Hermenuetika Terhadap Tafsir Al-Qur’An (original) (raw)
Related papers
Hermeneutika dan Tafsir al-Quran
Bagi umat Islam, al-Quran adalah kitab suci yang diyakini secara konsensus, bahwa otentisitas dan orisinalitasnya sebagai hudan li al-nās dan rahmatan li al-'ālamīn. Sebagai kitab suci yang memiliki posisi yang sangat urgen bagi kehidupan manusia, yang sālih li kulli zamān wa makān, 1 al-Quran senantiasa ditafsirkan dan ditafsirkan ulang. Al-Quran mengandung segudang makna, yang atas dasar itulah peluang untuk mengaktualisasikan makna ayat-ayatnya selalu terbuka lebar. Tuntutan agar al-Quran dapat berperan dan berfungsi dengan baik menjadi pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia, terutama dalam zaman kontemporer sekarang ini. Jika metode tafsir selama ini menempatkan teks sebagai satu-satunya area kajian, maka sekarang saatnyalah unsur empiris, sosiologi, antropologi, filsafat ilmu, sejarah dan sebagainya yang terlibat dalam pembentukan teks itu diekplorasi. Faktor-faktor dalam rekontruksi inilah yang sangat kental dan menjadi bahasan pentinga dalam kajian hermeneuika selama ini. Penafsiran al-Quran dengan menggunakan metode hermeneutika belakangan ini mulai digemari oleh sebagian kalangan pemikir modernis, neomodernis, atau post-modernis. 2 Mereka menganggap bahwa metode ini sangat layak untuk menjawab isu kontemporer saat ini, karena mereka menilai bahwa ilmu tafsir yang selama ini dijadikan acuan dalam memahami al-Quran ternyata memiliki berbagai keterbatasan. Sehingga metode ini menjadi salah satu alternatif * Penulis adalah mahasiswa prodi Hukum Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin. 1 Abdul Mustaqim menjelaskan, al-Quran adalah kitab sālih li kulli zamān wa makān. Mau tidak mau, ia harus selalu ditafsirkan seiring dan senantiasa senafas dengan akselerasi perubahan dan perkembangan zaman. Karena al-Quran memang kaya akan makna pesan. Lihat, Abdul Mustaqim, Paradigma Tafsir Feminis, Membaca al-Quran Dengan Optik Perempuan, Studi Pemikiran Rifat Hasab tentang Isu Gender dalam Islam (Yogyakarta, Logung Pustaka, 2008), hlm.
Relevansi Hermeneutika dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an
The study of Qur'an interpretation continues to develop to understand its meaning and context in modern life. One of the interesting approaches in the interpretation of the Qur'an is hermeneutics. Basically, hermeneutics is an interpretive approach that starts with analyzing language, then moves on to context analysis, so that the meaning found can be adjusted to the context of space and time when understanding and interpretation are carried out. If this approach is applied to the study of the Qur'anic text, the main challenge and focus faced is how the Qur'an is present and understood in society, then interpreted, translated, and discussed in the context of its historical reality. This article aims to explore the relevance of hermeneutics in Qur'anic interpretation through the analysis of hermeneutic concepts and their application in Quranic interpretation. This approach is still debated among the pros and cons. Quraish Shihab argues that hermeneutics can be used as long as it does not reduce the essence of the Qur'an and aims to understand and convey the message of Allah.
HERMENEUTIKA SEBAGAI METODA INTERPRETASI TEKS AL-QUR'AN
Hermeneutics is part of the study of philosophy that aims to understand and interpret texts (including religious texts) elusive becomes easy, and explain the meaning of the text as objectively as possible. In the process of understanding and interpretation of the text, will always appear the assumption that there are three entities involved, namely the world author, the world of the text, and world readers. If any of the three subjects that far from each other, either because of time, place and culture, the text becomes a thing alien to readers. In such circumstances, the text easily misunderstood. For this reason, the theory of text interpretation, which is commonly known as hermeneutics, is indispensable. Areas of arable hermeneutics is covering text, context and contextual.
Menimbang Paradigma Hermeneutika dalam Menafsirkan al-Qur’an
El-Banat: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 2016
Tidak bisa dipungkiri bahwa dampak yang ditimbulkan dari pendekatan hermeneutic terhadap penafsiran Al-Qur'an kerapkali memicu kontroversi di kalangan ummat Islam. Bahkan beberapa ulama dengan tegas menolak rekomendasi hermeneutik sebagai salah satu metode istinbat hukum. Fenomena ini merupakan bagian dari potret masih kuatnya sebagian umat Islam mempertahankan metode "salaf " dan adanya sikap penolakan terhadap metode baru, yang harus diakui hingga saat ini relatif banyak yang terinspirasi dari Barat. Di sisi lain juga banyak peminat ilmu-ilmu Tafsir dan Ulum al-Quran yang tidak begitu mempersoalkan kehadiran hermeneutika di dalam memahami Al-Qur'an. Mungkin ini disebabkan kerana luas dan dalamnya pelbagai metode yang pernah digunakan para ulama di dalam memahami teks-teks keagamaan. Tentu ini menarik untuk dikaji Kata kunci: al-Qur`an, tafsir, hermeunetik Pendahuluan Dewasa ini berkembang wacana tentang metode penafsiran hermeneutika terhdap Al-Qur'an. Sebagai sebuah metode penafsiran, hermeneutika tidak hanya memandang teks. Tapi juga berusaha menyelami makna kandungan literalnya. Lebih dari itu hermeneutika berusaha menggali makna dengan mempertimbangkan horison-horison yang melingkupi teks tersebut. Horison yang dimaksud adalah horison teks, horison pengarang dan horison pembaca. 1 Dengan memperhatikan ketiga horison tersebut, diharapkan suatu upaya pemahaman atau penafsiran menjadi kegiatan rekonstruksi dan reproduksi makna teks, yang disamping melacak bagaimana satu teks itu dimunculkan oleh pengarangnya dan muatan apa yang masuk dan ingin dimasukkan oleh pengarang ke dalam teks yang dibuatnya; juga berusaha melahirkan kembali makna tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi saat teks tersebut dibaca atau dipahami. Dengan kata lain, sebagai sebuah metode penafsiran, hermeneutika memperhatikan tiga hal 1
Kajian Hermeneutika dalam Ilmu Al-Qur’an
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan
This article attempts to show that hermeneutics as an approach in understanding the Qur‟an has been available in Ulum al-Qur‟an (the science of the Qur‟an). Hermeneutics is the art of interpreting the text. It is a theory imported from the West and has been implemented mostly to interpret the Bible. Many scholars who implemented this approach to investigate the Bible showed that Bible is no longer original and many alteration have been made to it. Thus, how could this approach be implemented to understand the Qur‟an? Will it reduce the divinity of the Qur‟an? This article shows that In fact if we look at the meaning of the hermeneutics as stated above, the procedural aspects in understanding the Qur‟an have been available in ulumul Qur‟an. The science of the Qur‟an has proven that the Qur‟an is sacred and divine. It is revealed from God to Muhammad through Jibril. Thus, there is no question of putting the Qur‟an less divine if we implement hermeneutical approach. It is just a matter...
