Deas Nurulita H | Universitas Sebelas Maret (original) (raw)
Uploads
Papers by Deas Nurulita H
Disusun Oleh : DEAS NURULITA HUTAMI NIM F1217019 S1 MANAJAMEN (TRANSFER) FAKULTAS EKONOMI DAN BIN... more Disusun Oleh : DEAS NURULITA HUTAMI NIM F1217019 S1 MANAJAMEN (TRANSFER) FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2017 MENGEMBANGKAN UMKM BIDANG KULINER DI KOTA SOLO MELALUI EVENT HELLO MARKET FOOD FEST (STUDI KASUS EVENT HELLO MARKET FOOD FEST SOLO) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan dan keadaan ekonomi global yang semakin hari persaingannya semakin ketat, masyarakat Indonesia perlu menggalakkan kembali perekonomian nasional yang berbasis pada kerakyatan. Banyaknya perusahaan asing yang telah masuk ke dalam negri dapat menjadikan cambuk untuk memajukkan kembali perekonomian yang berfokus pada kesejahteraan rakyat. Salah satu cara untuk mengembangkan perekonomian nasional berbasis kerakyatan yaitu dapat dilakukan dengan memberikan peran yang tinggi terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau biasa disebut dengan UMKM. Dengan berwirausaha pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kemajuan perekonomian nasional, karena dapat menekan angka pengangguran, menyediakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan membangun karakter bangsa. Pada tahun 2008, kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap pendapatan devisa nasional melalui ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar Rp 40,75 triliun atau 28,94 persen yaitu dengan tercapainya angka sebesar Rp 183,76 triliun atau 20,17 persen dari total nilai ekspor nonmigas nasional (Hamid dan Susilo, 2011) dalam Alief, Bhimo dan Yogi (2015). Selanjutnya pada tahun 2008, produk domestik bruto (PDB) nasional atas harga konstan tahun 2000 sebesar Rp 1.997,73 triliun, kontribusi UMKM sebesar Rp 1.165,26 triliun atau 58,33 persen dari total PDB. Harga konstan tahun 2000 nasional mengalami perkembangan sebesar Rp 115,41 triliun atau 6,13 persen dari tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 90.896.270 orang atau 97,04 persen atau 2.156.526 orang dibandingkan tahun 2007 (Edi suandi hamid dan Y. Sri Susilo, 2011) dalam Alief, dkk (2015).
Disusun Oleh : DEAS NURULITA HUTAMI NIM F1217019 S1 MANAJAMEN (TRANSFER) FAKULTAS EKONOMI DAN BIN... more Disusun Oleh : DEAS NURULITA HUTAMI NIM F1217019 S1 MANAJAMEN (TRANSFER) FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2017 MENGEMBANGKAN UMKM BIDANG KULINER DI KOTA SOLO MELALUI EVENT HELLO MARKET FOOD FEST (STUDI KASUS EVENT HELLO MARKET FOOD FEST SOLO) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan dan keadaan ekonomi global yang semakin hari persaingannya semakin ketat, masyarakat Indonesia perlu menggalakkan kembali perekonomian nasional yang berbasis pada kerakyatan. Banyaknya perusahaan asing yang telah masuk ke dalam negri dapat menjadikan cambuk untuk memajukkan kembali perekonomian yang berfokus pada kesejahteraan rakyat. Salah satu cara untuk mengembangkan perekonomian nasional berbasis kerakyatan yaitu dapat dilakukan dengan memberikan peran yang tinggi terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau biasa disebut dengan UMKM. Dengan berwirausaha pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi kemajuan perekonomian nasional, karena dapat menekan angka pengangguran, menyediakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan membangun karakter bangsa. Pada tahun 2008, kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap pendapatan devisa nasional melalui ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar Rp 40,75 triliun atau 28,94 persen yaitu dengan tercapainya angka sebesar Rp 183,76 triliun atau 20,17 persen dari total nilai ekspor nonmigas nasional (Hamid dan Susilo, 2011) dalam Alief, Bhimo dan Yogi (2015). Selanjutnya pada tahun 2008, produk domestik bruto (PDB) nasional atas harga konstan tahun 2000 sebesar Rp 1.997,73 triliun, kontribusi UMKM sebesar Rp 1.165,26 triliun atau 58,33 persen dari total PDB. Harga konstan tahun 2000 nasional mengalami perkembangan sebesar Rp 115,41 triliun atau 6,13 persen dari tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 90.896.270 orang atau 97,04 persen atau 2.156.526 orang dibandingkan tahun 2007 (Edi suandi hamid dan Y. Sri Susilo, 2011) dalam Alief, dkk (2015).