Muhammad Dedad Bisaraguna Akastangga | Universitas nahdlatul wathan mataram (original) (raw)

Papers by Muhammad Dedad Bisaraguna Akastangga

Research paper thumbnail of Shi'R Al Hikmah Wa Al Maw'Izah Fi Diwan Mahmud Al Waraq (Dirasah Tahliliyyah Simiiyyah LI Riffaterre)

Skripsi yang berjudul Syair Al-Hikmah Wa Al-Mauidzoh Fii Diwan Mahmud Al-Warraq dalam kajian semi... more Skripsi yang berjudul Syair Al-Hikmah Wa Al-Mauidzoh Fii Diwan Mahmud Al-Warraq dalam kajian semiotika Riffaterre ini mengkaji sebuah puisi dalam Diwan Mahmud Al-Warraq dengan menggunakan teori semiotika yang dikemukakan oleh Michael Riffaterre. Michael Riffaterre dalam bukunya yang berjudul Semiotics of Poetry, mengemukakan bahwa untuk dapat memberi makna sebuah puisi dapat dilakukan dengan dua tahapan, yaitu (1) pembacaan heuristik, dan (2) pembacaan hermeneutik yang terdiri dari hipogram potensial, matrik, model dan hipogram aktual. Setelah melalui pembacaan heuristik, maka dalam pembacaan ini puisi dibaca berdasarkan struktur kebahasaannya, akan tetapi pembacaan heuristik ini belum memberikan makna puisi yang sebenarnya. Pembacaan ini terbatas pada pemahaman terhadap arti bahasa sebagai sistem semiotik tingkat pertama, yaitu berdasarkan konvensi bahasanya. pada pembacaan hermeneutik, sebagaimana yang diungkapkan dalam semiotika Riffaterre, bahwa dalam pembacaan ini telah ditemuk...

Research paper thumbnail of Psikologi Tokoh Utama dalam Syair al-I’tiraf Karya Abu Nawas

Research paper thumbnail of Syair Tumitu wa Tuhyiyu Fi Diwan al-Akhthal (Kajian Semiotika Riffaterre)

Research paper thumbnail of Shi'R Al Hikmah Wa Al Maw'Izah Fi Diwan Mahmud Al Waraq (Dirasah Tahliliyyah Simiiyyah LI Riffaterre)

Research paper thumbnail of Analisis Semiotika Pierce dalam Puisi ‫الدنيا‬ Karya Mahmud Al-Warraq

Penaoq Jurnal Sastra Budaya dan Pariwisata, 2021

Puisi atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah sya’ir adalah suatu ungkapan yang padat ringk... more Puisi atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah sya’ir adalah suatu ungkapan yang padat
ringkas dan penuh makna. Puisi memiliki ciri khas yaitu menggunakan kalimat yang pendek
dan terdiri dari beberapa bait saja. Di dalam puisi banyak ungkapan ekspresi yang
diungkapkan secara tidak langsung sehingga membutuhkan pemaknaan lebih dalam. Tujuan
dari penelitian ini adalah ingin mengungkapkan tanda-tanda semiotika Pierce dalam puisi “AdDunyaa” Karya Mahmud Al-Warraq. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan wujud tanda berdasarkan
hubungan tanda dengan penandanya yaitu icon, indeks dan symbol. Icon “ad-Dunyaa”
mereprenstasikan kehidupan dunia dan seisinya serta konsekuensi jika penghuni dunia
menyia-nyiakan apa yang diperintahkan oleh sang pincipta-Nya, Indeks “ad-Dunyaa” menandai
sebab akibat akan keadilan dari kehidupan manusia di dunia bagi yang beriman, begitu pula
sebaliknya sebab akibat dunia bagi orang-orang yang telah menyia-nyiakan kehidupannya di
dunia, dan Symbol “Al-Maut” adalah Symbol dari tidak hidup lagi, tidak bernyawa atau dalam
kalimat lain yaitu kembalinya makhluk kepada sang pencipta.
Kata kunci: Puisi, Ad-Dunya, Semiotika, Pierce

Research paper thumbnail of AIR MENSUCIKAN DAN MENAJISKAN PADA NASKAH MUQADDIMAH IMAM BAFADAL AL-HADRAMY KARYA AL- HAITAMI (TINJAUAN FILOLOGI)

Indonesian Journal of Arabic Studies, 2020

Syarah Muqoddimah al-Imam Bafadal al-Hadrami By al-Haitami is a single manuscript. The problem in... more Syarah Muqoddimah al-Imam Bafadal al-Hadrami By al-Haitami is a single manuscript. The problem in this study is to find out the sound of the text of the manuscript and the content or discourse of the text, as well as to apply the hadith in the text of the manuscript with Gracia's Hermeneutic theory about the interpretation function theory. The method used in this study is the diplomatic method and a critical or standard method that is by rewriting the contents of the text accompanied by improvements to the text limited to errors in writing. The results of this study are that the manuscripts generally contain fiqh books with various discussions. In terms of content analysis based on historical functions found asbabul wurud from the hadith which discusses these three things from various narrators, then the function of the meaning of the hadith is to always maintain impurity, while the implicative function is to obtain implications for modern life today to be more careful in purification.

