KELAS BALITA UNTUK OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK DIMASA PANDEMI COVID-19 (Di Kelurahan Gunung Lingkas, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan) (original) (raw)

OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA

ABSTRAK Latar belakang: Masa balita sangat penting untuk perkembangan seorang individu. Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang masa balita, salah satunya adalah nutrisi. Pemenuhan nutrisi yang terganggu akan mengganggu sistem otak sehingga secara tidak langsung akan mengganggu tumbuh kembang balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan perkembangan motorik kasar balita usia 3-36 bulan di Posyandu Mugi Lestari, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah responden sebanyak 50 responden dengan teknik kuota sampling. Analisa data menggunakan uji chi square (X 2). Hasil: Hasil analisis data diperoleh nilai p 0,494 (<0,05), yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima.Simpulan:Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan perkembangan motorik kasar balita usia 3-36 bulan di posyandu Mugi Lestari, Keamatan Miri, Kabupaten Sragen.

Pemberdayaan Kader DI Kampung KB Guna Pencegahan Lonjakan Kehamilan DI Era Adaptasi Kebiasaan Baru DI Gunung Lingkas Kota Tarakan

Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo

Permasalahan yang muncul di Desa Gunung Lingkas adalah rendahnya jumlah kunjungan pasangan usia subur ke fasilitas kesehatan, efek Covid 19, kurangnya pemahaman tentang keluarga berencana dan kontrasepsi, terutama ibu usia produktif mengenai perencanaan kehamilan karena rendahnya pengetahuan keluarga berencana di kawasan Gunung Lingkas, Kota Tarakan. serta rendahnya jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk efek covid 19. Rencana penyelesaian permasalahan yang dihadapi dilakukan dengan membentuk asosiasi yang terdiri dari kader di wilayah Desa Gunung Lingkas dan memberdayakan kader dalam rangka mengurangi lonjakan efek kehamilan dari covid 19. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan selama 3 hari mulai tanggal 9-11 Oktober 2020. Metode yang digunakan adalah konseling dan demonstrasi. Sebelum kegiatan, pra-tes dilakukan, dan setelah kegiatan dilakukan evaluasi (posttest) menggunakan kuesioner. Hasil kegiatan tersebut antara lain meningkatkan pengetahuan para k...

OPTMALISASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Perkembangan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan seorang individu. Agar seorang anak memiliki perkembangan yang baik, maka perlu ada deteksi dini tumbuh kembang anak yang memiliki tujuan tercapainya optimalisasi perkembangan seorang anak. Sangat disayangkan masih sedikit orang tua yang m emiliki kesadaran untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak ini, seperti orang tua di kecamatan Cisarua, kabupaten Bandung. Melalui metode penyuluhan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak oran tua diharapkan orang tua memiliki kesadaran dan keahlian dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pasca penyuluhan, orang tua memiliki kesadaran yang lebih baik tentang pentingya melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak sebagai upaya optimalisasi perkembangan anak.

PERBEDAAN BERAT LAHIR BAYI BERDASARKAN STATUS GIZI DAN STATUS ANEMIA IBU HAMILTRIMESTER III (STUDI KASUS DI PUSKESMAS CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA

Status gizi kurang pada ibu hamil (Kurang Energi Kronis=KEK) dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah (BBLR). Hasil penelitian ditunjukkan bahwa ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko sebesar 2,32 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu yang mempunyai status gizi normal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan berat lahir bayi berdasarkan status gizi dan status anemia ibu hamil trimester tiga di puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini adalah observasional research dengan menggunakan metode survey dan pendekatan yang dipakai adalah desain kohort prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester tiga yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Cihideung Kota Tasikmalaya. Sampel diambil dengan kriteria inklusi ibu hamil yang tidak berisiko dengan jumlah 32 orang. Uji t independen digunakan untuk membuktikan adanya perbedaan berat lahir bayi berdasarkan status gizi dan status anemia karena berat badan bayi berdistribusi normal. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata berat lahir bayi lebih tinggi pada responden yang non anemi dibandingkan dengan responden yang anemi. Hasil uji t-bebas juga menunjukkan ada perbedaan berat lahir bayi berdasarkan status anemi dengan nilai p 0,004. Rata-rata berat lahir bayi lebih tinggi pada responden yang non KEK dibandingkan dengan responden yang KEK. Hasil uji t-bebas juga menunjukkan ada perbedaan berat lahir bayi berdasarkan status gizi dengan nilai p 0,00. Disarankan perlu adanya pemantauan terhadap pemberian tablet Fe, ketaatan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, sosialisasi cara-cara yang benar mengkonsumsi tablet Fe dan penyuluhan tentang bahan-bahan makanan yang banyak mengandung Fe jenis hem

