Judhistira Utama | Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung (original) (raw)
Papers by Judhistira Utama
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, Nov 21, 2022
A photometer is a tool that can be used as a medium for learning, practicum and research to study... more A photometer is a tool that can be used as a medium for learning, practicum and research to study the quality of the night sky in Astrophysics courses. The photometry practicum provides work principles, tool settings and data collection knowledge. Currently, the Earth and Space Laboratory of the Department of Physics Education has only one photometer. When used, it must be connected to a computer because there is no internal power, and it can not store data. This resulted in the photometry practicum failing to run optimally. Therefore, it is necessary to have the right solution to maintain the essence of practicum as the basis of knowledge, namely, to make your own photometer called Do It Yourself (DIY). The method used in this study is an experimental method with data collection. Starting with a needs analysis, then the design of the photometer is carried out. This was followed by making a photometer and conducting a limited trial by measuring the Night Sky Brightness (NSB). The results showed that DIY Photometer functionally has a good ability to measure the quality of the night sky. Also can show the same pattern as the measurement results using the manufacturer's SQM-LU so that the DIY Photometer that has been made can be used in photometry practicum activities in Astrophysics courses or other similar subjects.
Nucleation and Atmospheric Aerosols, 2022
We report results from numerical integrations of Solar System orbit for 100 mega years (Myr) from... more We report results from numerical integrations of Solar System orbit for 100 mega years (Myr) from current epoch to the future with the integrator package EVORB. The model of the Solar System for asteroid belt region that previous researchers have proposed is reviewed in this paper. The previous results were very promising, up to more than 70% of the simulated cases have succeeded in removing terrestrial planets reside in the asteroid belt, region between the orbit of planet Mars and Jupiter. This is very close to the currently observed fact that massive objects no longer inhabit the asteroid belt region. We, therefore, simulated the presence of a massive object with a mass of the planet Mars at the current location of the dwarf planet Ceres (model02). The simulation results are compared with a Solar System model that excludes the presence of a hypothetical planet in the asteroid belt (model01). We found no significant difference in the orbital evolution of the Earth. At least for the next 100 Myr, Earth will remain a habitable planet. This computational laboratory activity provided an excellent case study for our upper-level undergraduate students in celestial mechanics course as their research project.
Seminar Nasional Fisika, 2019
Asteroid tidak hanya mengalami peluruhan populasi akibat tumbukan dengan objek masif atau terlemp... more Asteroid tidak hanya mengalami peluruhan populasi akibat tumbukan dengan objek masif atau terlempar keluar dari Tata Surya, melainkan juga karena mengalami perpindahan kelas dari kelas asalnya. Terdapat empat kelas utama asteroid dekat-Bumi yaitu Apollo, Amor, Aten, dan Atira. Dua diantaranya, yaitu Apollo (a > 1 SA, dan q < 1,02 SA) dan Aten (a< 1 SA dan Q > 0,98), memiliki orbit yang berpotongan dengan orbit Bumi yang akan berpotensi membahayakan planet Bumi. Studi ini dilakukan untuk memperoleh estimasi rasio kedua kelas dengan menganggap masing-masing kelas berada dalam keadaan tunak. Dengan menggunakan simulasi numerik berdurasi 2 x 10 6 tahun berbantuan paket integrator Swift_RMVS4dengan model Tata Surya yang terdiri atas Matahari dan kedelapan planet termasuk Bulan sebagai objek terpisah dan langkah waktu sebesar 10-3 tahun (~9 jam), diperoleh bahwa jumlah asteroid kelas Apollo yang berubah menjadi Aten maupun sebaliknya, Aten menjadi Apollo, adalah sama besar. Fluks-masuk dari Apollo menuju Aten dan sebaliknya dari Aten menuju Apollo, masing-masing adalah 3,31 ± 0,40 per juta tahun untuk H < 18 dan 2,88 ± 0,45 per juta tahun untuk H < 18. Kata kunci : asteroid dekat-bumi, efek gravtasi, evolusi orbit, rasio populasi.
Abstrak Salah satu cabang penelitian dalam bidang astronomi adalah pekerjaan fotometri, yakni pen... more Abstrak Salah satu cabang penelitian dalam bidang astronomi adalah pekerjaan fotometri, yakni pengukuran secara akurat kecerahan dari suatu objek langit pada panjang gelombang tertentu. Dengan semakin populernya kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) sebagai alat perekam citra, maka sangat memungkinkan melakukan pekerjaan fotometri berbasis kamera DSLR dengan sensor CMOS sebagai instrumen alternatif selain kamera Charge Coupled Device (CCD). Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah gugus terbuka M45 (Pleiades Cluster), salah satu gugus terbuka yang paling populer yang ada di rasi Taurus. Citra DSLR medan luas diolah menggunakan perangkat lunak IRIS guna mendapatkan citra pita B, G dan R. Fitur fotometri bukaan IRIS juga digunakan untuk memperoleh nilai magnitudo instrumen bintang-bintang yang ada dalam citra. Transformasi dari sistem Bayer BGR menjadi sistem Johnson-Cousins BVR dilakukan menggunakan persamaan polinom dengan koefisien yang ditentukan melalui regresi linear multivariat. Diagram warna magnitudo yang dikonstruksi dari magnitudo hasil transformasi menunjukkan profil deret utama yang jelas. Dari hasil ini, dapat dideduksi bahwa fotometri DSLR dapat digunakan untuk keperluan ilmiah setelah melalui transformasi yang tepat. Kata-kata kunci: kamera DSLR, gugus terbuka M45, fotometri bukaan, transformasi magnitudo Abstract One branch of research in the field of astronomy is photometry, that is the measurements of the brightness of astronomical object in