Alb Irawan Dwiatmaja | Universitas Sanata Dharma (original) (raw)

Uploads

Papers by Alb Irawan Dwiatmaja

Research paper thumbnail of Upaya Membangun Teologi Pembebasan Indonesia: Belajar dari Konteks Siria-Irak dan Palestina

Deleted Journal, Jul 2, 2023

Research paper thumbnail of Pelayanan Orang Sakit: Partisipasi atas Karya Keselamatan Allah

Research paper thumbnail of Berziarah Bersama Maria: Sumur Kitiran Mas, Pakem

JURNAL REINHA, Aug 28, 2023

Research paper thumbnail of A Pilgrim-Missionary Church

Jurnal Masalah Pastoral

Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu y... more Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu yang berpangkal pada kisah para tokoh awal jemaat di daerah Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan keadaaan tertentu bertujuan untuk menginvestigasi dan mengkonstruksi imajinasi historis untuk memperoleh serta memahami wajah Gereja (tidak hanya sebagai isntitusi), melainkan seluruh dinamika gerak iman umat yang mengakar dan tumbuh secara organis.Setelah melakukan observasi lapangan dan membuat analisis eklesiologis mengenai jejak peziarahan iman dan dinamika hidup menggereja umat Katolik di Jali-Gayamharjo, penulis merumuskan tesis teologis demikian: dalam peziarahan mengikuti Yesus Kristus, Gereja Gayamharjo menghidupi semangat misionernya dengan setia, melalui keterlibatan kreatif dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Gereja Gayamharjo lahir karena kerinduan umat yang denga...

Research paper thumbnail of Umat Katolik Asahan Berjalan Bersama untuk Mewujudkan Moderasi Beragama dalam Kampoeng Damai Berlimpah Berkah: Peta Jalan Moderasi Beragama di Asahan

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan, 2023

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama da... more Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama dalam menghayati iman Katolik dan mewujudkan moderasi beragama. Dalam perjalanan selama ini, umat Katolik Asahan memiliki pemahaman yang kurang lengkap tentang Gereja, banyak yang tidak terlibat dalam kegiatan menggereja, ditemuinya berbagai tantangan untuk bisa berjalan bersama, banyak anggota Gereja yang belum ikut dalam berjalan bersama baik karena ‘meminggirkan diri sendiri’ atau karena ‘dipinggirkan’. Melihat situasi ini, umat Katolik Asahan diajak bersama-sama untuk dapat memperhatikan dinamika yang terjadi tersbut bahkan diajak untuk mencari solusi bersama dan membuat gerakan bersama untuk mewujudkannya. Bukankah konflik itu terjadi di internal suatu kelompok dan baru menyebar keluar? Gereja Katolik Asahan masih terus berjuang untuk bisa berjalan bersama bahkan jalannya masih tertatih-tatih dalam menggapai kesempurnaan. Gaung moderasi beragama tetap disuarakan di internal dalam Gereja Katolik Asahan supaya kelak bila sudah mantap mampu bahkan dapat dengan mudah berelasi dengan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif dengan memakai analisa Sinode Para Uskup sedunia yaitu “Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan, Pastisipasi, dan Misi”

Research paper thumbnail of Kristologi Michael Amaladoss dalam Terang Model Antropologis Stevan B. Bevans

Jurnal Teologi

Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but th... more Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but think of Him differently (cf. Heb 13:8). The appreciation of the Christian faith in Jesus Christ continues to change in line with the context in which Christianity is located. Change requires everyone, both the Church, theologians, and even the people to conceptualize and discuss Jesus Christ in a new way so that Jesus Christ can be preached to different people. Michael Amaladoss contribute ideas on how Jesus Christ can be understood by people according to the context in which they live. He explain who Jesus Christ is using different methodological approaches. Amaladoss describe Jesus using images found in Asia. Through images, Amaladoss wants to show the inclusiveness of Jesus who is present for all people in all aspects of Asian life. Amaladoss reflects that Jesus, which fits the Asian context, must have a dialogue with Asian realities, namely poverty, cultural plurality, and religious p...

