAS V SD

Research paper thumbnail of LAPORAN DESA RUMBAI JAYA doc.docx

Research paper thumbnail of Optimalisasi Peran Media Televisi Dalam Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Misriati Program Studi PGSD FKIP Universitas Riau

Abstrak Saat ini, kasus moral yang terjadi bukan hanya di kalangan remaja dan orang dewasa tetapi... more Abstrak Saat ini, kasus moral yang terjadi bukan hanya di kalangan remaja dan orang dewasa tetapi juga anak-anak. Hal itu disebabkan pendidikan di sekolah terlalu menitikberatkan pada kognitif semata. Oleh sebab itu dalam mengatasi masalah moral, diperlukan pembangunan bangsa melalui pendidikan karakter. Namun, di era kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi sekarang ini, pendidikan karakter anak tidak hanya didapatkan dari bangku sekolah, tetapi yang lebih banyak berperan justru orang tua dan lingkungan sosial, serta media massa. Televisi sebagai salah satu dari media massa memiliki andil yang berpengaruh sangat besar dalam pembentukan karakter masyarakat termasuk anak-anak yang merupakan siswa sekolah Dasar dengan umur sekitar 6-12 tahun. Oleh sebab itu, diperlukan optimalisasi peran media televisi dalam rangka berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan karakter. Sehingga, apa pun yang disiarkan televisi seharusnya memiliki andil dalam upaya mendidik generasi bangsa ini, dengan menyuguhkan tayangan-tayangan yang betul-betul bermanfaat. Namun, tayangan yang disajikan oleh pihak televisi sangat membutuhkan upaya pengontrolan dan pengawasan dari pemerintah, sekolah, dan orang tua agar peran televisi sebagai salah satu media massa dalam rangka pendidikan karakter dapat berjalan optimal. A. Latar Belakang dan Permasalahan Pendidikan karakter dalam konteks saat ini sangat relevan untuk mengatasi kasus moral yang sedang terjadi di negara kita. Fakta-fakta yang tersebar dan menjadi rahasia umum menunjukkan bahwa banyak siswa yang memiliki kasus moral dengan melakukan hal-hal yang tidak terpuji seperti suka mencuri, suka berkelahi, menggunakan obat-obatan terlarang, minum-minuman keras serta membuat onar di lingkungan sekitar. Penyebab maraknya kasus moral diantaranya disebabkan karena faktor pendidikan ditandai dengan sistem yang lebih menitikberatkan pada kognitif. Hal itu senada dengan pendapat Zubaedi (2011) yang menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan formal di sekolah, bisa jadi salah satu penyebabnya karena pendidikan di Indonesia lebih menitikberatkan pada pengembangan intelektual atau kognitif semata, sedangkan aspek soft skils atau non akademik sebagai unsur utama pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal bahkan cenderung diabaikan. Oleh sebab itu dalam mengatasi masalah moral, diperlukan pembangunan bangsa melalui pendidikan karakter. Namun, di era kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi sekarang ini, pendidikan karakter anak tidak hanya didapatkan dari bangku sekolah, tetapi yang lebih banyak berperan justru orang tua dan lingkungan sosial, serta media massa. Televisi sebagai salah satu dari media massa memiliki andil yang berpengaruh sangat besar dalam pembentukan karakter masyarakat termasuk anak-anak yang merupakan siswa sekolah Dasar dengan umur sekitar 6-12 tahun. Televisi adalah media yang tidak hanya untuk menyampaikan informasi tetapi juga membangun dan membentuk karakter serta perilaku seseorang termasuk anak-anak, baik ke arah positif maupun negatif. Suatu problematika yang terjadi di lingkungan kita sekarang ini adalah banyak anak-anak yang lebih suka berlama-lama di depan televisi dari pada belajar, bahkan berjam-jam. Sementara itu, akhir-akhir ini banyak tontonan televisi yang membawa efek negatif bagi anak dan

Research paper thumbnail of RPP TEMA 6 K13

A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunj... more A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia B. Kompetensi Dasar dan Indikator Matematika Kompetensi Dasar : 3.7. Menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal 4.1. Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, membuat model matematika dan memilih strategi yang efektif dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen, serta memeriksa kebenarannya. Indikator : 3.7.1. Menjelaskan langkah-langkah operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal 4.2.1. Menyelesaikan soal tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal PPKn Kompetensi Dasar : 3.2. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

