KEJADIAN HIPERTENSI (Studi Analitik Pada Pasien Dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya Kota Makassar) (original) (raw)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI - Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaliyan Semarang Periode 2016

2016

Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dikategorikan sebagai the silent disease. Penyebab hipertensi multifaktorial seperti modifiable risk factor seperti gaya hidup dan unmodifiable risk factor seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Penelitian ini bermaksud mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi pada pasien di Puskesmas Ngaliyan Semarang. Penelitian analitik observasional dengan rancangan case control, dilakukan pada 86 orang pasien yang berobat ke Puskesmas Ngaliyan pada periode 2015-2016, terdiri dari 43 orang pasien hipertensi dan 43 orang pasien yang tidak hipertensi. Pemilihan sampel dilakukan secara simple random sampling dan pasien dengan penyakit penyerta (DM, ginjal) serta wanita hamil dieksklusi dari penelitian. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi pertanyaan tentang data demografi, riwayat keluarga, konsumsi lemak, aktivitas fisik, dan merokok. Uji regresi binary logistik digunakan untu...

STUDI LITERATUR : KONSELING TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI BERBAGAI FASILITAS KESEHATAN (LITERATURE REVIEW OF COUNSELING ON COMPLIANCE OF HYPERTENSION PATIENTS IN VARIOUS HEALTH FACILITIES)

STUDI LITERATUR ARTIKEL FARMASI RUMAH SAKIT, 2024

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konseling dapat membantu meningkatkan kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi. Hipertensi merupakan sebuah kondisi ketika tekanan darah melebihi batas normal, sehingga menyebabkan berkembangnya penyakit kardiovaskular, suatu kondisi medis yang berpotensi fatal. Meski demikian, kondisi tersebut masih bisa diatasi melalui upaya terapeutik melalui kepatuhan terhadap pengobatan. Keberhasilan pengobatan hipertensi sangat bergantung pada kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi pengobatan yang akurat untuk pasien hipertensi di rangkaian perawatan yang berbeda. Metode yang diterapkan dalam penulisan artikel review ini adalah pendekatan naratif yang menganalisis hasil dari beberapa review yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dimana hasil yang diberikan diambil Dari berbagai artikel yang membahas konseling dan edukasi pasien hipertensi dalam konteks pengobatan online, ringkasan tinjauan ini mengindikasikan bahwa penyampaian informasi dan rekomendasi mengenai cara mengonsumsi obat harus dilakukan dengan memberikan penjelasan yang jelas tentang pengobatan hipertensi. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan di kalangan pasien hipertensi dan mengurangi angka kejadian hipertensi.

PENGARUH KECEMASAN PADA KEJADIAN HIPERTENSI

Gangguan Psikologis merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit Hipertensi. Hipertensi diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat global yang utama. Hipertensi dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dan kejadian penyakit kardiovaskular 3. Hipertensi adalah di mana tekanan darah mengalami peningkatan yang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih berat,misalnya stroke, penyakit jantung coroner dan hipertrofi ventrikel kiri(terjadi pada otot jantung).salah satu factor resiko terjadinya hipertensi adalah kecemasan.kecemasan disebabkan karena berbagai keadaan seperti khawatir,gelisa,takut,tidak tentram disertai dengan berbagai keluhan fisik dan gangguan kesehatan 1,2. Berikut ini penulis akan membahas tentang pengaruh kecemasan pada kejadian hipertensi 1. Tinjauan tentang kecemasan Kecemasan merupakan satu-satunya factor psikologis yang mempengaruhi hipertensi. Kecemasan atau stress psikososial dapat meningkatkan tekanan darah. Membandingkan antara tekanan darah dari orang-orang yang menderita kecemasan dengan orang-orang yang tidak menderita kecemasan didapatkan hasil tekanan darah yang lebih tinggi pada kelompok penderita kecemasan daripada kelompok yang tidak cemas 2. 2. Tinjauan tentang Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah diatas normal. Penyakit ini dikategorikan the silent disease karena penderi tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Seorang dikatakan hipertensi jika tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg 2 .

BERBAGAI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI - Studi Observasi Analitik di Poli Saraf Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondohutomo (RSJD Amino Gondohutomo) Semarang

2014

Hipertensi belum diketahui penyebabnya secara pasti, namun banyak faktor diduga turut berperan terhadap kejadian hipertensi. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian hipertensi Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional telah dilakukan pada 52 responden dengan consecutive sampling di Poli Saraf RSJD Amino Gondohutomo Semarang. Faktor riwayat keluarga, umur, jenis kelamin, kebiasaan minum kopi, stress, obesitas, asupan garam, dan kebiasaan merokok ditanyakan langsung menggunakan kuesioner. Analisis statistik dengan menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis univariat didapatkan 36 responden (69,2%) memiliki hipertensi, riwayat keluarga sebanyak 35 responden (67,3%), umur >45 tahun 39 responden (75,0%), wanita 27 responden (51,9%), kebiasaan minum kopi 25 responden (48,1%), stress 19 responden (36,5%), obesitas 28 responden (53,8%), asupan garam >2400 mg 34 responden (65,4%), kebiasaan merokok 2...

