Tren Kajian Al-Qur’An DI Dunia Barat (original) (raw)
Related papers
Islamic Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman, 2012
The rise of Islamic studies in the West countries contributes in the richness of Islamic heritage that can be approached scientifically and critically. In addition, it is quite possible that it will gradually shift and belong to another society. By applying the theory of literature-ethnography the writer tries to understand how the orientalists consider Islam as the object of the study through observation of daily life phenomena and its documentation. Based on the analysis, it is found that Islam becomes the object of study not only among Muslims society but also among others especially the orientalists whose different goals and interests. Similarly, the approach used in the Islamic studies is also different.
Perkembangan Studi Islam Di Barat
Peradaban Barat mengalami perkembangan yang cukup sangat pesat dari ilmu pengetahuan hingga teknologi sampai sekarang ini. Sebenarnya perkembangan tersebut dapat dipengaruhi ilmu pengetahuan islam. Sudah diketahui bahwa Andalusia (Spanyol) pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan tempat yang paling penting bagi Eropa dalam peradaban islam seperti politik, sosial, perekonomian dan peradaban antar negara. Pendekatan kajian teologis, yang berasal dari kebiasaan dalam kajian Kristen di Eropa, menyajikan pemahaman normatif tentang agama-agama. Karena itu, beberapa kajian diukur dari keserasian dan berbagai manfaat bagi keimanan. Tetapi, dengan terjadinya perbedaan agama dalam masyarakat Eropa atau Barat pada umumnya, kajian teologis yang normatif ini condong ditinggalkan para pengkaji agama. 1 Studi Islam di Eropa dan AS adalah bagian integral dari arus pengetahuan yang lebih meluas di Barat bahkan pada masa pertama menjadi bagian tidak dapat lepas dari arus politik di Barat yang kemudian menimbulkan disebut 'orientalisme'. Sebagian dari arus berpendidikan itu, setiap perbincangan dan kajian tentang Islam di Barat jelas banyak mempengaruhi dalam perkembangan intelektualisme 'saintifik' hasil dari perkembangan keilmuan secara menyeluruh 2 . Studi Islam di negara Barat memandang Islam sebagai peradaban, dan bukan sebagai agama transenden yang dipercayai sebagaimana kaum Muslimin memandangnya, tetap merupakan ciri yang tidak mungkin akan dihapus. Oleh karena Islam dilihat sebagai objek studi ilmiah, maka Islam diperlakukan sama sebagaimana objek lainya di studi ilmiah. Ia dapat dikritik secara terbuka. 3
Arus Perkembangan Studi Islam di Barat
Hal yang paling penting untuk dipahami dalam studi Islam adalah definisi Agama dan Islam. 1 Peradaban merupakan suatu identitas budaya. Huntington menjelaskan bahwa peradaban merupakan kelompok tertinggi dengan tingkat identitas budaya yang paling luas dan di miliki oleh orang orang sebagai pembeda dari spesies lain. 2 Kemajuan suatu peradaban terkadang dicapai melalui mata-rantai waktu yang cukup panjang dari usaha manusia dengan kemampuan abstraksi, observasi, penelitian, dan eksprimen yang dimilikinya. Di samping kemampuan tersebut, kondep pemikiran filsafat dan keyakinan dalam beragama agama para pengembangnya turut menjadi faktor lain dalam perkembangan ilmu. 3 Sejarah telah mencatat bahwa perkembangan agama di Dunia Barat pada abad Pertengahan agama sangat dominan dalam segala aspek kehidupan umat manusia. 4 Hubungan Islam dan Barat ini terbentuk atas realitas konflik peradaban dan hubungan agama. Peristiwa ini yang menjadi bukti sejarah ketegangan antar peradaban, yaitu Islam dan Barat. dan merupakan kejadian peting dalam sejarah. 5 Perang Salib (crusades) adalah bentuk pertemuan dalam sejarah, antara Timur (Islam) dan Barat (Eropa). Pertemuan yang membuat pertumpahan darah ribuan umat manusia tanpa rasa bersalah atau berdosa dari pihak-pihak yang berperang. 6 Ketika peradaban Barat mengalami kemunduran, Khususnya akibat dari doktrin gereja di bidang ilmu pengetahuan, dunia Islam bergerak menjalankan pengkajian (research) dan peradaban yang maju dapat diraih dari perkembangan pesat ilmu pengetahuan. 7 Sebenarnya makna pendidikan agama itu mirip dengan pendidikan hanya saja kita menjumpai kata baru yaitu agama. Agama berarti dorongan bertuhan, dorongan bertuhan disini akan menjelma Descartes menjadikan rasio sebagai kriteria satu-satunya dalam mengukur sebuah kebenaran, dia berkeputusan untuk membuat dirinya meragukan segala sesuatu yang dapat diragukannya. Dari tinjaun tersebut dapat dikatakan bahwa kebanyakan dari tujuan pendidikan Barat mengacu kepada unsur materialisme sehingga banyak yang beranggapan bahwa hidup hanyalah untuk bekerja dan kesenangan semata, hal itu disebabkan oleh pemikiran yang hanya bersandar pada rasionalisme. 