Research paper thumbnail of Kerangka Proposal Pengaruh Penerapan Model PBM Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Research paper thumbnail of LAPORAN PPL DI SD MUHAMMADIYAH 6 PKU

Contoh laporan PPL di Sekolah Dasar

Research paper thumbnail of CONTOH SILABUS PEMBELAJARAN SENI DI SD

Research paper thumbnail of RPP MATERI LAGU ANAK ANAK di SD

Kelas/Semester : III/1 Alokasi waktu : 2 X 35 Menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi 4. Meng... more Kelas/Semester : III/1 Alokasi waktu : 2 X 35 Menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi 4. Mengapresiasikan diri melalui karya seni musik B. Kompetensi Dasar 4. 2. Menyanyikan lagu wajib, lagu daerah dan lagu anak-anak dengan atau tanpa iringan sederhana. C. Indikator  Menampilkan nyanyian/lagu anak-anak dengan benar tanpa iringan sederhana D. Tujuan pembelajaran  Siswa dapat menampilkan nyanyian/lagu anak-anak dengan benar tanpa iringan sederhana E. Materi pembelajaran Menyanyikan lagu anak-anak F. Metode Pembelajaran Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi. G. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu Awal  Guru memberi salam, dilanjutkan dengan berdoa, mengabsen kehadiran siswa kemudian mengondisikan kelas  Apersepsi : Guru mengajukan pertanyaan tentang lagu yang pernah didengar anak-anak dan lagu yang anakanak sukai. Lagu apa saja yang anak-anak pernah dengar? Apa saja lagu yang anak-anak sukai?  Motivasi : Guru meminta siswa mendengarkan beberapa buah lagu, dan bertanya kepada siswa apa judul lagu yang diputar.

Research paper thumbnail of KESATUAN PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT

tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh. Pancasila adalah sebuah sistem karena pancas... more tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh. Pancasila adalah sebuah sistem karena pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kasatuan. Pancasila berasal dari kepribadian bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu.

Research paper thumbnail of ALIRAN PENDIDIKAN

Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia s... more Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam berbagai sisi kehidupan, aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno berkembang pesat di Eropa dan Amerika. Aliran-aliran klasik maupun gerakan-gerakan baru dalam pendidikan pada umumnya berasal dari dua kawasan ini. Pemikiran-pemikiran itu tersebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan berbagai cara seperti dibawa oleh bangsa penjajah ke daerah jajahanya, melalui bacaan buku dan di bawa oleh orang yang pergi belajar ke Eropa atau Amerika dan sebagainya. Penyebaran itu menyebabkan pemikiran-pemikiran dari kedua kawasan ini pada umumnya menjadi acuan dalam penerapan kebijakan di bidang pendidikan di berbagai negara. Aliran-aliran klasik ini meliputi aliran empirisme, nativisme, naturalisme dan konvergensi. Aliran ini mewakili berbagai variasi pendapat tentang pendidikan, mulai dari yang paling pesimis sampai dengan yang paling optimis. Aliran yang paling pesimis memandang bahwa pendidikan kurang bermanfaat, bahkan mungkin merusak bakat yang telah dimiliki anak.

Research paper thumbnail of CONTOH BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA SD

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH OTANG KURNIAMAN S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR... more DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH OTANG KURNIAMAN S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PINDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2016 MATERI AJAR Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/semester : V/2 A. Standar kompetensi 7. Membaca Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. B. Kompetensi dasar 7.2 Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks (buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan, daftar acara, menu dll. C. Indikator  Menemukan informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Menjelaskan jadwal, nomor penting, dan siaran televisi dalam bentuk kalimat D. Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menemukan informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Siswa dapat menjelaskan jadwal, nomor penting, dan siaran televisi dalam bentuk kalimat

