Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Dan Daun Mangga Arumanis Terhadap S. Aureus (original) (raw)

KOMBINASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNIR PUTIH (Curcuma Mangga Val.) DAN DAUN MANGGA ARUMANIS (Mangifera Indica. L. Var. Arumanis) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Staphylococcus Aureus

Jurnal Farmasi Klinik dan Sains

Penyakit infeksi masih menjadi masalah utama di negara berkembang karena udara yang berdebu dan temperatur yang lembab merupakan penyebab penyakit infeksi. Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebab penyakit infeksi salah satunya yaitu Staphylococcus aureus. Rimpang kunir putih dan daun mangga arumanis merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi. Kombinasi dari ekstrak kunir putih dan daun mangga diharapkan dapat bersinergi sehingga akan meningkatkan efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol rimpang kunir putih (Curcuma mangga. Val) dan daun mangga arumanis (Mangifera indica. L. var. arumanis) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan mengamati zona hambat yang terbentuk. Ekstrak dibuat dengan konsentrasi masing-masing 6,25 dan 12,5% dan variasi kombinasi ekstrak kunir putih dan daun mangga arumanis...

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 Dan Escherichia coli ATCC 11229

2013

Latar Belakang : Daun asam jawa (Tamarindus indica L.) secara tradisional memiliki khasiat sebagai obat. Senyawa tannin, flavonoid, anthroquinone, saponin, alkaloid yang terkandung dalam daun asam jawa (Tamarindus indica L.) dapat berperan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun asam jawa (Tamarindus indica L.) terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229. Metode : Desain penelitian eksperimental laboratorik dengan metode post test only control group design. Kadar ekstrak etanol daun asam jawa yang diujikan terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi sumuran adalah 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Sumuran dibuat pada media agar Mueller Hinton yang telah diolesi dengan biakan Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229 yang telah distandarisasi dengan standar 0.5 Mc Farland. Sumuran yang telah dibuat kemudian ditetesi dengan ekstrak...

Uji Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Batang Gaharu (Aquilaria Malaccensis L). Asal Desa Negeri Lima Kecamatan Leihitu Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Menggunakan Metode Difusi Sumuran

Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan

Batang gaharu (Aquilaria malaccensis L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri yang diperlukan tubuh untuk melawan bakteri patogen. Potensi antibakteri yang dimiliki batang gaharu disebabkan adanya kandungan senyawa kimia didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa kimia batang gaharu (Aquilaria malaccensis L.) serta mengetahui zona hambat dari antibakteri ekstrak etanol batang gaharu (Aquilaria malaccensis L.) yang dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran. Pada penelitian ini dilakukan uji skrining fitokimia menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstraksi batang gaharu dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol batang gaharu (Aquilaria malaccensis L.) menunjukan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Hasil uji efektifitas antibakteri ekstrak etanol batang gaharu (Aquilaria malaccensis L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus diperoleh konse...

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Awar-Awar Ficus septica Burm.F Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Biofarmasetikal Tropis, 2021

Buah awar-awar Ficus septica Burm.F memiliki kandungan senyawa bioaktif yang potensial sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah awar-awar (Ficus septica Burm.F). Buah awar-awar diekstrasi dengan etanol, selanjutnya di uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode sumur. Dalam penelitian ini juga dilakukan skrining senyawa fitokimia ekstrak buah awar-awar (Ficus septica Burm.F). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa yang terkandung dalam Buah Ficus septica Burm.F yaitu senyawa alkaloid, tanin, flavonoid, saponin dan fenolik. Ekstrak etanol Buah Ficus septica Burm.F memiliki aktivitas anti bakteri yang kuat pada kosentrasi 175mg.

Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol 70 % Kelopak Bunga Rosella Hibiscus Sabdariffa Linn. Dan Daun Teh Thea Sinensis Linn. Terhadap Staphylococcus Aureus Atcc 25922+

2015

Kelopak bunga rosella Hibiscus sabdariffa Linn. telah diteliti memiliki khasiat sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25922. Daun teh Thea sinensis Linn. Diketahui memiliki efek antibakteri yang sama. Kandungan Flavonoid serta quercetin dan kaempferol pada rosella dan teh ini yang memiliki efek antibakteri. Hingga saat ini belum diketahui efek antibakteri kombinasi bila kedua ekstrak tanaman tersebut dicampur. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol 70% kelopak bunga rosella Hibiscus sabdariffa Linn. dan daun teh Thea sinensis Linn. Terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25922. Uji daya hambat pada penelitian ini menggunakan metode difusi agar dengan cylinder cup. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa kelopak bunga rosella Hibiscus sabdariffa Linn. dan daun teh Thea sinensis Linn. dapat menghambat Staphylococcus aureus ATCC 25922. Diameter daerah hambatan ekstrak tunggal akibat pemberian ekstrak etanol kelopak ...

