Pengaruh Pemberian Ransum Komersil Dengan Penambahan Bahan Pakan Lokal Terfermentasi Amonium Sulfat Dan Urea Terhadap Bobot Hidup, Bobot Karkas, Dan Bobot Giblet Itik Hibrida Jantan (original) (raw)
Related papers
Students e-Journal, 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung ampas tahu dalam ransum terhadap bobot potong, bobot karkas, dan income over feed cost Ayam Sentul. Penelitian telah dilaksanakan di Lingkungan Mekar Lapian RT/RW 012/004, Desa Cicenang, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka pada bulan April 2015 – Juni 2015. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari ransum yang mengandung tepung ampas tahu berbeda; R0 (0% tepung ampas tahu), R1 (10% tepung ampas tahu), R2 (20% tepung ampas tahu), R3 (30% tepung ampas tahu), dan R4 (40% tepung ampas tahu). Setiap perlakuan diulang empat kali dan setiap ulangan terdiri dari 2 ekor anak Ayam Sentul. Peubah yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas, dan income over feed cost. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Polynomial Orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung ampas tahu dalam ransum hingga 40% memberikan pengaruh yang tidak nyat...
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 2017
Bawang merah memiliki senyawa aktif seperti allisin dan flavonoid yang merupakan antioksidan alami dan dapat meningkatkan kecernaan pakan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian jerami daun bawang merah sebagai pakan alternatif terhadap konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan harian pada itik Magelang. Penelitian ini menggunakan perlakuan ransum sebagai berikut: T0: 100% campuran bahan pakan + 0 % tepung DBM, T1: 97% campuran bahan pakan + 3 % tepung DBM, T2: 94% campuran bahan pakan + 6 % tepung DBM, T3: 91% campuran bahan pakan + 9 % tepung DBM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan penambahan tepung daun bawang merah pada ransum itik jantan Magelang tidak menunjuukan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan harian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun bawang merah tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan harian pada itik selama proses pemeliharaan. Kata kunci: bawang merah, bobot badan, itik jantan, konsumsi, ABSTRACT: Onions have active compounds such as allisin and flavonoids by antioxidant compounds that can lower cholesterol levels. The goal is to know the effect of giving of onion leaf as alternative feed to ration consumption and daily weight gain at Magelang duck. This research used ration treatment as follows: T0: 0% flour DBM (control) T1: 3% flour DBM T2: 6% flour DBM, T3: 9% flour DBM. The results showed that the addition of onion leaf on the Magelang duck ration did not significant effect (P <0.05) on ration consumption and daily weight gain. Based on the results of this study it can be concluded that the onion leaf powder does not affect the consumption of ration and daily weight gain in duck during rearing process.
Majalah Ilmiah Peternakan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sekam padi tanpa dan dengan fermentasi yang disuplementasi daun sirih (piper betle L) dalam ransum terhadap bobot potong, non karkas eksternal dan lemak abdominal itik bali betina umur 24 minggu. Penelitian dilaksanakan di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati ? Kabupaten Gianyar selama 12 minggu, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan 4 ulangan dan setiap ulangan berisi 4 ekor itik. Adapun perlakuan tersebut adalah: A kontrol (ransum tanpa tambahan sekam padi, sekam padi fermentasi dan daun sirih), B (ransum mengandung 12,5% sekam padi), C (ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi), D (ransum mengandung 12,5% sekam padi dan 1% daun sirih) dan E (ransum mengandung 12,5% sekam padi fermentasi dan 1% daun sirih). Variabel yang diamati adalah bobot potong, non karkas eksternal dan lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum mengandung 12,5% sekam padi fermen...
Penggunaan Prebiotik Dalam Ransum Itik Lokal Terhadap Bobot Dan Persentase Organ Asesoris
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat kebutuhan penduduk di Indonesia semakin beragam, seperti kebutuhan akan gizi baik protein, vitamin, maupun mineral dan sebagainya. Peningkatan pemenuhan kebutuhan protein hewani asal ternak untuk masyarakat perlu diupayakan dengan cara peningkatan produksi ternak yang potensinya selama ini belum banyak dikembangkan. Keberadaan ternak unggas lokal sebagai sumber daging sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani asal ternak. Unggas lokal yang banyak dikembangkan yaitu itik. Ditjenak (2011) menyatakan itik memiliki peran sebagai penghasil telur dan daging yang cukup baik. Peranannya sebagai penghasil daging masih rendah yaitu hanya sekitar 0,5% dari 3.000.000 ton dari kebutuhan daging nasional. Daging itik merupakan salah satu komoditi unggulan karena mengandung berbagai zat gizi yang tinggi serta memiliki cita rasa yang unik. Kandungan gizi yang terdapat pada daging itik cukup tinggi antara lain kandungan protein 21,4%, lemak 8,2%, abu 1,2% dan nilai energi 15.900 kkal/kg. Produksi daging ternak unggas lokal secara langsung dapat dilihat dari bobot, persentase karkas dan banyaknya proporsi bagian karkas yang bernilai tinggi (Damayanti, 2003). Tingkat produktivitas itik lokal Indonesia baik telur maupun daging masih rendah dan masih berpeluang untuk ditingkatkan sehingga keberadaan ternak itik dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebut uhan protein hewani asal ternak.