Research paper thumbnail of Kata Orang, Siapakah Aku Ini? Kristologi Michael Amaladoss dalam Perspektif Stephen B. Bevans

Research paper thumbnail of Hidup Selibat demi Kerajaan Allah dalam Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II

Jurnal Ledalero

This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important... more This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important thing is an active and free life, that is, one cannot be a complete and warm human being in a relationship without a genital sexual experience. The world underestimates celibacy and wants to prove that the choice of celibate life will result in compensation secretly, illegally, and will lead to destructive and manipulative relationships. The thoughts of John Paul II are relevant in an effort to offer a paradigm of sexual liberation, to develop, and to maintain for the creation of sexuality values and the call to life for the sake of the Kingdom of God. John Paul II's thoughts on celibacy for the sake of the Kingdom of God in the perspective of theology of the body become material for reflection and input for people who live celibate to live in harmony with all the complexities of their bodies.

Research paper thumbnail of Hidup Selibat demi Kerajaan Allah dalam Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II

Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, 2022

This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important... more This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important thing is an active and free life, that is, one cannot be a complete and warm human being in a relationship without a genital sexual experience. The world underestimates celibacy and wants to prove that the choice of celibate life will result in compensation secretly, illegally, and will lead to destructive and manipulative relationships. The thoughts of John Paul II are relevant in an effort to offer a paradigm of sexual liberation, to develop, and to maintain for the creation of sexuality values and the call to life for the sake of the Kingdom of God. John Paul II's thoughts on celibacy for the sake of the Kingdom of God in the perspective of theology of the body become material for reflection and input for people who live celibate to live in harmony with all the complexities of their bodies.

Research paper thumbnail of "LGBT" (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)

Tema LGBT mulai mendapat perhatian publik ketika banyak surat kabar memuat berita tentang Oscar W... more Tema LGBT mulai mendapat perhatian publik ketika banyak surat kabar memuat berita tentang Oscar Wilde, seorang penulis kelahiran Irlandia yang di penjara karena kasus sodomi pada tahun 1895. Dengan mencuatnya kasus ini, semua pandangan orang mulai terbuka bahwa ada suatu bentuk ketertarikan seksualitas yang berbeda dari yang umum. Ketertarikan seksual itu ialah mereka yang menyukai sesama jenisnya atau homoseksual. Kasus Wilde menjadi cikal-bakal homoseksualitas ke ranah publik. Namun, dalam perjalanan waktu, orang bertanya apakah ketertarikan seksual homoseksualitas ini merupakan suatu bentuk penyakit medis atau penyimpangan? 1 Orang Indonesia memiliki banyak istilah dalam membicarakan tema LGBT. Sebenarnya apa itu LGBT? Bagaimana Gereja menanggapi fenomena masyarakat ini?

Research paper thumbnail of PEDOMAN HOMILI (DIRETTORIO OMILETICO) Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen-sakramen

