Dampak Broken Home terhadap Studi Anak di Desa Dasan Lekong (original) (raw)
Related papers
Pengabdian Pendidikan Indonesia, 2023
Keluarga merupakan lingkungan utama bagi perkembangan dan pembentukan pribadi seorang anak. Namun, fenomena broken home, di mana orang tua tidak tinggal bersama dalam satu rumah tangga, telah menjadi isu yang semakin memprihatinkan dalam masyarakat modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh keluarga broken home terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga broken home memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas belajar siswa. Siswa yang berasal dari keluarga broken home cenderung menunjukkan tingkat aktivitas belajar yang lebih rendah dibandingkan dengan siswa dari keluarga utuh. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya dukungan emosional dan pengawasan yang akurat dari orang tua, serta perpecahan keluarga yang dapat memengaruhi konsentrasi dan motivasi belajar siswa. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa keterlibatan orang tua dalam mendukung aktivitas belajar siswa dapat mengurangi dampak negatif keluarga broken home. Orang tua yang tetap aktif dalam kehidupan pendidikan anak mereka dan memberikan dukungan emosional yang kuat dapat membantu siswa mengatasi tantangan yang muncul akibat situasi keluarga yang tidak stabil. Penemuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh keluarga broken home terhadap aktivitas belajar siswa dan implikasinya terhadap pendidikan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan program intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa yang berasal dari keluarga broken home.
Analisis Dampak Broken Home Terhadap Minat Belajar Siswa Sma Santun Untan Pontianak
2019
AbstractThis research is motivated by the problem of broken home that affects family children, in their interest in learning at school. This study was intended to study the thoughts of destroyed houses on the learning interest of SMA Santun Untan Pontianak students. The method in this study was descriptive in the form of qualitative research. The data sources in this study were students from broken home families. Data collection techniques in this study was donethrough interviews, observation and documentation. The analysis in this study was presented in a qualitative descriptive manner using three informants. The results of this study indicate that students who come from broken families have academic problems and behavioral problems and some do not experience them. Students' interest in learning from families is broken. There were students who have interest in learning, and students who have no interest in learning because they have a family background. The conclusions of this...
Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Motivasi Belajar Anak
Jurnal Educatio FKIP UNMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak broken home pada motivasi belajar anak di Desa Donorojo RT 07 RW 01 Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Donorojo RT 07 RW 01 Kecamatan Demak Kabupaten Demak dengan mengambil subjek orang tua, guru dan anak sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan pencatatan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak broken home pada motivasi belajar anak berpengaruh terhadap motivasi belajar mengalami penurunan, keluarga yang broken home perhatian dari orang tuanya terhadap anak berkurang sehingga berpengaruh pada dampak motivasi belajar, anak menjadi malas belajar, dan tidak semangat. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa dua anak yang mengalami broken home di Desa Do...
Dampak Keluarga Broken Home terhadap Aktivitas Belajar Siswa Sekolah Dasar
At-Thullab : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak keluarga Broken Home terhadap aktivitas belajar siswa SD Negeri SP 2 Pandan Sari. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Subjek penelitian ini 4 siswa SD Negeri SP 2 Pandan Sari, Fokus penelitian ini mengetahui dampak yang terjadi kepada siswa broken home dalam aktivitas belajar. Hasil penelitian bahwa siswa broken home mengalami dampak dalam aktivitas belajar. Dampak positif siswa broken home siswa berani menyampaikan pendapat, mandiri, cermat, lebih dewasa dan bijak dalam bertindak. Hal tersebut disebabkan oleh masih adanya dampingan orang tua terutama ibu. Namun sebaliknya, dampak negatif yang terjadi pada siswa broken home siswa kurang fokus dalam belajar, kurang percaya diri, pemalu dan anti sosial. Hal tersebut disebabkan tidak adanya dampingan orang tua terutama ibu. Dengan demikian guru dapat mengambil peran ibu selama pembelajaran di sekolah dengan memberikan dampingan, bimbingan, arahan, motivasi dan perhatian lebih kepada siswa yang berdampak negatif broken home. Guru juga harus menerapkan model/media pembelajaran yang efektif agar siswa berperan aktif dalam aktivitas belajar.