Jurnal Nukleus Peternakan, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larva yang berasal dari feses sapi terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam buras. Penelitian ini digunakan 64 ekor ayam buras berumur 4 minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 4 ulangan sehingga terdapat 16 unit percobaan. Perlakuan yang dicobakan adalah L0: Ransum komersial 100%, L1: Ransum Komersial 75% + Larva secara ad libitum, L2: Ransum komersial 50% + Larva secara ad libitum, L3: Ransum komersial 25% + Larva secara ad libitum. Variabel yang diukur antara lain konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan Larva segar secara ad libitum dan pakan komersial dari level 75%, 50% dan 25% memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan ayam buras dan paling tertinggi terdapat pada perlakuan L1 sebesar 13.04 gram/ekor/hari dari perlakuan L2 dan L3. Pemberian larva feses sapi dan pakan komersial memberikan pengaruh tidak nyata pada konsumsi ransum ayam buras. Pemberian larva feses sapi dengan level pemberian ransum komersial yang semakin menurun mengakibatkan konversi ransum meningkat secara nyata pada ayam buras.
Jurnal Ilmu Ternak, 2006
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian tepung daun singkong, daun ubi jalar dan eceng gondok sebagai sumber pigmen karotenoid terhadap kualitas kuning telur itik yang dipelihara secara intensif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat empat jenis perlakuan ransum (RK=ransum kontrol, RS=ransum mengandung 5% tepung daun singkong, RU=ransum mengandung 5% daun ubi jalar dan RE=ransum mengandung 5% tepung eceng gondok), dengan lima ulangan. Peubah yang diamati yaitu skor warna kuning telur, persentase kuning telur dan indeks kuning telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan RS lebih baik (p<0,05) dari pada RU, RE dan RK, sedangkan indeks kuning telur tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata. Kata kunci : Pigmen karotenoid, Itik petelur, Kualitas kuning telur
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)
Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh pemberian substitusi ramban dengan silase Rumput gama umami dalam ransum terhadap pertambahan bobot badan (PBB), konsumsi ransum dan efisiensi ransum dombalokal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2022 yang bertempat di Kelurahan Margodadi, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro dan di Laboraturium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan dalam kandang individual. Domba yang digunakan adalah domba lokal betina muda (± 6 bulan) sebanyak 9 ekor. Ransum perlakuan terdiri atas ramban, silase Rumput Gama Umami dan konsentrat dengan berbagai rasio yaitu R0(80 % Ramban dan 20 % konsentrat), R1 (60 % Ramban, 20% Silase Rumput Gama Umami dan 20 % konsentrat) dan R2 (40 % Ramban, 40 % Silase Rumput Gama Umami dan 20% Konsentart). Dat...
Jurnal Nukleus Peternakan, 2017
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian produk pemasakan sumber karbohidrat dengan urea terhadap pertambahan bobot badan, protein efficiency ratio dan efisiensi penggunaan ransum ternak kambing. Penelitian menggunakan 12 ekor ternak kambing lokal jantan umur 1-1,5 tahun dengan berat badan rata-rata 19,58 Kg (KV 26,25 %). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang diterapkan : P 0 = Hijauan gamal (Gliricidia sepium) 70% + 30% (konsentrat + ubi kayu, jagung dan putak tanpa produk pemasakan) ; P 1 = Hijauan gamal 70% + 30% (konsentrat + produk pemasakan ubi kayu urea); P 2 = Hijauan gamal 70% + 30% (konsentrat + produk pemasakan jagung urea) dan P 3 = Hijauan gamal 70% + 30% (konsentrat + produk pemasakan putak urea). Variabel respon yang diukur meliputi : pertambahan bobot badan, protein efficiency ratio dan efisiensi penggunaan ransum. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan sangat nyata (P<0,01) mempengaruhi pertambahan bobot badan kambing, sementara protein efficiency ratio dan efisiensi penggunaan ransum nyata (P<0,05) dipengaruhi perlakuan. Penggunaan produk pemasakan jagung-urea dalam pakan konsentrat yang disuplementasi dalam ransum kambing nyata lebih tinggi meningkatkan variabel respon ternak kambing dibanding penggunaan produk pemasakan ubi kayu-urea, putak-urea dan sumber karbohidrat yang tidak dimasak dengan urea. _______________________________________________________________________________________ Kata kunci: Pemasakan, pakan sumber karbohidrat, urea, ternak kambing
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan limbah padat industri jamu sebagai bahan aditif pakan dalam ransum terhadap produksi karkas ayam broiler. Penelitian dilaks anakan di Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro dari bulan Mei – Juni 2017. Penelitian menggunakan 200 ekor day old chick (DOC) ayam broiler dengan bobot awal rata-rata 50,75 ± 6,72 g. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bekatul, Jagung Kuning, Poultry Meat Meal (PMM), Meat Bone Meal (MBM), Premix, Soybean Meal (SBM), D,L-methreonin, L-lysin HCl, Metionin, desinfektan, CaCO , Limbah Padat Industri Jamu. Percobaan dirancang berdasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan yaitu T0 (Pakan Basal), T1 (Pakan Basal + 0,5% Limbah Padat Industri Jamu), T2 (Pakan Basal + 1% Limbah Padat Industri Jamu) dan T3 (Pakan Basal + 1,5% Limbah Padat Industri Jamu). Parameter yang diukur meliputi bobot badan akhir, bobot karkas, presenta...