Dokumen Gereja Katolik, 2020

Research paper thumbnail of SUDAH SAATNYA BERTEOLOGI SECARA KONTEKSTUAL

Agustus 2017, aku memulai perkuliahan di Yogyakarta. Ada 7 matakuliah pada semester pertama ini: ... more Agustus 2017, aku memulai perkuliahan di Yogyakarta. Ada 7 matakuliah pada semester pertama ini: Etika Terapan: Kesehatan, Gereja dan Politik: Studi Kasus Asia-Afrika, Islamologi Asia, Kristologi Kontekstual, Semiotika, Teologi Harapan, dan Teologi Inkulturasi. Mata kuliah Teologi Harapan berbobot 5 sks dan dosen yang mengajar ada 4 orang ditambah beberapa dosen tamu. Aku penasaran seperti apa perkuliahan ini akan dilaksanakan. Secara umum, mata kuliah Teologi Harapan membahas bagaimana manusia dapat memahami dan menerima situasi ambang batas dalam hidup. Bentuk perkuliahannya, Kitab Suci, dan bukan dari kalimat teolog-teolog terkenal. Pada tahap ini, aku bingung karena bagaimana membuat kalimat teologis (tesis) yang khas pribadi. Takut salah dan sesat? Tentu! Hal itu terus berkecamuk dalam diriku sampai seorang frater Jesuit membantuku. Frater Jesuit menuntunku perlahan-lahan dengan memberi penjelasan singkat, melihat refleksiku, dan membuat jelas konsep yang ada di dalam benakku. Ia juga menyuruhku untuk membaca literatur teolog-teolog dan mencari dasar teks Kitab Suci berkaitan dengan kalimat teologisku. Aku merumuskan kalimat teologis (tesis) demikian: "Melayani orang sakit merupakan partisipasi saya atas karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus yang rela mengosongkan diri dan menderita demi umat manusia." Aku menjelaskan setiap makna yang ada dalam frasa kalimat teologis itu.

Research paper thumbnail of KEUTAMAAN SEBAGAI RAHMAT ALLAH DAN USAHA MANUSIA: BELAJAR DARI ARISTOTELES DAN AGUSTINUS DARI HIPPO

Research paper thumbnail of BELAJAR EKUMENISME DARI PEMIKIRAN RAIMUNDO PANIKKAR TENTANG DIALOG INTRA-RELIGIUS

Research paper thumbnail of MENJADI GEREJA YANG PEDULI PADA PENDIDIKAN KARAKTER: Uraian Reflektif-Ekklesiologi atas Narasi Hidup Pater Beek  dalam Buku ‘Pater Beek, SJ: Larut tetapi Tidak Hanyut’ karya J.B. Soedarmanta

Research paper thumbnail of Sayyid Ahmad Khan: Metode Kritis Rasional dalam Pendidikan sebagai Jalan Kemajuan

Research paper thumbnail of MOHAMMAD NATSIR: SANTRI YANG BERPOLITIK DAN PENGARUH PEMIKIRAN MOHAMMAD ABDUH BAGINYA

Research paper thumbnail of KRISTOLOGI KONTEKSTUAL: Kristologi Abdi Tyas Dalem Ganjuran: KRISTUS SANG RAJA ABDI

Mengapa Yesus yang adalah orang Asia kini tampil lebih sebagai orang Barat? 1 Jawaban untuk perta... more Mengapa Yesus yang adalah orang Asia kini tampil lebih sebagai orang Barat? 1 Jawaban untuk pertanyaan tersebut mulai dapat dijawab dengan melihat sejarah masa lalu. Tidak dapat dipungkiri bahwa kekristenan lebih berkembang ke Barat daripada ke Asia. 2 Kekristenan datang ke Asia pada zaman modern melalui kolonialisme. Mereka membawa Yesus beserta liturgi, katekese, teologi, dan organisasi kegerejaan. Yesus Barat yang seperti ini mendapat reaksi yang negatif ketika diperkenalkan di Asia. Gambaran-gambaran Yesus tidak mampu memberi jawaban bagi konteks masyarakat dalam konteks Asia yang memiliki ciri kemiskinan, pluralitas budaya, dan pluralitas agama.

Research paper thumbnail of SLAMETAN: UPACARA DAUR HIDUP (SIKLUS HIDUP) DALAM MASYARAKAT JAWA

![Research paper thumbnail of SEMIOTIKA ROLAND BARTHES: Selayang Pandang Teori Semiotika Barthes Melalui Iklan Pond`s White Beauty dan Clean and Clear dan dalam Teologi Katolik](https://attachments.academia-assets.com/55644379/thumbnails/1.jpg)

FIlsafat: Semiotika, 2017

Research paper thumbnail of Upaya Membangun Teologi Pembebasan Indonesia: Belajar dari Konteks Siria-Irak dan Palestina

