Karakteristik Sampah Makroplastik di Pantai Wisata Lamaru Kota Balikpapan (original) (raw)
Related papers
MAIYAH
Microplastics have attracted worldwide attention because of their potential threat to marine ecosystems. The purpose of this study was to determine the abundance and types of microplastics on Lamaru beach. Studies were conducted on the abundance, size and composition of microplastics in seawater. The types of microplastics in the seawater at Lamaru beach are fiber, fragments and films. The total abundance of microplastics in the seawater at Lamaru beach is 4,434 particles/L. Fragments are the most common type of microplastic found in the coastal waters of Lamaru (3,036 particles/L), followed by films (834 particles/L), and fiber (564 particles/L). The results of statistical data analysis using the Kruskal-wallis test showed that there was no significant difference between types of microplastic and its values is Pvalue ((0,179 >α (0,05)). Microplastics are known to originate from seawater currents from the Makassar Strait and industrial activities around the coast.
Karakteristik sampah mikroplastik di Muara Sungai DKI Jakarta
DEPIK, 2019
Marine debris is one of the global issues and becomes a challenge for Indonesia as a maritime country. This research focuses on the characteristics of the one the estuaries in DKI Jakarta. The method used in this research by sampling the water at the mouth of the river by using the manta net at different depths and in tidal conditions. The results showed that the number of microplastic consists of 93 microplastic particles originating from the seven stations. The number of microplastic particles at low tide conditions is 112 particles. The results of microplastic counting obtained weight of 45.7 mg from the seven stations with high tide conditions on the surface. The maximum particle weight value of 16.2 mg found at station 1 in Muara Tiram. Based on the observations at each station, the size of the microplastic obtained range between 1mm to 5mm. The results of observing the characteristics of the forms in the research study have results including fragments, filaments, films, foams, and granules. The microplastics at the estuary come from the ocean and also from the river.
Journal of Marine Research
Sampah merupakan sesuatu yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas makhluk hidup dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Sampah makroplastik merupakan sampah yang sulit atau tidak dapat terurai oleh mikroorganisme. Sampah dari daratan terbawa ombak ke laut menyebabkan pencemaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sampah makroplastik terhadap kondisi padang lamun di perairan Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, Jakarta. Materi penelitian yang digunakan yaitu sampah makro plastik yang diambil di perairan padang lamun dan air yang diambil di area padang lamun. Metode yang dilakukan yaitu persiapan, penentuan stasiun penelitian, pengambilan data, dan analisis data. Pengamatan sampah makroplastik di area padang lamun dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dalam satu stasiun. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe pasang surut di lokasi pengamatan memiliki tipe pasang surut diurnal type. Data kecepatan arus berkisar antara 0,021-0,030 m/s dengan arah arus menuju barat day...
Pencemaran Mikroplastik Di Sepanjang Pantai Kabupaten Tuban
SNasPPM Unirow, 2018
Mikroplastik (pecahan plastik berukuran plastik <5 mm) di sepanjang pantai merupakan masalah yang yang harus dipecahkan di seluruh dunia, karena masuknya berasal dari limbah buangan berbagai kegiatan manusia. Untuk mengevaluasi tingkat pencemaran mikroplastik di sedimen pantai pada 45 lokasi di sepanjang pantai Kabupaten Tuban (±65 km), mikroplastik dikuantifikasi dan dikategorikan pada empat kelas ukuran yang berbeda. Pantai-pantai dikelompokkan berdasarkan potensi sumber pencemaran yaitu muara sungai, wisata pantai dan pemukiman. Sampel sedimen dikumpulkan dari garis pantai pasang tinggi menunjukkan kelimpahan mikroplastik signifikan lebih tinggi daripada pada garis pantai pasang terendah. Pantai yang berdekatan dengan sungai menunjukkan kelimpahan mikroplastik yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipengaruhi oleh kegiatan wisata pantai dan pemukiman
Potensi Timbulan Sampah Pada Objek Pariwisata Pantai
Jurnal Penelitian Teknologi Industri, 2017
Lingkungan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamis, kaya keanekaragaman hayati dan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Lingkungan pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan baik sebagai kawasan wisata, budaya, pertanian, pertambangan, perikanan dan laboratorium alam bagi kepentingan ilmiah, dalam kenyataannya banyak pengelola kebersihan menghadapi berbagai masalah dan kendala sehingga mereka tidak dapat menyediakan pelayanan yang baik sesuai dengan ketentuan teknis dan harapan masyarakat. Disana sini sering terjadi pencemaran akibat pengelolaan yang kurang baik sehingga menimbulkan berbagai masalah pencemaran selama pelaksanaan kegiatan teknis penanganan persampahan. Hasil penelitian didapatkan komposisi berat sampah oranik pada kawasan wisata pantai 78,17% merupakan daun-daun, 19,87% sisa limbah rumah makan. Komposisi volume sampah organik pada kawasan wisata pantai 63,26% merupakan daun-daun, 33,27% sisa limbah rumah makan.