9 Menurut sejarah Islam ternyata tidak hanya mengidentifikasi masalah nilai keagamaan saja melainkan juga menghidupkan aspirasi manusia dalam mencari pengetahuan, yang saat ini di nilai sebagai dasar pengetahuan untuk mengembangkan cabang-cabang keilmuan yang luas. 10 Sejarah mencatat bahwa peradaban dan kebudayaan di masa lalu Islam telah jauh melampaui peradaban Barat. 11 Klasifikasi perjalanan sejarah peradaban Barat terbagi tiga bagian. 12 Di masa modern ini, Barat juga membangun misalnya Universitas McGill, Montreal, Kanada. Di lembaga ini, Barat mendirikan Institute of Islamic Studies yang didirikan Wilfred Cantwell Smith ia adalah ahli agama yang berpengaruh. Yang terkenal sebagai Institusi pengkajian Islam di Barat. Pandangan Nasr, sains Barat merupakan lumrah. Nasr berpendapat, sains Barat berbeda prinsipnya dengan sains modern. Menurut Nasr, sains Barat seharusnya tidak berada di sekitar muslim, sebab ikatan-ikatan aturan yang diberlakukan berbeda dalam kemanusiaan maupun dalam ajaran Islam. Sehingga harus keluar agar kembali maju dan sadar dari pengaruh Barat, agar bisa menghasilkan penemuan-penemuan sains maupun teknologi. Sampai sekarang Baratlah menjadi negara terkenal akan kemajuannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Walaupun begitu ilmu pengetahuan dan teknologi harus tetap berpegang dengan aturan-aturan Islam. 13 Dewasa ini ada tekanan kuat terhadap kaum muslim yang hidup di negara-negara Barat. Hal ini telah menjadikan muslim di Prancis sebagai komunitas Islam terbesar di Eropa. Sejarah keberadaan muslim di negeri ini sebenarnya tidak lepas dari sejarah kolonial negeri itu di Afrika Utara (antara lain, 8 Dedi Wahyudi dan Tuti Alafiah, "Studi Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences dalam Mata di Maroko dan Tunisia). 14 Masuskrip-manuskrip karya para ilmuan muslim dari bebagai cabang ilmu itu disalin kedalam bidang filsafat. Dari penyalinan masuskrip tersebut sehingga ditemukan jalan-jalan baru bagi perkembangan keilmuan di barat dalam cabang-cabang ilmiah. 15 Pada periode Modern, Kala Islam tengah berada pada fase kemunduran, Barat mempengaruhi Islam pada abad 19. Sebenarnya jika melihat sejarah, Islam juga ikut ambil dalam peradaban. 16 Beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa usaha mengkaji ilmu di wilayah Barat (Spanyol dan sekitarnya) secara ilmiah, di wilayah Timur (Baghdad dan sekitarnya) lebih dulu terjadi. Dengan demikian, para pemikir muslim di wilayah Barat dapat dikatkan berhutang budi kepada saudara semuslim yang berada di kawasan Timur 17 Studi tentang keislaman di Barat (yang dilakukan para orientalis) berangkap dari pemikiran bahwa Islamdapat di pelajari dan diteliti dari berbagai sudut. Bukan hal yang mustahil jika mereka begitu leluasa menilai, mengkritik bahkan memaparkan ajaran-ajaran yang tidak seharusnyadipermasalahkan. 18 Sudah seharusnya seorang manusia muslim dapat menerima ketetapan hukum negara yang ditinggalinya, kecuali pada kondisi tertentu. 19 Studi Islam di Belanda dilakukan dibeberapa universitas pada fakultas-fakultas tertentu. Memang, disana tidak ada fakultas khusus yang memepelajari agama islam, tetapi islam di pelajari dalam bagan berbagai disiplin ilmu. 20 Sikap polemis pada masa abad Pertengahan dan pandangan berfikir yang orientalis dan kolonialis oleh beberapa peneliti Islam di Barat yang independen telah minimalisir dan dibuang. 21
Karakteristik kesarjanaan barat kontemporer dalam Studi Al Qur’an
2018
Kajian al-Qur’an perspektif outsider Barat merupakan salah satu area yang penting untuk diteliti. Dalam penelitian ini dibahas pemikiran kesarjanaan Barat kontemporer dalam studi al-Qur’an, sekaligus posisi mereka terhadap kajian al-Qur’an yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya, dengan titik fokus kajian yang terletak pada tiga masalah utama, yaitu: Bagaimana bentuk periodisasi studi al-Qur’an di Barat sejak awal kemuculannya pada abad ke-12 sampai dengan era kesarjanaan kontemporer saat ini berdasarkan karakteristik yang dimilikinya; Di mana posisi kesarjanaan Barat kontemporer terhadap pemikiran yang berkembang pada era revisionis abad ke-20; dan Bagaimana metodologi yang ditawarkan oleh kesarjanaan kontemporer dalam studi al-Qur’an. Pembahasan ini dianggap penting karena masih minimnya penelitian serupa yang secara komprehensif dapat menunjukkan proses dialektika “continuity and change” dalam perkembangan studi al-Qur’an di Barat dari satu periode ke periode lainnya. Selai...
