Evita Dedhasa | Yogyakarta State University (original) (raw)
Papers by Evita Dedhasa
Dzikir secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab dzakara, artinya mengingat, memperhatikan, ... more Dzikir secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab dzakara, artinya mengingat, memperhatikan, mengenang, mengamibi pelajaran, mengenal atau mengerti. Biasanya perilku dzikir diperlihatkan orang hanya dalam bentuk renungan sambil duduk dengan membaca bacaan tertentu. Sedangkan dalam pengertian terminology dzikir sering dimaknai sebagai suatu amal ucapan atau amal quliyah melalui bacaan-bacaan tertentu untuk mengingat Allah. Berdikir kepada Allah adalah suatu rangka dari rangkaian iman dan Islam yang mendapat perhatian khusus dan istimewa dari Al-Qur'an dan sunnah. Hal ini dibuktikan dengan begitu banyaknya ayat Al-Qur'an dan Hadis Nabi yang menyinggung dan membahas masalah ini. 1 Al-Qur'an memberi petunjuk bahwa dzikir itu bukan hanya ekspresi daya ingatan yang ditampilkan dengan bacaan-bacaan lidah sambil duduk merenung, tetapi lebih dari itu, dzikir bersifat implementatif dalam berbagai variasi yang aktif dan kreatif, beberapa penjelasan tentang dzikir: 2 a. Al-Qur'an menjelaskan dzikir berarti membangkitkan daya ingatan: 1 Syamsul Munir Amin dkk, Energi Dzikir, Jakarta: Amzah, 2008. Hal.11. 2 Ibid..hal. 11-13. "Dengan mengingat Allah, hati orang-orang yang beriman menjadi tenang. Ketahuilah dengan mengingatAllah, hati menjadi tenang. (QS. Ar-Ra'd 13:28)". b. Dzikir berarti pula ingatan akan hukum-hukum Allah: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dan member pengajaran kepada kamu agar kamu dzikir (mengambil pelajaran). (QS. A-Nahl 16 : 90)". c. Dzikir juga berarti mengambil pelajaran atau peringatan: "Allah memberikan hikmah kepada orang atau siapa yang dikehendaki-Nya. dan barang siapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal (ulul albab). (QS. Al-Baqarah 2 : 269)". d. Dzikir berarti meneliti proses alam: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan saling bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka. (QS. Ali-Imran 3 : 190-191)". Pada dasarnya berdzikir atau mengingat Allah memiliki lingkup yang sangat luas, atau bahkan bisa dikatakan jika segala aktifitas atau perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengharap ridha Allah adalah dzikrullah. Dengan demikian, maka termasuk berdzikir kepada Allah jika kita menjalankan kewajiban dan perintah agama, seperti melaksanakan sholat wajib atau sunnah, mengerjakan puasa di bulan ramadhan dan puasa sunnah, menjalankan ibadah haji dan umroh, menunaikan zakat, beramal saleh, berbuat kebajikan, berkata baik, mempelajari ilmu, atau membicarakan hal-hal keagamaan, dan lain sebagainya. Pendeknya setiap aktifitas yang dapat mengantarkan kita untuk teringat dan mengingat Allah, maka itulah yang dikatakan sebagai dzikrullah. 3 Dzikir adalah mengingat Allah dengan segala sifat-sifat-Nya. Pengertian dzikir tidak terbatas pada bacaan dzikirnya itu sendiri (dalam arti semit), melainkan meliputi segala bacaan, sholat ataupun perilaku kebaikan lainnya sebagaimana diperintahkan dalam agama. Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan do'a dan dzikir adalah suatu amalan dalam bentuk kata-3 Samsul Munir Amin dkk, Op. Cit., hal. 15. kata yang diucapkan secara lisan ataupun dalam hati yang berisikan permohonan kepada Allah SWT dengan selalu mengingat nama dan sifat-Nya.
Dzikir secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab dzakara, artinya mengingat, memperhatikan, ... more Dzikir secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab dzakara, artinya mengingat, memperhatikan, mengenang, mengamibi pelajaran, mengenal atau mengerti. Biasanya perilku dzikir diperlihatkan orang hanya dalam bentuk renungan sambil duduk dengan membaca bacaan tertentu. Sedangkan dalam pengertian terminology dzikir sering dimaknai sebagai suatu amal ucapan atau amal quliyah melalui bacaan-bacaan tertentu untuk mengingat Allah. Berdikir kepada Allah adalah suatu rangka dari rangkaian iman dan Islam yang mendapat perhatian khusus dan istimewa dari Al-Qur'an dan sunnah. Hal ini dibuktikan dengan begitu banyaknya ayat Al-Qur'an dan Hadis Nabi yang menyinggung dan membahas masalah ini. 1 Al-Qur'an memberi petunjuk bahwa dzikir itu bukan hanya ekspresi daya ingatan yang ditampilkan dengan bacaan-bacaan lidah sambil duduk merenung, tetapi lebih dari itu, dzikir bersifat implementatif dalam berbagai variasi yang aktif dan kreatif, beberapa penjelasan tentang dzikir: 2 a. Al-Qur'an menjelaskan dzikir berarti membangkitkan daya ingatan: 1 Syamsul Munir Amin dkk, Energi Dzikir, Jakarta: Amzah, 2008. Hal.11. 2 Ibid..hal. 11-13. "Dengan mengingat Allah, hati orang-orang yang beriman menjadi tenang. Ketahuilah dengan mengingatAllah, hati menjadi tenang. (QS. Ar-Ra'd 13:28)". b. Dzikir berarti pula ingatan akan hukum-hukum Allah: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dan member pengajaran kepada kamu agar kamu dzikir (mengambil pelajaran). (QS. A-Nahl 16 : 90)". c. Dzikir juga berarti mengambil pelajaran atau peringatan: "Allah memberikan hikmah kepada orang atau siapa yang dikehendaki-Nya. dan barang siapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal (ulul albab). (QS. Al-Baqarah 2 : 269)". d. Dzikir berarti meneliti proses alam: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan saling bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka. (QS. Ali-Imran 3 : 190-191)". Pada dasarnya berdzikir atau mengingat Allah memiliki lingkup yang sangat luas, atau bahkan bisa dikatakan jika segala aktifitas atau perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengharap ridha Allah adalah dzikrullah. Dengan demikian, maka termasuk berdzikir kepada Allah jika kita menjalankan kewajiban dan perintah agama, seperti melaksanakan sholat wajib atau sunnah, mengerjakan puasa di bulan ramadhan dan puasa sunnah, menjalankan ibadah haji dan umroh, menunaikan zakat, beramal saleh, berbuat kebajikan, berkata baik, mempelajari ilmu, atau membicarakan hal-hal keagamaan, dan lain sebagainya. Pendeknya setiap aktifitas yang dapat mengantarkan kita untuk teringat dan mengingat Allah, maka itulah yang dikatakan sebagai dzikrullah. 3 Dzikir adalah mengingat Allah dengan segala sifat-sifat-Nya. Pengertian dzikir tidak terbatas pada bacaan dzikirnya itu sendiri (dalam arti semit), melainkan meliputi segala bacaan, sholat ataupun perilaku kebaikan lainnya sebagaimana diperintahkan dalam agama. Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan do'a dan dzikir adalah suatu amalan dalam bentuk kata-3 Samsul Munir Amin dkk, Op. Cit., hal. 15. kata yang diucapkan secara lisan ataupun dalam hati yang berisikan permohonan kepada Allah SWT dengan selalu mengingat nama dan sifat-Nya.