Ragam Komunikasi Multikultural Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (original) (raw)

Dinamika Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Suku Non Jawa Di Universitas Muhammadiyah Magelang

JURNAL SOSIAL POLITIK, 2019

The background of this research is to find out how non-Javanese students at the University of Muhammadiyah Magelang overcame the obstacles of intercultural communication that had been experienced during college. The purpose of this research is to describe and analyze perceptions, adaptation processes, and how to establish intercultural communication relationships non-Javanese students. While the research method uses qualitative methods with a case study approach. The results showed that the non-Javanese students at first considered the language of Javanese as a complicated, foreign language, even ridiculous. However, over time non-Javanese students assessed the Javanese communication as unique, polite, refined in a slow and more careful and multilevel tone. The process of adaptation starts from the awareness of the importance of adapting, followed by learning, and finally learning by practicing. In developing a thigh intercultural communication relations, it prioritizes positive thi...

Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Asing Asal PalestinaDengan Mahasiswa Indonesia Di Universitas Muhammadiyah Surakarta

2018

Crosscultural communication can occur in any communication context no matter the place and time. Communication and mutual understanding in multicultural society is the key of harmony, which each of ethnic group doesn't feel superior nor inferior over other culture especially foreign culture with Indonesian culture. The purpose of this research is to know the communication pattern conducted by foreign student from Palestine in dealing with communication in University of Surakarta and it's surrounding. This research is a qualitative with descriptive approach. The data technique collection through deep interview and observation. The sample taken by using purposive sampling of four informants. The result of the research shows that intercultural communication that occurred between local student and foreign students. Based on the research, intercultural understanding, intercultural knowledge, intercultural sensitivity, intercultural consciousness and intercultural competence are needed. Those five elements are able to support foreign students from Palestine to adapt in a new environment especially in dealing with communication with local students.

Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Internship Indonesia di Luar Negeri

2021

Abstract. This research was conducted based on the phenomenon of Indonesian internship students experiencing cross-cultural communication in other countries as a place to do internships abroad to gain experience. This study aims to the motives of Indonesian internship students abroad and determine the meaning of cross-cultural communication experiences. This qualitative research uses phenomenological methods and the research paradigm used is constructivism paradigm which is then reviewed using purposive sampling technique. Data were collected through interviews, non-participant observation, literature study and documentation. In the research subject, the authors chose seven Communication Science Faculty Bandung Islamic University abroad students who had been internship students abroad. The results of this study illustrate that there are different motives that Indonesian Internship students have in doing internships abroad as a way to achieve the desired future and the meaning of c...

Kompentensi Komunikasi Ulama Lintas Budaya

Turast : Jurnal Penelitian dan Pengabdian, 2019

Penelitian ini beranjak dari realitas bahwa komunikasi lintas budaya, sangat menentukan dalampenyelenggaraan program pelestarian nilai adat, budaya dan Agama di Nagari Lunang. Penelitian iniberkesimpulan bahwa perbedaan budaya berimplikasi terhadap komunikasi ulama lintas budaya. Halitu dilatarbelakangi oleh: Pertama, Faktor pengetahuan (knowledge) yang terdiri dari Nilai-nilai budaya,pandangan dunia, sejarah, dan organisasi sosial, yang dianut masing-masing etnis, mempengaruhi kompetensikomunikasi ulama lintas budaya pada aspek pengetahuan dalam kontek pelestarian nilai budaya, adat danagama. Secara konseptual, hasil penelitian ini mendukung teori komunikasi antarbudaya yang dikemukakanoleh William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, bahwa dalam komunikasi antarbudaya manusia selaludipengaruhi oleh sistem kultural, sosiokultural dan psikokultural. Kedua, Kemampuan mengurangikesalahpahaman budaya merupakan faktor penghambat kompetensi komunikasi ulama lintas budaya padaaspek motivasi. S...

Komunikasi antar Budaya Mahasiswa Etnik Sunda di Universitas Musamus Merauke

Bandung Conference Series: Public Relations

Culture greatly affects communication as well as communication which is certainly very influential on culture. These two things can not be separated, because everyone who communicates will be influenced by the culture that is the basis of his life. Intecultutal communication is a communication process that involved many people and comes from different cultural backgrounds. This research was conducted to determine the language style, processes and ways of adaptation carried out by immigrants from Sundanese ethnic who moved to Merauke. This refers to the process of adaptation the speech code which is characterized or becomes an answer for those nomands living in a new culture. This study uses speech code theory which examines the ability of foreigners to adjust the atmosphere through language style when together with a foreigner's environtment (Griffin Em, 2006: 454). This research method uses a qualitative method with a phenomenological study approach. The results of this study are evident that they (the informants) carry out several speech code adaptation processes as their way of survival, namely carrying out the honeymoon and assimilation adaptation processes that lead them to form and not construct communication patterns that have been implemented in Merauke until now.

