Strategi Guru Dalam Mengembangkan Self Control Siswa DI SMPN 1 Dlanggu Mojokerto (original) (raw)
Related papers
UPAYA GURU BK DALAM MENINGKATKAN SELF CONTROL REMAJA DI SMA NEGERI 1 PEMALANG
Istilah pubertas maupun adolescensia sering di maknai dengan masa remaja, yakni masa perkembangan sifat tergantung (dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Sedangkan menurut Harold Alberty (1967:86), remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yakni berlangsung 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang.
Konselig Indivudual Melalui Teknik Self Management DI SMP Negeri 2 Kadungora
FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan)
This research at SMP Negeri 2 Kadungora aims to determine how the implementation of individual counseling services through self-management techniques at SMP Negeri 2 Kadungora. This study uses a qualitative method where the researcher reveals and describes the data according to what is happening in the field. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The subjects in this study were teachers of guidance and counseling. The sampling technique used was purposive sampling, which was purposive sampling in accordance with the required criteria or assessment. The results of this study indicate that based on the results of observations, interviews, and documentation studies conducted by researchers that the implementation of individual counseling services through the Self-management Technique at SMP Negeri 2 Kadungora is quite good, although there are still some shortcomings such as competent implementers, materials based on need assessment. , strategies a...
Strategi Guru PPKn Dalam Penguatan Karakter Siswa SMPN 2 Mataram
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman
Penelitian ini dilaksanakan, dilatar belakangi bahwa SMPN 2 Mataram merupakan pilihan utama dan pavorit bagi siswa tamatan Sekolah Dasar yang memiliki nilai ujian nasional relatif sangat baik di lingkungan Kota Mataram. Disisi lain setiap siswa memiliki Hand Phone dengan kapasitas mengakses internet dengan segala fiturnya. Dengan demikian strategi Guru PPKn dalam penguatan pendidikan karakter menjadi sangat penting dalam kaitan dengan pembentukan manusia berbudaya dan beradab sesuai 18 nilai karakter. Adapun nilai karakter yang harus diperkuat oleh guru menurut Peraturan Presiden No 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter, diantaranya: nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, dan cinta damai.Tujuan penelitian ini ingin mengetahui strategi Guru PPKn dalam penguatan pendidikan karakter siswa SMPN 2 Mataram dan hambatan yang dihadapinya. Sed...
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 2022
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara dalam strategi penanaman karakter mandiri dan disiplin melalui metode pembiasaan di SMPN 3 Peterongan Kabupaten Jombang. Saat ini di era globalisasi pendidikan karakter memiliki tantangan yang lebih besar karena generasi muda mulai mengalami penurunan moral kearah yang lebih buruk, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus kejahatan yang melibatkan anak dibawah umur. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi sekolah dalam menerapkan karakter mandiri dan disiplin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati lokasi penelitian, gambaran lokasi penelitian serta kondisi lingkungan sehingga peneliti bisa menentukan subjek dan fokus penelitian yang akan diambil. Wawancara mendalam digunakan untuk menggali informasi ke beberapa informan dengan kriteria tertentu oleh peneliti. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Operan Conditioning oleh BF Skinner yang memuat mengenai respon tingkah laku peserta didik dapat dipengaruhi stimulus sebelumnya yang melibatkan pengendalian konsekuensi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam membentuk karakter peserta didik melalui beberapa tahap. Pertama tahap perencanaan pendidikan karakter mandiri dan disiplin di SMPN 3 Peterongan dengan melakukan penanaman pendidikan karakter melalui intrakurikuler, penjadwalan sarana dan prasarana serta reward dan punishment. Kedua tahap implementasi pendidikan karakter melalui pengembangan diri di SMPN 3 Peterongan dilakukan dengan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler, pengembangan diri melalui 3S (Senyum, Sapa, Salam) serta pengembangan kelompok kerja (Pokja).