specific wavelength. With the growing popularity of Digital Single Lens Reflex (DSLR) cameras as instrument for image recording, it’s possible to do photometrical works using DSLR cameras with CMOS sensors as the alternative instruments to Charge Coupled Device (CCD) cameras. The object of this research is open cluster M45 (Pleiades Cluster), one of the most popular open cluster in Taurus constelation. Wide field image taken using DSLR camera was processed using IRIS software in order to get B, G and R frames. IRIS aperture photometry tool was also used to obtain instrumental magnitude of stars in the image. Transformation from Bayer BGR to standard Johnson-Cousins BVR system has been done using polinomial equation with coefficients determined through multivariate linear regression. Color magnitude diagram constructed using the transformed magnitudes shows a clear main sequence profile. From this result, it can be deduced that DSLR photometry can be used for scientific purpose after going through proper transformation. Keywords : DSLR camera, M45 open cluster, aperture photometry, magnitude transformation Abstrak Salah satu cabang penelitian dalam bidang astronomi adalah pekerjaan fotometri, yakni pengukuran secara akurat kecerahan dari suatu objek langit pada panjang gelombang tertentu. Dengan semakin populernya kamera Digital Single Lens Re flex (DSLR) sebagai alat perekam citra, maka sangat memungkinkan melakukan pekerjaan fotometri berbasis kamera DSLR dengan sensor CMOS sebagai instrumen alternatif selain kamera Charge Coupled Device (CCD). Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah gugus terbuka M45 ( Pleiades Cluster ), salah satu gugus terbuka yang paling populer yang ada di rasi Taurus. Citra DSLR medan luas diolah menggunakan perangkat lunak IRIS guna mendapatkan citra pita B, G dan R . Fitur fotometri bukaan IRIS juga digunakan untuk memperoleh nilai magnitudo instrumen bintang-bintang yang ada dalam citra. Transformasi dari sistem Bayer BGR menjadi sistem Johnson -Cousins BVR dilakukan menggunakan persamaan polinom dengan koefisien yang ditentukan melalui regresi linear multivariat. Diagram warna magnitudo yang dikonstruksi dari magnitudo hasil transformasi menunjukkan profil deret utama yang jelas. Dari hasil ini, dapat dideduksi bahwa fotometri DSLR dapat digunakan untuk keperluan ilmiah setelah melalui transformasi yang tepat. Kata kunci : kamera DSLR, gugus terbuka M45, fotometri bukaan, transformasi magnitudo Abstract One branch of research in the field of astronomy is photometry, that is the measurements of the brightness of astronomical object in specific wavelength. With the growing popularity of Digital Single Lens Reflex (DSLR) cameras as instrument for image recording , it’s possible to do photometrical works using DSLR cameras with CMOS sensors as the alternative instruments to C harge C oupled D evice (CCD) cameras. The object of this research is open cluster M45 (Pleiades Cluster), one of the most popular open cluster in Taurus constelation. Wide field image taken using DSLR camera was processed using IRIS software in order to get B, G and R frames. IRIS aperture photometry tool was also used to obtain instrumental magnitude of stars in the image. Transformation from Bayer BGR to standard Johnson-Cousins BVR system has been done using polinomial equation with coefficients determined through multivariate linear regre s sion. Color magnitude diagram constructed using the transformed magnitudes shows a clear main…
Telah dilakukan penerapan metode polarisasi sinyal ULF terhadap anomali geomagnet terkait gempa B... more Telah dilakukan penerapan metode polarisasi sinyal ULF terhadap anomali geomagnet terkait gempa Bumi dari pengaruh eksternal seperti aktivitas Matahari berdasarkan data dari Stasiun Kototabang, Sumatera Barat. Berdasarkan dua kejadian gempa yang terjadi pada 6 Maret dan 7 April 2012 sebagai studi kasus, diperoleh bahwa dengan metode polarisasi sinyal ULF ini untuk kejadian gempa pertama, amplitudo anomali terbesar dari ketiga rentang periode pemfilteran yang digunakan dalam penelitian ini, terjadi pada 21 hari sebelum kejadian. Untuk kejadian gempa ke dua, anomali tersebut terjadi 17 hari sebelum kejadian gempa. Dengan metode ini diharapkan dapat diidentifikasi prekursor untuk gempa-gempa besar secara visual sehingga dapat digunakan sebagai informasi tambahan guna keperluan prediksi dan mitigasi bencana gempa Bumi. Kata kunci: Anomali Geomagnet, Gelombang ULF, Gempa Bumi. Application of ULF Signal Polarization Method in Solar Activity Influence Separation from Geomagnet Anomaly Related to Earthquake We have applied ULF signal polarization method to separate geomagnetic anomalies related to earthquakes from external influences such as solar activity, based on data from Kototabang Station, West Sumatera. Based on the two earthquakes that occurred on March 6 and April 7 2012 as a case study, we have found that the largest amplitude anomaly of the three period spans filtering used in this study, occurred 21 days prior to the event. For the second earthquake, the anomaly occurred 17 days before the earthquake. By using this method we can identify precursors to large earthquakes visually for prediction and mitigation purposes of earthquakes disaster. Keywords: Geomagnet Anomaly, ULF Wave, Earthquake
Jurnal Fisika, Nov 28, 2013
Jurnal muara pendidikan, Jun 3, 2023