Analisis Cemaran Mikroplastik Di Pesisir Teluk Palu, Sulawesi Tengah
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis
Akumulasi cemaran mikroplastik di Teluk Palu berpotensi masuk ke rantai makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsentrasi dan identifikasi mikroplastik di permukaan air, kolom air dan sedimen di pesisir Teluk Palu. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2022. Pengambilan sampel mikroplastik dilakukan pada 5 titik pengambilan sampel dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Sampel mikroplastik yang dianalisis menggunakan metode perendaman dengan larutan KOH 10% dan H2O2 30% selama 4 hingga 10 hari dan untuk memastikan bahwa objek yang dianalisa adalah mikroplastik dilakukan metode Hot Needle Test. Mikroplastik jenis serpihan yang paling tinggi ditemukan. Titik pengamatan station 3, Lere, kepadatan mikroplastik tertinggi yaitu: permukaan air 11.29 partikel/l; kolom air 1.14 partikel/l; dan sedimen 62.08 partikel/kg. Penelitian ini menunjukkan bahwa input dari Sungai Palu sangat mempengaruhi kepadatan mikroplastik di Teluk Palu.Kata Kunci: mikroplastik, kolom air, ...
Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan
Sampah plastik merupakan masalah besar di dunia yang akhirnya menimbulkan adanya mikroplastik pada lingkungan perairan dan menyebabkan beberapa dampak bagi lingkungan perairan. Mikroplastik yang masuk ke dalam perairan akan masuk ke dalam badan air dan akhirnya akan mengendap pada sedimen. Kawasan hutan mangrove menjadi tempat hidup biota yang terdapat pada kawasan tersebut. Maka perlunya adanya kajian mikroplastik pada kawasan Pantai Wisata Hutan Mangrove Desa Labuhan dengan tujuan mengetahui karakteristik sedimen, mengetahui kelimpahan dan bentuk mikroplastik, serta mengetahui hubungan antar tekstur sedimen dengan kelimpahan mikroplastik. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September-November 2021, pengambilan sampel dilakukan pada 5 stasiun dan 3 titik pada setiap stasiun. Parameter yang dianalisis adalah tekstur sedimen, kelimpahan dan bentuk mikroplastik serta hubungan antar kelimpahan mikroplastik dengan tekstur sedimen. Hasil yang diperoleh yaitu pada kawasan mangrove memiliki karakteristik tekstur sedimen lumpur berlempung. Kelimpahan mikroplastik pada air sebesar 9-168 partikel/50 L, sedangkan kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada sedimen sebanyak 17-36 partikel/50 gram sedimen kering. Bentuk mikroplastik yang ditemukan yaitu fiber, fragmen, dan film. Bentuk fiber merupakan bentuk paling mendominasi pada air dan sedimen.
Pengolahan Sampah Pada Daerah Pantai Pariwisata
2020
Latar Belakang: Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah dengan jumlah yang cukup besar. Salah satunya berasal dari sampah pantai. Pantai kini tak hanya digunakan sebagai sektor perikanan yang terkhusus bagi para nelayan. Namun, beberapa wilayah pantai kini berkembang menjadi sektor pariwisata berbasis alam bahari. Produksi sampah akan terus bertambah seiring banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai tersebut. Apabila tidak dilakukan pengolahan yang memadai akan menyebabkan gangguan pada masyarakat dan pengunjung serta pihak – pihak yang berpartisipasi dalam pariwisata dan menurunkan kualitas daya tarik wisata pantai. Tujuan: Penelitian ini ingin mengetahui penerapan pengolahan sampah yang ada di daerah pantai khusus untuk objek wisata. Metode: Studi literatur 15 artikel yang didapat dari Google Scholar, Perpusnas dan Garuda (Garba Rujukan Digital) dengan kriteria inklusi tahun 2016-2020 berbahasa indonesia, kata kunci pengolahan sampah, organik, anorganik, pantai, pesisir, pariwisata. Hasil: Dari tinjauan artikel diketahui jenis sampah di pantai pwariwisata adalah sampah organik dan sampah anorganik. Proses yang diterapkan dalam pengolahan sampah meliputi daur ulang dengan mesin pencacah, daur ulang menjadi media hidroponik, daur ulang menjadi kerajinan, daur ulang menjadi eco-brick, pemilahan sampah, mengolah sampah menjadi biogas, komposting, mengolah sampah menjadi briket. Kesimpulan: Jenis sampah yang dihasilakan di pantai pariwisata adalah sampah organik dan organik dengan metode pengolahan sampah yang paling efektik adalah metode pemilahan sampah, daur ulang jadi kerajinan dan kompos. Kata Kunci : pengolahan sampah, organik, anorganik, pantai, pesisir, pariwisata.