Research paper thumbnail of PROFESI KEGURUAN

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menurut keahlian (expertise) dari para anggotany... more Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menurut keahlian (expertise) dari para anggotanya (Djam Satori, 2003:1.2). hal tersebut mengandung arti bahwa jabatan atau pekerjaan yang disebut dengan profesi itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian ataupun mahir dibidangnya yang tentunya menutut teknik-teknik ilmiah dan dedikasi yang tinggi. Bersumber dari istilah profesi tersebut maka muncul istilah-istilah lain seperti professional, profesionalisme,profesionalitas dan profesionalisasi. a. Istilah professional ini mempunyai dua makna, yaitu mengacu kepada orang yang menyandang suatu profesi atau orang yang memegang profesi tersebut, kedua mengacu pada sebutan tentang sikap atau cara sesorang dalam menwujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Hal ini telah mendapatkan pengakuan baik formal maupun informal seperti pemerintah, organisasi profesi, masyaraakat dan para pengguna jasa suatu profesi. b. Profesionalisme adalah sebutan yang lebih mengarah pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk selalu mewujudkan meningkatkan kualitas atau kemampuan kerjanya. Hal ini merupakan bentuk motivasi intristik pada diri guru sebagai pendorong untuk mengembangkan dirinya kearah perwujudan professional. Ciri-ciri guru yang memiliki profesionalisme tinggi yaitu, pertama keinginan untuk selalu memperlihatkan perilaku yang standar edial. Kedua meningkatkan dan menjaga citra profesi, ia berkeinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui perwujudan prilaku profesional. Ketiga keinginan untuk senantiasa mengejar dan memanfaatkan kesempatan pengembangan profesional. Keempat mengejar kualitas dan cita-cita profesi, ia akan berusaha untuk selalu mencapai kualitas dan cita-cita sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dan kelima yaitu memilki rasa bangga terhadap profesinya sebagai seorang guru. c. Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat menjalankan tugasnya. d. Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kearah untuk mewujudkan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kreteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Research paper thumbnail of RINGKASAN PER UNIT MATERI CLASSROOM LANGUANGE

Research paper thumbnail of MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI

1. MODEL INTERAKSI SOSIAL Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory). Model int... more 1. MODEL INTERAKSI SOSIAL Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory). Model interaksi sosial menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat. Pokok pandang Gestlat adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan.

Research paper thumbnail of CONTOH ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN  SISWA SD (STATISTIK)

Analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dsb pada soal ujian SD

Research paper thumbnail of PRESENTASI LAPORAN LATSAR CPNS REGIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2019

Research paper thumbnail of LAPORAN PELATIHAN DASAR CPNS DI SDN 031 SUHADA KECAMATAN ENOK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2019

Research paper thumbnail of KISI-KISI SOAL SBK KELAS VI USN 2 GUBAHAN.docx

Research paper thumbnail of SOAL UJIAN KELAS V MATEMATIKA

Research paper thumbnail of CONTOH SOAL KELAS V TEMA 6

Research paper thumbnail of KISI-KISI SOAL TEMA 9 KELAS V FIX.docx

KISI-KISI SOAL TEMA 9 REVISI 2017 KELAS V SD

Research paper thumbnail of LAPORAN DESA RUMBAI JAYA doc.docx

Research paper thumbnail of Optimalisasi Peran Media Televisi Dalam Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Misriati Program Studi PGSD FKIP Universitas Riau

