Pengembangan Sistem Secara Internal (original) (raw)
1. Kebutuhan sistem yang tidak dispesifikasikan dengan baik. SDLC cenderung tidak dapat menjadi proses yang lancar dan linear, dengan satu tahap diselesaikan sebelum tahap berikutnya dimulai. Kenyataannya proses ini bersifat berputar dan siklus. Sifat siklus dari proses ini mengakibatkan awal yang salah dan memakan waktu, banyaknya pekerjaan yang diulang, dan tekanan dari berbagai sisi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 2. Teknik pengembangan yang tidak efektif. Dalam skenario yang terburuk, alat pengembangan sistem hanyalah kertas, pensil, penggaris, tempalet, dan penghapus. Situasi tersebut menjadi lebih baik dengan adanya penggunaan peranti lunak grafis berbasis komputer yang memungkinkan desain awal serta berbagai perubahannya dilakukan secara elektronik. 3. Kurangnya keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem. Penyebab untama kegagalan sistem adalah kurangnya keterlibata pengguna dalam berbagai tahapan pengembangan yang penting. Berbagai masalah ini menyebabkan para peneliti mencari cara-cara proses pengembangan. Fokus dari usah ini adalah pada teknik untuk mengurangi waktu pengembangan, memfasilitasi dengan baik dalam transfer informasi, mendorong keterlibatan pengguna, dan meningkatkan kualitas sistem secara umum. Bebrapa teknik yang digunakan secara luas untuk perbaikan pengembangan sistem akan dibahas berikut ini. PEMBUATAN PROTOTIPE Pembuatan prototipe (prototying) adalah teknik yang memberikan pengguna versi awal dari sistem. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyajikan "spesifikasi fungsional yang tidak ambigu, yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan belajar, serta akhirnya akan berubah menjadi sebuah sistem yang diimplementasikan secara penuh." Prototipe sistem tidak akan berisi kode rumit yang dibutuhkan untuk memvalidasi transaksi, kemampuan penangan peristiwa khusus, dan pengendalian internal. Biasanya, prototipe hanya terbatas pada layar input pengguna, laporan output, dan beberapa fungsi dasar lain. Ketika digabungkan pada tahapan awal SDLC, pembuatan prototipe adalah alat yang efektif untuk menentukan kebutuhan pengguna. Jika kebutuhan tersebut telah ditetapkan, prototipe akan dibuang. Prototipe yang dibuang tersebut digunakan untuk mengembangkan aplikasi terstruktur, seperti sistem akuntansi. Teknik alternatif lainnya adalah meneruskan proses pembuatan prototipe sampai sistem tersebut lengkap. Pendekatan ini digunakan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan dan sistem ahli.