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Self Efficacy Siswa DI Kelas IV Min 1 Yogyakarta
2019
2020. The background of this research is that there are most students who have low self efficacy in learning at class IV MIN 1 Yogyakarta. Student's self-efficacy is an important dimension in learning. The purpose of this research is to determine the condition of students' selfefficacy and to determine the efforts of teachers in improving student's self-efficacy. The method used in this research is a qualitative research with a descriptive design, which is a field study with the aim of describing phenomena found in the field, in the form of written words from people who have been predetermined. This type of research report model contains the data excerpts in narrative form. The data and information in the form of narratives based on observations, interviews, and documentation by triangulating the source as the data validity. Based on the research results, it can be concluded that: First, self efficacy has a very important role in increasing student motivation. Individuals who have positive self efficacy will be a motivator for learning. Self efficacy can develop positive behaviors in dealing with tasks. This positive attitude can make individuals who have good self efficacy not easily give up in completing the task they are doing. Individuals can enjoy their duties because they have good self efficacy. Thus, the higher the self efficacy of students, the higher the motivation to learn. Conversely, the lower the self efficacy, the lower the motivation in learning. Second, the role of the teacher in an effort to improve student self-efficacy is very large, the teacher plays the role of a companion, counselor, referrer, and motivator in learning.
Strategi Peningkatan Motivasi Berprestasi Dan Disiplin Guru Pada SMP Negeri 1 Besulutu
Jurnal Manajemen, Bisnis dan Organisasi (JUMBO)
This study aims to determine and analyze strategies to improve achievement motivation and discipline of teachers of SMP Negeri 1 Besulutu Konawe Regency. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collected through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that in an effort to improve achievement motivation and teacher discipline in SMP Negeri 1 Besulutu using strategies: planning, implementation and evaluation. Achievement motivation and teacher discipline are two very important things that must be attached to an educator in an effort to realize educational goals to shape and produce students who excel and discipline.
Strategi Kepala Sekolah untuk Pengembangan OCB Guru dan Pegawai di SMKN 1 Mataram
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan
Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam kontek guru dan pegawai diartikan sebagai perilaku berbuat baik kepada rekan guru dan pegawai dalam mengatasi masalah untuk kepentingan sekolah dan mencegah timbulnya masalah antar guru maupun pegawai melalui kegiatan menjalin hubungan baik, serta menghargai hak dan privasi rekan kerja dengan indikator altruism, courtesy, sportsmanship, conscientiousness, dan civic virtue. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengembangan Organizational Citizenship Behavior (OCB) guru dan pegawai dalam mengelola pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mataram, Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti melebur ikut terlibat dalam berbagai aktivitas yang dilaksanakan sekolah ini. Penelitian, dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data diambil melalui observasi, wawancara, dan pengisian angket. Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif sedang data angket dikuantisasi dan diuji Mann-Withney dengan ...
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Self Control Siswa DI Sma Negeri 3 Bekasi
Turats
This research is motivated by deviant behavior carried out by teenagers, especially students such as brawls, free sex, drug abuse, bullying, drunkenness, and so on. Most of the causes of this event is encouragement from peers. The purpose of this study was to determine the efforts of sIslamic Religious Education Teachers in increasing student self-control at SMA Negeri 3 Bekasi. With a qualitative descriptive method, this study tries to explore the extent to which a teacher can develop student self-control. The data collection techniques used were observation, interviews with Islamic Religious Education Teachers and documentation studies. The results showed that the teacher's efforts to improve student self-control were being uswah hasanah, making habituation, implementing joint supervision and mentoring policies and increasing discipline.
Strategi Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter DI Sekolah Dasar Muhammadiyah Sleman
Metodik Didaktik, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sleman; dan 2) Faktor yang menjadi kendala kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Muhammadiyah Sleman.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purpose sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Jenis analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification.Hasil penelitian ini adalah :1) Peran kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter di sekolah sangat menentukan. Peran kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah adalah dalam bentuk melakukan pembinaan secara terus-menerus dalam hal pemodelan (modeling), penga...