Abstrak Saat ini, kasus moral yang terjadi bukan hanya di kalangan remaja dan orang dewasa tetapi... more Abstrak Saat ini, kasus moral yang terjadi bukan hanya di kalangan remaja dan orang dewasa tetapi juga anak-anak. Hal itu disebabkan pendidikan di sekolah terlalu menitikberatkan pada kognitif semata. Oleh sebab itu dalam mengatasi masalah moral, diperlukan pembangunan bangsa melalui pendidikan karakter. Namun, di era kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi sekarang ini, pendidikan karakter anak tidak hanya didapatkan dari bangku sekolah, tetapi yang lebih banyak berperan justru orang tua dan lingkungan sosial, serta media massa. Televisi sebagai salah satu dari media massa memiliki andil yang berpengaruh sangat besar dalam pembentukan karakter masyarakat termasuk anak-anak yang merupakan siswa sekolah Dasar dengan umur sekitar 6-12 tahun. Oleh sebab itu, diperlukan optimalisasi peran media televisi dalam rangka berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan karakter. Sehingga, apa pun yang disiarkan televisi seharusnya memiliki andil dalam upaya mendidik generasi bangsa ini, dengan menyuguhkan tayangan-tayangan yang betul-betul bermanfaat. Namun, tayangan yang disajikan oleh pihak televisi sangat membutuhkan upaya pengontrolan dan pengawasan dari pemerintah, sekolah, dan orang tua agar peran televisi sebagai salah satu media massa dalam rangka pendidikan karakter dapat berjalan optimal. A. Latar Belakang dan Permasalahan Pendidikan karakter dalam konteks saat ini sangat relevan untuk mengatasi kasus moral yang sedang terjadi di negara kita. Fakta-fakta yang tersebar dan menjadi rahasia umum menunjukkan bahwa banyak siswa yang memiliki kasus moral dengan melakukan hal-hal yang tidak terpuji seperti suka mencuri, suka berkelahi, menggunakan obat-obatan terlarang, minum-minuman keras serta membuat onar di lingkungan sekitar. Penyebab maraknya kasus moral diantaranya disebabkan karena faktor pendidikan ditandai dengan sistem yang lebih menitikberatkan pada kognitif. Hal itu senada dengan pendapat Zubaedi (2011) yang menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan formal di sekolah, bisa jadi salah satu penyebabnya karena pendidikan di Indonesia lebih menitikberatkan pada pengembangan intelektual atau kognitif semata, sedangkan aspek soft skils atau non akademik sebagai unsur utama pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal bahkan cenderung diabaikan. Oleh sebab itu dalam mengatasi masalah moral, diperlukan pembangunan bangsa melalui pendidikan karakter. Namun, di era kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi sekarang ini, pendidikan karakter anak tidak hanya didapatkan dari bangku sekolah, tetapi yang lebih banyak berperan justru orang tua dan lingkungan sosial, serta media massa. Televisi sebagai salah satu dari media massa memiliki andil yang berpengaruh sangat besar dalam pembentukan karakter masyarakat termasuk anak-anak yang merupakan siswa sekolah Dasar dengan umur sekitar 6-12 tahun. Televisi adalah media yang tidak hanya untuk menyampaikan informasi tetapi juga membangun dan membentuk karakter serta perilaku seseorang termasuk anak-anak, baik ke arah positif maupun negatif. Suatu problematika yang terjadi di lingkungan kita sekarang ini adalah banyak anak-anak yang lebih suka berlama-lama di depan televisi dari pada belajar, bahkan berjam-jam. Sementara itu, akhir-akhir ini banyak tontonan televisi yang membawa efek negatif bagi anak dan

Research paper thumbnail of RPP TEMA 6 K13

A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunj... more A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia B. Kompetensi Dasar dan Indikator Matematika Kompetensi Dasar : 3.7. Menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal 4.1. Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, membuat model matematika dan memilih strategi yang efektif dalam memecahkan masalah nyata sehari-hari yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen, serta memeriksa kebenarannya. Indikator : 3.7.1. Menjelaskan langkah-langkah operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal 4.2.1. Menyelesaikan soal tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal PPKn Kompetensi Dasar : 3.2. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

Research paper thumbnail of Kerangka Proposal Pengaruh Penerapan Model PBM Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Research paper thumbnail of LAPORAN PPL DI SD MUHAMMADIYAH 6 PKU

Contoh laporan PPL di Sekolah Dasar

Research paper thumbnail of CONTOH SILABUS PEMBELAJARAN SENI DI SD

Research paper thumbnail of RPP MATERI LAGU ANAK ANAK di SD

Kelas/Semester : III/1 Alokasi waktu : 2 X 35 Menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi 4. Meng... more Kelas/Semester : III/1 Alokasi waktu : 2 X 35 Menit (1 X pertemuan) A. Standar Kompetensi 4. Mengapresiasikan diri melalui karya seni musik B. Kompetensi Dasar 4. 2. Menyanyikan lagu wajib, lagu daerah dan lagu anak-anak dengan atau tanpa iringan sederhana. C. Indikator  Menampilkan nyanyian/lagu anak-anak dengan benar tanpa iringan sederhana D. Tujuan pembelajaran  Siswa dapat menampilkan nyanyian/lagu anak-anak dengan benar tanpa iringan sederhana E. Materi pembelajaran Menyanyikan lagu anak-anak F. Metode Pembelajaran Diskusi, Tanya Jawab, Demonstrasi. G. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu Awal  Guru memberi salam, dilanjutkan dengan berdoa, mengabsen kehadiran siswa kemudian mengondisikan kelas  Apersepsi : Guru mengajukan pertanyaan tentang lagu yang pernah didengar anak-anak dan lagu yang anakanak sukai. Lagu apa saja yang anak-anak pernah dengar? Apa saja lagu yang anak-anak sukai?  Motivasi : Guru meminta siswa mendengarkan beberapa buah lagu, dan bertanya kepada siswa apa judul lagu yang diputar.

Research paper thumbnail of KESATUAN PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT

tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh. Pancasila adalah sebuah sistem karena pancas... more tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh. Pancasila adalah sebuah sistem karena pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kasatuan. Pancasila berasal dari kepribadian bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu.