Hermeneutik: Pengganti Tafsir al-Qur'an?
Hermeneutik muncul dari Barat ketika orang Kristen dan Yahudi bingung memahami Bibel. Dengan hermeneutik ini mereka "merasa" menemukan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Lantas bisakah hermeneutik diterapkan untuk al-Qur'an, yang notabene umat Islam sendiri tidak pernah merasa bingung dalam memahami kitab suci tersebut?
Kajian Hermeneutika Dalam ‘Ulūm Al-Qur’Ān
Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur'an dan Tafsir
Tulisan ini berusaha untuk menunjukan bahwa Hermeneutika sebagai tawaran dalam penafsiran Alquran, telah ada dalam ‘Uluūm al-Qur’ān. Hermeneutika merupakan teori hasil dari barat dalam mengungakap teks yang mempunyai makna dan maksud tertentu. Teoritersebut telah digunakan dalamkajian Bible yang hasilkesimpulannyaialah Bible itutidakasli, lalubagaimanadenganAlquransebagaiobjekkajianHermeneutika yang ditawarkanolehpemikirbarat. Peneiitianinimenggunakanmetode deskriptif-analisis untuk menunjukan kedudukan dan fungsi ‘Ulūmal-Qurān serta Hermeneutika. Sehingga penelitan ini mampu menjawab bagaimana fungsinya ‘Ulūm al-Qur’ān sebagai pokok dalam menafsirkan Alquran. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa kajian ‘Ulūm al-Qur’ān dapat membuktikan bahwa Alquran adalah Kalam Allah Swt, yang (lafazh dan maknanya) diturunkan kepada Rasulullah Saw dengan perantara malaikat Jibril yang diriwayatkan secara mutawatir, diawali dengan surat al-Fatihah diakhiri dengan surat al-Nās yang dijamin keaslia...
Al-Mustafid: Journal of Quran and Hadith Studies
Sebagai pedoman al-Qur’an harus dipahami secara tepat dan benar. Upaya untuk memhami al-Qur’an telah dilakukan oleh umat manusia pada setiap zaman, terutama oleh para mufassir. Hal ini kemudian melahirkan metodologi tafsir al-Qur’an yang terdiri dari beragam jenis metode tafsir. Artikel ini membahas tentang empat jenis metode tafsir al-Aqur’an. Keempat metode itu adalah metode tafsir ijmali (global), metode tafsir tahlili (analitik), metode tafsir maudhu’i (tematik), dan metode tafsir muqaran (komparatif). Metode-metode ini dijelaskan satu persatu meliputi difinisi, kelebihan dan kekurangan, serta contoh hasil penafsirannya. Untuk itu artikel ini menggunakan metode penelitian studi pustaka dengan pendekatan filsafat.
Variasi Metode Tafsir Al-Qur’an
2020
Selain metode analitik (bi al-ma’tsur), buku ini pun membahas tentang metode-metode tafsir lain seperti bayani, irfani, perbandingan (muqaran), bahkan metode double movement dari Fazlur Rahman. Yang terakhir itu termasuk ke dalam kelompok Ijtihadi atau kontekstualis, yang memperhatikan pentingnya faktor lain selain linguistik teks, yaitu konteks sosio historis masa diturunkan wahyu dan juga melihat konteks era kontemporer, seperti HAM, globalisasi dan hal lainnya
Metode Tafsir Al-Qur’An Kontemporer
2017
Understanding the Qur'an can be achieved easily, using the correct interpretation method so that it will produce the intended understanding. Therefore the attention of the Ulama is very great to explore and understand the meanings contained in the Holy Qur'an. So that the various interpretations and methods of interpretation are diverse, and in that interpretation it seems clear that there is a development of the interpretation of the Qur'an and the style of thought of the interpreters themselves. This study is a literature study with a qualitative approach, because the data used are qualitative data. Literature study is research that uses data obtained from library materials, both in the form of books, magazines, journals, newspapers and other literary sources. The essence of the explanation above is that the Scientific Interpretation is proof that the verses of the Qur'an are in accordance with the proof of Science, even something that has just been discovered has ...