Komunikasi Lintas Agama Mahasiswa Unisri Surakarta

Sahafa Journal of Islamic Communication

memiliki mahasiswa dari berbagai latar belakang sosial budaya, etnis dan agama. Keberagaman merupakan berkah, namun jika tidak dikelola dengan baik maka keberagaman merupakan sumber konflik. Penelitian ini mendeskripsikan kehidupan beragama di kalangan mahasiswa, bagaimana mereka berkomunikasi dalam ranah formal diantara UKM Kerohanian dan secara informal pada level individu. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara terhadap informan terpilih secara purposive. Analisis dilakukan secara interaktif selama proses penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di UNISRI tidak terjadi komunikasi formal diantara UKM kerohanian. Komunikasi mahasiswa yang berbeda agama lebih bersifat interpersonal, berlangsung secara informal namun tidak membicarakan permasalahan agama, karena agama dipandang sebagai masalah pribadi yang tidak patut dibicarakan, kecuali diantara mahasiswa yang sudah sangat akrab dan berkepribadian terbuka. Hasil penelitian ini diharap memperkaya khasanah ilmu komunikasi, terutama komunikasi antarbudaya.

Komunikasi Islam Pada Masyarakat Multikultural

2020

Abstrak Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dimana peneliti berupaya mendeskripsikan dan memahami fenomena sosial atau masyarakat sebagaimana masyarakat itu sendiri mempersepsikan diri mereka ( to learn from the people ) atau bersifat emik ( emic-factors ). Dalam masyarakat multikultural, sangat diperlukan sebuah bentuk komunikasi yang saling menjaga satu sama lain agar tidak terjadi benturan atau konflik. Seperti halnya masyarakat multikultural, merupakan satu kesatuan dari berbagai kelompok, baik dari aspek sosial budaya, agama, etnis sehingga menjadikan multicultural. Maka dari itu sangat dibutuhkan satu bentuk komunikasi yang bisa membuat kondisi masyarakat multikultural itu menjadi kondusif, salah satu solusinya dengan komunikasi Islam. Komunikasi Islam merupakan komunikasi yang berakhlak al-karimah atau beretika yang berarti berusmber kepada Alqur’an dan Sunnah. Komunikasi Islam ini dalam sejarahnya telah dipraktekan oleh Rasulullah bersa...

Pengalaman Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Undergraduate Indonesia di Belanda

Jurnal Riset Public Relations, 2021

Belanda merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kualitas pendidikan yang terbaik, tidak heran mengapa banyak masyarakat dari berbagai penjuru dunia berlomba-lomba untuk melanjutkan studinya di Belanda. Hal ini didukung dengan adanya teknologi yang maju dan sumber daya manusia yang baik. Selain itu, terdapat berbagai manfaat seperti pengalaman dan relasi yang luas juga menjadi hal lain yang dipertimbangkan. Namun, adanya hambatan komunikasi dan fenomena gegar budaya sering kali terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi dan paradigma interaksionis. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui bagaimana pengalaman komunikasi lintas budaya mahasiswa undergraduate Indonesia di Belanda. dan 2) untuk memahami bagaimana makna pada komunikasi lintas budaya yang dialami mahasiswa undergraduate Indonesia di Belanda. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan yaitu Komunikasi Lintas Budaya yang mendasar pada Speech Code Theory da...

Komunikasi Antarbudaya dan Fenomena Culture Shock Mahasiswa Etnis Non-Jawa di IAIN Salatiga

Jurnal Askopis, 2018

Intercultural intersections born from the meeting of various ethnic cultures will cause culture shock on the culprit. Student entrants will experience culture shock or cultural problematika differences in food culture, language, even religious rituals, although the problem was the average can be anticipated. This paper discusses the perceptions and prejudices of non-Javanese ethnic students on Javanese culture. This phenomenological research used the research subjects of IAIN Salatiga students from non-Javanese ethnicity. Non-Javanese ethnic categories are flexible. Non-Javanese flexibility can be based on birth place, life span of childhood, or more clearly students either biologically or culturally from non-Javanese regions. Various attitudes, indeed born of each of their individual. Perceptions and prejudices in the culture they came across are quite diverse as well. Some have the perception or prejudice that the Javanese are halu-refined and polite, some also assume or suspect that the Javanese have never been straightforward. This is because they see that their culture is more valuable than the culture they go to. ABSTRAK Persinggungan antarbudaya yang lahir dari pertemuan berbagai budaya etnis akan menimbulkan culture shock pada pelakunya. Mahasiswa pendatang akan mengalami culture shock atau problematika budaya perbedaan budaya makanan, bahasa, bahkan ritual keagamaan, walaupun problem itu rata-rata dapat diantisipasinya. Tulisan ini menjelaskan persepsi dan prasangka mahasiswa etnis non-Jawa terhadap budaya Jawa. Penelitian fenomenologis ini menggunakan subyek penelitian mahasiswa IAIN Salatiga yang berasal dari etnis non-Jawa. Kategori etnis non-Jawa bersifat fleksibel. Fleksibilitas non-Jawa bisa berdasarkan pada tempat kelahiran, kurun waktu kehidupan masa kanak-kanak, atau yang lebih jelas adalah mahasiswa baik secara biologis maupun secara kultural berasal dari daerah non Jawa. Berbagai sikap, memang lahir dari setiap individu mereka. Persepsi dan prasangka pada budaya yang mereka datangi cukup beragam pula. Ada yang memiliki persepsi atau prasangka bahwa orang Jawa halu-halus dan sopan, ada juga yang menganggap atau berprasangka bahwa orang Jawa tidak pernah berterus terang. Hal ini lahir karena mereka memandang bahwa budaya dirinya lebih bernilai ketimbang budaya yang mereka datangi.