Telah dilakukan analisis korelasi antara liputan awan total di kawasan sekitar khatulistiwa (10 0... more Telah dilakukan analisis korelasi antara liputan awan total di kawasan sekitar khatulistiwa (10 0 LU – 12 0 LS dan 90 0 BT – 142 0 BT) dan intensitas sinar kosmik memanfaatkan data liputan awan total yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta data sinar kosmik bulanan dari stasiun Huancayo, Peru. Pengolahan data dilakukan dengan membagi lintang geografis yang dicakup ke dalam grid dengan interval dua derajat. Untuk memperoleh nilai koefisien korelasi terbaik telah dilakukan teknik pergeseran waktu kejadian liputan awan total terhadap sinar kosmik dalam rentang 2 – 7 bulan dan hanya meninjau puncak fase aktif dan tenang Matahari yang bersesuaian dengan siklus Matahari ke-21 dan 22. Melalui teknik di atas dapat diperoleh nilai koefisien korelasi dalam kisaran 0,04 – 0,63 (tidak ada korelasi hingga korelasi dalam tingkat sedang). Studi yang dilakukan ini hanya memperhitungkan kontribusi sinar kosmik tanpa menyertakan faktor letak geografis wilayah yang ditinjau, apakah kawasan benua ataukah maritim. Kata kunci: Aktivitas Matahari, Liputan Awan Total, Sinar Kosmik. Total Cloud Coverage on Equator Region in Solar Active and Quiet Phase of 21 st & 22 nd Cycle and Its Correlation with Cosmic Ray Intensity We have analyzed the correlation between total cloud cover in the area around equator (10 0 N – 12 0 S and 90 0 E – 142 0 E) with the intensity of cosmic rays by using data obtained from Indonesian Meteorological, Climatological and Geophysical Agency (BMKG) as well as monthly cosmic ray data from Huancayo station in Peru. Data processing has been done by dividing the covered geographical latitude into grids of two degrees intervals. To obtain the best value of the correlation coefficient we have employed time shift technique on the incident of total cloud cover to cosmic rays in the range of 2 – 7 months and only consider peak of active and quite phase of the Sun during 21 th and 22 nd solar cycle. By using this technique we can obtain correlation coefficient in the range of 0.04 to 0.63 (no correlation to moderate correlation). In the study we have conducted, we only take into account the contribution of cosmic ray without including geographic location factors such as, whether the region being investigated is at continental or maritime region. Keywords: Solar Activity, Total Cloud Coverage, Cosmic Ray
Seminar Nasional Fisika, 2020
Perancangan sistem kontrol lampu menggunakan sensor passive infrared dan light dependent resistor... more Perancangan sistem kontrol lampu menggunakan sensor passive infrared dan light dependent resistor. Sistem kontrol lampu ini berfungsi untuk mengatur nyala lampu secara otomatis bergantung kepada keberadaan manusia dan keadaan penerangan dalam lampu. Penelitian dilakukan untuk mengarakterisasi sensor PIR HC-SR501 dan LDR dan melihat apakah sistem dapat dirancang dan dibuat. Metode yang digunakan untuk mengarakterisasi PIR adalah dengan mengukur jarak terjauh yang dapat dijangkau PIR dan metode untuk mengarakterisasi LDR adalah dengan mengukur tegangan sensor pada intensitas-intensitas cahaya tertentu. Metode yang digunakan untuk Menyusun sistem kontrol lampu adalah dengan merancang rangkaian untuk sistem menggunakan PIR dan LDR serta komponen lain seperti relay sebagai saklar arus listrik AC dan Arduino Uno sebagai "otak" sistem. Ketika lampu menyala mengikuti keberadaan manusia dan batas intensitas cahaya minimal yang sudah ditentukan dalam coding pada Arduino Uno, dan mati ketika syarat tidak terpenuhi, maka sistem kontrol lampu dikatakan berhasil dibuat. Jarak terjauh jangkauan kedua PIR yang digunakan pada penelitian ini adalah 161 cm dan >500 cm, sementara intensitas cahaya terbesar yang dideteksi LDR pada saat karakterisasi adalah 528 lux.
Seminar Nasional Fisika, 2019
Kebisingan merupakan suatu hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari yang salah satu ... more Kebisingan merupakan suatu hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari yang salah satu penyebabnya adalah mobil. Peningkatan jumlah mobil juga menyebabkan meningkatnya polusi suara. Salah satu solusi untuk mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh mobil adalah dengan cara menggunakan bahan peredam suara terutama pada Kap mesin. Telah banyak dilakukan Penelitian tentang material akustik namun penelitian kali ini bertujuan untuk membuat alat pengukur kemampuan adsorpsi akustik bahan peredam suara mobil, berupa tabung impedansi. Bahan yang diuji adalah material glasswool dan rockwool, dengan melakukan pengambilan data untuk rentang frekuensi 300 Hz,400 Hz, 500 Hz, 1000 Hz & 2000 Hz serta variasi ketebalan bahan 1 cm, 2,5 cm dan 5 cm. Ditunjukan hasil bahwa untuk ketebalan tertentu dan frekuensi tertentu dua bahan tersebut memiliki kemampuan penyerapan suara yang baik. Semoga dengan penelitian ini pengguna mobil makin sadar untuk menggunakan peredam suara pada mobilnya Kata kunci : absorpsi, akustik, glasswool, rockwool.
Rancang Bangun Kontrol Posisi SQM berbasis pemrograman visual ini memiliki fungsi untuk mengatur ... more Rancang Bangun Kontrol Posisi SQM berbasis pemrograman visual ini memiliki fungsi untuk mengatur sudut azimuth dan altitude.Pembacaan sensor kecerahan langit melalui laptop atau komputer, sehingga pembacaan kecerahan langit dapat dilakukan secara jarak jauh dan hasil yang lebih akurat. Temuan dalam penelitian ini adalah mengenai pembuatan sistem mekanik,sistemhardware dan sistem software. Sistem mekanik memiliki dimensi alat 300 mm x 300 mm x 1500 mm, perbandingan gear 25: 45 untuk mengkonversikan sudut 1,8 derajat ke sudut 1 derajat. Sistem hardware yang terdiri dari rangkaian arduino UNO R2, driver motor, motor stepper dan interface mikrokontroler dengan komputer dan sensor. Tegangan rata-rata yang dibutuhkan sebagai input power supply adalah 221,97 VAC dengan arus rata-rata sebesar 0,239 A. Output yang dihasilkan memiliki tegangan rata-rata 36,05 VDC dengan arus rata-rata 0,633 A. Output yang dihasilkan power supply merupakan input dari driver motor stepper sehingga menghasilkan logika 0 dan 1. Sistem program yang terdiri dari Graphical User Interface (GUI).GUI dibuat menggunakan Visual Studio 2010 dengan bahasa pemrograman C++.GUI memiliki fasilitas untuk mengontrol sudut azimuth dan altitude secara terpisah, informasi tentang arah sudut yang sedang dibaca, mode Autoplot, komunikasi serial dan komunikasi ethernet.Hasil pembacaan sensor ditampilkan di komputer dalam bentuk textbox ,chart dan database MySQL.
