SIGNIFIKANSI GURU AGAMA KATOLIK PROFESIONAL (original) (raw)

PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Jurnal Christian Humaniora, 2018

Artikel ini memiliki tujuan yaitu: pertama, mendeskripsikan kajian teoritis profesionalitas guru pendidikan agama Kristen. Kedua, memaparkan sikap dalam mengimplementasikan kurikulum. Ketiga, memaparkan profesionalitas guru pendidikan Agama Kristen dalam sikap mengimplementasikan kurikulum. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap kajian pustaka yang berkaitan dengan tema profesionalitas guru pendidikan agama Kristen pada sikap mengimplementasikan kurikulum. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa profesionalitas guru PAK dalam sikap mengimplementasikan kurikulum merupakan misi meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovasif, dinamis dan demokratis sesuai dengan tujuan kurikulum.

PROFESIONALISME GURU AKUNTANSI PASCA SERTIFIKASI

This study will be discussed related to the professionalism of teachers after certification, the efforts made to develop the professionalism of teachers, and the impact of certification policy on the quality of education. This research subject is accounting certified teacher with a population of 7 informants, and informants are the principal supporter and 3 learners. This research method is a descriptive qualitative approach, with this type of case studies. Collecting data using the model interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques to 1) Data collection 2) reduction of data 3) data presentation 4) conclusion / verification. The results showed that 1) accounting certified teachers have a good level of professionalism. The teacher can understand the characteristics of students, mastering both subject areas of a scientific or educational field, is able to organize teaching well, mastering the material in depth, mastering the technology and professionalism are able to develop in a sustainable manner. 2) the efforts of teachers to develop professionalism is with workshops, seminars, training, training, writing books, looking for a new regulation, to follow the teacher association continues studies to improve the qualifications and buy gadgets as supporting tools in learning. 3) certification of a positive impact on the quality of education. It is suggested that could be given to teachers, namely that the purpose of the certification is not to get professional allowance alone, but that teachers can master the competence of

ETIKA PROFESI SEBAGAI GURU

Oleh Jumanta Abstrak Etika Profesi Pengajar pada hakekatnya adalah perumusan dan pelaksanaan cara mengajar yang baik serta pelaksanaannya sesuai dengan perilaku yang baik di masyarakat. Namun demikian untuk menjadikan mengajar sebagai suatu profesi masih memerlukan pemikiran yang lebih mendalam. Makalah ini mencoba mengetengahkan pemikiran mengenai hal yang perlu diperhatikan dalam mencari dan menentukan ukuran yang akan dipakai dalam merumuskan pengajar yang profesional yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Serta urun saran pemikiran yang dapat dipakai sebagai masukan untuk pengajaran seni rupa. 1. Pendahuluan Makalah ini bermakud memberikan gambaran mengenai mengajar yang baik sesuai dengan harapan pengajar dan mahasiswa serta ukuran yang bagaimana yang dapat dipakai sebagai acuan serta perilaku yang mana yang dianggap sebagai penyimpangan. Di samping itu juga ingin mengetengahkan siapa yang sebaiknya bertindak sebagai individu yang berwenang membetulkan jika seseorang dianggap menyimpang dari ukuran yang telah ditentukan. Staf pengajar merupakan unsur yang penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Keberhasilan suatu perguruan tinggi di antaranya tergantung dari keterampilan staf pengajar dalam mendorong mahasiswa untuk belajar. Namun untuk sampai pada ukuran mengajar yang profesional perlu dikaji beberapa hal yang berkaitan dengan proses mengajar. Profesi sebagai pengajar masih memerlukan pengembangan lebih lanjut, walaupun selama ini salah satu syarat yang digariskan pemerintah bahwa staf pengajar di Perguruan Tinggi harus memiliki (minimal) pendidikan S-2. Selain itu apabila sampai pada pengembangan staf pengajar, karena satu dan lain hal, maka yang pertama yang ditingkatkan adalah kelanjutan bidang ilmu yang dimiliki oleh staf pengajar tersebut, umpamanya dengan mengirimkannya ke pendidikan S-2 sesuai dengan bidang ilmunya. Sangat jarang yang sengaja dididik dalam keilmuan Pendidikan Tinggi (Higher Education), sedangkan profesi pengajar untuk pendidikan tinggi dituntut selain untuk mengembangkan keahlian di bidang ilmunya juga dituntut mengembangkan keahlian mengajarkan ilmunya tadi.

" PROFESIONALISASI JABATAN GURU "

Profesionalisme jabatan guru telah menjadi perhatian utama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di berbagai negara. Dalam konteks ini, rangkuman ini membahas pentingnya profesionalisasi tugas guru sebagai langkah kunci perbaikan sistem pendidikan. Profesionalisme kerja seorang guru meliputi pengembangan keterampilan, peningkatan kualifikasi, peningkatan

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TENGAH ARUS GLOBALISASI

Aspari Ismail, 2018

Belakangan ini persoalan pendidikan menjadi sorotan tajam masyarakat. Bukan hanya terkait kurikulum, tetapi juga tertuju pada sosok profesi guru yang terkesan kurang profesional. Padahal, di era globalisasi kehadiran guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam yang profesional menjadi suatu keniscayaan. Tantangan dari pengaruh globalisasi sungguh dahsyat. Seorang guru, sejatinya memiliki kompetensi-kompetensi yang diharapkan menjadi tumpuan harapan dalam memajukan dunia pendidikan. Kata kunci: guru, profesionalisme dan globalisasi.

