Nugroho Dwi Putro | Universitas Sanata Dharma (original) (raw)

Uploads

Papers by Nugroho Dwi Putro

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel 260 Tahun Kasultanan Yogyakarta

13 Februari 1755, atau lebih tepatnya perjanjian Giyanti yang diikuti oleh VOC, Paku Buwana 3 dan... more 13 Februari 1755, atau lebih tepatnya perjanjian Giyanti yang diikuti oleh VOC, Paku Buwana 3 dan Pangeran Mangkubumi merupakan tonggak awal “berdirinya” Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian ini memuat tentang kerajaan tunggal Jawa pedalaman (kelanjutan dari Mataram Islam) dengan pusat pemerintahan di Surakarta (sebelumnya Kotagede, Kerta, Plered dan Kartasura) terpecah menjadi dua, wilayah yang pecah itu dipisahkan oleh sungai Opak, bagian Timur sungai Opak menjadi wilayah Sunan Paku Buwana 3 dengan tetap berkedudukan di Surakarta dan bagian Barat sungai Opak menjadi wilayah Pangeran Mangkubumi yang kemudian diangkat menjadi Sultan Hamengku Buwana 1 yang berkedudukan di Yogyakarta.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel Klitih dan Pendidikan Humanis

Klitih yang sekarang marak terjadi membuat nyawa manusia menjadi tidak berharga lagi. Klitih sang... more Klitih yang sekarang marak terjadi membuat nyawa manusia menjadi tidak berharga lagi. Klitih sangat bisa disebabkan oleh masalah yang sepele sekalipun, antara lain : rasa kecewa, tekanan batin dan ketidakpuasan. Sungguh miris, karena hanya dengan adanya klitih seolah-olah pengajaran akan moral dan agama yang sejak kecil diajarkan luntur dengan sia-sia. Hal ini diperparah dengan kondisi dunia yang serba instan yang bisa membuat kaum muda beripikiran pendek dan bisa menjurus kepada perbuatan kriminal, akibat jangka panjang dari semua itu ialah dekadensi moral dan religiositas yang akut.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel Kewirausahaan Kota Gede Masa Kolonial  Studi Tentang Daya Dukung

Kota Gede pada masa kolonial menjadi area industri ekonomi non pertanian (perak, tenun, jasa dll)... more Kota Gede pada masa kolonial menjadi area industri ekonomi non pertanian (perak, tenun, jasa dll) yang penting di Yogyakarta. Bisa dibilang kota Gede adalah kota yang masyarakat jawanya sangat berjiwa wirausahaan, karena mereka tidak seperti kota Jawa lain yang mengandalkan pertanian selalu. Melalui catatan-catatan kolonial, rupanya masyarakat golongan pengusaha lebih “kaya” dibanding golongan bangsawan yang komsumtif, karena golongan pengusaha lebih giat dibanding kaum bangsawan.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel The Representation of Colonial Discourse in Indonesian Secondary Education History Textbooks during and after the New Order (1975–2013)

Pengalaman bangsa Indonesia yang dijajah bangsa dari Blok Barat membuat Indonesia pada masa Peran... more Pengalaman bangsa Indonesia yang dijajah bangsa dari Blok Barat membuat Indonesia pada masa Perang Dingin memihak kepada Blok Timur, yang terbukti dengan banyaknya historiografi di Indonesia yang anti-barat dalam tulisannya. Dalam historiografi sendiri ada dua sisi yang bertolak belakang, yaitu Muhammad Yamin dengan Nasionalismenya pada sejarah nasional dan Soedjatmoko yang ingin sejarah nasional tidak partisan dan bebas dari kepentingan politik.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel Hakikat Pendidikan Sejarah

Ilmu Sejarah dan Pendidikan Sejarah merupakan dua hal serupa tapi tak sama, lalu apakah ilmu seja... more Ilmu Sejarah dan Pendidikan Sejarah merupakan dua hal serupa tapi tak sama, lalu apakah ilmu sejarah dan pendidikan sejarah sama atau justru berbeda ? ada dua kemungkinan, yaitu Pertama adalah bahwa keduanya sebetulnya memiliki kodrat yang sungguh berbeda, Kedua, pada hakikatnya prodi Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah memang dikodratkan memiliki banyak kesamaan dari sejak awalnya.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel 260 Tahun Kasultanan Yogyakarta