Research paper thumbnail of Syair al-Hikmah wa al-Mauidzoh Fi Diwan Mahmud al-Warraq (Analisis Semiotika Riffaterre

PENAOQ, 2020

Literary works make language the medium, because through the language of writers imagining their ... more Literary works make language the medium, because through the language of writers imagining their thoughts and ideas. Poetry genre is a literary genre. Poetry explains something with something else. In other words there are indirect expressions in poetry. This research is titled poem al-Hikmah wa al-Mauidzoh Fi Diwan Mahmud al-Warraq with a Semiotic analysis knife proposed by Michael Riffaterre. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of this study are based on heuristic reading, it means that a human being must forgive one another's mistakes, even though there are so many mistakes. In the hermeneutic reading, it means that a judge who requires himself to forgive the mistakes of others, then described three types of judges namely the noble, the lowly judge, and a good judge or comparable to a noble judge. The model is found in four sentences namely "there is no human being, but one in three", "as for my comparability", "I guard against answering it, for my honor", "actually respect with respect, is wise," And also in the poem found a simplified binary opposition of the words sorry and wrong, noble and contemptible, and the words above and below. The matrix in this verse of poetry is the wisdom of a judge. As for the intellectual relationship, the poem put forward by Mahmud Al-Warraq has similarities with the verses of the Qur'an, the hadith of the Prophet and the poetry put forward by Imam Shafi'i in his Diwan.

Research paper thumbnail of METAFORA DALAM TARJUMAN AL-ASHWAQ KARYA IBNU ‘ARABI (KAJIAN SEMIOTIK-PRAGMATIK)

Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan, 2020

Tarjuman al-Ashwaq karya Ibn ‘Arabi merupakan simbol-simbol metafora yang menarik untuk ditelusur... more Tarjuman al-Ashwaq karya Ibn ‘Arabi merupakan simbol-simbol metafora
yang menarik untuk ditelusuri secara lebih dalam. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan unsur metafora, jenis metafora, makna metafora serta fungsi metafora yang terdapat dalam bait puisi kerinduan Ibn ‘Arabi. Penelitian ini menggunakan gabungan dua teori, yaitu teori semiotikpragmatik. Metode yang digunakan adalah semiotik-pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metafora dalam bait puisi kerinduan Ibn ‘Arabi terbagi kedalam dua golongan besar, yaitu metafora berdasarkan kode bahasa dan berdasarkan kode sastra. Pada tataran kode bahasa berdasarkan unsur fungsional sintaksis ditemukan tiga jenis metafora yaitu, metafora nominatif, predikatif dan kalimat, sedangkan pada tataran kode sastra dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu berdasarkan ketidaklangsungan ekspresi ditemukan tiga jenis metafora, yaitu metafora perbandingan, pemanusiaan dan penggantian. Berdasarkan penggantian arti ditemukan metafora blank symbol, natural symbol dan private symbol, sedangkan berdasarkan citraan dan imaji ditemukan metafora bercitraan visual/penglihatan, bercitraan auditif/pendengaran, bercitraan olfaktif/ penciuman, becitraan taktilis/ perabaan, bercitraan gustatif/ pengecapan, bercitraan sensation/ perasaan, dan bercitraan kinetik/ gerakan. Adapun fungsi implikatur dalam puisi Ibn ‘Arabi secara umum sebagai fungsi ekspresi puitis.

Research paper thumbnail of Pemikiran Politik Dan Negara Kota Menurut Aristoteles

Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan manusia yang selalu hidup be... more Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan manusia yang selalu hidup bermasyarakat. Karena itulah politik selalu merupakan gejala yang mewujudkan diri manusia dalam rangka proses perkembangannya. Karena manusia adalah inti utama dari politik, maka apapun alasannya pengamatan atau telaah politik tidak begitu saja meninggalkan faktor manusia. Dikemukakan Anton H. Djawamaku "bahwa pribadi seseorang manusia adalah unit dasar empiris analisa politik". 1

Research paper thumbnail of KONSEP RULE OF GAMES & FAMILY RESEMBLANCES WITTGENSTEIN DALAM PHILOSOPHICAL INVESTIGATIONS & APLIKASINYA

Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa manusia dapat berinteraks... more Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa manusia dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga dapat saling memenuhi kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan bahasa sebagai alat komunikasi, banyak kita jumpai bahasa-bahasa yang asing di telinga kita dan hanya orang tertentu yang dapat memahami bahasa tersebut. Fenomena ini menjadikan bahasa sangat beragam, baik dari bahasa kaum muda maupun kalangan dewasa. Di dunia modern saat ini banyak bahasa di sekitar kita yang cukup sukar untuk dipahami, karena bahasa tersebut dibatasi oleh ruang dan waktu tertentu. Dalam hal ini penulis melihat terdapat bahasa yang unik dan khas. Salah satunya adalah bahasa yang digunakan oleh komunitas online shop (penjualan online), dimana bahasa tersebut terikat oleh rule of games (aturan main) dan terdapat family rasemblances (kemiripan keluarga), sebagaimana konsep tersebut dikemukan oleh Wittgenstein dalam Philosophical Investigation. Tulisan ini mencoba mengungkap bagaimana bentuk language games, rule of games dan family resemblances dalam bahasa online shop berdasarkan konsep Wittgenstein dalam Philosophical Investigation.