GURU PROFESIONAL HARUS BER-KTI

Banyak pertanyaan muncul dari guru-guru SD, saat jadi pembicara dalam kegiatan Pembinaan Karir Guru SD (13-19 April 2015) untuk Wilayah Timur di Makasar (selasa, 14/4/2015). Antara lain bagaimana cara/metode/kiat/tips/ menulis agar kami bisa menghasilkan karya tulis ilmiah (KTI) yang baik dan benar? Saya sudah mencoba, tapi selalu gagal. Apalagi menginjak usia 50 tahun ini, susah diajak berpikir apalagi ilmiah, dan sebagainya dan sebagainya.

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU AGAMA HINDU

This paper aims to provide a correct understanding of the importance of quality and professionalism of Hindu religious teachers in education. A teacher of religion, especially Hindu religious teachers is not just a job assigned to transfer knowledge but also served to instill the values of the teachings of Hinduism to the learners. Hindu religious teachers are professional positions, hence a teacher demanded to carry out their duties professionally. The professionalism of a teacher can be seen from how to run any of the duties is always productive, innovative, efficient and effective and independent To be a Hindu religious teacher who is able to carry out their duties in a professional manner, the necessary efforts both from its own consciousness and on the government's efforts. In an effort to become a Hindu religious teachers qualified and professional, then a Hindu religious teachers is not enough to just rely on what the government has programmed as with training, workshops, competition research, as well as awards in the form of allowance teacher certification, and seminars, but a Hindu religious teachers are required to understand the teachings of Hinduism as a whole and want to fill themselves with the knowledge and responsiveness to changing times and technological advances. Thus, the material being taught will always correspond with the times and the material can be innovative, efficient and effective in their delivery in the classroom. Finally the success of a teacher of religion in their profession will appear on the character and attitude of the learners who become responsible, religious and good behavior.

KIAT-KIAT MENJADI GURU PROFESIONAL

staff.uny.ac.id

Majunya suatu negara sangat ditentukan majunya pendidikan di negara itu. Hal ini berarti pembenahan segala aspek / komponen yang terlibat dalam pendidikan harus mendapat prioritas utama dalam pembangunan suatu negara. Pemberlakuan kurikulum baru merupakan salah satu upaya memperbaiki proses penyelenggaraan pendidikan di suatu negara agar dapat mengejar kemajuan negara lain : 3) Perubahan kurikulum di Indonesia merupakan upaya ke arah peningkatan kualitas pendidikan, karena di era globalisasi ini sangat dituntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional. Guru sebagai pelaksanaan pendidikan di tingkat pembelajaran memegang peranan penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas. Pendidik atau guru adalah tenaga profesional seperti yang diamanatkan dalam Pasal 39 ayat 2 UU RI No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 2 ayat 1 UU RI No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, serta Pasal 28 ayat 1 PP RI No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Landasan yuridis dan kebijakan tersebut menunjukkan adanya keseriusan dan komitmen yang tinggi Pemerintah dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kepada guru sebagai pelaksana pendidikan di tingkat pembelajaran yang bermuara akhir pada peningkatan kualitas pendidikan nasional. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan Sistem Pendidikan Nasional Pasal 42 UU RI No 20/2003 yang mensyaratkan pendidik (guru) harus memiliki kualifikasi akademik minimum dan sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Demikian pula ditegaskan dalam Pasal 28 ayat 1 PP No 19/ 2005 dan Pasal 8 UU RI No 14/2005 yang mengamanatkan guru harus memiliki kualifikasi akademik minimal D4/S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.

ETOS KERJA PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Here the writer conducted a study of the professional work ethic of Christian Education teachers. This study starts from the anxiety of the writer towards the conditions of the teacher's work ethic, who in actually the teachers have now lost their direction in carrying out their duties. In East Indonesia Region many teachers do not fulfill the undergraduate education qualifications. With this problem, the writer examine the professional work ethic from empirical experience. Based on investigations conducted by the writer in this article, then there are two important things that need to be learned, namely first, teachers who have standards or qualifications in teaching. Second, the availability of facilities and infrastructure that support the implementation of teaching and learning processes. Therefore, the search for the work ethic of the Christian education teacher is related to the activities of the teacher in carrying out the task. Abstrak: Penulis melakukan kajian terhadap etos kerja professional guru Pendidikan Agama Kristen. Kajian ini berangkat dari kegelisahan penulis terhadap kondisi etos kerja guru, di mana para guru sekarang ini telah hilang arah dalam melaksanakan tugas. Daerah Indonesia Timur banyak guru tidak memenuhi kualifikasi pendidikan strata satu. Dengan persoalan itu maka, penulis mengupas tentang etos kerja profesional dari pengalaman empiris. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh penulis dalam artikel ini, maka ada dua hal penting yang perlu dipelajari, yakni pertama, guru yang memeliki standar atau kualifikasi dalam mengajar. Kedua, ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksanya proses belaajr mengajar. Karena itu, penelusuran tentang etos kerja guru Pendidikan Agama Kristen berkaitan dengan aktivitas guru dalam melaksanakan tugas.