Research paper thumbnail of ALIRAN PENDIDIKAN

Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia s... more Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam berbagai sisi kehidupan, aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno berkembang pesat di Eropa dan Amerika. Aliran-aliran klasik maupun gerakan-gerakan baru dalam pendidikan pada umumnya berasal dari dua kawasan ini. Pemikiran-pemikiran itu tersebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan berbagai cara seperti dibawa oleh bangsa penjajah ke daerah jajahanya, melalui bacaan buku dan di bawa oleh orang yang pergi belajar ke Eropa atau Amerika dan sebagainya. Penyebaran itu menyebabkan pemikiran-pemikiran dari kedua kawasan ini pada umumnya menjadi acuan dalam penerapan kebijakan di bidang pendidikan di berbagai negara. Aliran-aliran klasik ini meliputi aliran empirisme, nativisme, naturalisme dan konvergensi. Aliran ini mewakili berbagai variasi pendapat tentang pendidikan, mulai dari yang paling pesimis sampai dengan yang paling optimis. Aliran yang paling pesimis memandang bahwa pendidikan kurang bermanfaat, bahkan mungkin merusak bakat yang telah dimiliki anak.

Research paper thumbnail of CONTOH BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA SD

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH OTANG KURNIAMAN S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR... more DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH OTANG KURNIAMAN S.Pd, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PINDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2016 MATERI AJAR Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/semester : V/2 A. Standar kompetensi 7. Membaca Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. B. Kompetensi dasar 7.2 Menemukan informasi secara cepat dari berbagai teks (buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan, daftar acara, menu dll. C. Indikator  Menemukan informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Menjelaskan jadwal, nomor penting, dan siaran televisi dalam bentuk kalimat D. Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menemukan informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Siswa dapat menjawab pertanyaan tentang informasi jadwal perjalanan, nomor penting, dan siaran televisi  Siswa dapat menjelaskan jadwal, nomor penting, dan siaran televisi dalam bentuk kalimat

Research paper thumbnail of PROFESI KEGURUAN

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menurut keahlian (expertise) dari para anggotany... more Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menurut keahlian (expertise) dari para anggotanya (Djam Satori, 2003:1.2). hal tersebut mengandung arti bahwa jabatan atau pekerjaan yang disebut dengan profesi itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian ataupun mahir dibidangnya yang tentunya menutut teknik-teknik ilmiah dan dedikasi yang tinggi. Bersumber dari istilah profesi tersebut maka muncul istilah-istilah lain seperti professional, profesionalisme,profesionalitas dan profesionalisasi. a. Istilah professional ini mempunyai dua makna, yaitu mengacu kepada orang yang menyandang suatu profesi atau orang yang memegang profesi tersebut, kedua mengacu pada sebutan tentang sikap atau cara sesorang dalam menwujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya. Hal ini telah mendapatkan pengakuan baik formal maupun informal seperti pemerintah, organisasi profesi, masyaraakat dan para pengguna jasa suatu profesi. b. Profesionalisme adalah sebutan yang lebih mengarah pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk selalu mewujudkan meningkatkan kualitas atau kemampuan kerjanya. Hal ini merupakan bentuk motivasi intristik pada diri guru sebagai pendorong untuk mengembangkan dirinya kearah perwujudan professional. Ciri-ciri guru yang memiliki profesionalisme tinggi yaitu, pertama keinginan untuk selalu memperlihatkan perilaku yang standar edial. Kedua meningkatkan dan menjaga citra profesi, ia berkeinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui perwujudan prilaku profesional. Ketiga keinginan untuk senantiasa mengejar dan memanfaatkan kesempatan pengembangan profesional. Keempat mengejar kualitas dan cita-cita profesi, ia akan berusaha untuk selalu mencapai kualitas dan cita-cita sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dan kelima yaitu memilki rasa bangga terhadap profesinya sebagai seorang guru. c. Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat menjalankan tugasnya. d. Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kearah untuk mewujudkan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kreteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Research paper thumbnail of RINGKASAN PER UNIT MATERI CLASSROOM LANGUANGE

Research paper thumbnail of MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI

1. MODEL INTERAKSI SOSIAL Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory). Model int... more 1. MODEL INTERAKSI SOSIAL Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory). Model interaksi sosial menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat. Pokok pandang Gestlat adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan.

Research paper thumbnail of CONTOH ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN  SISWA SD (STATISTIK)

Analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dsb pada soal ujian SD