Pendampingan Pengelolaan Kotoran Hewan Menjadi Pupuk Organik Dan Biogas Di Dusun Tetelan Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember (original) (raw)

Pendampingan Pengelolaan Kotoran Hewan Menjadi Pupuk Organik Dan Biogas DI PCM Bangsalsari Kab. Jember

2020

Kawasan kecamatan pinggir Kota Jember pada tahun 2018 memiliki kepadatan penduduk rata-rata 1200 jiwa/km2 dengan pekerjaan rutin sebagai petani sapi memiliki masalah dalam pengelolaan kotorannya. Maka akumulasi kotoran sapi yang banyak akan menimbulkan dampak baik dari segi sosial maupun kesehatan. Kesehatan menimbulkan rawan penyakit, dari segi sosial menimbulkan bau, ketidaknyamanan dan lainnya. Solusi yang diberikan adalah merancang biogas skala kecil yang memiliki dua fungsi, yaitu fungsi mengurangi kotoran sapi dan memberikan nilai tambah. Mengurangi kotoran sapi artinya volumenya berkurang dan baunya juga berkurang sehingga potensi menimbulkan penyakit dapat diminimalisir. Adapun nilai tambahnya adalah menghasilkan gas yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memasak sehingga mengurangi biaya pembelian gas elpiji bagi para petani. Rencana kegiatannya meliputi pembuatan rancangan tabung biogas, pembuatan tabung biogas, pelatihan dan pendampingan, penyerahan bantuan, oprasional ke...

Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik untuk Perbaikan Kualitas Lingkungan Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2022

Desa Seputih merupakan salah satu desa di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember. Selain sektor pertanian, sektor pertanian juga menjadi andalan desa yaitu sapi dengan hampir 70% rumah tangga memiliki ternak. Tingginya jumlah ternak di masyarakat menyebabkan peningkatan jumlah kotoran ternak yang dihasilkan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi limbah tersebut adalah dengan mengolah kotoran menjadi pupuk organik sehingga program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Seputih adalah pembuatan pupuk organik padat dari kotoran sapi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di lahan lahan. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan antara lain rapat koordinasi tim dosen dengan kepala desa, petani dan peternak; survei potensi; pembuatan pupuk organik padat serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini disambut dengan antusias. Masyarakat langsung mendapat informasi tentang pentingnya penanganan limbah sapi dan memiliki pengalaman membuat beng...

Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos Bokashi Dan Pupuk Organik Cair (POC) Di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah

Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

Desa Sengkol merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Secara geografis letak Desa Sengkol sangat strategis karena Desa Sengkol termasuk salah satu desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, dengan ditetapkannya Mandalika sebagai KEK Mandalika berdasarkan PP Nomor 52 Tahun 2014. Permasalahan ang saat ini dihadapi oleh desa yaitu permasalahan lingkungan, hal ini disebabkan karena kurangnya tingkat kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah, disamping itu sarana prasana seperti armada pengangkut sampah serta TPA dan TPS masih sangat terbatas. Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos organik cair (POC) dan bokashi. Tujuan dari program ini adalah memberdayakan masyarakat Desa Sengkol dalam membuat pupuk organik cair dan bokashi menggunakan sampah organik rumah tangga. Metode yang digunakan yait...

Peningkatan Nilai Tambah Limbah Kotoran Kambing Menjadi Pupuk Kotoran Hewan di BPP Genteng Kabupaten Banyuwangi

Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara

Kotoran kambing merupakan limbah perternakan yang akan menimbulkan dampak negatif jika tidak dimanfaatkan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk peningkatan nilai tambah limbah kotoran kambing di BPP Genteng, Banyuwangi yang selama ini masih belum dimanfaatkan. Pengabdian ini dilakukan dengan metode pelatihan penggunaan mesin pencacah kotoran hewan serta pelatihan pembuatan pupuk kotoran hewan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa mitra telah mampu membuat pupuk kohe dengan menggunakan mesin penggiling untuk efisiensi waktu serta tenaga dalam proses produksi pupuk. Program pengabdian kepada masyarakat terlaksana dengan baik dimana kegiatan ini mendapatkan respon positif dari BPP Genteng, peternak dan kelompok tani dalam mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan pembuatan pupuk dan sosilisasi penggunaan serta perawatan mesin. Ketiga kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan nilai tambah limbah kotoran kambing yang ada di BPP Genteng.