Research paper thumbnail of ABU NAWAS DAN KITAB DIWAN ABU NAWAS

Abu Nawas adalah seorang yang kontroversial. Sebagai seorang muslim, ia banyak melakukan perbuata... more Abu Nawas adalah seorang yang kontroversial. Sebagai seorang muslim, ia banyak melakukan perbuatan yang secara agama dilarang. Ia bangga untuk melalukan perbuatan-perbuatan dosa kecuali syirik, 1 meremehkan haji dan waktu shalat. Ia menyukai khamar sehingga terkenal sebagai penyair khamar. Khamar, bagi Abu Nawas, dijadikan kompensasi kekecewaan perasaan atau ketika merasa kosong jiwanya dan untuk menghindarkan diri dari kesibukan yang harus diselesaikanya. 2 Khamar merupakan segala-galanya dalam kehidupan Abu Nawas. Bahkan, khamar menjadi tujuan pertama hidup dan lebih daripada menjalankan perintah agama. Nama lengkap Abu Nawas adalah Hasan bin Hani" bin Abdul Awwal bin Sabah. Ia lahir pada tahun 145 H/ 762 M di daerah Ahwaz salah satu bagian kota Kazakstan di Iran. 3 Ayah Abu Nawas, menurut sebagian pendapat, adalah seorang sekretaris di Syam. Sementara menurut pendapat lain, ayahnya adalah seorang tentara yang mengabdi kepada Marwan bin Muhammad, salah satu khalifah Bani Umayyah. Ketika berusia tujuh tahun, ibu Abu Nawas mengirimnya ke Bashrah untuk menuntut ilmu. Di daerah ini, ia sangat rajin menghadiri forum-forum ilmiah dan kajian-kajian sastra sehingga ia bisa mengambil apa saja yang dimaui baik ilmu yang berhubungan dengan sastra dan ilmu pengetahuan. Kehidupan Abu Nawas di Bashrah tersebut menjadikanya sangat paham dan familier dengan budaya masyarakat Bashrah yang rasional. Ibn Qutaibah menyebutkan bahwa Abu Nawas adalah orang yang sarat dengan ilmu pengetahuan. Ia menguasai berbagai macam pengetahuan dengan baik, kemudian Abu Nawas memulai menjalani kehidupan gilanya, bermabuk-mabukan di waktu sepinya. Di sini Abu Nawas bertemu dengan Abu Usamah Walibah bin al-Hubab al-Asadi, salah seorang penyair dari Kufah. Oleh Walibah ia diajak berkeliling ke beberapa 1 'Abbas Mahmud al-'aqqad, Abu Nuwas al-hasan bin Hani (Beirut: Manshurat al-Maktabah al-'Ashriyyah), hlm. 8. 2 Abu Hiffan 'abdullah bin Ahmad bin Harb al-Mahzumi, Akhbar Abi Nuwas (Kairo: Maktabat Mishr), hlm. 38. 3 Salim Syamsuddin, Abu Nuwas Fi Nawadirihi Wa Ba'dzu Qasaaidihi (Beirut: Maktabah al-'ashriyyah), hlm. 8.