Seminar Nasional Fisika, 2020
Asteroid dekat-Bumi (ADB) memiliki orbit yang cenderung mudah berubah karena dinamika di bagian d... more Asteroid dekat-Bumi (ADB) memiliki orbit yang cenderung mudah berubah karena dinamika di bagian dalam Tata Surya. Kondisi ini memungkinkan keadaan suatu asteroid di kelas tertentu hanya bersifat sementara. Dari berbagai komputasi orbit diketahui bahwa sebanyak ~70% populasi ADB berakhir sebagai asteroid penumbuk Matahari. Hal ini mengindikasikan bahwa orbit ADB telah berevolusi hingga memiliki jarak perihelion (q) yang sangat pendek. Di dalam penelitian ini digunakan sampel terbatas (14 asteroid dengan nilai q pendek yang mendefinisikan populasi asteroid dekat-Matahari (ADM)) dari populasi ADB nyata terseleksi sebanyak 3372 asteroid dengan orbit yang telah dikenal baik. Komputasi orbit dilakukan hingga 5x10 6 tahun ke masa depan dengan bantuan integrator SWIFT-RMVS4 dengan menyertakan perhitungan efek Yarkovsky selain efek gravitasi. Hingga akhir integrasi, lima ADM berakhir sebagai penumbuk Matahari pada rentang waktu kurang dari 7x10 5 tahun untuk komputasi yang menyertakan perhitungan efek yarkovsky dan 1,1x10 5 tahun dalam komputasi komputasi yang hanya berada di bawah pengaruh gaya gravitasi. Tujuh ADM mengalami evolusi orbit yang cenderung stabil di kedua komputasi, dan dua ADM diketahui mengalami resonansi Kozai untuk nilai setengah sumbu panjang a < 2 sa.
Techno Jurnal Penelitian
The asteroid Apophis, first discovered in 2004 by American astronomers, is known to have a danger... more The asteroid Apophis, first discovered in 2004 by American astronomers, is known to have a dangerous potential for planet Earth. Many early studies predict that in 2029 it will experience a close encounter and have a possible collision with the Earth at the next close encounter due to keyhole gravity. This research will explain how to carry out an orbit simulation using an orbit integrator to review this possibility and the evolution of the Apophis asteroid orbit over the next 500 years. The results of this study are expected to provide an understanding of simulating asteroid orbit from its orbital parameters and to build awareness of the threat of danger from small solar system objects such as asteroids, comets, and meteoroids.
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)
Pelayanan masyarakat yang baik dan kredibel merupakan sebuah tuntutan dari kebutuhan masyarakat p... more Pelayanan masyarakat yang baik dan kredibel merupakan sebuah tuntutan dari kebutuhan masyarakat pelayanan instansi pemerintah. Namun demikian, masih dapat dijumpai pelayanan yang kurang memuaskan seperti adanya permohonan perizinan yang dapat dikatakan rumit dan memerlukan waktu yang lama juga adanya penundaan berlarut dari instansi akibat dari banyaknya pemohon. Hal itu mendorong Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Blitar meluncurkan inovasi pelayanan publik berupa pembuatan program I-Mobil (Izin Mudah, Online, Interaktif dan Langsung Jadi). Melalui program ini, segala bentuk proses perizinan sudah beralih pada sistem online. Tetapi, peluncuran inovasi ini masih ditemui kekurangan seperti aplikasi down, error sementara maupun not found. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan untuk mengatasi masalah aplikasi yang gagal, error yang terputus-putus, atau aplikasi yang hilang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui debugging sist...
Seminar Nasional Fisika, 2020
Jurnal Sains Dirgantara (Journal of Aerospace Sciences) Vol. 17 No. 2: 61 - 68, Sep 1, 2020
Pengetahuan tentang bencana alam dan cara penanggulangannya seharusnya diperoleh oleh masyarakat ... more Pengetahuan tentang bencana alam dan cara penanggulangannya seharusnya diperoleh oleh masyarakat ketika bersekolah melalui mata pelajaran IPA/Fisika, Geografi atau IPBA. Menurut UNISDR tahun 2010, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal tesebut terjadi. Pertama, materi tersebut telah di pelajari di sekolah, tetapi dalam proses pembelajarannya sulit dipahami. Kedua, bahan kajian mengenai fenomena alam tersebut tidak termasuk dalam kurikulum IPBA di sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perkembangan kurikulum IPBA di Indonesia, serta membandingkannya dengan kurikulum IPBA di Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Data kurikulum IPBA di Indonesia dan di Jepang dianalisis urutan pemberian materi, kedalaman materi, dan kompetensinya. Hasil analisis dan perba...
This study using data of hilaal observation compiled by the Ministry of Religious Affairs (MORA) ... more This study using data of hilaal observation compiled by the Ministry of Religious Affairs (MORA) Republic of Indonesia during 1962-2011 period, the observational data of Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) during 2007-2009 period and Odeh's international observational data during 1859-2005 period. Those data were selected by applying selection procedure of Djamaluddin (2001) and by eliminating hilal data whose angular distance < 3° between hilaal and particular planet. Next, selected data were plotted to graphic of Sun-Moon altitude difference (ARCV-Arc of Vision) and Sun-Moon angular distance (ARCL-Arc of Light), moon age and Sun-Moon angular distance (ARCL-Arc of Light) and Sun-Moon altitude difference (ARCV-Arc of Vision) and Sun-Moon angular distance (DAz-Delta Azimuth) to propose the new hilaal visibility criteria in Indonesia. The new criteria proposed are ARCL greater than 5.4°, Moon is as old as 9.4 hours after conjuction and = 3° if DAz 5°A RCV-0.719(DAz)+6.795 if DAz < 5° .
