Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY (original) (raw)

Pengembangan Makanan Jajanan Anak Sekolah Mie Rebon Berbahan Dasar Pangan Lokal Rebon Dan Mocaf Serta Uji Organoleptik

Media Informasi, 2015

Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi anak sekolah dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Kandungan zat gizi makanan jajanan bervariasi, tergantung bahan pembuatnya. Pembuatan makanan jajanan perlu memperhatikan kandungan gizi yang mencukupi sesuai anjuran pedoman PMT-AS dan perlu pengolahan higienis. Selain itu perlu adanya variasi dan peningkatan nilai gizi terutama protein bagi anak-anak usia sekolah untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga diperlukan adanya upaya penganekaragaman pembuatan makanan jajanan yang lebih bervariasi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang mempunyai kandungan protein cukup tinggi, salah satunya adalah tepung mocaf dan rebon. Penelitian ini bersifat eksperimental eksploratif yang dilakukan secara bertahap mulai dari persiapan bahan, formulasi, percobaan pengolahan dan pengujian organoleptik. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret-November 2014. Bahan-bahan yang digunakan yaitu tepung terigu, tepung mocaf, rebon diperoleh dari pasar tradisional di Kota Cirebon. Sementara itu juga digunakan alat-alat untuk mengolah dan uji organoleptik. Selanjutnya percobaan pengolahan mengikuti bagan alir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan produk terbaik adalah mie rebon 2 dengan formulasi tepung terigu 80%, tepung mocaf 20%, dan rebon 10%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membuat mie dalam bentuk mie kering agar daya simpan mie lebih lama dan produk tersebut dapat dijadikan alternatif cemilan sehat bagi anak sekolah. Kata Kunci : Makanan jajanan, mie rebon, mocaf.

Studi Kasus Terhadap Zat Pewarna, Pemanis Buatan dan Formalin pada Jajanan Anak di SDN Telaga Murni 03 dan Tambun 04 Kabupaten Bekasi

JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, 2011

Bekasi merupakan salah satu kota yang memiliki angka signifikan terhadap kasus keracunan makanan, sebanyak 197 kasus pada tahun 2008 dan 115 kasus pada tahun 2009, dimana 23.04% dari kasus-kasus tersebut disebabkan oleh zat-zat kimia. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa terdapat zat pewarna makanan, pemanis buatan, dan formalin pada berbagai jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak. Sampel diambil dari SDN Telaga Murni 03, Cikarang Barat dan SDN Tambun 04, Tambun Selatan. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar sampel tersebut mengandung pewarna makanan, pemanis buatan, dan formalin. Hasil penelitian ini kemudian disosialisasikan kepada 90 murid SDN Telaga Murni 03 dan SDN Tambun 04. Kami menginformasikan kepada siswa-siswa tersebut mengenai bahaya dari zat-zat kimia tersebut dalam makanan dan memberikan saran kepada orang tua mereka untuk lebih berhati-hati.Bekasi is one of country which has a significant value in poisonous food,...

Lokakarya Pengenalan Makanan Dan Jajanan Yang Mengandung Pemanis Dan Pewarna Buatan Pada Siswa SMP Negeri 5 Cianjur Melalui Demonstrasi Sederhana

ABDI KAMI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

It is very important to introduce good food and snacks to students. This is useful for maintaining the health of students when consuming snacks in the school canteen. This service aims to increase students' knowledge and attitudes towards types of food that contain artificial sweeteners and dyes through simple demonstration methods. The service method is a pretest and posttest experimental research using test instruments and questionnaires. The population in this study were students at SMPN 5 Cianjur, West Java. The sample was selected randomly so that 37 students were selected. Data analysis using comparative descriptive. The results of this study were (1) a simple demonstration method could increase students' knowledge of the type of food based on n.gain dye 0.75 (high) and sweetener n-gain 0.69 (medium); (2) students' attitudes about food coloring and sweeteners are at a good level. (3) The relationship between the aspects of attitude and knowledge in this service inc...

Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul

Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2016

Background: The National Agency of Drug and Food Control (BPOM) showed that in 2012, consuming of food is the highest caused of poisoning incidence (66.7%) among others (drug, cosmetics, etc). One of factors infl uence it was chemical contamination in food, such as borax (sodium tetraborate), formaldehyde, and rhodamine-B. Based on this data, there were 2.93% of borax, 1.34% of formaldehyde, and 1.02% of rhodamine-B detected in the snack foods of elementary school children. Their accumulation may have negative impact on body health. Objectives: To know the content of food additive substances contamination (borax, formaldehyde, rhodamin-B) in the snack food of elementary school children in Bantul. Methods: This was an observational research with survey design. The research was done in 68 of elementary schools in District of Bantul. All suspected snack food samples inside and outside the school were analyzed for their chemical contaminations. Qualitative analysis of borax, formaldehyde, and rhodamin-B were done by using curcumin, KMnO 4 , and test kit methods, respectively. Results: There were 107 samples collected from 68 elementary schools in Bantul. The most sold sample suspecting of chemical contamination was meatball (22.4%). Among 98 analyzed samples, there were 15 (15.3%) and 25 (25.5%) samples that were proven to have borax and formaldehyde. Meanwhile, there were 7 (46.7%) samples of 15 samples were proven to have rhodamine-B. From the data, there were 34 elementary schools (50%) that have no harmful chemical contamination in their snack food. Conclusions: The percentage of snack food containing borax, formaldehyde, and rhodamine-B in elementary school in Bantul was still high enough.

Workshop Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dan Inovasi Sarapan Sehat untuk Anak Usia Sekolah

INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2020

Nutritious and safe intake is a prerequisite for the growth and development of school-age children. Poor breakfast habits and snacks for school children that do not meet the requirements contribute significantly to the nutritional problems of school-age children. This is one of the priority health problems. Low achievement in the implementation of school children's nutrition programs has led to healthy breakfast and snack innovations workshops at one of the elementary schools in Sekarbela sub-district, Mataram city. The workshop participants included 50 people consisting of school-age children, parents, teachers, and canteen vendors. The workshop was guided by a nutritionist, and he explained the selection of nutritional intake, both through breakfast and snack. Also, participants were trained to practice a variety of healthy breakfast innovation menus. After the workshop, participants were able to practice and be actively involved in making a healthy breakfast innovation menu. The response of participants to the menu is quite good. After mentoring by a nutritionist, parents and teachers can solve the problems encountered. Cafeteria vendors get input regarding snacks supply after expert review. This workshop has been going well and has produced the results as targeted.

Aplikasi Lima Kunci Keamanan Pangan dalam Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) oleh Murid SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima II Kota Kupang

Lontar : Journal of Community Health

Street Food provides an important contribution to the fulfillment of children's energy while in school, but street food is very risky for biological, physical, and chemical contamination. These problems caused by several factors, namely the knowledge, attitudes, and actions of the makers, sellers, and buyers, about the importance of food security. Therefore, one of the efforts made by the government to overcome food insecurity is by educating five keys of food safety measures for the school community, students, and vendors of Pupils street food. This study is descriptive research that aims to know the knowledge and attitudes of the pupils in choosing food and vendors in processing street food at SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima II Kota Kupang dealing with the five food security keys. The samples in this study were 52 students and 4 food vendors. The results showed that the knowledge of 52 student respondents, specifically 35 (67.3%) students had good knowledge, 14 (26.9%) studen...