Research paper thumbnail of STILISTIKA GENETIK DAN STILISTIKA DESKRIPTIF

Stilistika adalah bagian dari linguistik yang memusatkan perhatiannya pada variasi gaya bahasa, t... more Stilistika adalah bagian dari linguistik yang memusatkan perhatiannya pada variasi gaya bahasa, terutama bahasa dalam kesusastraan. Sejalan dengan ungkapan tersebut, stilistika adalah ilmu yang menyelidiki bahasa yang digunakan dalam karya sastra dan penerapan linguistik pada penelitian gaya bahasa. Sudjiman mengatakan bahwa stilistika mengkaji wacana sastra dengan orientasi linguistik. Stilistika mengkaji cara sastrawan memanipulasi (dalam arti memanfaatkan) potensi dan kaidah yang terdapat di dalam bahasa serta memberikan efek tertentu. Stilistika meneliti ciri khas penggunaan bahasa dalam wacana sastra; ciri itu mempertentangkan atau membedakannya dengan wacana nonsastra; meneliti deviasi atau penyimpangan terhadap tata bahasa sebagai sarana literer; stilistika meneliti fungsi puitik suatu bahasa. 1 Stilistika mengkaji seluruh fenomena bahasa, mulai dari fonologi (ilmu bunyi) hingga semantik (makna dari arti bahasa). 2 Agar ranah kajian tidak terlalu luas, kajian stilistika biasanya dibatasi pada suatu teks tertentu, dengan memperhatikan preferensi penggunaan kata atau struktur bahasa, mengamati antar hubungan-hubungan pilihan bahasa untuk mengindentifikasi ciri-ciri stilistik (stylistic features) seperti sintaksis (tipe struktur kalimat), leksikal (diksi penggunaan kelas kata tertentu), retoris atau deviasi (penyimpangan dari kaidah umum tata bahasa). Sebagaimana dikemukakan oleh Umar Junus, bahwa stilistika adalah bagian dari linguistik yang memusatkan perhatiannya pada variasi penggunaan bahasa, terutama bahasa dalam kesusastraan. 3 Pendapat tersebut dikuatkan oleh Kridalaksana.

Research paper thumbnail of PERTUMBUHAN PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAURRASYIDIN

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat diganti oleh siapapun (k... more Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya" wa al-mursalin), tetapi kedudukan beliau yang kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya. Orang itulah yang dinamakan "Khalifah" artinya yang menggantikan Nabi menjadi kepala kaum muslimin (pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan hukum-hukum Agama Islam. Dialah yang menegakkan keadilan yang selalu berdiri diatas kebenaran. A. Nabi Muhammad tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik Islam setelah beliau wafat. Tampaknya beliau menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Setelah beliau wafat dan jenazahnya belum dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa'idah di Madinah untuk musyawarah menentukan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah tersebut berjalan cukup alot, karena masing-masing pihak baik kaum Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Tetapi dengan semangat Ukhuwah Islamiah yang tinggi, Abu Bakar terpilih sebagai pemimpin umat Islam. 1 Menurut Hassan Ibrahim Hassan, bahwa semangat keagamaan Abu Bakar, mendapatkan penghargaan dari umat Islam, 2 sehingga masing-masing pihak (Muhajirin dan Anshar) dapat menerima Abu Bakar dan membaitkannya sebagai pemimpin umat Islam.

Research paper thumbnail of GURU WEN DALAM MENYEMPURNAKAN ISLAM DI NARMADA LOMBOK BARAT NTB

Guru Wen merupakan sebuah laqob (nama panggilan) yang paling akrab digunakan oleh seluruh masyara... more Guru Wen merupakan sebuah laqob (nama panggilan) yang paling akrab digunakan oleh seluruh masyarakat ketika menyebut nama TGH. M. Djuaini Mukhtar khususnya Narmada Lombok Barat NTB. Djuaini Mukhtar di utus ke Narmada oelh pendiri Nahdlatul Wathan yakni al-magfuru lahu maulana syeikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada tahun 1950. 1 Berbicara tentang sosok TGH M. Djuaini Mukhtar, terutama jihadnya melalui organisasi Nahdlatul Wathan (NW) di Lombok Barat umumnya dan di Narmada khususnya, tidak akan bisa lepas dari pembicaraan tentang situasi sosial kultural keagamaan di daerah tersebut, dan peranan NW di dalamnya karena TGH M. Djuaini Mukhtar diutus oleh pendiri NW ke Narmada untuk mengajarkan agama Islam bagi orang Narmada. Ini berarti ada sesuatu yang perlu ditangani sehingga para tokoh Narmada waktu itu datang menghadap TGKH M. Zainuddin Abdul Majid di Pancor. Sesuatu itu adalah keadaan masyarakat Narmada yang merupakan pintu gerbang Lombok Barat dari arah timur sehingga masyarakat menjadikan al-Ustadz M. Djuaini Mukhtar dan al-Ustadz Maad Adnan sebagai utusan hingga akhirnya mereka berdua dikenal dengan sebutan Tuan Guru. 2 Sebagaimana dikatakan oleh para ahli bahwasanya kehidupan masyarakat, dan pertumbuhan masyarakat mempengaruhi pemikiran terhadap agam, maka apabila agama Islam telah diterima, dipelajari, diamalkan dan dihayati secara sempurna maka pengaruhnya terhadap masyarakat yang menerima, mempelajari, mengamalkannya, juga akan lebih relatif sempurna bercorak Islami, setidak-tidaknya berwarna Islami. 3 NW sebagai karya Selaparang, karya orang Sasak sendiri diharapkan oleh pendirinya agar tersebar luas di seluruh alam dengan kata-kata Wansyur liwa nahdlatil wathan fi al-alamin (dan sebarkanlah bendera NW di seluruh alam) yang secara tekstual.