Deleted Journal, Jul 2, 2023

Research paper thumbnail of Pelayanan Orang Sakit: Partisipasi atas Karya Keselamatan Allah

Research paper thumbnail of Berziarah Bersama Maria: Sumur Kitiran Mas, Pakem

JURNAL REINHA, Aug 28, 2023

Research paper thumbnail of A Pilgrim-Missionary Church

Jurnal Masalah Pastoral

Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu y... more Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis dan sintesis awal kehidupan Gereja di masa lalu yang berpangkal pada kisah para tokoh awal jemaat di daerah Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan keadaaan tertentu bertujuan untuk menginvestigasi dan mengkonstruksi imajinasi historis untuk memperoleh serta memahami wajah Gereja (tidak hanya sebagai isntitusi), melainkan seluruh dinamika gerak iman umat yang mengakar dan tumbuh secara organis.Setelah melakukan observasi lapangan dan membuat analisis eklesiologis mengenai jejak peziarahan iman dan dinamika hidup menggereja umat Katolik di Jali-Gayamharjo, penulis merumuskan tesis teologis demikian: dalam peziarahan mengikuti Yesus Kristus, Gereja Gayamharjo menghidupi semangat misionernya dengan setia, melalui keterlibatan kreatif dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Gereja Gayamharjo lahir karena kerinduan umat yang denga...

Research paper thumbnail of Umat Katolik Asahan Berjalan Bersama untuk Mewujudkan Moderasi Beragama dalam Kampoeng Damai Berlimpah Berkah: Peta Jalan Moderasi Beragama di Asahan

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan, 2023

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama da... more Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana orang Katolik Asahan berjalan bersama dalam menghayati iman Katolik dan mewujudkan moderasi beragama. Dalam perjalanan selama ini, umat Katolik Asahan memiliki pemahaman yang kurang lengkap tentang Gereja, banyak yang tidak terlibat dalam kegiatan menggereja, ditemuinya berbagai tantangan untuk bisa berjalan bersama, banyak anggota Gereja yang belum ikut dalam berjalan bersama baik karena ‘meminggirkan diri sendiri’ atau karena ‘dipinggirkan’. Melihat situasi ini, umat Katolik Asahan diajak bersama-sama untuk dapat memperhatikan dinamika yang terjadi tersbut bahkan diajak untuk mencari solusi bersama dan membuat gerakan bersama untuk mewujudkannya. Bukankah konflik itu terjadi di internal suatu kelompok dan baru menyebar keluar? Gereja Katolik Asahan masih terus berjuang untuk bisa berjalan bersama bahkan jalannya masih tertatih-tatih dalam menggapai kesempurnaan. Gaung moderasi beragama tetap disuarakan di internal dalam Gereja Katolik Asahan supaya kelak bila sudah mantap mampu bahkan dapat dengan mudah berelasi dengan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif dengan memakai analisa Sinode Para Uskup sedunia yaitu “Menuju Gereja Sinodal: Persekutuan, Pastisipasi, dan Misi”

Research paper thumbnail of Kristologi Michael Amaladoss dalam Terang Model Antropologis Stevan B. Bevans

Jurnal Teologi

Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but th... more Jesus Christ remains the same yesterday, today and forever but changed humans can not help but think of Him differently (cf. Heb 13:8). The appreciation of the Christian faith in Jesus Christ continues to change in line with the context in which Christianity is located. Change requires everyone, both the Church, theologians, and even the people to conceptualize and discuss Jesus Christ in a new way so that Jesus Christ can be preached to different people. Michael Amaladoss contribute ideas on how Jesus Christ can be understood by people according to the context in which they live. He explain who Jesus Christ is using different methodological approaches. Amaladoss describe Jesus using images found in Asia. Through images, Amaladoss wants to show the inclusiveness of Jesus who is present for all people in all aspects of Asian life. Amaladoss reflects that Jesus, which fits the Asian context, must have a dialogue with Asian realities, namely poverty, cultural plurality, and religious p...

