Relokasi Stadion Lebak Bulus Jakarta (original) (raw)
Related papers
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 2019
Industri dalam pariwisata menjadi industri yang mengembangkan kota baik dalam ranah sosial ekonomi dan budaya. Industri pariwisata yang baik ialah industri yang dapat menghadirkan cross-branding tidak hanya lokal namun hingga internasional. Dalam konteks Metropolis, Kategori Sport tourism diharapkan dapat menjadi pilihan pariwisata yang baru dengan kombinasi beberapa program dan fungsi (Mix-Use). Besarnya antusias turnamen E-Sport dalam Asian Games 2018 yang diadakan di Indonesia menjadi lahan referensi utama dalam kategori pengunjung dan pemilihan karakter lokasi, sedangkan pada event Indonesia Gaming Experience 2018 menjadi refensi penulis untuk kombinasi program dan aktivitas dalam ranah E-Sport. Potensi E-Sport tidak hanya sebatas dalam ranah permainan elektronik, namun berkembang hingga kategori edukasi, profesi, serta rekreasi yang akan menjadi dasar program utama proyek ini. Maka dari itu, penulis memilih 3 program utama dalam Proyek “Pusat E-Sport Jakarta (Jakarta E-Sport Ce...
Arena Olahraga Kecepatan Dan Akselerasi DI Jakarta
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)
DKI Jakarta sebagai kota metropolis memiliki kepadatan penduduk yang besar, aktivitas yang tinggi, dan pergerakan yang kuat. Kehidupan di kota besar seperti DKI Jakarta yang penuh dengan aktivitas dan rutinitas dapat menimbulkan kejenuhan dan tekanan mental pada masyarakatnya. Hal ini juga menyebabkan keterbatasan waktu luang mereka untuk bersantai guna melepas kejenuhan akan rutinitas yang dijalankan setiap harinya. Dalam kondisi seperti inilah dibutuhkan suatu prasarana untuk mendapatkan perubahan suasana dan menjadi suatu rekreasi yang dapat memulihkan dan menyegarkan kembali jiwa dan raga. Kegiatan masyarakat dalam hal melakukan olahraga rekreasi saat ini masih sangatlah kurang. Selain faktor kesadaran akan pentingnya olahraga yang berasal dari dalam diri sendiri, faktor lain yang menghambat masyarakat untuk melakukan olahraga rekreasi adalah mengenai sarana dan prasarana yang tersedia untuk mendukung kegiatan tersebut. Kawasan Wijayakusuma merupakan sebuah kawasan di Jakarta Ba...
Perencanaan Drainase Lapangan Bola Stadion UIR
Lapangan sepak bola Universitas Islam Riau saat ini dihadapkan pada masalah genangan air di permukaan lapangan akibat hujan. Hal tersebut disebabkan karena belum adanya sistem drainase pada lapangan sepak bola tersebut. Pertumbuhan rumput lapangan tidak merata di seluruh lapangan. Pemeliharaan rumput lapangan juga tidak diperhatikan. Permukaan lapangan yang tidak datar membentuk cekungan di beberapa tempat sehingga bila terjadi hujan mengakibatkan terjadi genangan air. Kondisi tersebut dapat mengganggu aktivitas dan membahayakan pemakai lapangan terutama dalam sebuah pertandingan sepak bola. Ada beberapa metode yang digunakan, dimana dalam proses penelitian Penulis menganalisa terlebih dahulu metode mana yang paling sesuai digunakan dengan mempertimbangkan faktor efisiensi, serta kondisi yang terjadi di lapangan. Metode-metode tersebut antara lain, Metode Log-Person Tipe III untuk menghitung Curah Hujan Rencana, rumus Mononobe untuk menghitung Intensitas Curah Hujan, Metode Rasional untuk menghitung Debit Aliran Permukaan, rumus Manning untuk menghitung Kapasitas Saluran, dan Hukum Darcy untuk menghitung Debit Aliran Air Tanah. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa untuk mengeringkan air akibat hujan pada lapangan sepak bola digunakan 54 buah pipa drainase jenis PVC Ø 4" sepanjang 35 m dengan lama waktu pengeringan 2,65 jam. Untuk menampung aliran permukaan yang terjadi akibat hujan seluas 1,46 Ha dengan debit aliran sebesar 0,452 m3/det digunakan saluran terbuka dengan penampang berbentuk persegi panjang dengan lebar saluran 0,3 m, tinggi saluran 0,8 m sepanjang keliling lapangan sepak bola atau 400 m. Dari hasil perencanaan diperoleh bahwa untuk menampung aliran. Kata Kunci : Curah Hujan, Debit, Drainase.
Stadion Klub Sepak Bola Tiga Naga DI Kota Pekanbaru Dengan Pendekatan Arsitektur Futuristik
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH), 2021
KS Tiga Naga merupakan salah satu klub sepak bola profesional yang berdiri pada tahun 2015 di Kota Pekanbaru. Pada tahun 2019 KS Tiga Naga menempati posisi runner-up Grup Barat Liga 3 dan berhak mendapatkan tiket promosi ke Liga 2 2020. Untuk berlaga di kompetisi profesional Liga 2 setiap klub sepak bola diharuskan memiliki stadion yang sesuai regulasi dari PT. Liga Indonesia Baru selaku penyelenggara. Home base KS Tiga Naga yang saat ini hanya memiliki kapasitas penonton 1000 orang dengan fasilitas stadion yang belum memenuhi regulasi untuk melaksanakan kompetisi Liga 2. Oleh karena itu, diperlukan stadion sebagai home base KS Tiga Naga di Kota Pekanbaru untuk mewadahi klub daerah sendiri dan mengakomodasi supporter KS Tiga Naga untuk mendukung klub kesayangan mereka. Untuk mendukung stadion yang dirancang nantinya menggunakan pendekatan arsitektur futuristik. Arsitektur futuristik merupakan gaya arsitektur seolah-olah menggambarkan masa depan yang tentunya mengikuti perkembangan ...
Manajemen Sarana Prasarana Kompleks Stadion Jalak Harupat
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 2020
The research objective was to see the Management of Infrastructure for the Jalak Harupat Stadium Complex. The research subject is the Youth and Sports Agency (BPO). Officials of Dispora, and administrators of UPTD of the Jalak Harupat stadium complex in Bandung Regency, which represent 6 people, 3 administrators of Dispora and 3 administrators of UPTD. The data technique uses the method of observation, interviews, and documentation. The analysis technique uses the Miles and Huberman model, which is called an interactive data analysis technique where data analysis is carried out interactively and continuously until it is complete, so that the data is saturated. The research results are as follows; 1) the development of the Jalak Harupat stadium complex has not been running optimally 2) the Jalak Harupat stadium complex requires a maintenance budget 3) the mobility of supervision in the Jalak Harupat stadium complex is constrained. Based on the various existing problems, the role of t...