Kemampuan Berpikir Reflektif dan Kritis Matematis Peserta Didik SMK Berdasarkan Gaya Belajar (original) (raw)
Related papers
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik SMK Pada Materi Matriks
2018
Kompetensi penting yang harus dimiliki setiap individu pada era globalisasi adalah berpikir kritis. Tuntutan berpikir kritis dalam dunia pendidikan tertuang dalam tujuan kurikulum 2013. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas XI-ADP SMKS Nurul Falah Pekanbaru pada materi matriks, Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dari wawancara dengan guru bidang studi dan literasi beberapa jurnal yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis matematis serta tes tertulis untuk memperoleh data kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Data dianalisis berdasarkan aspek kemampuan berpikir kritis yang telah ditetapkan oleh peneliti yang meliputi menginterprestasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menginferensi. Hasil analisis data yaitu: (a) pada aspek menginterprestasi, sebanyak 52,77% peserta didik dapat menulis yang diketahui maupun yang ditanyakan soal dengan tepat, (b) pada aspek menganalisi...
Kemampuan Berpikir Reflektif Fisika Peserta Didik Sma Se-Kota Makassar
Charm Sains, 2024
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir reflektif fisika pada siswa SMA se-Kota Makassar. Berpikir reflektif merupakan salah satu karakteristik dari berpikir operasional formal. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII tiap perwakilan dari masing-masing keempat sekolah, yaitu SMA Negeri 6 Makassar, SMA Negeri 8 Makassar, SMA Negeri 9 Makassar, dan SMA Negeri 18 Makassar yang berjumlah 159 siswa. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes soal essay sebanyak 10 butir. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata yang diperoleh siswa SMA se-Kota Makassar adalah sebesar 9,61 dan berada pada kategori rendah. Berdasarkan hasil analisis dan wawancara yang telah dilakukan, rendahnya kemampuan berpikir reflektif siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya seperti siswa masih menyelesaikan soal secara langsung, siswa menganggap fisika adalah mata pelajaran yang sulit dan banyak menghafal rumus sehingga siswa kurang minat dalam pembelajaran fisika, dan siswa masih keliru dalam menjawab soal ketika sudah diberikan kesempatan unuk memperbaiki jawabannya.
Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar
Prima: Jurnal Pendidikan Matematika, 2017
Kemampuan berpikir reflektif matematis merupakan kemampuan matematis berpikir tingkat tinggi. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan kemampuan ini adalah dengan mengetahui gaya belajar siswa. untuk mengetahui itu maka dilakukan penelitian dengan jenis kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir reflektif matematis siswa ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII A di SMPN 4 Rangkasbitung yang dipilih secara purposive Sampling pada materi bangun ruang. Hasil analisis data menunjukkan, siswa visual, auditorial dan kinestetik belum mampu mengidentifikasi rumus atau konsep yang digunakan karena tidak memberikan jawaban secara keseluruhan. Siswa visual dan siswa kinestetik mampu mengevaluasi dengan benar, jelas, kurang sistematis, namun lengkap sedangkan siswa auditorial mampu mengevaluasi dengan benar, jelas, sistematis, dan lengkap. Siswa visual dan siswa auditorial memberikan jawaban kurang lengkap...
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik Ditinjau Dari Gaya Berpikir Gregorc
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik ditinjau dari gaya berpikir sekuensial konkret, sekuensial abstrak, acak konkret dan acak abstrak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes gaya berpikir, tes kemampuan berpikir kritis matematik dan wawancara. Instrumen utama penelitian yaitu peneliti sendiri (human instrument) dan instrumen bantu yakni tes gaya berpikir, soal tes kemampuan berpikir kritis matematik, dan pedoman wawancara dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 4 peserta didik. Data hasil penelitian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peserta didik dengan gaya berpikir sekuensial konkret, memiliki kemampuan berpikir kritis matematik pada semua indikator yaitu memeriksa kebenaran argumen, pernyataan dan proses solusi; menyusun menyusun pertanyaan disertai alasan...