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika, Nov 21, 2022
A photometer is a tool that can be used as a medium for learning, practicum and research to study... more A photometer is a tool that can be used as a medium for learning, practicum and research to study the quality of the night sky in Astrophysics courses. The photometry practicum provides work principles, tool settings and data collection knowledge. Currently, the Earth and Space Laboratory of the Department of Physics Education has only one photometer. When used, it must be connected to a computer because there is no internal power, and it can not store data. This resulted in the photometry practicum failing to run optimally. Therefore, it is necessary to have the right solution to maintain the essence of practicum as the basis of knowledge, namely, to make your own photometer called Do It Yourself (DIY). The method used in this study is an experimental method with data collection. Starting with a needs analysis, then the design of the photometer is carried out. This was followed by making a photometer and conducting a limited trial by measuring the Night Sky Brightness (NSB). The results showed that DIY Photometer functionally has a good ability to measure the quality of the night sky. Also can show the same pattern as the measurement results using the manufacturer's SQM-LU so that the DIY Photometer that has been made can be used in photometry practicum activities in Astrophysics courses or other similar subjects.
Nucleation and Atmospheric Aerosols, 2022
We report results from numerical integrations of Solar System orbit for 100 mega years (Myr) from... more We report results from numerical integrations of Solar System orbit for 100 mega years (Myr) from current epoch to the future with the integrator package EVORB. The model of the Solar System for asteroid belt region that previous researchers have proposed is reviewed in this paper. The previous results were very promising, up to more than 70% of the simulated cases have succeeded in removing terrestrial planets reside in the asteroid belt, region between the orbit of planet Mars and Jupiter. This is very close to the currently observed fact that massive objects no longer inhabit the asteroid belt region. We, therefore, simulated the presence of a massive object with a mass of the planet Mars at the current location of the dwarf planet Ceres (model02). The simulation results are compared with a Solar System model that excludes the presence of a hypothetical planet in the asteroid belt (model01). We found no significant difference in the orbital evolution of the Earth. At least for the next 100 Myr, Earth will remain a habitable planet. This computational laboratory activity provided an excellent case study for our upper-level undergraduate students in celestial mechanics course as their research project.
Seminar Nasional Fisika, 2019
Asteroid tidak hanya mengalami peluruhan populasi akibat tumbukan dengan objek masif atau terlemp... more Asteroid tidak hanya mengalami peluruhan populasi akibat tumbukan dengan objek masif atau terlempar keluar dari Tata Surya, melainkan juga karena mengalami perpindahan kelas dari kelas asalnya. Terdapat empat kelas utama asteroid dekat-Bumi yaitu Apollo, Amor, Aten, dan Atira. Dua diantaranya, yaitu Apollo (a > 1 SA, dan q < 1,02 SA) dan Aten (a< 1 SA dan Q > 0,98), memiliki orbit yang berpotongan dengan orbit Bumi yang akan berpotensi membahayakan planet Bumi. Studi ini dilakukan untuk memperoleh estimasi rasio kedua kelas dengan menganggap masing-masing kelas berada dalam keadaan tunak. Dengan menggunakan simulasi numerik berdurasi 2 x 10 6 tahun berbantuan paket integrator Swift_RMVS4dengan model Tata Surya yang terdiri atas Matahari dan kedelapan planet termasuk Bulan sebagai objek terpisah dan langkah waktu sebesar 10-3 tahun (~9 jam), diperoleh bahwa jumlah asteroid kelas Apollo yang berubah menjadi Aten maupun sebaliknya, Aten menjadi Apollo, adalah sama besar. Fluks-masuk dari Apollo menuju Aten dan sebaliknya dari Aten menuju Apollo, masing-masing adalah 3,31 ± 0,40 per juta tahun untuk H < 18 dan 2,88 ± 0,45 per juta tahun untuk H < 18. Kata kunci : asteroid dekat-bumi, efek gravtasi, evolusi orbit, rasio populasi.
Abstrak Salah satu cabang penelitian dalam bidang astronomi adalah pekerjaan fotometri, yakni pen... more Abstrak Salah satu cabang penelitian dalam bidang astronomi adalah pekerjaan fotometri, yakni pengukuran secara akurat kecerahan dari suatu objek langit pada panjang gelombang tertentu. Dengan semakin populernya kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) sebagai alat perekam citra, maka sangat memungkinkan melakukan pekerjaan fotometri berbasis kamera DSLR dengan sensor CMOS sebagai instrumen alternatif selain kamera Charge Coupled Device (CCD). Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah gugus terbuka M45 (Pleiades Cluster), salah satu gugus terbuka yang paling populer yang ada di rasi Taurus. Citra DSLR medan luas diolah menggunakan perangkat lunak IRIS guna mendapatkan citra pita B, G dan R. Fitur fotometri bukaan IRIS juga digunakan untuk memperoleh nilai magnitudo instrumen bintang-bintang yang ada dalam citra. Transformasi dari sistem Bayer BGR menjadi sistem Johnson-Cousins BVR dilakukan menggunakan persamaan polinom dengan koefisien yang ditentukan melalui regresi linear multivariat. Diagram warna magnitudo yang dikonstruksi dari magnitudo hasil transformasi menunjukkan profil deret utama yang jelas. Dari hasil ini, dapat dideduksi bahwa fotometri DSLR dapat digunakan untuk keperluan ilmiah setelah melalui transformasi yang tepat. Kata-kata kunci: kamera DSLR, gugus terbuka M45, fotometri bukaan, transformasi magnitudo Abstract One branch of research in the field of astronomy is photometry, that is the measurements of the brightness of astronomical object in specific wavelength. With the growing popularity of Digital Single Lens Reflex (DSLR) cameras as instrument for image recording, it’s possible to do photometrical works using DSLR cameras with CMOS sensors as the alternative instruments to Charge Coupled Device (CCD) cameras. The object of this research is open cluster M45 (Pleiades Cluster), one of the most popular open cluster in Taurus constelation. Wide field image taken using DSLR camera was processed using IRIS software in order to get B, G and R frames. IRIS aperture photometry tool was also used to obtain instrumental magnitude of stars in the image. Transformation from Bayer BGR to standard Johnson-Cousins BVR system has been done using polinomial equation with coefficients determined through multivariate linear regression. Color magnitude diagram constructed using the transformed magnitudes shows a clear main sequence profile. From this result, it can be deduced that DSLR photometry can be used for scientific purpose after going through proper transformation. Keywords : DSLR camera, M45 open cluster, aperture photometry, magnitude transformation Abstrak Salah satu cabang penelitian dalam bidang astronomi adalah pekerjaan fotometri, yakni pengukuran secara akurat kecerahan dari suatu objek langit pada panjang gelombang tertentu. Dengan semakin populernya kamera Digital Single Lens Re flex (DSLR) sebagai alat perekam citra, maka sangat memungkinkan melakukan pekerjaan fotometri berbasis kamera DSLR dengan sensor CMOS sebagai instrumen alternatif selain kamera Charge Coupled Device (CCD). Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah gugus terbuka M45 ( Pleiades Cluster ), salah satu gugus terbuka yang paling populer yang ada di rasi Taurus. Citra DSLR medan luas diolah menggunakan perangkat lunak IRIS guna mendapatkan citra pita B, G dan R . Fitur fotometri bukaan IRIS juga digunakan untuk memperoleh nilai magnitudo instrumen bintang-bintang yang ada dalam citra. Transformasi dari sistem Bayer BGR menjadi sistem Johnson -Cousins BVR dilakukan menggunakan persamaan polinom dengan koefisien yang ditentukan melalui regresi linear multivariat. Diagram warna magnitudo yang dikonstruksi dari magnitudo hasil transformasi menunjukkan profil deret utama yang jelas. Dari hasil ini, dapat dideduksi bahwa fotometri DSLR dapat digunakan untuk keperluan ilmiah setelah melalui transformasi yang tepat. Kata kunci : kamera DSLR, gugus terbuka M45, fotometri bukaan, transformasi magnitudo Abstract One branch of research in the field of astronomy is photometry, that is the measurements of the brightness of astronomical object in specific wavelength. With the growing popularity of Digital Single Lens Reflex (DSLR) cameras as instrument for image recording , it’s possible to do photometrical works using DSLR cameras with CMOS sensors as the alternative instruments to C harge C oupled D evice (CCD) cameras. The object of this research is open cluster M45 (Pleiades Cluster), one of the most popular open cluster in Taurus constelation. Wide field image taken using DSLR camera was processed using IRIS software in order to get B, G and R frames. IRIS aperture photometry tool was also used to obtain instrumental magnitude of stars in the image. Transformation from Bayer BGR to standard Johnson-Cousins BVR system has been done using polinomial equation with coefficients determined through multivariate linear regre s sion. Color magnitude diagram constructed using the transformed magnitudes shows a clear main…
Telah dilakukan penerapan metode polarisasi sinyal ULF terhadap anomali geomagnet terkait gempa B... more Telah dilakukan penerapan metode polarisasi sinyal ULF terhadap anomali geomagnet terkait gempa Bumi dari pengaruh eksternal seperti aktivitas Matahari berdasarkan data dari Stasiun Kototabang, Sumatera Barat. Berdasarkan dua kejadian gempa yang terjadi pada 6 Maret dan 7 April 2012 sebagai studi kasus, diperoleh bahwa dengan metode polarisasi sinyal ULF ini untuk kejadian gempa pertama, amplitudo anomali terbesar dari ketiga rentang periode pemfilteran yang digunakan dalam penelitian ini, terjadi pada 21 hari sebelum kejadian. Untuk kejadian gempa ke dua, anomali tersebut terjadi 17 hari sebelum kejadian gempa. Dengan metode ini diharapkan dapat diidentifikasi prekursor untuk gempa-gempa besar secara visual sehingga dapat digunakan sebagai informasi tambahan guna keperluan prediksi dan mitigasi bencana gempa Bumi. Kata kunci: Anomali Geomagnet, Gelombang ULF, Gempa Bumi. Application of ULF Signal Polarization Method in Solar Activity Influence Separation from Geomagnet Anomaly Related to Earthquake We have applied ULF signal polarization method to separate geomagnetic anomalies related to earthquakes from external influences such as solar activity, based on data from Kototabang Station, West Sumatera. Based on the two earthquakes that occurred on March 6 and April 7 2012 as a case study, we have found that the largest amplitude anomaly of the three period spans filtering used in this study, occurred 21 days prior to the event. For the second earthquake, the anomaly occurred 17 days before the earthquake. By using this method we can identify precursors to large earthquakes visually for prediction and mitigation purposes of earthquakes disaster. Keywords: Geomagnet Anomaly, ULF Wave, Earthquake
Jurnal Fisika, Nov 28, 2013
Jurnal muara pendidikan, Jun 3, 2023