Kata Kunci : Guru Wen, Islam, Lombok

Teaching Documents by Muhammad Dedad Bisaraguna Akastangga

Research paper thumbnail of Analisis Wacana Bahasa Arab Suatu Pengantar Awal

Research paper thumbnail of Wacana, Teks, Ko-Teks dan Konteks

Research paper thumbnail of Urgensi Sastra Dalam Menunjang Pariwisata di Era 4.0

Research paper thumbnail of Shi'R Al Hikmah Wa Al Maw'Izah Fi Diwan Mahmud Al Waraq (Dirasah Tahliliyyah Simiiyyah LI Riffaterre)

Skripsi yang berjudul Syair Al-Hikmah Wa Al-Mauidzoh Fii Diwan Mahmud Al-Warraq dalam kajian semi... more Skripsi yang berjudul Syair Al-Hikmah Wa Al-Mauidzoh Fii Diwan Mahmud Al-Warraq dalam kajian semiotika Riffaterre ini mengkaji sebuah puisi dalam Diwan Mahmud Al-Warraq dengan menggunakan teori semiotika yang dikemukakan oleh Michael Riffaterre. Michael Riffaterre dalam bukunya yang berjudul Semiotics of Poetry, mengemukakan bahwa untuk dapat memberi makna sebuah puisi dapat dilakukan dengan dua tahapan, yaitu (1) pembacaan heuristik, dan (2) pembacaan hermeneutik yang terdiri dari hipogram potensial, matrik, model dan hipogram aktual. Setelah melalui pembacaan heuristik, maka dalam pembacaan ini puisi dibaca berdasarkan struktur kebahasaannya, akan tetapi pembacaan heuristik ini belum memberikan makna puisi yang sebenarnya. Pembacaan ini terbatas pada pemahaman terhadap arti bahasa sebagai sistem semiotik tingkat pertama, yaitu berdasarkan konvensi bahasanya. pada pembacaan hermeneutik, sebagaimana yang diungkapkan dalam semiotika Riffaterre, bahwa dalam pembacaan ini telah ditemuk...

Research paper thumbnail of Psikologi Tokoh Utama dalam Syair al-I’tiraf Karya Abu Nawas

Research paper thumbnail of Syair Tumitu wa Tuhyiyu Fi Diwan al-Akhthal (Kajian Semiotika Riffaterre)

Research paper thumbnail of Shi'R Al Hikmah Wa Al Maw'Izah Fi Diwan Mahmud Al Waraq (Dirasah Tahliliyyah Simiiyyah LI Riffaterre)

Research paper thumbnail of Analisis Semiotika Pierce dalam Puisi ‫الدنيا‬ Karya Mahmud Al-Warraq

Penaoq Jurnal Sastra Budaya dan Pariwisata, 2021

Puisi atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah sya’ir adalah suatu ungkapan yang padat ringk... more Puisi atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah sya’ir adalah suatu ungkapan yang padat
ringkas dan penuh makna. Puisi memiliki ciri khas yaitu menggunakan kalimat yang pendek
dan terdiri dari beberapa bait saja. Di dalam puisi banyak ungkapan ekspresi yang
diungkapkan secara tidak langsung sehingga membutuhkan pemaknaan lebih dalam. Tujuan
dari penelitian ini adalah ingin mengungkapkan tanda-tanda semiotika Pierce dalam puisi “AdDunyaa” Karya Mahmud Al-Warraq. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan wujud tanda berdasarkan
hubungan tanda dengan penandanya yaitu icon, indeks dan symbol. Icon “ad-Dunyaa”
mereprenstasikan kehidupan dunia dan seisinya serta konsekuensi jika penghuni dunia
menyia-nyiakan apa yang diperintahkan oleh sang pincipta-Nya, Indeks “ad-Dunyaa” menandai
sebab akibat akan keadilan dari kehidupan manusia di dunia bagi yang beriman, begitu pula
sebaliknya sebab akibat dunia bagi orang-orang yang telah menyia-nyiakan kehidupannya di
dunia, dan Symbol “Al-Maut” adalah Symbol dari tidak hidup lagi, tidak bernyawa atau dalam
kalimat lain yaitu kembalinya makhluk kepada sang pencipta.
Kata kunci: Puisi, Ad-Dunya, Semiotika, Pierce

Research paper thumbnail of AIR MENSUCIKAN DAN MENAJISKAN PADA NASKAH MUQADDIMAH IMAM BAFADAL AL-HADRAMY KARYA AL- HAITAMI (TINJAUAN FILOLOGI)

Indonesian Journal of Arabic Studies, 2020

Syarah Muqoddimah al-Imam Bafadal al-Hadrami By al-Haitami is a single manuscript. The problem in... more Syarah Muqoddimah al-Imam Bafadal al-Hadrami By al-Haitami is a single manuscript. The problem in this study is to find out the sound of the text of the manuscript and the content or discourse of the text, as well as to apply the hadith in the text of the manuscript with Gracia's Hermeneutic theory about the interpretation function theory. The method used in this study is the diplomatic method and a critical or standard method that is by rewriting the contents of the text accompanied by improvements to the text limited to errors in writing. The results of this study are that the manuscripts generally contain fiqh books with various discussions. In terms of content analysis based on historical functions found asbabul wurud from the hadith which discusses these three things from various narrators, then the function of the meaning of the hadith is to always maintain impurity, while the implicative function is to obtain implications for modern life today to be more careful in purification.

