Dimensi Ekonomi Politik Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (original) (raw)
Related papers
Dimensi Ekonomi Politik Fundamentalisme Agama
Jurnal Salam, 2013
Fundamentalism that can be found in almost all the major religions, not only understood as a purely religious phenomenon by saying that religious doctrine as the sole factor behind the phenomenon of fundamentalism. Religious fundamentalism develop "ideological" opposition, especially directed to those who build social system built on the basis of "ideology" secular. With the overall resistance with a radical approach they intend to change things for the better, woke up a social system that was framed by religious values. The process of formation of this kind of ideology, in addition to being influenced by the reading of the religious doctrine, also can not be released by the structural influences such as economics and politics. This paper would like to include economic and political dimensions in studying the phenomenon of fundamentalism.
Strategi Pemberdayaan Lembaga Perekonomian Umat
2012
Cooperative boarding school in Semarang as a local institution and the people show less than optimal performance when compared with other conventional cooperatives. Therefore, the researchers offer a model of cooperative empowerment boarding school with a balanced scorecard approach has been adapted to the characteristics of cooperative boarding school, in order to improve performance. The study was conducted on 11 cooperative boarding an active status, the unit being analyzed is the manager, and board members. Using descriptive analysis techniques with a qualitative approach. The research, among others, found to modify the scorecard on each perspective according to the characteristics inherent in the cooperative boarding school. The results of the cooperative implementation of balanced scorecard on the boarding school showed quite good performance in this category. Cooperative strategy of empowering Islamic boarding schools can not be compared among cooperative boarding school but ...
Penguatan Kebijakan Pemberdayaan Sosial Ekonomi Rakyat Era New Normal
2021
In this paper, the writer who has been the regional head of Banyuwangi Regency (2005- 2010) is faced with continuous policy making. One of the policies taken is the empowerment program. In the New Normal era, it is necessary to strengthen policies as a socio-economic empowerment of the people due to Covid-19. Local governments by utilizing their regional potentials to make policy innovations, as an economic recovery due to Covid-19 by collaborating with the private sector so that the local economy continues to rotate by involving community participation.Keywords: policy, empowerment, New Normal er
Sukuk, Dimensi Baru Pembiayaan Pemerintah Untuk Pertumbuhan Ekonomi
2014
Industri Keuangan Syariah Global mulai mengalami evolusi sejak tahun 1970s. Diawali dengan Commercial Banking, Project Finance dan Sindications(1980s), Equity, Ijarah(1990s) dan Sukuk(2000s). Nilai emisi sukuk internasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Total penerbitan sukuk internasional dalam berbagai mata uang sampai dengan Mei 2013 mencapai US$558.47 milyar, dengan total outstanding sebesar US$276.8 milyar. Indonesia, Malaysia, Bahrain, Saudi Arabia, UAE, Iran, Gambia telah menerbitkan sukuk secara regular, baik domestik maupun internasional. Negara-negara non muslim yang telah menerbitkan sukuk adalah Jerman, USA, Jepang, China, United Kingdom, Canada, Russia, Singapura, Hongkong dan Gambia. Sukuk tidak hanya diterbitkan oleh Negara, korporasi atau perusahaan juga menerbitkan sukuk. Secara domestic, perusahaan Indonesia mulai menerbitkan sukuk sejak tahun 2002. Sampai dengan tahun 2013 ada 6 perusahaan yang menerbitkan sukuk. Nilai emisi sukuk korporasi domestic masih m...
Pertumbuhan Dan Pemerataan Ekonomi Perspekif Politik Ekonomi Islam
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2018
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ketimpangan pemerataan pendapatan yang berujung pada kesejahteraan masayarakat yang masih rendah. Tujuan dari artikel ini untuk memberikan gambaran mengenai penerapan staregi politik ekonomi Islam serta mengeloaborasinya untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan Kesejahteraan dan Pemerataan Pendapatan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan lieratur review yang di ambil dari beberapa referensi terkait berupa jurnal maupun kitab kitab klasik. Hasil dari kajian ini yaitu menjelaskan Pertumbuhan ekonomi menurut ekonomi Islam, bukan sekedar terkait dengan peningkatan terhadap barang dan jasa, namun juga terkait dengan aspek moralitas dan kualitas akhlak serta keseimbangan antara tujuan duniawi dan ukhrawi. Islam tidak melihat pertumbuhan kekayaan sebagai sesuatu yang terpisah dengan cara distribusinya (pemerataan) dan tuntutan realisasi keadilan. Pertumbuhan Ekonomi yang ideal akan mampu terwujud dengan optimal dan memiliki d...