Peningkatan Kesejahteraan Ibu Hamil Dengan Prenatal Gentle Yoga Dan Relaksasi DI Kelurahan Gunung Lingkas Tarakan

SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

ABSTRAKSelama kehamilan pikiran dan tubuh ibu hamil mengalami berbagai perubahan. Perubahan fisik yang muncul mengakibatkan ibu mengalami beberapa keluhan nyeri pada punggung bagian belakang, badan terasa lebih lemas, dan mudah lelah. Prenatal gentle yoga dan relaksasi dapat dilakukan selama kehamilan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ibu. Berdasarkan wawancara dengan kader kesehatan di Wilayah kelurahan Gunung Lingkas Tarakan ibu hamil sering mengeluhkan badan terasa pegal – pegal, nyeri punggung dan kaku, selain itu ibu hamil di wilayah ini belum pernah mengikuti senam selama hamil. Kegiatan ini berlangsung di kelurahan Gunung Lingkas Tarakan. Latihan prenatal gentle yoga dan relaksasi dapat mengurangi keluhan keluhan yang muncul pada kehamilan, serta dapat membantu membuat ibu lebih tenang dan rileks selama kehamilan, serta membantu mempersiapkan ibu dalam menghadapi persalinanya menjadi lebih tenang, mudah dan lancar. Kata kunci: prenatal gentle yoga; rileksasi. ABSTR...

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SEKOLAH MELALUI KEBIJAKAN BERWAWASAN KESEHATAN : SURAT EDARAN GUBERNUR BALI NOMOR: 440/3401/KESMAS.DISKES, TANGGAL 24 MARET 2015, TENTANG PENYEDIAAN SARANA CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI SEKOLAH

tentang Penyediaan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah? Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, kecacingan, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), flu burung, penularan influenza, dan penyakit menular lainnya. Banyak pihak yang telah memperkenalkan perilaku ini sebagai intervensi kesehatan yang sangat mudah,sederhana dan dapat dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia termasuk anak usia sekolah. Sekolah merupakan sarana penting yang membutuhkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan. Anak usia sekolah merupakan kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan termasuk pendidikan kesehatan. Siswa/ pelajar di masa sekarang adalah penerus dan asset suatu bangsa, maka pendidikan kesehatan perlu diupayakan sejak usia dini pada golongan usia ini. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor : tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), disebutkan adanya 3 (tiga) kegiatan utama di UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Salah satu kegiatan pembinaan lingkungan sehat adalah melalui penyediaan sarana sanitasi termasuk penyediaan sarana CTPS yang memadai di lingkungan sekolah.

Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM UNIMUS 2012 OPTIMALISASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN UKURAN ANTROPOMETRI ANAK BALITA DI POSYANDU "BALITAKU SAYANG" KELURAHAN JANGLI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses pertumbuhan dan perkembangannya sejak masa bayi, oleh sebab itu masa tersebut perlu perhatian lebih termasuk proses perkembangan fisik maupun psikologis. Salah satu perkembangan fisik yang perlu diperhatikan yaitu perkembangan motorik, yang terdiri dari perkembangan motorik halus dan motorik kasar. Beberapa hal yang berkaitan dengan perkembangan adalah keadaan tubuh baik kualitatif maupun kuantitatif yang berubah secara teratur, progresif dan koheren atau dikenal dengan pertumbuhan Salah satu metode untuk mengukur pertumbuhan adalah penggunaan ukuran antropometri. Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa anak yang mengalami hamatan pertumbuhan menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak mampu berkonsentrasi. Kondisi tersebut akan berakibat pada terlambatnya perkembangan motorik kasar. Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian terhadap ukuran antropometri tubuh yang menjadi pemicu proses pertumbuhan dan perkembangan motorik kasar anak balita. Populasi penelitian adalah seluruh balita di Posyandu "Balitaku Sayang" Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang Kota Semarang, sebanyak 160 orang. Sampel diambil secara purposiv sebanyak 80 balita . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran antropometri yang berhubungan dengan perkembangan motorik kasar adalah tinggi badan dalam bentuk indeks tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) dan indeks massa tubuh berdasarkan umur (IMT/U). Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar Seminar Hasil-Hasil Penelitian -LPPM UNIMUS 2012