Studi Islam di Barat Kontemporer
2019
Tulisan ini membahas tentang perkembangan kajian Islam di Barat, khususnya di Amerika Utara, di zaman kontemporer. Dimulai dengan bagaimana kajian Islam atau dalam hal ini Islamic Studies yang diposisikan sebagai bagian dari Orientalisme. Belakangan, dimunculkan istilah “Post-Orientalisme” sebagai respon sarjana Barat terhadap perdebatan Orientalisme. Saat ini, Studi Islam di Barat, khususnya di Amerika, selain menunjukkan orientasi-orientasi dan metode-metode yang baru, juga masih menggunakan orientasi dan metode yang lama. Ada kecenderungan positif interaksi antara yang lama dan yang baru, antara teks dan konteks.
Perkembangan Islam di dunia Barat
Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa ta'ala yang Maha Pengasih Maha Penyayang, penulis memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan petunjuknya kepada kami, serta shalawat bertangkaikan salam yang tak lupa penulis sanjungkan kepada baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan tak lupa penulis ucapkan berterima kasih kepada kedua orang tua yang senantiasa mendo'akan serta memberikan Effort yang sangat luar biasa kepada penulis sehingga dengan segala kemudahan dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah ilmiah yang bertemakan tentang "Perkembangan Islam di dunia barat" Tentunya makalah ini tidak akan selesai secara maksimal jika tidak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. In Syaa Allah makalah ini di buat menggunakan kalimat yang mudah untuk dipahami pembaca. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi susunan kata, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan rendah hati penulis sangat menerima segala bentuk saran dan kritik dari pembaca yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini, sekaligus agar penulis bisa mengevaluasi kembali di hari yang akan mendatang. Penulis berharap dengan adanya makalah ini, bisa menjadi salah satu media dalam menyampaikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi pembaca, karena apa gunanya menuntut ilmu jika tidak di implementasikan kepada orang lain, karena pada hakikatnya semakin tinggi pengetahuan seseorang, maka, semakin mejadikan dirinya semakin dekat kepada Allah tabaraka wa ta'ala. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih. Barakallahu fiikum, yassaranallahu fii kuli umurukum.
Survei Bibliografis terhadap Kajian al Qur'ān dan Tafsīr di Barat
This articel surveys the works of Western scholars on the Qur'ā n and tafsīr in the present years. These works are not only authored by non Muslim scholars but also Muslim scholars. Some of them are affiliated with the radical revisionist camp and others belong to the traditionalist school. This survey is to demonstrate the richness of Western scholarship that needs to be academically studied and responded by Indonesian Muslim scholars so that they will not only serve as importers of knowledge but rather become the producers of knowledge and theories.
Metode Studi Ilmu Al-Qur’an Kontemporer: Respon Terhadap Pandangan Orientalis Pada Al-Qur’an
Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam, 2022
The historical nature of the Qur'an led to the emergence of hermeneutical ideas and theories (methods of interpretation). This theory is a very urgent effort to be developed in understanding the meaning of the Qur'an as a whole. The hope is that the theological and legal ethical parts can be placed in a unified whole (total). Through this method, a weltanschauung (worldview) of the Qur'an can be formulated and understood. If humans want to think optimally and want to use their rational mind, they will realize that in fact the greatest blessing of the Qur'an is the thought and understanding of the intentions and meanings contained therein to then realize their ideas in actions that are both religious and spiritual. . In this case, then Sahiron Syamsuddin, mapped the flow of contemporary Qur'anic study methods into three groups: a) The traditionalist quasi-objectivist view; b) The modernist quasi-objectivist view; c) Subjectivist views. The study of the science of ...