DAMPAK KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA
Broken Home dapat diartikan sebagai keadaan keluarga yang tidak utuh, tidak sehat atau tidak harmonis. Anak-anak Broken Home tidak hanya mencakup anak-anak yang berasal dari perceraian orang tua, factor yang melatarbelakangi terjadinya Broken Home ini bermacam-macam, antara lain perkelahian atau pertengkaran orang tua, perceraian, kesibukan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak keluarga Broken Home terhadap Kesulitan Belajar Siswa. Untuk mengetahui kondisi
KUTTAB, 2020
This article discusses religious behavior in students who have broken home family backgrounds. Religious behavior is a statement or expression of human mental life that is measured, calculated and studied which is manifested in the form of words, actions or physical actions related to the experience of the teachings of Islam. This research is motivated by the number of students who have broken home family backgrounds who are still not good in terms of courtesy and worship. The results of this study include the following findings: first, worship of students who have broken home family backgrounds results are not good because there are differences in the background of each parent who does not pay attention to their children's worship. Secondly, the manners of students who have broken home family backgrounds show poor behavior due to neglect and neglect of parents' attention to children's character education.
Konselor
Brokenhomeisaconditionthat isnotharmoniousfamily. One reason for thebroken homebecause of adivorcebetweena husbandandwife.These conditionsaffecttheir children,such as lack ofaffection, do not getpropercareandacademicfailure.However,inthe field founda fewstudentswhohavehigh academicachievement.The purposeof thisstudyiscomparingthe factorsthatallow fordifferences inthe academicachievementof childrenwhocome froma broken home. The research was conductedinSMK 2Gunung Talang.The studyusedform of case studies. Capturingsubjectsin this studyusingpurposive sampling technique. Analysis ofthe datausingMilesandHubermaninteractive model.The conclusion ofthis studyisthedifference inacademicachievementexperienced bystudentsis causedby abroken home: (1) the relationshipwith their parents; students with high achievement have good relationship, students with low achievementhave not good enough in their relationship, (2) the relationshipwiththeirteachers; student with high achievement have good relat...
Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Perubahan Kepribadian Anak Usia Sekolah Dasar
Jurnal Cakrawala Pendas
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang dampak keluarga broken home terhadap perubahan kepribadian anak. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui kajian pustaka. Hasil penelitian yang ditemukan antara lain menjelaskan bahwa pada dasarnya keluarga memiliki peranan yang besar dalam membina dan mengembangkan potensi anak. Akan tetapi, ketika keluarga tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya terutama pada keluarga broken home, hal tersebut akan berdampak pada anak. Terdapat beberapa dampak yang akan dialami oleh anak ketika berada pada situasi broken home antara lain adalah, (1) rentan terhadap gangguan psikis; (2) membenci orang tua; (3) mudah terpapar pengaruh buruk lingkungan; (4) memandang hidup tidak lagi berarti; (5) tidak mudah bergaul; dan (6) mengalami permasalahan moral.
EFEK BROKEN HOME PADA KESEHATAN MENTAL ANAK
Broken home juga dapat diartikan sebagai keadaan keluarga yang tidak harmonis dan tidak berfungsi sebagai keluarga yang harmonis, tentram dan sejahtera, karena sering terjadi gangguan dan perselisihan yang berujung pada pertengkaran dan berujung pada perceraian. Padahal, anak yang rumahnya berantakan tidak hanya anak yang berasal dari perceraian orang tua, tetapi juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak sehat atau tidak harmonis. Ada banyak faktor penyebab broken home seperti pertengkaran atau pertengkaran orang tua, perceraian, kesibukan orang tua. Dampak broken home terhadap psikologi anak antara lain: Anak mulai mengalami kecemasan dan ketakutan yang hebat. Anak merasa stuck karena harus memilih antara ibu dan ayah, anak sering merasa bersalah, dan ketika orang tuanya bertengkar, anak mungkin membenci salah satu orang tua. Beberapa psikolog berpendapat bahwa bantuan terpenting yang dapat diberikan oleh orang tua yang bercerai adalah mencoba meyakinkan anak-anak mereka dan meyakinkan mereka bahwa mereka tidak 2 bersalah. Pastikan mereka tidak perlu merasa bertanggung jawab atas perceraian orang tua mereka. Hal lain yang perlu dilakukan oleh orang tua yang bercerai adalah membantu anaknya menyesuaikan diri dengan kegiatan rutin di rumah. Jangan memaksa anak untuk memihak dalam suatu konflik dan terkadang tidak melibatkan mereka dalam proses perceraian. Hal lain yang dapat membantu anak-anak adalah menemukan orang dewasa lain, seperti bibi atau paman, yang dapat mengisi kekosongan sementara untuk mereka setelah ayah atau ibu mereka meninggalkan mereka. Apa yang bisa dikatakan membuat anak-anak merasa bahwa mereka telah menerima dukungan yang akan memberi mereka kesempatan untuk mencari ibu pengganti ayah yang sudah tidak ada lagi, seperti jika tidak ada perceraian.