Research paper thumbnail of Kata Orang, Siapakah Aku Ini? Kristologi Michael Amaladoss dalam Perspektif Stephen B. Bevans

Research paper thumbnail of Hidup Selibat demi Kerajaan Allah dalam Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II

Jurnal Ledalero

This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important... more This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important thing is an active and free life, that is, one cannot be a complete and warm human being in a relationship without a genital sexual experience. The world underestimates celibacy and wants to prove that the choice of celibate life will result in compensation secretly, illegally, and will lead to destructive and manipulative relationships. The thoughts of John Paul II are relevant in an effort to offer a paradigm of sexual liberation, to develop, and to maintain for the creation of sexuality values and the call to life for the sake of the Kingdom of God. John Paul II's thoughts on celibacy for the sake of the Kingdom of God in the perspective of theology of the body become material for reflection and input for people who live celibate to live in harmony with all the complexities of their bodies.

Research paper thumbnail of Hidup Selibat demi Kerajaan Allah dalam Perspektif Teologi Tubuh Yohanes Paulus II

Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, 2022

This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important... more This paper proposes a new way of understanding celibacy. The world offers that the most important thing is an active and free life, that is, one cannot be a complete and warm human being in a relationship without a genital sexual experience. The world underestimates celibacy and wants to prove that the choice of celibate life will result in compensation secretly, illegally, and will lead to destructive and manipulative relationships. The thoughts of John Paul II are relevant in an effort to offer a paradigm of sexual liberation, to develop, and to maintain for the creation of sexuality values and the call to life for the sake of the Kingdom of God. John Paul II's thoughts on celibacy for the sake of the Kingdom of God in the perspective of theology of the body become material for reflection and input for people who live celibate to live in harmony with all the complexities of their bodies.

Research paper thumbnail of "LGBT" (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)

Tema LGBT mulai mendapat perhatian publik ketika banyak surat kabar memuat berita tentang Oscar W... more Tema LGBT mulai mendapat perhatian publik ketika banyak surat kabar memuat berita tentang Oscar Wilde, seorang penulis kelahiran Irlandia yang di penjara karena kasus sodomi pada tahun 1895. Dengan mencuatnya kasus ini, semua pandangan orang mulai terbuka bahwa ada suatu bentuk ketertarikan seksualitas yang berbeda dari yang umum. Ketertarikan seksual itu ialah mereka yang menyukai sesama jenisnya atau homoseksual. Kasus Wilde menjadi cikal-bakal homoseksualitas ke ranah publik. Namun, dalam perjalanan waktu, orang bertanya apakah ketertarikan seksual homoseksualitas ini merupakan suatu bentuk penyakit medis atau penyimpangan? 1 Orang Indonesia memiliki banyak istilah dalam membicarakan tema LGBT. Sebenarnya apa itu LGBT? Bagaimana Gereja menanggapi fenomena masyarakat ini?

Research paper thumbnail of PEDOMAN HOMILI (DIRETTORIO OMILETICO) Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen-sakramen

