Dampak Pengembangan Desa Wisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (original) (raw)
Related papers
Jurnal Ekonomi & Bisnis, 2023
This study aims to know the impact Bungin tourism village establishment on the communities economy of Sumbawa district. The type of this study was comparative study that used to compare the economy of the Pulau Bungin Village communities before and after being designated as tourist village. The total of population in this study were 3.171. The technique of determining the sample used was Slovin formula so that the numbers of samples in this study were 100. The method used to collect data was interviews. The data analysis technique used was the two-average difference test analysis technique or paired samples t-test. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that there are significant differences in the economy of the people of Bungin Island Village before and after its establishment as a tourist village in Sumbawa Regency. The average economic level of the people of Bungin Island Village has increased after being designated as a tourist village compared to before being designated as a tourist village.
Dampak Keberadaan Kampung Wisata Terhadap Kehidupan Ekonomi Dan Sosial Masyarakat
2015
This study aims to determine the role and involvement of the community in tourism activities at the Tourism Village Sosro, and determine whether there are differences in income between Sosro Tourism Village community who work in tourism and working outside the field of tourism, and also to determine the impact of the presence of tourist village on the economic and social life of the community. Type of research is a case study on Sosro Tourism Village, Sosromenduran, Gedongtengen, Yogyakarta. Primary source of data in this research was taken from respondents directly. Data collection was conducted by using the questionnaire method. This research data was analyzed by descriptive and quantitative analysis. The quantitative methods involved Independent Sample Test and Chi Square Test. The results showed that community involvement in supporting activities in the tourism sector is quite high. It is seen from the community who have the Tourism Village Sosro work and earn income from touris...
Pengembangan Desa Wisata Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
2022
The development of a tourist village requires the participation of local communities in all stages of development starting from planning, implementation and supervision. However, in reality, people are often not involved, their participation is neglected. This study aims to examine the extent of the involvement of local communities in the development of tourist villages using a tourism villa ge development strategy that prioritizes the participation of local communities. This research was conducted in Kedungbanteng District, precisely in Melung Village, Banyumas Regency. Data was collected by means of literature study, interviews, and observation. While the analytical method usedis descriptive analysis. The results of this study indicate that the government's role in the development of tourist villages is still dominant, even though when referring to governance, the government should only be a facilitator, while the implementation and supervision is left to the community. The development of community-based tourism village policies as an effort to empower the community really needs to be implemented so that people feel and benefit from the exist ence of a tourist village.
Peran Balai Ekonomi Desa Dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat
2020
Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauhmana peran pemerintah melalui penyediaan dan pengembangan Balai Ekonomi Desa (Balkondes), seiring dengan fokus pemerintah mengembangkan Borobudur sebagai destinasi superprioritas dengan biaya yang sangat besar, mampu memberikan peran keterlibatan masyarakat dalam pengembangan desa wisata. Sasaran penelitian ini meliputi unsur masyarakat kunci yang meliputi penggiat dan pengelola wisata di desa, pelaku wisata, perangkat desa, tokoh pemuda dan masyarakat yang berwawasan luas dan berpengaruh, pihak-pihak terkait dan berkepentingan yang berada di kawasan desa wisata Borobudur. Berdasarkan analisis SWOT dalam penelitian ini, keberadaan Balkondes dan fasilitas penunjangnya di desa berada pada urutan terakhir dari 8 item faktor kekuatan pengembangan desa wisata berbasis masyarakat dengan persentase kesetujuan sebesar 96,77%. Sebaliknya, keramahan masyarakat dan jiwa gotong royong menjadi faktor kekuatan pertama dalam upaya pengembangan desa wisat...
Pengembangan Pariwisata Desa Berbasis Masyarakat
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat
Dari hasil observasi dapat diidentifikasi berbagai permasalahan, antara lain 1) masyarakat belummempunyai kemampuan untuk menjadi pelaku usaha wisata, 2) fasilitas obyek wisata yang belummemadai, 3) belum adanya pengelola yang mampu untuk menjadi motor penggerak kegiatan wisata, 4)belum berkembangnya atraksi wisata sebagai ciri khas dari dusun Wediutah, 5) masih terbatasnya anekamakanan kecil atau oleh-oleh untuk wisatawan, 6) belum dibuatnya paket wisata yang terhubung denganobyek lain di desa Ngeposari, 7) belum adanya promosi yang dilakukan secara luas, dan 8) belumterbentuknya jejaring yang luas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan melalui programpengabdian berbasis kemitraan desa (PPDM) dilakukan beberapa program antara lain: 1) pelatihantentang usaha wisata, 2) bantuan stimulan untuk fasilitas penunjang obyek wisata, 3) fasilitasipembentukan, pelatihan, dan pendampingan tata kelola organisasi untuk pengelola desa wisata, 4)inisiasi atraksi wisata berbasis potensi lok...
