MB Program Bimbingan Mitigasi Bencana Banjir Pada Anak Usia Sekolah Dasar (original) (raw)
Related papers
Pembelajaran Mitigasi Bencana Banjir Terhadap Siswa Sekolah Dasar
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang
This research aims to describe flood disaster mitigation to improve students' understanding of flood disaster preparedness. This research uses literature study methods. Data collection and information is carried out by reading, recording, and processing research materials based on written work from research results both that have been and have not been published. The results show that. Flood mitigation learning in schools can be done through learning in schools such as thematic learning, the use of comic media, extracurricular scouts, and seminars. Children with Special Needs also needs to be taught about disaster mitigation. Children with Special Needs also has the same right as other children to be able to learn about how to protect themselves and save themselves when disasters occur. Basic education also needs to teach about the formation of self-concept
Mitigasi Bencana Pada Siswa Sekolah Dasar
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat, 2022
Kondisi tersebut mengakibatkan Indonesia rawan bencana gempa, erupsi gunung berapi, dan dinamika hidrometeorologi. Dampak yang dirasakan dapat berupa jatuhnya korban jiwa, kerugian material, maupun rusaknya/hancurnya infrastruktur dan fasilitas vital lainnya. Mengingat dampak tersebut, maka pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai bencana alam dan bagaimana upaya yang harus dilakukan bila terjadi bencana alam perlu dilakukan edukasi sejak dini. Peristiwa bencana alam geologi memerlukan manajemen resiko penanggulangan bencana baik sebelum, pada saat bencana maupun pasca bencana. Mitigasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana dan termasuk dalam tahap awal manajemen bencana alam. Kegiatan memberikan informasi bencana dan mitigasinya menjadi salah satu tanggung jawab kita sebagai akademisi yang mengetahui tentang masalah tersebut kepada masyarakat yang awam, salah satu sasarannya yaitu anak usia dini atau siswa sekolah dasar. Luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas masyarakat khususnya siswa sekolah dasar dalam memahami sejak dini pentingnya mitigasi bencana dengan harapan mengurangi atau meminimalisir kerugian akibat bencana geologi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan simulasi beberapa kejadian bencana geologi, pengenalan tas siaga bencana termasuk pengenalan mengenai Pandemi Covid-19.
Perilaku Spasial Anak Usia Sekolah dalam Mitigasi Bencana Banjir
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku spasial anak usia sekolah dalam mitigasi bencana banjir. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Subjek penelitian merupakan siswa usia sekolah pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Sampel penelitian dilakukan dengan Teknik penyampelan dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner dan dokumentasi penelitian. Proses analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada setiap fase dalam jenjang pendidikan menunjukkan perilaku spasial yang dinilai melalui respon dari parameter-parameter tindakan bencana. Dilihat dari jenjang pendidikannya, pada jenjang sekolah dasar memiliki persentase tindakan spasial dalam mitigasi bencana banjir paling rendah dibandingkan dengan jenjang SMP dan SMA/SMK. Pada masing-masing fase tindakan mitigasi bencana banjir berdasarkan jenjang pendidikannya terlihat bahwa pada fase pra bencana merupa...
Persepsi Guru Terhadap Mitigasi Bencana Banjir Bagi Anak Usia Dini di TK Pembina Kampar
Jurnal Pelita Paud, 2023
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Persepsi guru terhadap mitigasi bencana banjir bagi anak usia dini di TK Pembina Kampar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan dan memaparkan data dari hasil penelitian yakni melakukan penelitian langsung terhadap guru sebagai sampel guna mendapatkan gambaran konkrit tentang persepsi guru terhadap mitigasi bencana banjir di TK Negeri Pembina Kampar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket. Hasil penelitian mengenai aspek mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan masalah mitigasi bencana banjir anak usia 5-6 tahun berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 43,8%. Pada aspek mengetahui model pembelajaran (role playing) dan prinsipprinsip pembelajaran anak usia 5-6 tahun dalam menghadapi banjir berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 43,8%.
