KEDEKATAN HINDU DAN ISLAM DI INDONESIA (original) (raw)

HAJI DAN ISLAM DI INDONESIA

Musim haji 2006 telah tiba. Ratusan ribu, atau tepatnya sekitar 205.000 calon haji Indonesia sedang menjalani pemberangkatan ke tanah suci untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Khusus untuk Kalimantan Selatan sendiri, yang akan berangkat sekitar 3.477 orang. Calon haji yang banyak tersebut diberangkat secara bertahap dari tanggal 28 Nopember hingga 25 Desember. Meningkatnya jumlah jamaah haji Indonesia ke tanah suci, Mekkah, dari tahun ke tahun memang patut disyukuri. Peningkatan ini, selain dikarenakan adanya sarana transportasi yang baik, juga tidak lepas dari makin meningkatnya kualitas keberagaman umat Islam di Indonesia.

KERAJAAN HINDU-BUDDHA DAN ISLAM DI INDONESIA

A. MASUKNYA KEBUDAYAAN DAN AGAMA HINDU KE INDONESIA Hubungan dagang antara Indonesia dengan India berpengaruh terhadap masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia. Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu, sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut :

DINAMIKA HUKUM DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN ISLAM DI INDONESIA

Almost all countries in the world including Indonesia give serious attention to the existence of Islamic banking that using religion approach in all activities and services. Institutional development it should be followed by the availability of legal basis, which is an established and clear. During the six years of its inception, the Islamic banking law stands with a very limited law basis, although the limitations of regulations have been describing aspects of sharia in Islamic banking for sure. The improvement of law is done by replacing Law No. 7 of 1992 by the Law No. 10 of 1998. This law has explicitly mention sharia aspects of Islamic banking, however Islamic banking regulation still governed together with conventional banking. The birth of Law 21 of 2008 became an important change for the development of Islamic banking. This law has given limits and a clear boundary line between Islamic banking and conventional banking in various aspects. The development of Islamic banking regulation are gaining its momentum with the enactment of Law No. 21 of 2008 concerning Islamic Banking. The strategic value of this law is increasingly opening up opportunities and legal certainty to accelerate the development of Islamic banks in the future. [] Hampir seluruh negara di dunia memberikan perhatian serius terhadap keberadaan perbankan syari'ah yang menggunakan pendekatan agama dalam seluruh aktifitas dan layanannya, tidak terkecuali Indonesia. Perkembangan kelembagaan sudah semestinya diikuti oleh tersedianya landasan hukum yang mapan dan terarah. Selama enam tahun awal, perbankan syari'ah berdiri dengan payung hukum yang sangat terbatas, meski kerbatasan pengaturan tersebut telah mendiskripsikan secara pasti aspek syari'ah dari perbankan syari'ah. Perbaikan dan penyempurnaan aturan hukum dilakukan dengan mengganti UU No. 7 Tahun 1992 dengan UU No. 10 Tahun 1998. UU ini secara eksplisit telah menyebutkan aspek syari'ah dari perbankan syari'ah, namun namun pengaturan perbankan syari'ah masih bersama-sama dengan perbankan konvensional. Lahirnya UU No. 21 Tahun 2008 menjadi satu perubahan penting bagi perkembangan perbankan syari'ah. Undang-undang ini telah memberikan batasan dan garis pembatas yang jelas antara perbankan syari'ah dan perbankan konvensional dalam berbagai aspek. Perkembangan pengaturan perbankan syari'ah mendapatkan momentumnya dengan disahkannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari'ah. Nilai strategis dari undang-undang ini adalah semakin terbukanya peluang dan kepastian hukum untuk mendorong akselerasi perkembangan bank syari'ah di masa yang akan datang.