Aktivitas Antibakteri Fraksi Ekstrak Etanol Daun Trembesi (Samanea Saman (JACQ.) Merr) Terhadap Staphylococcus Aureus

2021

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan aktivitas antibakteri fraksi-fraksi dari hasil partisi ekstrak etanol daun trembesi dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, yang meliputi ekstraksi daun trembesi dengan pelarut etanol, partisi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan n-butanol, penentuan daya hambat fraksi hasil partisi, serta penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari fraksi yang menunjukkan aktivitas penghambatan terbaik untuk menghambat pertumbuhan S. Aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2000 gram sampel diperoleh ekstrak kental sebanyak 160 gram. Proses partisi menghasilkan empat fraksi yaitu fraksi n-heksan yang berwarna hijau tua, fraksi etil-asetat yang berwarna hijau kecoklatan, fraksi n-butanol yang berwarna coklat tua, dan fraksi air yang berwarna coklat pekat. Dari keempat fraksi, hanya fraksi n-butanol yang memberikan efek penghambatan terhadap S. aureus secara in vitro pada media Mueller Hinton, yaitu sebesar 19,3 mm pada konsentra...

UJi Anti Bakteri Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Daun Binahong (Andredera cardifolia (Ten) Steenis) Asal Desa Sakita Kabupaten Morowali Terhadap Propionibakterium acnes

Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 2020

Berdasarkan catatan studi dermatologi kosmetika Indonesia didapatkan bahwa penderita ance vulgaris tahun 2006 sebanyak 60% dan tahun 2007 sebanyak 80%. Pada umunya insiden acne vulgaris terjadi sekitar usia 14 – 17 tahun pada wanita dan 16 – 19 tahun pada pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol dan etil asetat Daun Binahong dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar pada medium NA. Hasil penelitian didapatkan Pada konsentrasi ekstrak etanol 2% diameter rata-rata adalah 10 mm, pada konsentrasi ekstrak etanol 4% diameter rata-rata adalah 12 mm, pada konsentrasi ekstrak etanol 6% diameter rata-rata adalah 14 mm, pada kontrol positif diameter rata-rata adalah 15,6 mm. Sedangkan pada konsentrasi ektrak etil asetat 2% diameter rata-rata adalah 8,3 mm, pada konsentrasi ektrak etil asetat 4% diameter rata-rata adalah 11 mm, pada konsentrasi ektrak etil asetat 6% diameter rata-rata adalah...

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) dan GANGGANG HIJAU (Ulva lactuca L.)

INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal), 2021

AbstrakRadikal bebas adalah atom atau molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron tetapi tidak mempunyai pasangan, agar mempunyai pasangan radikal bebas akan berikatan dengan elektron yang ada di sekitar dengan cara menyerang elektron tersebut. Antioksidan adalah suatu zat yang dapat menetralisir atau menyerap radikal bebas. Antioksidan berdasarkan sumbernya terbagi menjadi dua yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada kombinasi ekstrak etanol lidah buaya (Aloe vera L.) dan ganggang hijau (Ulva lactuca L.) dan nilai IC50 pada kombinasi ekstrak etanol lidah buaya (Aloe vera L.) dan ganggang hijau (Ulva lactuca L.)Jenis penelitian ini adalah eksperimental untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak tunggal dan kombinasi ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) dan ganggang hijau (Ulva lactuca L.) dengan perbandingan 1:1; 1:2 dan 2:1 dengan menggunakan metode DPPH. Hasil Pengujian aktivitas antioksidan d...

Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dan Madu terhadap Bakteri Propionibacterium acnes

Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences

Green betel leaf (Piper betle L.) and honey have been scientifically known to have antibacterial activity. The antibacterial activity of green betel leaf is caused by the presence of compounds, such as tannins, flavonoids, saponins, alkaloids, and terpenoids. While honey is due to the high sugar content, the acidity and compounds from the flavonoid, glycoside, and hydrogen peroxide groups. This study aims to determine the antibacterial activity of the combination of these extracts against Propionibacterium acnes. Antibacterial activity was tested using the well technique agar diffusion method with green betel leaf extract concentrations of 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, and 12.5% ​​and combined each concentration with 100% of honey. The results obtained by the extract antibacterial activity at concentrations of 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, and 12.5%, each combined with 100% of honey respectively at 11,81 mm; 14,45 mm; 15,48 mm; 16,77 mm; and 14,68 mm against Propionibacterium acnes. The results of th...

Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etanol Daun Cabai Rawit Capsicum Frutescens L. Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

Biofarmasetikal Tropis, 2021

Daun Capsicum frutescens mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri yaitu flavonoid dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sediaan salep ekstrak etanol daun Capsicum frutescens dan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus. Sampel dimaserasi menggunakan etanol, ekstrak yang diperoleh dibuatkan sediaan saleb dengan konsenstrasi ekstrak 5%, 10% dan 15%. Sediaan saleb diuji kualitasnya meliputi organoleptis, homogenitas, pH dan daya sebar. Uji aktivitas antibaketri sediaan salep ekstrak menggunakan metode sumuran Nutrien Agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan salep ekstrak etanol daun Capsicum frutescens memiliki kualitas salep yang baik dari pengujian organoleptis, homogenitas, pH dan daya sebar. Hasil pengujian aktivitas antibakteri salep ekstrak etanol daun Capsicum frutescens memiliki efek antibakteri yang kuat pada konsentrasi 10%.