Telah dilakukan analisis korelasi antara liputan awan total di kawasan sekitar khatulistiwa (10 0... more Telah dilakukan analisis korelasi antara liputan awan total di kawasan sekitar khatulistiwa (10 0 LU – 12 0 LS dan 90 0 BT – 142 0 BT) dan intensitas sinar kosmik memanfaatkan data liputan awan total yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta data sinar kosmik bulanan dari stasiun Huancayo, Peru. Pengolahan data dilakukan dengan membagi lintang geografis yang dicakup ke dalam grid dengan interval dua derajat. Untuk memperoleh nilai koefisien korelasi terbaik telah dilakukan teknik pergeseran waktu kejadian liputan awan total terhadap sinar kosmik dalam rentang 2 – 7 bulan dan hanya meninjau puncak fase aktif dan tenang Matahari yang bersesuaian dengan siklus Matahari ke-21 dan 22. Melalui teknik di atas dapat diperoleh nilai koefisien korelasi dalam kisaran 0,04 – 0,63 (tidak ada korelasi hingga korelasi dalam tingkat sedang). Studi yang dilakukan ini hanya memperhitungkan kontribusi sinar kosmik tanpa menyertakan faktor letak geografis wilayah yang ditinjau, apakah kawasan benua ataukah maritim. Kata kunci: Aktivitas Matahari, Liputan Awan Total, Sinar Kosmik. Total Cloud Coverage on Equator Region in Solar Active and Quiet Phase of 21 st & 22 nd Cycle and Its Correlation with Cosmic Ray Intensity We have analyzed the correlation between total cloud cover in the area around equator (10 0 N – 12 0 S and 90 0 E – 142 0 E) with the intensity of cosmic rays by using data obtained from Indonesian Meteorological, Climatological and Geophysical Agency (BMKG) as well as monthly cosmic ray data from Huancayo station in Peru. Data processing has been done by dividing the covered geographical latitude into grids of two degrees intervals. To obtain the best value of the correlation coefficient we have employed time shift technique on the incident of total cloud cover to cosmic rays in the range of 2 – 7 months and only consider peak of active and quite phase of the Sun during 21 th and 22 nd solar cycle. By using this technique we can obtain correlation coefficient in the range of 0.04 to 0.63 (no correlation to moderate correlation). In the study we have conducted, we only take into account the contribution of cosmic ray without including geographic location factors such as, whether the region being investigated is at continental or maritime region. Keywords: Solar Activity, Total Cloud Coverage, Cosmic Ray
Seminar Nasional Fisika, 2020
Perancangan sistem kontrol lampu menggunakan sensor passive infrared dan light dependent resistor... more Perancangan sistem kontrol lampu menggunakan sensor passive infrared dan light dependent resistor. Sistem kontrol lampu ini berfungsi untuk mengatur nyala lampu secara otomatis bergantung kepada keberadaan manusia dan keadaan penerangan dalam lampu. Penelitian dilakukan untuk mengarakterisasi sensor PIR HC-SR501 dan LDR dan melihat apakah sistem dapat dirancang dan dibuat. Metode yang digunakan untuk mengarakterisasi PIR adalah dengan mengukur jarak terjauh yang dapat dijangkau PIR dan metode untuk mengarakterisasi LDR adalah dengan mengukur tegangan sensor pada intensitas-intensitas cahaya tertentu. Metode yang digunakan untuk Menyusun sistem kontrol lampu adalah dengan merancang rangkaian untuk sistem menggunakan PIR dan LDR serta komponen lain seperti relay sebagai saklar arus listrik AC dan Arduino Uno sebagai "otak" sistem. Ketika lampu menyala mengikuti keberadaan manusia dan batas intensitas cahaya minimal yang sudah ditentukan dalam coding pada Arduino Uno, dan mati ketika syarat tidak terpenuhi, maka sistem kontrol lampu dikatakan berhasil dibuat. Jarak terjauh jangkauan kedua PIR yang digunakan pada penelitian ini adalah 161 cm dan >500 cm, sementara intensitas cahaya terbesar yang dideteksi LDR pada saat karakterisasi adalah 528 lux.
Seminar Nasional Fisika, 2019
Kebisingan merupakan suatu hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari yang salah satu ... more Kebisingan merupakan suatu hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari yang salah satu penyebabnya adalah mobil. Peningkatan jumlah mobil juga menyebabkan meningkatnya polusi suara. Salah satu solusi untuk mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh mobil adalah dengan cara menggunakan bahan peredam suara terutama pada Kap mesin. Telah banyak dilakukan Penelitian tentang material akustik namun penelitian kali ini bertujuan untuk membuat alat pengukur kemampuan adsorpsi akustik bahan peredam suara mobil, berupa tabung impedansi. Bahan yang diuji adalah material glasswool dan rockwool, dengan melakukan pengambilan data untuk rentang frekuensi 300 Hz,400 Hz, 500 Hz, 1000 Hz & 2000 Hz serta variasi ketebalan bahan 1 cm, 2,5 cm dan 5 cm. Ditunjukan hasil bahwa untuk ketebalan tertentu dan frekuensi tertentu dua bahan tersebut memiliki kemampuan penyerapan suara yang baik. Semoga dengan penelitian ini pengguna mobil makin sadar untuk menggunakan peredam suara pada mobilnya Kata kunci : absorpsi, akustik, glasswool, rockwool.
Rancang Bangun Kontrol Posisi SQM berbasis pemrograman visual ini memiliki fungsi untuk mengatur ... more Rancang Bangun Kontrol Posisi SQM berbasis pemrograman visual ini memiliki fungsi untuk mengatur sudut azimuth dan altitude.Pembacaan sensor kecerahan langit melalui laptop atau komputer, sehingga pembacaan kecerahan langit dapat dilakukan secara jarak jauh dan hasil yang lebih akurat. Temuan dalam penelitian ini adalah mengenai pembuatan sistem mekanik,sistemhardware dan sistem software. Sistem mekanik memiliki dimensi alat 300 mm x 300 mm x 1500 mm, perbandingan gear 25: 45 untuk mengkonversikan sudut 1,8 derajat ke sudut 1 derajat. Sistem hardware yang terdiri dari rangkaian arduino UNO R2, driver motor, motor stepper dan interface mikrokontroler dengan komputer dan sensor. Tegangan rata-rata yang dibutuhkan sebagai input power supply adalah 221,97 VAC dengan arus rata-rata sebesar 0,239 A. Output yang dihasilkan memiliki tegangan rata-rata 36,05 VDC dengan arus rata-rata 0,633 A. Output yang dihasilkan power supply merupakan input dari driver motor stepper sehingga menghasilkan logika 0 dan 1. Sistem program yang terdiri dari Graphical User Interface (GUI).GUI dibuat menggunakan Visual Studio 2010 dengan bahasa pemrograman C++.GUI memiliki fasilitas untuk mengontrol sudut azimuth dan altitude secara terpisah, informasi tentang arah sudut yang sedang dibaca, mode Autoplot, komunikasi serial dan komunikasi ethernet.Hasil pembacaan sensor ditampilkan di komputer dalam bentuk textbox ,chart dan database MySQL.