ISLAMISME: KEMUNCULAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

This study examines the origin, existence, and development of Islamism group in Indonesia since pre-independence until now. Islamism is a group of Muslims who are obedient to the teachings of Islam, but they are very extreme, literal, static and rigid in understanding the teachings of Islam (Alquran), and reject to the other Muslims who disagree with Islamic ideology that they have embraced. The group of Islamism existed and emerged in Indonesia, it was not apart from the influence of the spread of Islamic teachings from al-Ikhwan al-Muslimun that was founded by Hasan al-Banna in Egypt in 1928. The group of Islamism was the first Muslim group before the other Muslim groups in Indonesia; such as the Pos-Islamism group, the Liberal Islam Group, the Moderate Islamic Group, the Progressive Islam Group. The group of Islamism in Indonesia—as al-Ikhwan al-Muslimun in Egypt who aspires to spread the ideology of Islam for all of the world—seeks to spread their ideology with the movement of "creeping up" for all of the area in Indonesian, since before independence until now. Islamist groups succeeded in spreading Islam and Sharia through mosques, schools, ta'lim majlis. The existence and development of Islamist groups in Indonesia today are flattered. They have very much support from the political elite. However, they are not aware that their hands are being borrowed or exploited by political elites to seize or get the power in irrational ways. Abstrak. Studi ini membahas tentang asal usul, eksistensi dan perkembangan kelompok Islamisme di Indonesia sejak pra-kemerdekaan sampai sekarang. Kelompok Islamisme adalah kumpulan Muslim yang patuh terhadap ajaran Islam, namun mereka sangat ekstrem, literal, statis dan kaku dalam memahami ajaran Islam (Alquran), serta menolak golongan Muslim lain yang berbeda dengan faham Islam yang sudah mereka anut. Kelompok Islamisme ada dan muncul di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh penyebaran ajaran Islam ala al-Ikhwan al-Muslimun yang didirikan oleh Hasan al-Banna di Mesir pada tahun 1928. Kelompok Islamisme merupakan kelompok Muslim yang pertama ada sebelum adanya kelompok-kelompok Muslim lain di Indonesia; seperti kelompok Pos-Islamisme, Kelompok Islam Liberal, Kelompok Islam Moderat, Kelompok Islam Progresif. Kelompok Islamisme di Indonesia –sebagaimana al-Ikhwan al-Muslimun di Mesir yang bercita-cita menyebarkan faham berislam ke seluruh dunia—berupaya menyebarkan paham Islamisme dengan gerakan " merayap " ke seluruh bumi Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka sampai sekarang. Kelompok Islamisme berhasil menyebarkan faham Islam dan Syariah melalui, antara lain: masjid-masjid, sekolah-sekolah, majelis-majelis taklim. Eksistensi dan perkembangan kelompok-kelompok Islamisme di Indonesia zaman ini sedang merasa tersanjung, karena banyak mendapat dukungan dari para elit politik. Namun sebaliknya, mereka tidak sadar bahwa tangan-tangan mereka sedang dipinjam atau pun dimanfaatkan oleh para elit politik untuk merebut atau pun mendapatkan sebuah kekuasaan dengan cara-cara yang tidak rasional.

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M. Sedangkan menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M, Agama islam yang bermadzhab Syafi'I telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu, abad XIII biasanya dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia.

KONDISI DAN SITUASI KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA

The background of this journal article is to describe one of the historical events in the history of Islamic civilization, namely the process of the entry of Islam into Indonesia. With the situation and conditions from various aspects such as in the social and political fields that occurred in Indonesia at that time, the process of the entry of Islam into Indonesia was uneven and proceeded slowly. As well as there are many consequences that occurred from the arrival of Islam to Indonesia, such as the emergence of Muslim settlements in coastal cities, to the introduction of very diverse channels and ways of Islamization in Indonesia that occurred in the midst of the accuser's efforts to spread Islam to the surrounding population. Keywords : characteristics of the crystallized spread of Islam. abstrak latar belakang dibuatnya artikel jurnal ini adalah untuk memaparkan salah satu peristiwa sejarah dalam sejarah peradaban islam yaitu proses masuknya islam ke Indonesia. dengan situasi dan kondisi dari berbagai aspek seperti pada bidang sosial, politik yang terjadi di Indonesia pada masa tersebut membuat proses masuknya islam di Indonesia tidak merata dan berproses secara perlahan. Serta terdapat banyak akibat yang terjadi dari kedatangan islam ke Indonesia seperti mulai munculnya pemukiman-pemukiman muslim di kota-kota pesisir, hingga memperkenalkan saluran dan cara-cara islamisasi di Indonesia yang sangat beragam terjadi ditengah-tengah usaha pendakwa untuk menyebarkan agama islam kepada penduduk sekitar. Kata kunci : karakteristik penyebaran islam yang mengkristal.

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN

Abstrak Islam merupakan agama yang meletakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan bagi setiap pemeluknya. Faktor-faktor yang mendorong umat Islam mencapai kemerdekaan yaitu faktor Ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Di Indonesia, Islam mempunyai peranan penting di bidang pendidikan. Pendidikan Islam di Indonesia di berikan pada tiga sektor, yaitu formal, informal dan non-formal. Setelah Indonesia merdeka, masalah pendidikan agama mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik di sekolah negeri maupun swasta, kemudian telah berdiri lembaga-lembaga pendidikan, khususnya pesantren dan surau yang telah menjadi benteng Islam yang demikian kuat berpengaruh. Oleh sebab itu, penting untuk mengkaji kembali bagaimana perkembangan Islam di Indonesia serta perkembangan lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia pasca kemerdekaan. Kata Kunci : Perkembangan Islam, lembaga pendidikan Indonesia Abstract Islam is a religion that put the principles of truth and justice for all its adherents. Factors that encourage Muslims to achieve independence are factors Ideology, political, economic, social and cultural. In Indonesia, Islam has an important role in education. Islamic education in Indonesia is given in three sectors, namely formal, informal and non-formal. After Indonesian independence, the issue of religious education received serious attention from the government, both in public and private schools, and has established educational institutions, especially schools and a mosque which has become a bastion of Islam that is so strong effect. Therefore, it is important to reassess how the development of Islam in Indonesia as well as the development of Islamic education institutions in Indonesia after independence.