Perancangan Media Edukasi Tanggap Menghadapi Bencana Banjir Untuk Anak-Anak DI Dayeuhkolot
2017
Indonesia merupakan salah satu negara yang akrab dengan bencana alam juga memiliki banyak daerah rawan bencana. Menurut data dan informasi bencana di website Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga bulan November 2016 sebanyak 2.175 kasus bencana alam yang terjadi di Indonesia. Dimana banjir, tanah longsor, puting beliung dan kebakaranlah yang memiliki persentase cukup besar sebagai bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Bencana alam memang tidak dapat dihindari, namun lebih baik jika masyarakat, terutama orang tua sebagai pelindung anak yang merupakan penerus bangsa. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk dapat merancang media sebagai cara mengantisipasi untuk menghadapi bencana alam, Dengan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif berupa studi pustaka, observasi, wawancara, serta metode analisis SWOT. Hasil perancangan berupa buku panduan interaktif disertai ilustrasi yang berisi persiapan menghadapi bencana alam, seperti hal apa saja yang perl...
JURNAL GEOGRAFI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang bencana banjir terhadap kesiapsiagaan remaja dalam menghadapi banjir di Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang bertempat tinggal di Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 99 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang pernah mengalami bencana banjir. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase dan regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana untuk mengidentifikasi besar kecil pengaruh pengetahuan terhadap kesiapsigaan remaja dalam menghadapi bencana banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang bencana banjir termasuk dalam kriteria sangat tinggi dengan rata-rata sebesar 83,43%. Apabila dilihat dari parameter usia, pendidikan, dan lama tinggal maka terlihat s...
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 2020
ABSTRAKPenyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf b meliputi kesiap siagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24,2007 tentang Penanggulangan Bencana). Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana, mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang berperan sebagai tindakan pengurangan dampak bencana atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi baik korban jiwa maupun harta. Besarnya potensi ancaman bencana di Indonesia menyebabkan peluang masyarakat menjadi korban sangat besar terutama anak-anak dikarenakan mereka masih sangat rentan dan memiliki pengetahuan yang minim berkaitan dengan mitigasi bencana. Pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal membangun mas...
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika, 2020
Artikel ini bertujuan untuk memeberikan deskripsi tentang (1) Penangan manajemen bencana gempa bumi dan tsunami yang baik, dan (2) mitigasi bencana melaui pendidikan anak dini dengan menggunakan pendekatan pembelajaran model PURINA. Analisis data menggunakan studi pustka yang telah tersedia dari berbagai literature cetak dan online. Hasil studi menyimpulkan bahwa; (1) manajemen bencana yang baik dapat dilakukan dengan tiga tahap, yaitu; tahap planning pra-bencana, dimaksudkan untuk meningkatkan kesiap-siagaan aturan, alat, fisik dan mental masyarakat terdampak; tahap implementation saat peristiwa terjadi, damkasudkan untuk melakukan penyelamatan sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan; dan tahap recovery pasca-bencana, dimaksudkan untuk melakukan pemulihan fisik dan mental masyarakat terdampak; (2) Penguatan manajemen bencana melaui pendidikan sejak dini dalam bentuk penerapan kurikulum pembelajaran kebencanaan di tingkat satuan PAUD.Disaster Mitigation Management in Early...
Media Karya Kesehatan
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangan dampak bencana di satuan pendidikan adalah dengan menyusun program untuk mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga sekolah terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Metode kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini dilakukan pada siswa siswi berjumlah 49 orang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Evaluasi kegiatan digunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah edukasi yang diberikan menggunakan google form. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melakukan uji statistik terhadap capaian nilai pre dan post test dengan uji t untuk data berpasangan (paired t test). Ada perbedaan rerata nilai pengetahuan peserta sebelum diberikan edukasi yaitu 56,67 dan sesudahnya yaitu 78,22. Nilai korelasi adalah 0,445 menunjukan bahwa antara nilai pre dan pos...
Sosialisasi Tanggap Bencana Gempa Bumi untuk Anak Sekolah Dasar
Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Karanganyar Village, Poncokusumo District is a disaster-prone area. This is based on the geographical location of Poncokusumo District which is at the foot of Mount Semeru and Bromo Tengger Semeru National Park. Mount Semeru is the highest volcano on the island of Java which is still active and can erupt at any time. The way to reduce and anticipate the occurrence of casualties when natural disasters occur is through disaster mitigation activities. Based on this, the socialization of earthquake disaster response has the aim of building an attitude of responding to natural disasters from an early age by providing knowledge as a form of preventing the risk of victims, especially child victims. The method of implementing this service activity is through socialization and simulation. The socialization of the earthquake disaster response was carried out at SDN 02 Karanganyar, with the results of the socialization in the form of understanding the activities that must be carried out during...