13 Februari 1755, atau lebih tepatnya perjanjian Giyanti yang diikuti oleh VOC, Paku Buwana 3 dan... more 13 Februari 1755, atau lebih tepatnya perjanjian Giyanti yang diikuti oleh VOC, Paku Buwana 3 dan Pangeran Mangkubumi merupakan tonggak awal “berdirinya” Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian ini memuat tentang kerajaan tunggal Jawa pedalaman (kelanjutan dari Mataram Islam) dengan pusat pemerintahan di Surakarta (sebelumnya Kotagede, Kerta, Plered dan Kartasura) terpecah menjadi dua, wilayah yang pecah itu dipisahkan oleh sungai Opak, bagian Timur sungai Opak menjadi wilayah Sunan Paku Buwana 3 dengan tetap berkedudukan di Surakarta dan bagian Barat sungai Opak menjadi wilayah Pangeran Mangkubumi yang kemudian diangkat menjadi Sultan Hamengku Buwana 1 yang berkedudukan di Yogyakarta.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel Klitih dan Pendidikan Humanis

Klitih yang sekarang marak terjadi membuat nyawa manusia menjadi tidak berharga lagi. Klitih sang... more Klitih yang sekarang marak terjadi membuat nyawa manusia menjadi tidak berharga lagi. Klitih sangat bisa disebabkan oleh masalah yang sepele sekalipun, antara lain : rasa kecewa, tekanan batin dan ketidakpuasan. Sungguh miris, karena hanya dengan adanya klitih seolah-olah pengajaran akan moral dan agama yang sejak kecil diajarkan luntur dengan sia-sia. Hal ini diperparah dengan kondisi dunia yang serba instan yang bisa membuat kaum muda beripikiran pendek dan bisa menjurus kepada perbuatan kriminal, akibat jangka panjang dari semua itu ialah dekadensi moral dan religiositas yang akut.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel Kewirausahaan Kota Gede Masa Kolonial  Studi Tentang Daya Dukung

Kota Gede pada masa kolonial menjadi area industri ekonomi non pertanian (perak, tenun, jasa dll)... more Kota Gede pada masa kolonial menjadi area industri ekonomi non pertanian (perak, tenun, jasa dll) yang penting di Yogyakarta. Bisa dibilang kota Gede adalah kota yang masyarakat jawanya sangat berjiwa wirausahaan, karena mereka tidak seperti kota Jawa lain yang mengandalkan pertanian selalu. Melalui catatan-catatan kolonial, rupanya masyarakat golongan pengusaha lebih “kaya” dibanding golongan bangsawan yang komsumtif, karena golongan pengusaha lebih giat dibanding kaum bangsawan.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel The Representation of Colonial Discourse in Indonesian Secondary Education History Textbooks during and after the New Order (1975–2013)

Pengalaman bangsa Indonesia yang dijajah bangsa dari Blok Barat membuat Indonesia pada masa Peran... more Pengalaman bangsa Indonesia yang dijajah bangsa dari Blok Barat membuat Indonesia pada masa Perang Dingin memihak kepada Blok Timur, yang terbukti dengan banyaknya historiografi di Indonesia yang anti-barat dalam tulisannya. Dalam historiografi sendiri ada dua sisi yang bertolak belakang, yaitu Muhammad Yamin dengan Nasionalismenya pada sejarah nasional dan Soedjatmoko yang ingin sejarah nasional tidak partisan dan bebas dari kepentingan politik.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Anotasi Artikel Hakikat Pendidikan Sejarah

Ilmu Sejarah dan Pendidikan Sejarah merupakan dua hal serupa tapi tak sama, lalu apakah ilmu seja... more Ilmu Sejarah dan Pendidikan Sejarah merupakan dua hal serupa tapi tak sama, lalu apakah ilmu sejarah dan pendidikan sejarah sama atau justru berbeda ? ada dua kemungkinan, yaitu Pertama adalah bahwa keduanya sebetulnya memiliki kodrat yang sungguh berbeda, Kedua, pada hakikatnya prodi Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah memang dikodratkan memiliki banyak kesamaan dari sejak awalnya.

Bookmarks Related papers MentionsView impact