Penerapan Iptek Pembuatan Pupuk Organik Dari Kotoran Kambing DI Desa Selorejo, Dau Kabupaten Malang

2019

Desa Selorejo terkenal akan wisata petik jeruk manis, hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat desa Selorejo merupakan petani jeruk. Permasalahannya untuk meningkatkan kuantitas produksi jeruk, petani di desa Selorejo umumnya menggunakan pupuk kimia disisi lain melimpahnya kotoran kambing yang ada didesa tersebut terbuang sia sia tanpa bisa mengolahnya menjadi kompos. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menerapkan IPTEK berupa cara pembuatan pupuk organic dari kotoran kambing sebagai upaya untuk meningkatkan produksi jeruk. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Selorejo Kecamatan Dau kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi berupa penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian yaitu, pertama masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan tentang pentingnya pupuk organik dalam budidaya tanaman jeruk. Kedua, adanya peningkatan ketrampilan dalam membuat pupuk organic dari kotoran kambing

Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos di Desa Bon Jeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah

Jurnal PEPADU

Desa Bonjeruk adalah sebagai Desa Wisata Budaya dengan bekal kesejarahannya. Selain memiliki tempat yang bersejarah, wisata desa Bonjeruk juga mengusung konsep ecotourism yang menawarkan keaslian kehidupan desa lengkap dengan penghidupan masyarakatnya sebagai petani. Namun petani setempat belum memiliki pengetahuan untuk mengelola sampah pertaniannya. Salah satu teknik memanfaatkan limbah menjadi pupuk adalah menjadikannya sebagai pupuk kompos untuk menekan pemakaian pupuk anorganik yang dalam jangka panjang residu dan limbahnya dapat merusak lingkungan sekaligus menyelesaikan permasalahan sampah. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Penyuluhan dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan tentang isu lingkungan terkait masalah sampah sekaligus ajakan untuk berperan aktif dalam gerakan penyelamatan lingkungan. Kegiatan penyuluhan diperkuat dengan pemberian pelatihan tentang cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Selain pelatihan pembuatan ko...

Pemberdayaan Masyarakat Desa Slateng Kecamatan Ledokombo Jember Mengolah Limbah Serbuk Gergaji Sengon Menjadi Biochar

Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2021

The use of high inorganic fertilizers in conventional agriculture can affect soil fertility. Efforts to improve land fertility in order to increase land productivity and at the same time increase farmers' income require integrated and sustainable agricultural business development technology. Biochar applied to paddy fields is able to increase organic carbon which can provide nutrients for organisms in the soil that will provide nutrients for plants. Sengon waste in Slateng Village is abundant and has not been utilized, while most of the livelihoods of the Slateng Village residents are farmers. This activity aims to provide training to members of the Harapan Farmers Group and the local Mosque Youth to be able to process sengon waste into biochar. This activity is carried out in several stages, namely socialization and practice. The result of this activity is that participants gain knowledge about processing sengon waste and produce biochar fertilizer that is ready to be applied.

Introduksi Kambing Peranakan Etawah (PE) dan Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing di Desa Kota Karang Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi

Jurnal Karya Abdi Masyarakat

Tujuan kegiatan pengabdian KKN-PPM ini membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi melalui pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan. Luaran yang ditargetkan dari kegiatan KKN-PPM ini adalah peningkatan pengetahuan beternak kambing dan pembuatan pupuk organik dan kreatifitas wirausaha. Digunakan metode pendekatan partisipatif dengan melibatkan peternak secara langsung. Berdasarkan hasil seleksi terpilih sebanyak 30 orang mahasiswa sebagai peserta KKN PPM, terdiri dari 15 orang dari Fakultas Peternakan, 8 orang dari Fakultas Pertanian dan 7 orang dari Fakuktas Ekonomi dan Bisnis. Mereka terbagi dalam dua kelompok berdasarkan dusun yang ada di desa Kota Karang, masing-maing dusun mendapatkan 6 ekor ternak kambing yang terdiri dari 4 ekor kambing betina dewasa dan 2 ekor kambing pejantan, serta 1 unit rumah kompos yang terletak di dusun 2. Pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing sudah dilakukan peternak berulang kali setelah pelatihan pe yang...

Pendampingan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Dan Pupuk Kandang

JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 2024

Sampah organik rumah tangga dan kotoran hewan ternak berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan karena menimbulkan bau tak sedap dan menjadi sumber penyakit. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga Kampung Satwa mengenai cara pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos Takakura dan kotoran hewan ternak menjadi pupuk kandang. Selain memberikan solusi permasalahan mengenai sampah organik, kegiatan ini sekaligus untuk membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya hayati yang berkesinambungan, sesuai dengan program sebagai desa tujuan wisata berbasis ekologi. Target kegiatan adalah ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) dan bapak-bapak yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) di Kampung Satwa Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung selama bulan September-November 2022. Pupuk hasil karya warga kemudian diuji di LPPT-UGM untuk dibandingkan kualitasnya dengan pupuk komersil dan standar nasional Indonesia (SNI). Hasil menunjukkan bahwa pupuk Takakura lebih baik dibandingkan pupuk kompos komersil. Sementara itu kualitas pupuk kandang buatan warga setara dengan pupuk kandang komersil. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk kompos dan pupuk kandang di Kampung Satwa berhasil dengan baik.