Sosialisasi dan Peningkatan Keterampilan dalam Pemanfaatan Bahan Pengawet Alami pada Produk Nugget di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar

AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health, 2020

The synthetic preservatives are often used in processing food and often found in the packaginginformation tables. Enhancing of dangerous preservatives such as formaldehyde and borax are also still found in food. Enchancing knowledge about the types of preservatives, the dosage and the dangers that can happen need to be done. This activity aims to improve knowledge and skills, especially in the utilization of natural preservatives in food processing. Participants in this activity were PKK cadres. This activity consists of 3 stages. The first stage was the socialization of preservatives, types of preservatives and the danger of using synthetic preservatives. The second activity was increasing knowledge of various types of natural preservatives around us that can be used in food processing. The third stage was the application of natural preservatives into the processed of chicken nugget. The success of this activity was seen from the increasing of indicators percentage that were used a...

Deskripsi Penggunaan Zat Pewarna Sintetis Rhodamin B Pada Makanan Jajanan Jelly Yang Dijual DI Sekolah Dasar Negeri DI Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang Tahun 2017

Buletin Keslingmas, 2018

AbstrakMakanan yang memenuhi standar kesehatan, yakni makanan yang bebas dari zat-zat berbahaya sepertipewarna sintetis, pengawetan, serta pemanis buatan yang dilarang. Jelly merupakan salah satu jajananyang digemari anak-anak karena bentuk dan warna yang menarik. Hal ini sering dimanfaatkan pedaganguntuk mengejar keuntungan dengan menggunakan zat pewarna sintetis agar warna makanan terlihat lebihmenarik. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa ada tidaknya zat pewarna sintetis rhodamin B,mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi para penjual bebas menjual jelly yang mengandungrhodamin B dan memeriksa kualitas jelly secara organoleptik.Metode penelitian adalah deskriptif yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, pemeriksaanrhodamin B pada jelly dan pemeriksaan kualitas jelly secara organoleptik. Jumlah sampel dalampenelitian ini adalah 15 sampel jelly.Berdasarkan hasil yang didapat, 3 dari 15 sampel yang diperiksa positif rhodamin B. PengetahuanMrs C,D,E dalam kategori san...

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Jajanan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Muhammadiyah Se-Kecamatan Gresik

Ghidza Media Jurnal

Prevalensi obesitas saat ini terbukti meningkat sangat tajam di seluruh dunia. Faktor utama penyebab obesitas yakni kebiasaan hidup sehari-hari, seperti kebiasaan konsumsi jajanan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan kebiasaan konsumsi jajanan dengan status gizi anak sekolah dasar. Jenis penelitian menggunakan observasional analitik dengan jumlah 113 siswa SD Muhammadiyah se-Kecamatan Gresik sebagai responden yang ditentukan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner food recall 2x24 jam dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji korelasi kendall’s tau-b. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi (signifikan = 0,000), asupan protein (signifikan = 0,000), asupan lemak (signifikan = 0,000), dan asupan karbohidrat (signifikan = 0,000) dengan dengan status gizi anak Sekolah Dasar Muhammadiyah se-Kecamatan Gresik. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dan za...

Perancangan E-Booklet Tentang Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Berbahaya Untuk Siswa SD

Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain

Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan makanan atau jajanan yang sering dijumpai di lingkungan sekolah dan sebagian besar anak sekolah mengonsumsinya secara rutin. Jajanan adalah pangan tertentu yang beresiko tinggi terhadap kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang karena selain berhubungan dengan zat gizinya juga rawan terhadap kontaminasi bibit penyakit, akibat rendahnya kualitas makanan dan minuman serta tingkat kebersihan jajanan. Anak-anak yang berada di kelompok usia Sekolah Dasar, memiliki sifat unkonsistensi terhadap makanan, makanan yang mereka pilih umumnya berdasarkan apa yang mereka sukai atau tidak tanpa mempertimbangkan factor lain, misalnya factor keamanan makanan, kebersihan dan gizi dari makanan yang mereka konsumsi. Perlu adanya sosialisasi kepada anak sekolah khusunya sekolah dasar mengenai bahaya dari jajan sembarangan. Maka dari itu penelitian ini memfokuskan diri pada perancangan iklan layanan masyarakat berupa E-booklet mengenai PJAS berbahaya u...