Seminar Nasional Fisika, 2020
Asteroid dekat-Bumi (ADB) memiliki orbit yang cenderung mudah berubah karena dinamika di bagian d... more Asteroid dekat-Bumi (ADB) memiliki orbit yang cenderung mudah berubah karena dinamika di bagian dalam Tata Surya. Kondisi ini memungkinkan keadaan suatu asteroid di kelas tertentu hanya bersifat sementara. Dari berbagai komputasi orbit diketahui bahwa sebanyak ~70% populasi ADB berakhir sebagai asteroid penumbuk Matahari. Hal ini mengindikasikan bahwa orbit ADB telah berevolusi hingga memiliki jarak perihelion (q) yang sangat pendek. Di dalam penelitian ini digunakan sampel terbatas (14 asteroid dengan nilai q pendek yang mendefinisikan populasi asteroid dekat-Matahari (ADM)) dari populasi ADB nyata terseleksi sebanyak 3372 asteroid dengan orbit yang telah dikenal baik. Komputasi orbit dilakukan hingga 5x10 6 tahun ke masa depan dengan bantuan integrator SWIFT-RMVS4 dengan menyertakan perhitungan efek Yarkovsky selain efek gravitasi. Hingga akhir integrasi, lima ADM berakhir sebagai penumbuk Matahari pada rentang waktu kurang dari 7x10 5 tahun untuk komputasi yang menyertakan perhitungan efek yarkovsky dan 1,1x10 5 tahun dalam komputasi komputasi yang hanya berada di bawah pengaruh gaya gravitasi. Tujuh ADM mengalami evolusi orbit yang cenderung stabil di kedua komputasi, dan dua ADM diketahui mengalami resonansi Kozai untuk nilai setengah sumbu panjang a < 2 sa.
Techno Jurnal Penelitian
The asteroid Apophis, first discovered in 2004 by American astronomers, is known to have a danger... more The asteroid Apophis, first discovered in 2004 by American astronomers, is known to have a dangerous potential for planet Earth. Many early studies predict that in 2029 it will experience a close encounter and have a possible collision with the Earth at the next close encounter due to keyhole gravity. This research will explain how to carry out an orbit simulation using an orbit integrator to review this possibility and the evolution of the Apophis asteroid orbit over the next 500 years. The results of this study are expected to provide an understanding of simulating asteroid orbit from its orbital parameters and to build awareness of the threat of danger from small solar system objects such as asteroids, comets, and meteoroids.
JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika)
Pelayanan masyarakat yang baik dan kredibel merupakan sebuah tuntutan dari kebutuhan masyarakat p... more Pelayanan masyarakat yang baik dan kredibel merupakan sebuah tuntutan dari kebutuhan masyarakat pelayanan instansi pemerintah. Namun demikian, masih dapat dijumpai pelayanan yang kurang memuaskan seperti adanya permohonan perizinan yang dapat dikatakan rumit dan memerlukan waktu yang lama juga adanya penundaan berlarut dari instansi akibat dari banyaknya pemohon. Hal itu mendorong Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Blitar meluncurkan inovasi pelayanan publik berupa pembuatan program I-Mobil (Izin Mudah, Online, Interaktif dan Langsung Jadi). Melalui program ini, segala bentuk proses perizinan sudah beralih pada sistem online. Tetapi, peluncuran inovasi ini masih ditemui kekurangan seperti aplikasi down, error sementara maupun not found. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan untuk mengatasi masalah aplikasi yang gagal, error yang terputus-putus, atau aplikasi yang hilang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui debugging sist...
Seminar Nasional Fisika, 2020
Jurnal Sains Dirgantara (Journal of Aerospace Sciences) Vol. 17 No. 2: 61 - 68, Sep 1, 2020
Pengetahuan tentang bencana alam dan cara penanggulangannya seharusnya diperoleh oleh masyarakat ... more Pengetahuan tentang bencana alam dan cara penanggulangannya seharusnya diperoleh oleh masyarakat ketika bersekolah melalui mata pelajaran IPA/Fisika, Geografi atau IPBA. Menurut UNISDR tahun 2010, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal tesebut terjadi. Pertama, materi tersebut telah di pelajari di sekolah, tetapi dalam proses pembelajarannya sulit dipahami. Kedua, bahan kajian mengenai fenomena alam tersebut tidak termasuk dalam kurikulum IPBA di sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perkembangan kurikulum IPBA di Indonesia, serta membandingkannya dengan kurikulum IPBA di Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Data kurikulum IPBA di Indonesia dan di Jepang dianalisis urutan pemberian materi, kedalaman materi, dan kompetensinya. Hasil analisis dan perba...
This study using data of hilaal observation compiled by the Ministry of Religious Affairs (MORA) ... more This study using data of hilaal observation compiled by the Ministry of Religious Affairs (MORA) Republic of Indonesia during 1962-2011 period, the observational data of Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) during 2007-2009 period and Odeh's international observational data during 1859-2005 period. Those data were selected by applying selection procedure of Djamaluddin (2001) and by eliminating hilal data whose angular distance < 3° between hilaal and particular planet. Next, selected data were plotted to graphic of Sun-Moon altitude difference (ARCV-Arc of Vision) and Sun-Moon angular distance (ARCL-Arc of Light), moon age and Sun-Moon angular distance (ARCL-Arc of Light) and Sun-Moon altitude difference (ARCV-Arc of Vision) and Sun-Moon angular distance (DAz-Delta Azimuth) to propose the new hilaal visibility criteria in Indonesia. The new criteria proposed are ARCL greater than 5.4°, Moon is as old as 9.4 hours after conjuction and = 3° if DAz 5°A RCV-0.719(DAz)+6.795 if DAz < 5° .