Research paper thumbnail of Syair al-Hikmah wa al-Mauidzoh Fi Diwan Mahmud al-Warraq (Analisis Semiotika Riffaterre

PENAOQ, 2020

Literary works make language the medium, because through the language of writers imagining their ... more Literary works make language the medium, because through the language of writers imagining their thoughts and ideas. Poetry genre is a literary genre. Poetry explains something with something else. In other words there are indirect expressions in poetry. This research is titled poem al-Hikmah wa al-Mauidzoh Fi Diwan Mahmud al-Warraq with a Semiotic analysis knife proposed by Michael Riffaterre. The method used in this research is descriptive qualitative. The results of this study are based on heuristic reading, it means that a human being must forgive one another's mistakes, even though there are so many mistakes. In the hermeneutic reading, it means that a judge who requires himself to forgive the mistakes of others, then described three types of judges namely the noble, the lowly judge, and a good judge or comparable to a noble judge. The model is found in four sentences namely "there is no human being, but one in three", "as for my comparability", "I guard against answering it, for my honor", "actually respect with respect, is wise," And also in the poem found a simplified binary opposition of the words sorry and wrong, noble and contemptible, and the words above and below. The matrix in this verse of poetry is the wisdom of a judge. As for the intellectual relationship, the poem put forward by Mahmud Al-Warraq has similarities with the verses of the Qur'an, the hadith of the Prophet and the poetry put forward by Imam Shafi'i in his Diwan.

Research paper thumbnail of METAFORA DALAM TARJUMAN AL-ASHWAQ KARYA IBNU ‘ARABI (KAJIAN SEMIOTIK-PRAGMATIK)

Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan, 2020

Tarjuman al-Ashwaq karya Ibn ‘Arabi merupakan simbol-simbol metafora yang menarik untuk ditelusur... more Tarjuman al-Ashwaq karya Ibn ‘Arabi merupakan simbol-simbol metafora
yang menarik untuk ditelusuri secara lebih dalam. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan unsur metafora, jenis metafora, makna metafora serta fungsi metafora yang terdapat dalam bait puisi kerinduan Ibn ‘Arabi. Penelitian ini menggunakan gabungan dua teori, yaitu teori semiotikpragmatik. Metode yang digunakan adalah semiotik-pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metafora dalam bait puisi kerinduan Ibn ‘Arabi terbagi kedalam dua golongan besar, yaitu metafora berdasarkan kode bahasa dan berdasarkan kode sastra. Pada tataran kode bahasa berdasarkan unsur fungsional sintaksis ditemukan tiga jenis metafora yaitu, metafora nominatif, predikatif dan kalimat, sedangkan pada tataran kode sastra dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu berdasarkan ketidaklangsungan ekspresi ditemukan tiga jenis metafora, yaitu metafora perbandingan, pemanusiaan dan penggantian. Berdasarkan penggantian arti ditemukan metafora blank symbol, natural symbol dan private symbol, sedangkan berdasarkan citraan dan imaji ditemukan metafora bercitraan visual/penglihatan, bercitraan auditif/pendengaran, bercitraan olfaktif/ penciuman, becitraan taktilis/ perabaan, bercitraan gustatif/ pengecapan, bercitraan sensation/ perasaan, dan bercitraan kinetik/ gerakan. Adapun fungsi implikatur dalam puisi Ibn ‘Arabi secara umum sebagai fungsi ekspresi puitis.

Research paper thumbnail of Pemikiran Politik Dan Negara Kota Menurut Aristoteles

Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan manusia yang selalu hidup be... more Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan manusia yang selalu hidup bermasyarakat. Karena itulah politik selalu merupakan gejala yang mewujudkan diri manusia dalam rangka proses perkembangannya. Karena manusia adalah inti utama dari politik, maka apapun alasannya pengamatan atau telaah politik tidak begitu saja meninggalkan faktor manusia. Dikemukakan Anton H. Djawamaku "bahwa pribadi seseorang manusia adalah unit dasar empiris analisa politik". 1

Research paper thumbnail of KONSEP RULE OF GAMES & FAMILY RESEMBLANCES WITTGENSTEIN DALAM PHILOSOPHICAL INVESTIGATIONS & APLIKASINYA

Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa manusia dapat berinteraks... more Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa manusia dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga dapat saling memenuhi kebutuhannya. Dalam kaitannya dengan bahasa sebagai alat komunikasi, banyak kita jumpai bahasa-bahasa yang asing di telinga kita dan hanya orang tertentu yang dapat memahami bahasa tersebut. Fenomena ini menjadikan bahasa sangat beragam, baik dari bahasa kaum muda maupun kalangan dewasa. Di dunia modern saat ini banyak bahasa di sekitar kita yang cukup sukar untuk dipahami, karena bahasa tersebut dibatasi oleh ruang dan waktu tertentu. Dalam hal ini penulis melihat terdapat bahasa yang unik dan khas. Salah satunya adalah bahasa yang digunakan oleh komunitas online shop (penjualan online), dimana bahasa tersebut terikat oleh rule of games (aturan main) dan terdapat family rasemblances (kemiripan keluarga), sebagaimana konsep tersebut dikemukan oleh Wittgenstein dalam Philosophical Investigation. Tulisan ini mencoba mengungkap bagaimana bentuk language games, rule of games dan family resemblances dalam bahasa online shop berdasarkan konsep Wittgenstein dalam Philosophical Investigation.

Research paper thumbnail of ABU NAWAS DAN KITAB DIWAN ABU NAWAS

Abu Nawas adalah seorang yang kontroversial. Sebagai seorang muslim, ia banyak melakukan perbuata... more Abu Nawas adalah seorang yang kontroversial. Sebagai seorang muslim, ia banyak melakukan perbuatan yang secara agama dilarang. Ia bangga untuk melalukan perbuatan-perbuatan dosa kecuali syirik, 1 meremehkan haji dan waktu shalat. Ia menyukai khamar sehingga terkenal sebagai penyair khamar. Khamar, bagi Abu Nawas, dijadikan kompensasi kekecewaan perasaan atau ketika merasa kosong jiwanya dan untuk menghindarkan diri dari kesibukan yang harus diselesaikanya. 2 Khamar merupakan segala-galanya dalam kehidupan Abu Nawas. Bahkan, khamar menjadi tujuan pertama hidup dan lebih daripada menjalankan perintah agama. Nama lengkap Abu Nawas adalah Hasan bin Hani" bin Abdul Awwal bin Sabah. Ia lahir pada tahun 145 H/ 762 M di daerah Ahwaz salah satu bagian kota Kazakstan di Iran. 3 Ayah Abu Nawas, menurut sebagian pendapat, adalah seorang sekretaris di Syam. Sementara menurut pendapat lain, ayahnya adalah seorang tentara yang mengabdi kepada Marwan bin Muhammad, salah satu khalifah Bani Umayyah. Ketika berusia tujuh tahun, ibu Abu Nawas mengirimnya ke Bashrah untuk menuntut ilmu. Di daerah ini, ia sangat rajin menghadiri forum-forum ilmiah dan kajian-kajian sastra sehingga ia bisa mengambil apa saja yang dimaui baik ilmu yang berhubungan dengan sastra dan ilmu pengetahuan. Kehidupan Abu Nawas di Bashrah tersebut menjadikanya sangat paham dan familier dengan budaya masyarakat Bashrah yang rasional. Ibn Qutaibah menyebutkan bahwa Abu Nawas adalah orang yang sarat dengan ilmu pengetahuan. Ia menguasai berbagai macam pengetahuan dengan baik, kemudian Abu Nawas memulai menjalani kehidupan gilanya, bermabuk-mabukan di waktu sepinya. Di sini Abu Nawas bertemu dengan Abu Usamah Walibah bin al-Hubab al-Asadi, salah seorang penyair dari Kufah. Oleh Walibah ia diajak berkeliling ke beberapa 1 'Abbas Mahmud al-'aqqad, Abu Nuwas al-hasan bin Hani (Beirut: Manshurat al-Maktabah al-'Ashriyyah), hlm. 8. 2 Abu Hiffan 'abdullah bin Ahmad bin Harb al-Mahzumi, Akhbar Abi Nuwas (Kairo: Maktabat Mishr), hlm. 38. 3 Salim Syamsuddin, Abu Nuwas Fi Nawadirihi Wa Ba'dzu Qasaaidihi (Beirut: Maktabah al-'ashriyyah), hlm. 8.