Pemberdayaan Masyarakat dengan Ekonomi Islam
progrestazkia, 2015
Indonesia merupakan salah satu negara dengan krisis keuangan dan perekonomian yang cukup tinggi. Krisis perekonomian yang terjadi semakin memperluas jurang ketimpangan sosial dan semakin sempitnya lapangan pekerjaan. Akibatnya masyarakat Indonesia mengalami suatu kondisi stagnan, karena adanya Ketidakpastian sosial ekonomi. Semua orang mengalami ketidakpastian dalam menjalani hidup dan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan akan hidup semakin banyak, namun wadah-wadah penghidupan sangat sedikit. Bahkan mayoritas penduduk Indonesia hanya dijadikan sebagai sumberdaya manusia “kuli”yang sebatas diperas tenaganya tanpa melihat seberapa besar pendapatannya. Ditengah ketidakpastian perekonomian yang pelik ini, tidak jarang para lulusan perguruan tinggi pun sulit mendapatkan pekerjaan. Mereka harus bersaing dengan orang-orang yang telah berpengalaman dalam memperoleh pekerjaan. Pertanyaan yang muncul adalah siapakah yang dapat diandalkan bangsa dan negara ini untuk mengatasi semua masalah perekonomian itu?. Seorang lulusan yang telah mendapatkan banyak ilmulah, yang sepatutnya mencari tindakan dan solusi praktis jangka pendek maupun jangka panjang untuk mengonsep sebagai penggerak perekonomian daerah maupun Negara. Lulusan perguruan tinggi yang sejatinya dapat mengentaskan tingkat ketidakstabilan perekonomian bangsa, dan sebagai agen perubahan dalam berbagai sektor masyarakat, nyatanya semakin terpuruk oleh arus globalisasi yang memakan lahan-lahan perekonomian negara. Lapangan pekerjaan yang tersedia dewasa ini banyak dikuasai oleh investor asing. Sehingga masyarakat semakin tergilas roda kemiskinan dan ketidakberdayaan. Hal inilah yang menjkadi salah satu motivasi lulusan perguruan tinggi di Indonesia untuk dapat meningkatkan kredibilitas, kreatifitas, dan intelektualitas mahasiswa muslimnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan tidak terintervensi oleh investor-investor asing. Sejatinya Lulusan yang berilmu saja tidak cukup untuk secepatnya mengeluarkan bangsa ini dari peliknya permasalahan perekonomian. Indonesia membutuhkan manusia-manusia yang mampu menciptakan wadah, bukan hanya manusia-manusia yang memenuhi wadah sehingga semakin penuh. Manusia yang mandiri, kreatif dan inovatif serta mampu menciptakaan lapangan pekerjaan merupakan pribadi yang sangat dibutuhkan dalam masa seperti saat ini. Indonesia membutuhkan manusia-manusia yang mempunyai jiwa sosial dan usaha mandiri, sehingga manusia-manusia indonesia diharapakan nantinya dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada manusia lainnnya.
Etos Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Nu
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2016
NU adalah ormas Islam terbesar di Indonesia. Keberhasilannya dalam mengemban misi dakwah di tengah masyarakat telah menjadi bukti bahwa NU adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dalam dinamika sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Namun di balik kesuksesannya dalam dimensi sosio-religius itu ternyata berbanding terbalik dengan kondisi kesejahteraan ekonomi masyarakat Nahdliyin khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Meski secara prinsip keorganisasian NU sudah lama merumuskan konsep kesejahteraan ekonomi, akan tetapi secara praktis NU masih terkesan kurang memprioritaskan pemberdayaan dalam sektor ekonomi. Apalagi dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), strategi dan tindakan NU dalam mengemban amanat untuk meningkatkan kesejahteraan umat haruslah tepat. Ketepatan strategi dan tindakan yang dimaksud tentu tetap berlandaskan pada dimensi keagamaan yang jelas. Beberapa di antaranya sebagaimana dalam al-Qur'an yang menjunjung tinggi etos transformasi (