Indonesian Journal of Fisheries Community Empowerment, 2021
Sampah plastik merupakan permasalahan serius karena sifatnya yang sangat sulit terurai secara alami. Bentuk derifat dari sampah plastik yaitu sampah mikroplastik yang berukuran ≤ 5 mm. Berbagai penelitian menunjukkan terdapat sejumlah konsentrasi plastik dalam tubuh organisme perairan, seperti: plankton, kekerangan, krustasea, dan ikan. Kandungan plastik pada hewan tersebut dapat dipindahkan ke hewan pemangsanya termasuk manusia dalam rantai makanan. Konsentrasi plastik pada tubuh manusia dapat memicu pertumbuhan sel kanker yang mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Masyarakat Teluk Bumbang sejatinya telah mengetahui dampak negatif sampah plastik yang dibuang ke laut, namun dalam prakteknya masih banyak dijumpai karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang membudaya. Pengabdian kepada masyarakat ini berupaya menambah kesadaran masyarakat mengenai ancaman sampah mikroplastik terhadap lingkungan dan biota perairan, serta mengenai solusi pengelolaan sampah plastik. Ke...
Kondisi Sampah Plastik di Pantai Desa Pattongko Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan
Jurnal kesehatan lingkungan Indonesia, 2023
Sampah plastik merupakan salah satu masalah dunia saat ini yang belum tertangani dengan baik. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, yaitu 9,13 juta ton. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mengurangi dampak sampah plastik. Salah satunya dengan mendata kondisi sampah, termasuk di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan tingkat kepadatan sampah plastik di Desa Pattongko. Data ini akan menjadi referensi dalam pengelolaan pesisir terutama yang berkaitan dengan solusi pengurangan dampak sampah plastik. Metode: Pengambilan sampel menggunakan teknik survei, yang dilakukan dengan pengamatan di kawasan shoreline. Menggunakan tiga stasiun dengan karakteristik yang berbeda yang ada di Pantai Desa Pattongko Kabupaten Sinjai. Menarik transek sepanjang 100 meter tegak lurus garis pantai pada batas pasang tertinggi dan surut terendah, kemudian dibagi menjadi empat bagian. Sampah plastik yang diamati berdiameter lebih dari 2,5 cm. Data disajikan dengan grafik jumlah sampah perstasiun. Selanjutnya menghitung tingkat kepadatan sampah menggunakan indeks kebersihan pantai. Hasil: Hasil yang diperoleh rata-rata jumlah sampah tertinggi di stasiun I 33,25±21,55 dengan tingkat kepadatan 0,24 butir/m2. Kemudian di stasiun 3 dengan rata-rata sampah 38,5±22,17 dengan tingkat kepadatan 0,24 butir/m2. Rata-rata jumlah sampah terendah terdapat di stasiun 2 20,00±11,97 dengan tingkat kepadatan 0,11 butir/m2. Simpulan: Sampah plastik merupakan jenis yang mendominasi area pengamatan. Pengamatan berkala dilakukan untuk mengendalikan penggunaan plastik, dan diperlukan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan dan pencemaran plastik Kata kunci: Sampah laut; Plastik; Garis pantai ABSTRACT Title: Condition of Plastic Waste on the Beach of Pattongko Village Sinjai Regency, South Sulawesi Background: Plastic waste is one of the world's problems today that has not been handled properly. Indonesia is one of the largest plastic waste producing countries in the world, namely 9.13 million tons. Various efforts need to be made to reduce the impact of plastic waste. One of them is by recording the condition of waste, including in coastal areas. This study aims to determine the amount and density of plastic waste in Pattongko Village. This data will be a reference in coastal management, especially with regard to solutions to reduce the impact of plastic waste.