Hubungan Tingkat Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Terhadap Perilaku Caring Perawat Pelakasana DI Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak (original) (raw)
Related papers
Jurnal Kesehatan, 2020
Caring merupakan sentral praktek keperawatan. Seiring dengan perkembangan pengetahuan, ditemukan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan dasar yang dimiliki setiap manusia. Salah satu bentuk kecerdasan tersebut adalah kecerdasan spiritual. perawat masih kurang ramah dalam melayani pertanyaan klien, berperilaku tidak bersahabat dan jarang tersenyum. masih ada perawat yang cenderung emosi saat menerima keluhan dari klien, perawat mengalami stress kerja yang antara lain disebabkan beban kerja yang tinggi. Sehingga kemungkinan perawat yang cerdas secara spiritual tidak memecahkan persoalan hidup hanya secara rasional atau emosional saja, tetapi ia menghubungkannya dengan makna spiritual sehingga ia juga akan berupaya memaknai bahwa mencari karunia Tuhan dengan memperhatikan klien dan meringankan beban klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat pada praktek keperawatan di ruang rawat inap RSI PKU Muhammadiyah...
Jurnal Keperawatan
Spiritualitas merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya Tuhan, dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat. bahwa hampir sebagian besar pasien yang membutuhkan pemenuhan spiritual (79,4%) yang diperoleh dari perawat lewat asuhan keperawatan seperti merasa dicintai dan mencintai serta dihargai. penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasaan spiritual perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien di ruang rawat inap RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu dan telah dilakukan penelitian dari tanggan 06 september- 09 september 2022. Penelitian ini mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan cara total sampling dengan sampel 60 orang perawat. Data yang di gunakan adalah data primer dan data sekunder, data di analisis menggunakan analisis univariat dan bivariate. Hasil penelitian ini menujakan dari 60 sampel terdapat resp...
Jurnal Keperawatan Wiyata
Kebutuhan transendence need yaitu kebutuhan spiritualitas, akan bisa dicapai jika setiap manusia bahwa dirinya telah bermanfaat untuk orang lain, membantu orang lain untuk mencapai aktualisasi dirinya atau passion nya dalam hidup. Setelah manusia mampu membantu orang lain untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupannya, maka manusia akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan sejati. Saat kebahagiaan sejati ini dapat dicapai maka transendence need dapat diwujudkan sebagai tingkatan tertinggi dari kebutuhan manusia yaitu kebutuhan spiritual terpenuhi (Maslow dalam Feist & Feist, 2010, hlm. 327). Jenis penelitian ini adalah Riset Kuantitatif, dengan pendekatan analisis deskriptif. Desain penelitiannya adalah Cross Sectional setelah 6 bulan diberikan pelatihan tentang caring spiritualitas. Jumlah responden nya 100 responden (terdiri dari 50 orang perawat RS.T dan 50 orang perawat RS.S). Hasil penelitian menggambarkan usia Perawat di kedua rumah sakit adalah berumur 29 tahun, dengan rentang ...
Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Sikap Caring Mahasiswa Keperawatan Universitas Padjadjaran
Jurnal Keperawatan Komprehensif, 2020
Kecerdasan emosional penting dimiliki oleh mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat profesional. Kemampuan mengelola emosi yang baik akan membantu seseorang untuk dapat memahami diri sendiri dan orang lain, memiliki empati terhadap orang lain, serta mampu melakukan tindakan yang tepat dalam berbagai situasi. Kemampuan tersebut mempengaruhi sikap seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, dimana dalam pelaksanaannya caring adalah inti dalam setiap asuhan keperawatan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kecerdasan emosional dengan sikap caring mahasiswa keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi (descriptive correlational) yang bersifat kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan angkatan 2014 sampai 2017 yang berjumlah 607 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate random sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 241 mahasiswa. Terdapat 2 instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kuesioner kecerdasan emosional dan kuesioner sikap caring yang telah diuji masing-masing nilai validitas dan reliabilitasnya. Analisa univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan emosional mahasiswa tinggi (51%) dan sikap caring positif (45,2%). Hasil uji hubungan didapatkan korelasi positif antara kecerdasan emosional dengan sikap caring mahasiswa (P value = 0.000; r = 0,515) yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan sikap caring mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini adalah hampir setengah mahasiswa keperawatan Unpad yang memiliki kecerdasan emosional rendah, 72% memiliki sikap caring dengan kategori negatif. Sehingga saran bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi sikap caring mahasiswa serta upaya untuk meningkatkan sikap caring tersebut.
ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 2020
Nurses in meeting spiritual service needs in patients are influenced by one of the factors namely spiritual intelligence. The purpose of the study was to determine the relationship between characteristics and nurse's spiritual intelligence by fulfilling the inpatient spiritual service needs in Banten Hospital in 2019. The study was conducted in Banten General Hospital in July-August 2019. This research was quantitative with a cross-sectional design by using a questionnaire as a primary data and using Chi-square test as the data analysis. The sample used all nurses in population with total sampling to 71 nurses. The results showed that respondents who fulfilled the needs of spiritual services were not as good as 37 respondents (52.1%). Bivariate results showed variables related to meeting spiritual service needs, namely the level of education (p value = 0.039), length of work (p value =0.042), and nurse spiritual intelligence (p value =0.022). Based on the results of this study i...
Jurnal Ecopsy, 2017
ABSTRAK Kecerdasan spiritual sangat penting bagi perawat agar bersikap humanis, menjaga hubungan yang baik terhadap pasien, dan menunjukkan rasa kepedulian perawat terhadap pasien agar terjuwudnya perilaku prososial. Pencarian makna bagi perawat mampu mengaitkan pemberian pelayanan keperawatan atas dasar ibadah pada Tuhan dan pertolongan bagi manusia yang membutuhkan yaitu pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku prososial perawat di Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Subjek pada penelitian ini yaitu 34 perawat Rumah Sakit Islam Banjarmasin. Metode pengumpulan data menggunakan skala kecerdasan spiritual dan skala perilaku prososial, sedangkan analisis data menggunakan menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Sebelum dilakukan uji korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas.Uji normalitas menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdstribusi normal dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu kecerda...
2021
This study aims for determine the effect of intellectual intelligence, emotional intelligence and spiritual intelligence on the performance of nurses at Harapan Bunda Hospital. Nurses who work at Arapan Bunda Hospital, the population and sample in this study were 116 people, using quantitative research methods and analysis, namely descriptive analysis, validity test, reliability test, normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, multiple linear regression analysis, coefficient analysis determination (R²), t test and F test using the SPSS version 25 program. Determination (R²) shows that the variables of this study are 50% of the nurse's performance. The results of multiple linear regression test showed that intellectual intelligence had an effect of 23.5%, emotional intelligence had an effect of 28.3% and spiritual intelligence had an effect of 21.9% on nurse performance. The t-test has the results of research on intellectual intelligence, emotional intellige...
Hubungan Antara Pelayanan Keperawatan Berbasis Spiritual Dengan Kepuasan Kerja Perawat
Jurnal Riset Kesehatan, 2019
Tingkat kepuasan perawat sangat mempengaruhi kinerja perawat dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan berbasis Spiritual menjadi salah satu penyebab dari kepuasan kerja perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pelayanan keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja perawat di RSI Sultan Agung Semarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuesioner kepuasan kerja perawat dan lembar observasi. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan total sampling sebanyak 99 responden. Metode analisis data menggunakan spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap RSI Sultan Agung Semarang didominasi pada kelompok umur 26-35 tahun yaitu sebanyak 67 responden (67,7%) dengan masa kerja selama 6-10 tahun yaitu sejumlah 43 responden (43,4%) dan berjenis kelamin perempuan yaitu 75 responden (75,8%) serta tingkat pendidikan terakhir adalah D3 Keperawatan dengan 15 responden (15,2%). Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan keperawatan berbasis spiritual dengan kepuasan kerja perawat yang ditandai dengan nilai ρ value 0,000 (ρ value ≤ 0,05) dan koefisien korelasi 0,696 yang menunjukan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi kuat.
Analisis Tingkat Kompetensi Spiritual Perawat DI Kota Makassar
2022
Perawat merupakan tenaga kesehatan profesional yang setiap saat berinteraksi dengan pasien dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, sehingga dituntut untuk memandang pasien secara biologis, psikologis, sosiokultural dan spiritual. Perawatan spiritual merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Tujuan studi ini untuk mengetahui kompetensi keperawatan spiritual yang dimiliki perawat. Jenis penelitian ini adalah desain kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi spiritual perawat dengan menggunakan kuesioner Spiritual Care Competence Scale (SCCS), teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling dalam pengambilan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian di dapatkan kompetensi spiritual perawat dari 200 responden yang mengisi kuisioner dan di uji secara deskriptif kepada responden di dapatkan hasil gambaran kompetensi spiritual perawat yang memiliki tingkat kompetensi Tinggi sebanyak 150 responden (75%), 43 responden (21,5%) termasuk dalam kategori sedang dan 7 responden (3,5%) pada kategori Rendah. Dari hasil diatas kompetensi spiritual perawat di kota Makassar mayoritas memiliki kompetensi kategori tinggi sebanyak 150 responden (75%) dari 200 responden. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa kategori kompetensi keperawatan spiritual pada perawat mayoritas memiliki kategori kompetensi tinggi. Diharapkan kompetensi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien oleh perawat di rumah sakit dapat di implementasikan agar kebutuhan dasar pasien yang holistik sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual yang berespon terhadap perubahan kesehatannya.