Dokumen Gereja Katolik, 2020

Research paper thumbnail of SUDAH SAATNYA BERTEOLOGI SECARA KONTEKSTUAL

Agustus 2017, aku memulai perkuliahan di Yogyakarta. Ada 7 matakuliah pada semester pertama ini: ... more Agustus 2017, aku memulai perkuliahan di Yogyakarta. Ada 7 matakuliah pada semester pertama ini: Etika Terapan: Kesehatan, Gereja dan Politik: Studi Kasus Asia-Afrika, Islamologi Asia, Kristologi Kontekstual, Semiotika, Teologi Harapan, dan Teologi Inkulturasi. Mata kuliah Teologi Harapan berbobot 5 sks dan dosen yang mengajar ada 4 orang ditambah beberapa dosen tamu. Aku penasaran seperti apa perkuliahan ini akan dilaksanakan. Secara umum, mata kuliah Teologi Harapan membahas bagaimana manusia dapat memahami dan menerima situasi ambang batas dalam hidup. Bentuk perkuliahannya, Kitab Suci, dan bukan dari kalimat teolog-teolog terkenal. Pada tahap ini, aku bingung karena bagaimana membuat kalimat teologis (tesis) yang khas pribadi. Takut salah dan sesat? Tentu! Hal itu terus berkecamuk dalam diriku sampai seorang frater Jesuit membantuku. Frater Jesuit menuntunku perlahan-lahan dengan memberi penjelasan singkat, melihat refleksiku, dan membuat jelas konsep yang ada di dalam benakku. Ia juga menyuruhku untuk membaca literatur teolog-teolog dan mencari dasar teks Kitab Suci berkaitan dengan kalimat teologisku. Aku merumuskan kalimat teologis (tesis) demikian: "Melayani orang sakit merupakan partisipasi saya atas karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus yang rela mengosongkan diri dan menderita demi umat manusia." Aku menjelaskan setiap makna yang ada dalam frasa kalimat teologis itu.

Research paper thumbnail of KEUTAMAAN SEBAGAI RAHMAT ALLAH DAN USAHA MANUSIA: BELAJAR DARI ARISTOTELES DAN AGUSTINUS DARI HIPPO

Research paper thumbnail of BELAJAR EKUMENISME DARI PEMIKIRAN RAIMUNDO PANIKKAR TENTANG DIALOG INTRA-RELIGIUS

Research paper thumbnail of MENJADI GEREJA YANG PEDULI PADA PENDIDIKAN KARAKTER: Uraian Reflektif-Ekklesiologi atas Narasi Hidup Pater Beek  dalam Buku ‘Pater Beek, SJ: Larut tetapi Tidak Hanyut’ karya J.B. Soedarmanta

Research paper thumbnail of Sayyid Ahmad Khan: Metode Kritis Rasional dalam Pendidikan sebagai Jalan Kemajuan

Research paper thumbnail of MOHAMMAD NATSIR: SANTRI YANG BERPOLITIK DAN PENGARUH PEMIKIRAN MOHAMMAD ABDUH BAGINYA

Research paper thumbnail of KRISTOLOGI KONTEKSTUAL: Kristologi Abdi Tyas Dalem Ganjuran: KRISTUS SANG RAJA ABDI

Mengapa Yesus yang adalah orang Asia kini tampil lebih sebagai orang Barat? 1 Jawaban untuk perta... more Mengapa Yesus yang adalah orang Asia kini tampil lebih sebagai orang Barat? 1 Jawaban untuk pertanyaan tersebut mulai dapat dijawab dengan melihat sejarah masa lalu. Tidak dapat dipungkiri bahwa kekristenan lebih berkembang ke Barat daripada ke Asia. 2 Kekristenan datang ke Asia pada zaman modern melalui kolonialisme. Mereka membawa Yesus beserta liturgi, katekese, teologi, dan organisasi kegerejaan. Yesus Barat yang seperti ini mendapat reaksi yang negatif ketika diperkenalkan di Asia. Gambaran-gambaran Yesus tidak mampu memberi jawaban bagi konteks masyarakat dalam konteks Asia yang memiliki ciri kemiskinan, pluralitas budaya, dan pluralitas agama.

Research paper thumbnail of SLAMETAN: UPACARA DAUR HIDUP (SIKLUS HIDUP) DALAM MASYARAKAT JAWA

![Research paper thumbnail of SEMIOTIKA ROLAND BARTHES: Selayang Pandang Teori Semiotika Barthes Melalui Iklan Pond`s White Beauty dan Clean and Clear dan dalam Teologi Katolik](https://attachments.academia-assets.com/55644379/thumbnails/1.jpg)

FIlsafat: Semiotika, 2017

Research paper thumbnail of Kata Orang, Siapakah Aku Ini? Kristologi Michael Amaladoss dalam Perspektif Michael Amalados