Peran Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat
Jurnal Master Pariwisata (JUMPA)
Village tourism is an alternative form of tourism that presents the beauty of nature, social life and culture, it offers direct interaction with the local community as a form of tourist attraction offered. However, in practice, community is not fully involved in the process of village tourism development hence the community is not benefited from the village tourism. On the basis of existing problems, this article is intended to explain the importance of community involvement in village tourism development. This research is a qualitative study using a library research approach. The results show that the village tourism will be going to succeed if the community is being involved in the whole process. The community should be placed into 2 (two) roles at once, namely the community as the subject that has the right to determine the direction of village tourism development. Secondly, the community as an object where the goal of increasing community welfare is a priority in the village tou...
Desa Wisata Menjadi Kekuatan Baru Ekonomi Desa
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian, 2020
Program pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Mopaano Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton. Program pengabdian masyarakat ini menyimpulkan bahwa peran modal sosial dapat digunakan untuk masyarakat dalam bentuk pengetahuan lokal, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendampingan, pembinaan, pengelolaan pariwisata dan arahan pengembangan objek wiata kepada pemerintah desa dan masayarakat Desa Mopaano. Dengan dikelolanya object wisata di Desa Mopaano ini akan mendorong laju perekonomian rakyat, karena dengan adanya tujuan wisata di Desa ini akan mampu mempromosikan semua sektor sektor ekonomi yang ada di desa, baik itu dari kerajinan, pertanian, dan budaya.
Dampak Pengembangan Desa Wisata Lerep terhadap Perekonomian Pelaku Usaha Pariwisata
Indicators : Journal of Economic and Business
Tujuan dari penelitian ini, pertama adalah mengidentifikasi kondisi Desa Wisata Lerep sebelum dan sesudah pengembangan desa wisata. Kedua, untuk mengidentifikasi dampak pengembangan Desa Wisata Lerep terhadap perekonomian pelaku usaha pariwisata. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 98 responden yang memiliki usaha atau jasa di sektor pariwisata. Metode analisis data adalah analisis deskriptif statistik. Hasil penelitian tentang kondisi Desa Wisata Lerep sebelum dan sesudah pengembangan desa wisata, diketahui memberikan dampak peningkatan kondisi atraksi, aksesibilitas, amenitas, ancillary, dan sosial budaya masyarakat. Pengembangan Desa Wisata Lerep juga memberikan dampak pada perekonomian pelaku usaha pariwisata di Desa Lerep. Dengan pengembangan desa wisata, dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan jasa pariwisata hingga Rp 450.000 per bulan. Pendapatan pelaku usaha dan jasa pariwisata bisa meningkat sampai tiga ka...
Analisis Dampak Wisata Terhadap Pendapatan Desa Dan Kesejahteraan Masyarakat
Blantika : Multidisciplinary Journal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak wisata Sukageri View dalam meningkatkan Pendapatan Asli Pemerintah Desa dan kesejahteraan masyarakat Desa Cisantana, serta apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman wisata Sukageri View. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menyajikan data dalam bentuk deskripsi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan narasumber antara lain Pemerintah Desa Cisantana, masyarakat lokal Desa Cisantana, pengelola wisata, dan pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan wisata Sukageri View mampu memberikan dampak dalam meningkatkan Pendapatan Pemerintah Desa dan Kesejahteraan masyarakat Desa Cisantana. Hal ini dibuktikan dengan pendapatan dari sektor pariwisata yang terus meningkat dan kesadaran akan pendidikan dari masyarakat serta daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Kekuatan utama wisata ini adalah keindahan alam, kelemahan lahan kering, peluang wisata dengan k...
Peran Obyek Desa Wisata Pujonkidul Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar
2018
Pujonkidul Tourism Village is one of the rural tourism destinations located in Malang regency. Pujonkidul Tourism Village is a pilot village developed by the government in the improvement and utilization of natural potential as agricultural land to serve as a tourist attraction. This study aims to find out the game in the Village Tourism Pujonkidul to socio-economic conditions surrounding communities. This research uses qualitative and quantitative approach presented descriptively. Data collection was done by interview with research subjects of community leaders, pokdarwis, the manager of rice cultivation cafes, and the surrounding community in Pujonkidul Tourism Village. Proof of data validity using source triangulation. Analysis of data used in qualitative data, data reduction, display data and conclusions. While in using quantitative use Paired Sample T-test. The results of this study indicate that the presence of tourist destinations in the village of Pujonkidul plays an importa...