Efisiensi Teknis Perikanan Pukat Cincin DI Pekalongan (original) (raw)

Tingkat Efisiensi Kapasitas Perikanan Pukat Cincin di Banda Aceh

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017

Akhir-akhir ini, penangkapan berlebih merupakan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan di Indonesia. Kajian pengelolaan perikanan berbasis kapasitas penangkapan merupakan alternatif pendekatan guna mengendalikan faktor-faktor input yang tidak efisien yang digunakan dalam usaha penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap pukat cincin di Banda Aceh. Efisiensi penangkapan dan pemanfaatan kapasitas dari pukat cincin yang dikaji dianalisis dengan menggunakan teknik data envelopment analysis (DEA). Data dianalisis menggunakan program linear (linier programming) dengan bantuan software DEAP version 2.1 kemudian pengolahan data dilanjutkan menggunakan program Microsoft Excel version 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa armada purse seine di Banda Aceh telah melebihi nilai optimumnya atau telah terjadi kelebihan kapasitas pemanfaatannya. Untuk mencapai nilai optimumnya nelayan pukat cincin perlu me...

Efisiensi Faktor Produksi Perikanan Pukat Cincin DI Pelabuhan Perikanan Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2020

Pukat cincin adalah salah satu alat penangkapan ikan yang dominan digunakan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, yang belum optimal dalam pengoperasiannya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor produksi serta menghitung produktivitas, efisiensi, dan elastisitas faktor produksi kegiatan penangkapan purse seine. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan analisis deskriptif (grafik dan gambar) dan kuantitatif (Cobb-Dougla). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor produksi yang berpengaruh simultan terhadap produksi hasil tangkapan purse seine adalah ukuran kapal, jumlah BBM, kegiatan penangkapan, dan lama operasi. Rata-rata produktivitas unit penangkapan purse seine tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 370.877,22 kg/trip, sedangkan produktivitas unit penangkapan purse seine tahun 2013 dan 2015 berturut-turut sebesar 340.784,86 kg/trip dan 351.956,60 kg/trip. Penggunaan faktor produksi ukuran kapal dan lama operasi sudah tidak efisien yang dapat menurunkan hasil produksi, sedangkan penggunaan jumlah BBM dan kegiatan penangkapan belum efisien yang penambahannya akan menaikkan hasil produksi.

Kapasitas Penangkapan Kapal Pukat Cincin DI Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan

SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 2011

ABSTRAK Isu dan permasalahan tentang kapasitas penangkapan (fishing capacity) telah menjadi hal penting bagi pengelolaan perikanan tangkap yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi perikanan Pukat Cincin dalam jangka panjang (antar tahun) maupun jangka pendek (antar kapal) serta mengestimasi proyeksi perbaikan efisiensi kapal-kapal pukat cincin di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2007-Januari 2008 di PPN Pekalongan, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bersifat studi kasus. Analisis data menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang berorientasi pada pendekatan input dan output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi kondisi kapasitas berlebih (excess capacity) pada perikanan Pukat Cincin di PPN Pekalongan baik dalam jangka panjang (10 tahun) secara agregat maupun dalam jangka pendek pada kapal-kapal Pukat Cincin...

Optimisasi Hasil Tangkapan Perikanan Pukat Cincin DI Perairan Laut Jawa Dan Sekitarnya

2016

Dinamika dan kompleksitas perikanan pukat cincin di Laut Jawa memerlukan kajian dari berbagai sudut pandang analisis. Perkembangan ini memberikan peluang dilakukannya pendekatan integrasi bio-ekonomi untuk menduga tingkat hasil tangkapan, upaya penangkapan dan biomassa optimum, melalui aplikasi model surplus produksi Schaefer dan konsep optimisasi Gordon & Schaefer. Pandangan umum selama ini mencerminkan bahwa sebagian besar pengelolaan perikanan di berbagai perairan selalu mengacu pada pencarian tingkat upaya penangkapan tertinggi untuk menghasilkan nilai hasil ekonomi maksimum (MEY) daripada mencari tingkat upaya penangkapan optimum untuk menghasilkan tangkapan lestari maksimum (MSY). Kajian ini secara umum memberikan indikasi bahwa semakin tinggi rasio nilai biaya eksploitasi (p/c) maka tingkat tangkapan optimum lestari (OSY) akan mendekati nilai MSY. Apabila nilai OSY atau JTB (total tangkapan yang diperbolehkan) sungguh-sungguh akan diterapkan sebagai landasan utama pengelo...

Analisis Efisiensi Unit Penangkapan Pukat Cincin DI Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Banda Aceh

Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 2017

Pengukuran produktivitas, efisiensi secara teknis dan ekonomi merupakan indikator utama dalam menilai kemampuan usaha dari unit penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah menghitung produktivitas unit penangkapan pukat cincin, memformulasikan faktor-faktor produksi yang berperan terhadap hasil tangkapan dan hubungannya terhadap hasil tangkapan unit penangkapan pukat cincin, serta menghitung efisiensi dari penggunaan faktor produksi unit penangkapan pukat cincin yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo. Faktor produksi yang menunjang hasil tangkapan unit penangkapan pukat cincin seperti ukuran kapal, daya mesin kapal, panjang jaring, tinggi jaring, jumlah awak kapal, BBM, jumlah lampu, jumlah es, jumlah air tawar dan biaya perbekalan dianalisis menggunakan pendekatan <em>Cobb-Douglas</em>. Perhitungan produktivitas dilakukan dengan pendekatan rata-rata hasil tangkapan pukat cincin selama setahun dibagi dengan besarnya <em>Gross Tonage </em>dan ...