Research paper thumbnail of STILISTIKA GENETIK DAN STILISTIKA DESKRIPTIF

Stilistika adalah bagian dari linguistik yang memusatkan perhatiannya pada variasi gaya bahasa, t... more Stilistika adalah bagian dari linguistik yang memusatkan perhatiannya pada variasi gaya bahasa, terutama bahasa dalam kesusastraan. Sejalan dengan ungkapan tersebut, stilistika adalah ilmu yang menyelidiki bahasa yang digunakan dalam karya sastra dan penerapan linguistik pada penelitian gaya bahasa. Sudjiman mengatakan bahwa stilistika mengkaji wacana sastra dengan orientasi linguistik. Stilistika mengkaji cara sastrawan memanipulasi (dalam arti memanfaatkan) potensi dan kaidah yang terdapat di dalam bahasa serta memberikan efek tertentu. Stilistika meneliti ciri khas penggunaan bahasa dalam wacana sastra; ciri itu mempertentangkan atau membedakannya dengan wacana nonsastra; meneliti deviasi atau penyimpangan terhadap tata bahasa sebagai sarana literer; stilistika meneliti fungsi puitik suatu bahasa. 1 Stilistika mengkaji seluruh fenomena bahasa, mulai dari fonologi (ilmu bunyi) hingga semantik (makna dari arti bahasa). 2 Agar ranah kajian tidak terlalu luas, kajian stilistika biasanya dibatasi pada suatu teks tertentu, dengan memperhatikan preferensi penggunaan kata atau struktur bahasa, mengamati antar hubungan-hubungan pilihan bahasa untuk mengindentifikasi ciri-ciri stilistik (stylistic features) seperti sintaksis (tipe struktur kalimat), leksikal (diksi penggunaan kelas kata tertentu), retoris atau deviasi (penyimpangan dari kaidah umum tata bahasa). Sebagaimana dikemukakan oleh Umar Junus, bahwa stilistika adalah bagian dari linguistik yang memusatkan perhatiannya pada variasi penggunaan bahasa, terutama bahasa dalam kesusastraan. 3 Pendapat tersebut dikuatkan oleh Kridalaksana.

Research paper thumbnail of PERTUMBUHAN PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAURRASYIDIN

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat diganti oleh siapapun (k... more Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya" wa al-mursalin), tetapi kedudukan beliau yang kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya. Orang itulah yang dinamakan "Khalifah" artinya yang menggantikan Nabi menjadi kepala kaum muslimin (pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan hukum-hukum Agama Islam. Dialah yang menegakkan keadilan yang selalu berdiri diatas kebenaran. A. Nabi Muhammad tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik Islam setelah beliau wafat. Tampaknya beliau menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Setelah beliau wafat dan jenazahnya belum dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa'idah di Madinah untuk musyawarah menentukan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah tersebut berjalan cukup alot, karena masing-masing pihak baik kaum Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Tetapi dengan semangat Ukhuwah Islamiah yang tinggi, Abu Bakar terpilih sebagai pemimpin umat Islam. 1 Menurut Hassan Ibrahim Hassan, bahwa semangat keagamaan Abu Bakar, mendapatkan penghargaan dari umat Islam, 2 sehingga masing-masing pihak (Muhajirin dan Anshar) dapat menerima Abu Bakar dan membaitkannya sebagai pemimpin umat Islam.

Research paper thumbnail of GURU WEN DALAM MENYEMPURNAKAN ISLAM DI NARMADA LOMBOK BARAT NTB

Guru Wen merupakan sebuah laqob (nama panggilan) yang paling akrab digunakan oleh seluruh masyara... more Guru Wen merupakan sebuah laqob (nama panggilan) yang paling akrab digunakan oleh seluruh masyarakat ketika menyebut nama TGH. M. Djuaini Mukhtar khususnya Narmada Lombok Barat NTB. Djuaini Mukhtar di utus ke Narmada oelh pendiri Nahdlatul Wathan yakni al-magfuru lahu maulana syeikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada tahun 1950. 1 Berbicara tentang sosok TGH M. Djuaini Mukhtar, terutama jihadnya melalui organisasi Nahdlatul Wathan (NW) di Lombok Barat umumnya dan di Narmada khususnya, tidak akan bisa lepas dari pembicaraan tentang situasi sosial kultural keagamaan di daerah tersebut, dan peranan NW di dalamnya karena TGH M. Djuaini Mukhtar diutus oleh pendiri NW ke Narmada untuk mengajarkan agama Islam bagi orang Narmada. Ini berarti ada sesuatu yang perlu ditangani sehingga para tokoh Narmada waktu itu datang menghadap TGKH M. Zainuddin Abdul Majid di Pancor. Sesuatu itu adalah keadaan masyarakat Narmada yang merupakan pintu gerbang Lombok Barat dari arah timur sehingga masyarakat menjadikan al-Ustadz M. Djuaini Mukhtar dan al-Ustadz Maad Adnan sebagai utusan hingga akhirnya mereka berdua dikenal dengan sebutan Tuan Guru. 2 Sebagaimana dikatakan oleh para ahli bahwasanya kehidupan masyarakat, dan pertumbuhan masyarakat mempengaruhi pemikiran terhadap agam, maka apabila agama Islam telah diterima, dipelajari, diamalkan dan dihayati secara sempurna maka pengaruhnya terhadap masyarakat yang menerima, mempelajari, mengamalkannya, juga akan lebih relatif sempurna bercorak Islami, setidak-tidaknya berwarna Islami. 3 NW sebagai karya Selaparang, karya orang Sasak sendiri diharapkan oleh pendirinya agar tersebar luas di seluruh alam dengan kata-kata Wansyur liwa nahdlatil wathan fi al-alamin (dan sebarkanlah bendera NW di seluruh alam) yang secara tekstual.

Kata Kunci : Guru Wen, Islam, Lombok