Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pada Siswa di SMK Putra Samodera Yogyakarta Tahun 2013 (original) (raw)

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Perempuan SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

2010

Ada lima jenjang pelayanan kesehatan yang komprehensif, yaitu: promotif (termasuk edukasi/penyuluhan); preventif dan proteksi spesifik, misalnya vaksinasi; kuratif (diagnosis dini dan terapi segera); rehabilitatif; dan mencegah kecacatan (Daldiyono, 2006). Didapatkan kesan bahwa para dokter kini lebih banyak tampil sebagai pengobat daripada penganjur hidup sehat (promotif) jika menyaksikan peran orang-orang yang bekerja di dunia kesehatan (Hashman, 2009). Dikutip oleh Hasman (2009), Daldiyono mengatakan bahwa justru ilmu menjaga kesehatan yang malah tidak ditemukan dalam pendidikan formal dalam pendidikan di Fakultas Kedokteran. Domain ilmu kedokteran masih mencurahkan perhatian besarnya kepada penyakit (kuratif), tanpa mencoba mengelaborasi ke belakang untuk memahami secara mendalam fase seseorang sebelum menjadi pasien

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja SMP N 1 Madapangga Tahun 2018

GRAVITY EDU ( JURNAL PENDIDIKAN FISIKA ), 2019

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja sejak memasuki masa pubertas. Akan tetapi, pendidikan kesehatan reproduksi di Indonesia masih jarang dilaksanakan. Perlu ada pendidikan untuk mencegah terjadinya masalah terkait kesehatan reproduksi, salah satunya melalui penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja siswa SMP N 1 Madapangga. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental one group pretest-posttest design. Sebanyak 33 sampel diambil secara cluster sampling dari siswa kelas II. Subyek diberi kuesioner pretest dilanjutkan dengan penyuluhan, dan diberi kuesioner posttest satu minggu setelahnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan paired t test dan alternatifnya yaitu uji Wilcoxon. Hasil Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna setelah dilakukan penyuluhan (p<0,01). Perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna ada pada topik anatomi dan fisiologi kesehatan reproduksi, cara memelihara kesehatan organ reproduksi, serta penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS dengan nilai p masing-masing 0,028; 0,022; dan 0,013 secara berurutan. Kesimpulan Penyuluhan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja siswa SMP N 1 Madapangga. Terdapat peningkatan pengetahuan pada topik anatomi dan fisiologi organ reproduksi, cara memelihara kesehatan reproduksi, serta penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS.

Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa Sma Kanjeng Sepuh Gresik

Medical and Health Science Journal

ABSTRACTBackground: Adolescence is a transitional period between the time of children with adulthood. There are stillmany found little regard for teens on health on reproductive, will consequently risk against the occurrence ofan increase in diseases, among others; Sexually Transmitted Infections (STI). Methods: This type of researchis the pre-design experiments using One-Shot Case Study, measured through a questionnaire. Class X studentpopulation of 33 students, XI IPS 2 of 26 students, and XII IPS 1 of 29 students. With a variable level ofknowledge about reproductive health education, sexually transmitted diseases, prevention and theintroduction of infectious disease symptoms, processed and analyzed using descriptive statistics. Results: Theresults of the research on reproductive health education on class X most (63, 64%) have moderate levels ofknowledge about sexually transmitted diseases in class XI IPS 2 most (73%), 8 have a level of knowledge,level of knowledge about the preve...

Pengaruh Promosi Kesehatan Reproduksi Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa DI Sma Kalimantan Barat

2020

Background: Adolescence is a transition from childhood to adulthood, during this time many complex problems occur so that they must be able to solve these problems to become a quality next generation. Problems that can occur in adolescence include reproduction health problems such as unwanted pregnancy, abortion, and sexually transmitted diseases (STDs). One strategy that can be used to increase adolescent knowledge is to provide health promotion. Adolescents begin to explore their thoughts and find out about the changes that occur in themselves. Objective: This study aims to determine the effect of reproductive health promotion on the level of student knowledge in Mamiamas Ngabang High School. Method: This study is a quantitative study with a quasi-experimental method with one group pre-test-post test design, with 145 respondents. Results: From the results of the t-test there are differences in the level of knowledge between before and after health promotion (p <....

Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja

Jurnal MID-Z (Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan

iKnowledge iof ireproductive ihealth iis iindispensable ifor iadolescents ientering ipubertyi. iThis istudy iaims ito idetermine ithe ieffect iof iadolescent ireproductive ihealth icounselling ion ithe ilevel iof iexpertise iin ifacing ipuberty iin ifemale istudents iat iIslamic iSchool iMiftahul iUlum iSilo iJember. iPre-iexperimental iresearch idesign iwith ione igroup iprei-itest iand iposti-itest idesign. iThe ipopulation iof iall iclass iVII istudents iis i29i, iwith inoni-iprobability isampling itechniquesi—idata ianalysis iwith iWilcoxon istatistical itesti. iBased ion ithe iresults iof ithe iWilcoxon itesti, ia ivalue iof < α (0.000<0.05) iwas iobtainedi. iThe ilevel iof iknowledge ibefore icounselling i (pre-test) iis ialmost ientirely (93.1%) iinsufficient iknowledge, iand iafter ibeing igiven icounselling i (post-test),imost (55.2%) ihave ia igood iunderstanding. iThe iresults iof ithis istudy ican ibe iconcluded ithat iadolescent ireproductive ihealth icounselling ...

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap Tingkat Pengetahuan Calon Pengantin

2020

Tercapainya Derajat Kesehatan Masyarakat dimulai dari kelompok terkecil yaitu keluarga. Salah satu yang dapat dipersiapkan untuk membentuk keluarga yang sehat dan berkualitas adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi sebelum pernikahan. Hasil survey yang dilakukan di KUA Balik Bukit menunujukkan pendidikan kespro yang diberikan pada saat kursus catin belum optimal, bahkan masih ditemukan 2 (dua) kasus penelentaran bayi akibat kehamilan tidak diinginkan, hal ini karena ketidak tahuan catin tersebut tentang kesehatan reptodukasi. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap Tingkat Pengetahuan Calon Pengantin Di KUA Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh calon pengantin yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Balik Bukit tahun 2020, sampel penelitian ini adalah 12 calon pengantin yang akan menikah, dengan Teknik sampling yang digun...

Gambaran Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Siswa SMK Wisnuwardhana Kota Malang

Preventia : The Indonesian Journal of Public Health

Adolescence is characterized by growth, development, and the emergence of opportunities to face reproductive health problems. Reproductive health problems that often arise are risky sexual behavior, pregnancy outside marriage, early marriage, abortion and sexually transmitted diseases such as HIV and AIDS. The results of the 2017 IDHS KRR show that knowledge of adolescent reproductive health in Indonesia is still low. This study aims to describe the reproductive health knowledge of adolescents in Wisnuwardhana Vocational School, Malang City. The number of samples was 44 students of Malang Wisnuwardhana Vocational School students who were taken by quota sampling. This type of research is descriptive research. The instrument used was a questionnaire to find out general respondents' data and questions about adolescent reproductive health. The results showed the number of respondents who had good knowledge was 9.1%, moderate knowledge was 81.1%, and knowledge was less than 9.1%. The average results of respondents' knowledge seen from gender factors have the results of male respondents having a higher average value of 8.8 than female respondents who have an average value of 8.1.

Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja Untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa di SMP Negeri 3 Selemadeg Timur

2019

Periode remaja merupakan masa yang sangat kritis, dimana pada masa ini remaja sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Problematika kaum remaja dapat terjadi sehubungan dengan adanya perbedaan kebutuhan (motif) dan aktualisasi dari kemampuan penyesuaian diri (adaptasi) remaja terhadap lingkungan tempat hidupnya. Pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi sering berpengaruh terhadap masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja. Metode penyuluhan dipercaya mampu meningkatkan pengetahuan remaja serta mengubah perilaku remaja untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok, maupun masyarakat agar dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Peran pemberi materi dalam penyuluhan ini adalah menyampaikan materi yang terkait dengan kesehatan reproduksi remaja serta praktik pencegahan keluhan-keluhan pre menstruasi. Luaran yang diharapkan dari pengabdian masyarakat ini adalah (1) Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi (2) Mendapatkan remaja putri yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksinya sendiri.

Peningkatan Pengetahuan Dengan Metode Pemberian Edukasi Kesehatan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswa SMPN 20 Banjarmasin Tahun 2020

DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN, 2020

Latar Belakang: Hampir 60% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) yang disebabkan oleh rokok. Salah satu intervensi yang yang mudah dilakukan untuk menurunkan perilaku merokok yaitu dengan memberikan materi pendidikan individu melalui pemberian informasi tentang kesehatan reroduksi. Tujuan: Menganalisis perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi tentang bahaya merokok terhadap kesehatan reproduksi pada siswa SMPN 20 Banjarmasin. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-eksperimen dengan one group pre-post test. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional stratified random sampling berjumlah 98 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan pemberian edukasi dengan p-value 0,000 (p<0,05).