Nama :Nurul Istiqamah Nim. :90500121095 Kelas :Psy_D MODEL ANALISA IS-LM DALAM PERSPEKTIF ISLAM (original) (raw)

MODEL ANALISA IS-LM DALAM PERSPEKTIF ISLAM

NURUL UYUN, 2023

Idealnya kajian mengenai pasar barang dan pasar uang ini pun mestinya bisa masuk menjadi bagian dari kajian makroekonomi yang islami. Namun, ada hal-hal yang menjadikannya tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai islam terutama jika dikaitkan dengan keberadaan faktor bunga yang memainkan variabel penting di kedua pasar, pasar uang dan pasar barang. Meski demikian, bahasan mengenai konsep IS-LM dalam konteks konvensional dan mengakomodir sejumlah pemikiran yang mencoba membawa kajian tentang pasar uang dan pasar barang ini dalam sebuah analisis yang islami.(Huda, N., 2018) Bagian ini akan mencoba membahas secara singkat bagaimana Penurunan kurva IS dan LM. dilanjutkan dengan faktor yang mempengaruhi keseimbangan kurva IS-LM, kemudian analisis keseimbangan kurva IS-LM, hubungan kerja ISLM dengan AD-AS, dan dampak keseimbangan kurva IS-LM dalam kebijakan ekonomi Islam.(Huda, N., 2018)

MODEL ANALISA IS-LM DALAM PRESPEKTIF ISLAM

RESKI AWALIA, 2023

Model IS-LM ini dapat membantu pemerintah dalam membuat kebijakan untuk memprediksikan yang terjadi pada output dan tingkat bunga agregat jika pemerintah memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah maupun meningkatkan jumlah uang beredar.

Nama : Elmi Hakiki NIM : 153111190 Kelas : PAI 4F TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

NIM : 153111190 Kelas : PAI 4F TUGAS MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Manajemen dalam Islam Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1 Manajemen juga dapat diartikan sebagai cara mengelola suatu perusahaan besar. Pengelolaan atau pengaturan dilaksanakan oleh seorang manajer (pengatur/pemimpin) berdasarkan urutan manajemen. 2 Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). 3 Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur'an seperti firman Allah SWT :

Nama : Luthfya Nazila NIM : 23010560096 Kelas : MHU C Dosen : Ibu Kurnia Muhajarah M.S.I MEMAHAMI KONSEP ISLAM SEBAGAI AGAMA RAHMATAN LIL 'ALAMIN

Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin memiliki prinsip keterbukaan (inclusivism) dan ajaran toleransi yang bernilai tinggi dalam keberagaman. Hal ini dikarenakan makna Islam secara bahasa memiliki arti keselamatan, perdamaian dan tunduk. Pemaknaan ajaran Islam itu sendiri mengalami perbedaan setelah difahami oleh umatnya dalam mengambil hukum ataupun pandangan ijtihadiyyah sehingga wajar ketika menjadikan umat Islam terkesan terkelompokan dengan berbagai golongan. Perpecahan pun terkadang sulit dihindarkan ketika perbedaan tersebut masuk ke dalam prinsip antar kelompok tersebut, sehingga melahirkan permusuhan antar umat Islam sendiri. Salah satu sebab yang mendasar adalah salah satunya lahirnya sikap fanatik dan menjadikannya bersikap eksklusif. Penelitian ini merupakan kualitatif diskriptif yang menyajikan nilai-nilai moderasi (wasathiyyah) dalam agama Islam sebagai upaya menghadapi keberagaman dalam konteks kehidupan kebangsaan. Oleh karenanya, diperlukan etika kemanusiaan global berbasis agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan utama, yaitu persaudaraan berdasar doktrin Tauhid. Diperlukan tabayun, rujukan terhadap otoritas ahli yang dipercayai serta dikembangkan sikap toleran,hormat menghormati dan tetap menghubungkan silaturahim. Inilah wujud aktual nilai-nilai moderasi sosial religius yang melekat sebagai inti ajaran Islam dengan menampilkan watak kultural sebagai agama yang haniif dan rahmatan lil 'alamin.

NAMA : AMILIA RAHMAH NIM : 1807016006 KLS/SMT : 1A/1(SATU) PRODI : PSIKOLOGI TUGAS : RESUME

RESUME SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI (SMT 1), 2018

Sejarah menurut bahasa terbagi dua yaitu pengertian sejarah dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, sejarah adalah kejadian atau peristiwa. Sedangkan pengertian sejarah dalam arti luas adalah suatu peristiwa yang memiliki akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani. B. Aliran-Aliran Psikologi 1. Aliran Behaviorisme (John B. Watson) John B. Watson berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. 2. Aliran Strukturalisme (Wilhelm Wundt) Psikolog jerman yang pertama mendirikan Laboratorium psikolog, karena laboratorium telah didirikan pertama dijerman, maka Wilhelm Wundt dikenal dengan "Bapak psikolog". Menurutnya untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan harus mempelajari isi dan struktur jiwa seseorang. Metode yang digunakan adalah Intropeksi / mawas diri, obyeknya adalah " kesadaran". 3. Aliran Fungsionalisme (Willian James) Aliran ini pada intinya merupakan doktrim bahwa "proses adalah keadaan sadar seperti kehendak bebas, berpikir, emosi, memersepsi dan mengindra, dengan kata lain aktifitas-aktifitas di sebuah lingkungan fisik dan tidak dapat diberi eksistensi yang penting, aktifitas ini memudahkan control organisme, daya tahan hidup, adaptasi, keterikatan adalah penarikan diri, pengenalan, pengarahan dan lain-lain. 4. Aliran Psikoanalisis (Sigmund Freud) Psikoanalisis merupakan aliran yang mencari penyebab munculnya perilaku manusia pada alam tidak sadar. Di alam tak sadar inilah tinggal tiga struktur mental yang diibaratkan gunung es dari kepribadian kita yaitu: Id adalah energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata. Ego adalah pengawas realitas Super ego adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya. 5. Aliran Humanistik (Abraham H. Maslow)