Analisis Kemampuan Dan Disposisi Berpikir Reflektif Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar
Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika, 2017
Analysis of students reflective ability and disposition of mathematical thinking in terms of learning styles is a description of the students' reflective mathematical thinking ability along with the disposition that emerges as a support of their reflective ability, which is reviewed based on student learning styles. Learning styles are used according to DePorter and Hernacki, ie visual, auditorial, and kinesthetic learning styles. This research is a descriptive qualitative research with the aim to know and describe the ability of reflective mathematical thinking and disposition of reflective thinking of mathematical students viewed from visual, auditorial, and kinesthetic learning styles. The subjects of this study are class VIII A in SMPN 13 Kota Serang selected purposively Sampling on cube and beam material. The result of data analysis showed that the visual, auditorial, and kinesthetic learning styles had mean percentage of reflective mathematical thinking ability (KBRM) were 58.333%, 43.056% and 62.5%, respectively and the mathematical reflective thinking disposition (DBRM) 77.778%, 63.672%, and 62.506%. Based on the level of presentations, it is found that the relationship between the ability and disposition of reflective thinking mathematically viewed from the visual, auditorial and kinesthetic learning styles is a negative relationship, which means that good ability does not guarantee the disposition will also be good, otherwise vice versa.
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Memecahkan Masalah Matematik Berdasarkan Gaya Belajar
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 2020
AbstrakBerpikir kritis merupakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan masalah matematik berdasarkan gaya belajar David Kolb. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek dalam penelitian ini berdasarkan purposive sampling, dengan mempertimbangkan peserta didik yang mampu mengerjakan tes dengan memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis matematis untuk mewakili setiap tipe gaya belajar David Kolb. Teknis analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian diperoleh bahwa peserta didik SD (diveger), SAs (assimilator), SK (konverger), dan SAk (akomodator) mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis matematis menurut Ennis yang digunakan pada penelitian ini yaitu elementary clari...
Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Siswa SMP Berdasarkan Gaya Belajar
NUMERICAL: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2018
The research is a qualitative descriptive research, the purpose of this research is to analyze students reflective thinking ability in terms of learning style. learning style in this research consists of three types namely visual, auditorial, and kinestetik. The subjects of the study were class VIII in one of the middle schools in Serang district selected by purposive sampling. Based on the analysis results obtained description of students' reflective mathematical thinking ability as follows: (1) Visual students have been able to provide interpretation but not yet complete and correct calculation; (2) Auditorial and kinesthetic students are able to provide correct interpretation and calculation. (3) In identifying the concept, visual students have been able to identify the formulas, auditorial and kinesthetic students have not been able to. (4) In evaluating/checking the validity of visual and auditorial students is already capable while kinestetik yet. (5) In distinguishing bet...
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial, visual, serta kinestetik serta dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrument pada penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir kritis matematis dan angket gaya belajar. Analisis data yang dipergunakan ialah penyajian data, reduksi data, serta pengambilan kesimpulan. Teknik triangulasi dilakukan guna melakukan uji keabsahan data. Hasil penelitian membuktikan; (1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa bergaya belajar visual sangat baik, karena mampu memenuhi indikator yakni, evaluasi, analisis, interpretasi, dan inferensi; (2) kemampuan berpikir kritis matematis siswa bergaya belajar auditorial baik, karena mampu memenuhi indikator yakni, evaluasi, analisis, dan inferensi, tetapi untuk interpretasi dalam menjelaskan masih kurang lengkap; dan (3) kemampuan b...
Analisis Perbedaan Jenis Kelamin Peserta Didik Terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis
2019
The ability of mathematical reflective thinking is the ability of a person to choose previously owned concepts or knowledge that are relevant or appropriate to be used in making decisions when faced with mathematical problems. The purpose of this study was to determine the ability of mathematical reflective thinking in terms of the sex differences of eighth grade students of SMP N 11 Bandar Lampung. This type of research is qualitative descriptive research. Subject collection using purposive random sampling technique. The subjects of this study were 6 students from class VIII A consisting of 3 male students and 3 female students, and 6 students from class VIII B consisting of 3 male students and 3 female students. Data collection techniques used are observation, tests, and interviews. Based on the results of data analysis from class VIII A obtained the average value of mathematical reflective thinking abilities of male students 67 , 36 and the average value of mathematical reflectiv...
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP
2019
This study aims to determine the mathematical critical thinking ability of junior high school students in Rancabali District with indicators of the mathematical critical thinking ability of students used to understand the problem, provide arguments, induce and the ability to make decisions or actions. The ability of mathematical critical thinking is the ability to think that aims to make decisions or actions that make sense through what is believed to be truth and can be done correctly. This research was conducted on 10 students in one junior high school in Rancabali District by using a qualitative descriptive method. The instrument used in the form of 4 items about students' mathematical critical thinking skills on the material to build flat side spaces accompanied by interviews with students. The conclusion of this study is the mathematical critical thinking ability of junior high school students in Rancabali District is still very low.