Strategi Pengembangan Perikanan Pukat Cincin di Boalemo Gorontalo

Siganus : Journal of Fisheries and Marine Science, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Boalemo. Penelitian menggunakan metode survei untuk memperoleh informasi terkait teknis alat tangkap, aspek biologi, teknologi, sosial, ekonomi, ekologi dan kelembagaan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei-Juni 2019 di Mananggu Boalemo. Data yang diperoleh di analisis dengan metode SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Hasil yang diperoleh adalah nilai matriks IFE (Internal Factor Evaluation) sebesar 3,4464 dan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) sebesar 2,1083 yang menunjukkan bahwa strategi pengembangan pukat cincin berada pada kuadran IV (pertumbuhan). Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengembangan pukat cincin dalam fase pertumbuhan atau dalam kondisi stabil dengan menitikberatkan pada strategi intensif (Intensive Strategy). Pada penelitian ini diperoleh delapan strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Mananggu Boalemo.

Kebijakan Rumponisasi Perikanan Pukat Cincin Indonesia Yang Beroperasi DI Perairan Laut Lepas

Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 2013

Penggunaan rumpon laut-dalam telah mengubah taktik dan strategi perikanan pukat cincin pelagis kecil yang beroperasi di perairan dangkal untuk bergeser pada perikanan tuna neritik tropis. Rumponisasi perikanan pukat cincin yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas telah menjadi masalah serius pada perikanan neritik tuna. Hal ini terjadi karena tertangkapnya ikan berukuran kecil dalam jumlah yang dominan sehingga dalam jangka panjang akan berpotensi konflik dengan perikanan lainnya. Para ilmuwan yang tergabung dalam pengelolaan perikanan regional merekomendasikan bahwa pengembangan terkendali terhadap penggunaan rumpon di daerah asuhan juvenile tuna tropis. Pengendalian dalam jangka panjang dapat meminimalkan ancaman bagi kelangsungan hidup kelompok jenis tuna. Hal ini terkait dengan pentingnya memperbesar peluang masuknya sediaan kelompok jenis ini pada tingkat yang layak untuk dimanfaatkan. Di Indonesia, pilihan kebijakan perikanan tangkap baik melalui peralihan sasaran kelompok spesies maupun diversifikasi usaha penangkapan akan selalu bertumpu pada pertimbangan sosial. Bagaimanapun juga, proses mengubah pemahaman nelayan nelalui pengendalian jumlah dan teknologi kapal penangkap ikan serta penutupan sementara daerah penangkapan yang akan melalui proses panjang harus tetap dijalankan untuk mencegah runtuhnya perikanan yang saat ini sedang berjalan.

Standardisasi Upayapenangkapan Pukat Cincin DI Laut Jawa

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017

Pemanfaatan sumber daya ikan pelagis kecil di Laut Jawa didominasi oleh armada pukat cincin. Pukat cincin merupakan jenis alat tangkap yang efektif yang dalam kajian stok sumber daya ikan pelagis sering dijadikan sebagai alat tangkap standard. Oleh karena armada pukat cincin memiliki variasi karakteristik teknis, maka untuk menghindari bias perlu dilakukan standardisasi upaya. Standardisasi upaya penangkapan kapal pukat cincin di Laut Jawa periode 2006-2008 dilakukan menggunakan metode analisis komponen utama dari karakteristik teknis; panjang kapal, lebar kapal, dalam kapal, tonase, tenaga penggerak, daya lampu, dimensi jaring, kapasitas palka, dan jumlah ABK. Tiga komponen utama telah dapat menjelaskan lebih dari 60 % total varians yang difungsikan untuk menghitung fishing power masing-masing kapal. Metode analisis komponen utama menghindarkan ketergantungan terhadap satu karakter sehingga memungkinkan untuk melakukan penghitungan nilai fishing power bagi kapal pukat cincin baru y...

Dampak Variabilitas Iklim Terhadap Dinamika Perikanan Pukat Cincin DI Utara Jawa: Kasus Pukat Cincin Yang Berbasis PPN Pekalongan

2016

Posisi Indonesia yang diapit oleh dua benua, yaitu Benua Australia dan Benua Asia serta diapit dua samudera (Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) menjadikan kondisi cuaca dan iklim Indonesia dipengaruhi oleh variabilitas iklim regional yaitu el nino southern oscillation . Variabilitas iklim dapat berdampak terhadap populasi perikanan dengan berbagai cara, serta memberikan pengaruh yang berbeda untuk komoditas, lokasi dan waktu yang berbeda. Laut Jawa yang merupakan sentra perikanan pelagis kecil, di mana 75% hasil tangkapan total didaratkan oleh pukat cincin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabilitas iklim terhadap aktivitas perikanan di Laut Jawa, khususnya perikanan pukat cincin. Parameter yang digunakan adalah data hasil tangkapan, southern oscillation indices dan suhu permukaan laut. Pengaruh parameter southern oscillation indices dan suhu permukaan laut dianalisis menggunakan regresi linear ganda serta uji-t untuk melihat pengaruh perbedaan kondisi el nin...