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Dosen Pengampu: Fransisca B. B,. S.Pd,. Ns,. M.Kep.,Sp. Kep. Kom Disusun Oleh: YULITA KASTERA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS CENDRAWASIH FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAYAPURA 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas berjudul "Asuhan Keperawatan pada Hipertensi" dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas kelompk keperawatan komunitas. Dengan segala kerendahan hati Penulis selaku penyusun tugas ini menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas yang serupa dimasa yang akan datang. Demikian, Semoga segala yang tertulis di dalam tugas ini bermanfaat, selebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jayapura, oktober 2017 Penulis DAFTAR ISI Cover Kata pengantar Daftar Isi

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

WORKSHOP Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) V PAPDI Cabang Purwokerto, 2019

Hipertensi pada kehamilan sering terjadi (6-10 %) dan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pada ibu, janin dan perinatal. Pre-eklampsia/eklampsia dan hipertensi berat pada kehamilan risikonya lebih besar. Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia, hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai pre-eklampsia, dan hipertensi gestational. Pengobatan hipertensi pada kehamilan dengan menggunakan obat antihipertensi ternyata tidak mengurangi atau meningkatkan risiko kematian ibu, proteinuria, efek samping, operasi caesar, kematian neonatal, kelahiran prematur, atau bayi lahir kecil. Penelitian mengenai obat antihipertensi pada kehamilan masih sedikit. Obat yang direkomendasikan adalah labetalol, nifedipine dan methyldopa sebagai first line terapi. Penatalaksanaan hipertensi pada kehamilan memerlukan pendekatan multidisiplin dari dokter obsetri, internis, nefrologis dan anestesi. Hipertensi pada kehamilan memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi pada kehamilan berikutnya.

STUDI DESKRIPTIF PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI UPT PUSKESMAS CILACAP TENGAH

Di Indonesia, prevalensi hipertensi berada pada urutan 10 teratas yang dapat menyebabkan kematian pada semua kelompok umur. Pada tahun 2017 di UPT PUSKESMAS Cilacap Tengah II, penyakit hipertensi menduduki urutan ke 4 penyakit di usia dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase penggunaan obat pada pasien hipertensi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dengan menggunakan data sekunder berupa lembar resep. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, penderita hipertensi lebih banyak terjadi pada perempuan (61,63%) dibandingkan laki-laki (38,36%). Obat yang digunakan di UPT PUSKESMAS antara lain Amlodipin (1,18%), Captopri (73,12%), Furosemid (17,79%), Reserpin (0,39%), Nifedipin (5,53%), Spironolakton (0,39%) dan Bisoprolol (1,59%). Dengan penggunaan terbanyak secara tunggal yaitu Captopril yang berjumlah 168 (78,87%) item obat, dan kombinasi 2 obat antihipertensi yaitu Furosemid-Captopril berjumlah 17 (89,47%).

GAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 H i ii PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, Juli 2014 Rustiana, NIM: 1110104000040 Gambaran Faktor Risiko pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014 xvii+ 63 halaman, 15 tabel, 2 bagan, 7 lampiran

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR

ABSTRAK Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease atau pembunuh diam-diam, karena pada umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Kepatuhan menjalani pengobatan sangat diperlukan untuk mengetahui tekanan darah serta mencegah terjadinya komplikasi. Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat hipertensi pada lansia di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar Tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah pasien hipertensi lansia (≥45) tahun yang menjalani pengobatan di Puskesmas Pattingalloang selama tahun 2013 yaitu 1.396 orang. Teknik pengambilan sampel berupa simple random sampling dengan besar sampel 130 orang. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik responden terbanyak yaitu pada kelompok umur 50-54 tahun sebanyak 37 orang, jenis kelamin perempuan 84 orang, berpendidikan SD 70 orang dan pekerjaan ibu rumah tangga 65 orang. Berdasarkan tabulasi silang, ada hubungan pengetahuan (p=0,003), motivasi (p=0,000), dukungan petugas kesehatan (p=0,039), dan dukungan keluarga (p=0,000) dengan kepatuhan berobat hipertensi sedangkan variabel keterjangkauan pelayanan kesehatan tidak berhubungan dengan kepatuhan berobat hipertensi (p=0,063). Disarankan agar masyarakat harus aktif mengikuti penyuluhan/sosialisasi yang berkaitan dengan hipertensi untuk menambah pengetahuan terutama bagi lansia. Sebaiknya petugas kesehatan memberikan penyuluhan lebih intensif kepada masyarakat tentang hipertensi terutama mengenai gejala dan penyebab hipertensi serta pentingnya melakukan kontrol tekanan darah dan berobat secara rutin untuk menghindari komplikasi. ABSTRACT Hypertension is often referred to as the silent disease or a silent killer, because people generally do not know they suffered from hypertension before their blood pressure checked. Treatment adherence is needed to determine the blood pressure and prevent complications. The study aims to identify factors associated with treatment compliance in hypertension in the elderly Pattingalloang Makassar Health Center in 2013. This type of research is observational analytic cross sectional study .The population is hypertensive elderly patients (≥ 45) years who underwent treatment at the health center during 2013 Pattingalloang is 1,396 people. Sampling techniques such as simple random sampling with a sample size of 130 people. Data were analyzed using Chi-Square. The results showed that most are based on the characteristics of respondents in the age group 50-54 years as many as 37 people, 84 female gender, education and occupation SD 70 housewife 65 people. Based on cross-tabulations, there is a relationship of knowledge (p = 0.003), motivation (p = 0.000), support health workers (p = 0.039), and family support (p = 0.000) with hypertension treatment compliance while variable access to health care are not associated with adherence treatment of hypertension (p = 0.063). It is recommended that people should actively follow the education/socialization associated with hypertension to increase knowledge, especially for the elderly. Health workers should provide more intensive counseling to the public about the symptoms and hypertension, especially regarding the causes of hypertension and the importance of blood pressure control and medication regularly to avoid complications .