Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche DI SD Pondok Melati (original) (raw)

Upaya Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche DI SDN 1 Sindangsari Kabupaten Pangandaran

Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2020

World data of 76.3% of the world's youth population states that the young women population is mostly stressed when menarche other Data shows as many as 54% of young women experience anxiety when the menarche cannot perform such activities normally with peers (WHO, 2011). The results of RISKESDAS Indonesia in 2012 showed that the average age of menarche in Indonesia is 13 years, with events earlier than 9 years of age or later until age 17 years. Teenagers who will experience the menarche require good mental preparedness. Readiness facing the menarche is a condition that shows that one is ready to achieve one of the physical maturity that comes the menarche. The purpose of this health education is to identify the knowledge of teenagers before the targeting of the health education of menarche. As well as identifying the adolescent knowledge after the menarche health education was given. The case-taking method used is a descriptive study. According to Hidayat (2010) A descriptive m...

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas III SMP Tentang Menarche

Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda, 2021

Menarche is the first menstruation, the first menstrual cycle or the first menstrual bleeding in women. From a social and medical point of view, this condition is seen as an important event of female puberty, as a sign of fertility. Adolescents who have known about menarche will feel happy when they experience it. While negative feelings such as anxiety, fear, shame and confusion. This study aims to determine the level of knowledge of young women about menarche at SMP St.Yoseph Medan. This research method is descriptive research. The number of samples as many as 53 people, sampling using total sampling technique. From 53 respondents, the results showed that the majority of respondents' knowledge about menarche was in the sufficient category, which was 50.9%. While the good category is 37.7%, and the less category is 11.3%. Based on the age of the majority of respondents with sufficient knowledge as much as 39.6% aged 14-15 years and the minority with less knowledge 1.9% aged 12-...

Pengetahuan Remaja Putri Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche DI Aceh Besar

2016

Setiap remaja perlu mengetahui dan mengenali tentang menarche , baik dari segi perubahan fisik, perubahan psikologis maupun perawatan genetalia saat menghadapi menarche . Berdasarkan hasil wawancara dengan siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2016 dari 10 orang siswi yang belum mengalami menarche , didapatkan bahwa 1 ( 10%) siswi mengatakan mengetahui gambaran tentang menarche , 3 (30%) siswi tidak paham apa itu menarche , dan 6 (60%) siswi mereka mengatakan mereka belum siap mengalami menarche . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri dengan kesiapan menghadapi menarche , penelitian ini bersifat Deskriptif Korelatif dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar dengan desain cross sectional study yang dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IV sampai kelas VI yang berjumlah 110 orang, jumlah sampel yang digunakan responden...

Pengetahuan Dan Kesiapan Remaja Putri Dalam Menghadapi Menarche DI SD Negeri No 064023 Medan Tahun 2017

2017

Menarche (haid pertama) merupakan menstruasi yang terjadi pertama kali pada seorang remaja, dimana halini umumnya terjadi pada usia antara 10 -16 tahun. Menarche juga salah satu tanda bahwa masa suburseorang remaja telah dimulai. Kesiapan menghadapi menarche adalah keadaan yang menunjukkan bahwaseseorang siap untuk mencapai salah satu kematangan fisik yaitu datangnya menstruasi pertama (menarche),hal ini ditandai dengan adanya pemahaman pengetahuan yang mendalam tentang proses menstruasi sehinggasiap menerima dan mengalami menarche sebagai proses yang normal. Ketidaktahuan remaja tentangmenstruasi dapat mengakibatkan anak sulit untuk menerima menarche. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengetahuan dan kesiapan remaja putri tentang menarche di SD Negeri No. 064023Medan Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan rancangan crosssectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total sampling dengan jumlah sampelsebanya...

Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Menghadapi Menarche DI SMP Negeri 8 Kota Kupang

2020

The lack of good attitude from young women in dealing with Menarche is influenced by several factors, one of which is the level of knowledge. The higher the level of knowledge a teenager has about menarche, the better the attitude or action to be taken in dealing with Menarche. Menarche event is the occurrence of bleeding (menstruation) first on the female genitals because the female glands begin to function, which is to cook the eggs and cooked eggs and then come out of the ovaries (ovaries). This study aims to identify and identify the level of knowledge and attitudes of young women in dealing with Menarche in SMP Negeri 8 Kupang. The research methods used in this research are: (1) Literature study (through scientific essays and documents related to research), (2) Field studies (primary data collection using questionnaires in the form of questionnaires to respondents). The sampling technique uses total sampling, which is sample selection by taking all members of the population to ...

Perilaku Remaja Putri Menghadapi Menarche Berdasarkan Nilai Budaya Batak

Kesmas Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2013

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik, intelektual, seksual, dan emosional. Menarche pada remaja putri menjadi pertanda memasuki tahapan sistem reproduksi dewasa. Sesuai dengan nilai dan budaya masyarakat, peristiwa menstruasi pertama yang fisiologis itu mendapat respons yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan kerangka teoritis tentang pola perilaku remaja putri dalam menghadapi menarche sesuai dengan nilai dan budaya keluarga Batak di Jakarta. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan grounded theory dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Enam orang informan direkrut dengan cara purposive sampling di wilayah Jakarta Timur. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan constant comparative analysis sampai tercapai saturasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku remaja putri menghadapi menarche sesuai dengan nilai dan budaya Batak di Jakarta dipengaruhi oleh informasi yang diterima, pola asuh dalam keluarga, dan pandangan orangtua terhadap menarche. Oleh sebab itu, perawat diharapkan dapat memberikan informasi yang komprehensif kepada remaja tentang proses perkembangan reproduksi dan perawatan saat menarche dengan mengikutsertakan orang tua dalam pemberian pendidikan kesehatan pada anak.

Hubungan Pengetahuan Dengan Kesiapan Remaja Putri Dalam Mengahadapi Menarche

2018

Menarche ataupun masa pubertas terjadi serangkaian perubahan fisik maupun mental yang saling mempengaruhi. Perubahan yang terjadi pada saat Menarche menyebabkan remaja putri menjadi malu. Menarche sering dihayati oleh remaja sebagai suatu pengalaman traumatis, terkadang anak yang belum siap menghadapi menarche akan timbul keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut. Tetapi berbeda bagi mereka yang telah siap, mereka akan merasa senang dan bangga, dikarenakan mereka menganggap dirinya sudah dewasa secara biologis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Desain penelitian kuantitatif analitik, dengan populasi remaja putri SMP di Kecamatan Senapelan dengan teknik pengambilan sampel total sampling, jumlah sampel 258 orang. Data diambil melalui pengisian kuesioner dan diolah dengan komputerisasi selanjutnya dianalisa secara univariat dan bivariate menggunakan uji chi-square. Hasil univariat di ketahui remaja...

Pengetahuan Berhubungan Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Remaja Putri Kelas I SMP 26 Malang

2020

Remaja putri mengalami menarche lebih awal dikarenakan beberpa faktor seperti genetic, ekonomi, gaya hidup dan lingkungan. Penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan Menghadapi Menarche pada Remaja Putri Kelas I SMP 26 Malang. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional melalui pendekatan cross sectional dengan variabel independent yaitu pengetahuan tentang menarche sedangkan variabel dependent yaitu kesiapan menghadapi menarche. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi Kelas I SMP 26 Malang yang berjumlah 89 siswi. Sampel sebanyak 89 siswi. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan Uji rank spearman dengan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan menarche pada siswi kelas I SMP dengan kategori baik sebanyak 41 (46%), kesiapan menghadapi menarche pada siswi kelas I SMP dengan kategori cukup sebanyak 58 anak (65%). Uji korelasi Rank Spearman Test didapatkan p=0.012, ...

Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan Di Smpn 2 Banjarbaru

2023

Good knowledge is needed to be able to recognize, overcome, and prevent vaginal discharge in young women, so that it can be treated according to the cause. The results of interviews with 10 students at SMPN 2 Banjarbaru, 5 of whom said that they did not know what vaginal discharge meant, 1 person said that vaginal discharge was a liquid that comes out of the female genitalia, and 4 people did not know whether vaginal discharge was normal or not. happen. Of the 10 students, 4 of them said they had experienced vaginal discharge. The purpose of this activity is to increase knowledge of young women (students at SMPN 2 Banjarbaru) about vaginal discharge. The service method is carried out by increasing knowledge of young women (students of SMPN 2 Banjarbaru) with the lecture method, and discussions related to vaginal discharge. After lectures and discussions, the female students were asked to explain vaginal discharge correctly. The evaluation that will be carried out is that the first is done before the lecture and the question and answer is carried out with a pretest (questionnaire) first to find out how far the students of SMPN 2 Banjarbaru know about leucorrhoea, then after being given a lecture and discussion a posttest (questionnaire) will be carried out. This increase in knowledge is closely related to programs in improving adolescent reproductive health. The conclusion that this activity is very useful for providing the right information to young women about leucorrhoea. Suggestions after being given information about vaginal discharge, female adolescents can take appropriate treatment if female adolescents experience vaginal discharge and can prevent recurrent vaginal discharge.