Analisis Tasybih pada maulid ad-diba'i (original) (raw)
Related papers
Tasybih Dalam Kitab Qashidah Burdah Karya Syaikh Muhammad Imam Al Bushiri
2019
Kitab Qashidah Burdah is a book authored by Shaykh Muhammad Al Bushiri. This Qashidah in the book tells the story of the story of the Prophet Muhammad, the Apostolic privileges, the Prophet Muhammad, to the miracle. In Verse-verse contained in the book of Qashidah is very beautiful Burdah. Therefore, the very need to be examined, beauty-beauty that exists on the Poetry Book. Qashidah Burdah by using the review Balaghoh Bayan Tasybih Science in particular. The problem in this research include what type of Tasybih in the book Qashidah Burdah works of Shaykh Muhammad Imam Al Bushiri?, and how Tasybih Purpose in the book Qashidah Burdah works of Shaykh Muhammad Imam Al Bushiri?. As for the purpose of this research is to know the type and purpose of Tasybih in the book Qashidah Burdah works of Shaykh Muhammad Imam Al Bushiri. To achieve that goal this research uses descriptive analytic method. Descriptive analytic method is done by means of descript the data in the form of a word or phra...
Ilmu Balaghah: Tasybih dalam Manuskrip “Syarh Fī Bayān al-Majāz wa al-Tasybīh wa al-Kināyah”
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA
Abstrak - Salah satu kategori manuskrip nusantara adalah manuskrip yang keberadaannya di Indonesia berasal dari pertukaran ilmu para ulama nusantara yang belajar ke Makkah dan Madinah lalu kembali ke tanah air membawa naskah berbahasa arab, kemudian naskah tersebut di pelajari oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan kajian keilmuan.Ungkapan tasybih populer di pakai oleh kalangan pujangga arab sejak masa keemasan karya sastra terukir dalam sejarah periode Jahiliyah. Gaya bahasa tasybih merupakan upaya penutur untuk mengungkapkan sesuatu dengan menyerupakan hal yang ia maksud dengan sesuatu lain yang memilki kesamaan efek dan akibat. Ilmu bayan secara bahasa adalah penjelasan, penyingkapandan keterangan. Sedangkan secara istilahilmu bayan berarti dasar atau kaidah yang menjelaskan keinginan tercapainya satu makna dengan macam-macam gaya bahasa.Metode yang di gunakan dalam penelitian ini di bagi menjadi dua tahap, pertama : metode filologi, di gunakan untuk membaca dan menganalisis tek...
Tasybih dalam Surat Ibrahim ayat 24-26
Tasybih - Balaghah, 2017
Tasybih merupakan salah satu cabang dari pembahasan ilmu Balaghah yang di dalamnya terdapat penjelasan dan perumpamaan. Tasybih merupakan langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan sarana untuk menjelaskan sifat. Dengan tasybih, maka kita dapat menambah ketinggian makna dan kejelasannya serta dapat membuat makna tampak lebih indah. Berikut ini makalah singkat tentang tasybih dan macamnya serta fenomenanya dalam surat Ibrahim ayat 24-26.
Daī’f al-Jāmi’: Menilik Konsistensi al-Albānī dalam Tashīh ad-Da’īf
2019
Muhammad Nasir ad-Din al-Albani merupakan salah satu sarjana hadis yang dianggap kontroversial. Banyak ulama yang mengatakan bahwa penilaian-penilaiannya terhadap hadis tidak dapat diperpegangi. Hal ini dikarenakan adanya kontradiksi penilaian al-Albani dalam banyak hadis. Dalam satu kasus ditemukan ia men- da’if- kan suatu hadis, namun dalam karyanya yang lain hadis itu dinilainya hasan , atau bahkan sahih , atau sebaliknya. Artikel ini berupaya mengungkap bagaimana konsistensi al-Albani dalam kritik hadis, khususnya hadis-hadis yang telah direvisi penilaiannya oleh al-Albani dari hadis yang awalnya ia hukumi dengan status da’if kemudian diralat menjadi sahih dalam karyanya Dai’f al-Jami’ . Ditemukan bahwa dalam menerapkan konsep tashih terhadap hadis-hadis yang telah di- da’if - kan , tampaknya ia kurang konsisten. Berdasarkan penelitian ditemukan kasus al-Albani men- sahih- kan hadis yang telah dihukuminya dengan status da’if jiddan (hadis matruk dan hadis mungkar ), dan hal itu ...
AJARAN TASAWUF DALAM NASKAH SIRR AL-LATHIF
The manuscript of Sirr al-Lathīf was Sufi sm text at early XX century, that proven the existence and dynamic of Sufi sm thought at Kalimantan, and Nusantara in general. The analysetrhe content of the text, this use Gadamer's semiphilological hermeneutics analysis. The result of the researchs are: fi rstly, the way verses of the Fatiha are believed in the text to be located in the body organs in human being, has been part of human being, explains that the text is not an interpretation but mystical the Fatiha. Secondly, the elaboration of the prayer (sembahyang) in the Sirral-Lathīf isunique and couldnpt be found in fi qh schools. He tried to relate the sembahyang as an union of God and slave. And thirdly, elaboration of insānkāmil (the perfect man) as representation of the perfect man, not different from concepts of mainstreamsufi .The script tend to use symbolization toovercomethe limitations ofverbalwordstoreveala veryintimaterelationship.
TASHIH HADITH MELALUI KASYAF DALAM ALIRAN TASAWUF ANALISIS MENURUT PERSPEKTIF MUHADDITHIN
Jabatan Al-Quran dan Al-Hadith, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya , 2017
Hadith merupakan sumber kedua perundangan Islam. Namun, hanya hadith yang berautoriti sahaja yang boleh dijadikan hujjah. Para muḥaddithīn telah menetapkan 5 syarat yang utama yang mesti ada pada sesuatu hadith. Syarat tersebut adalah bersambung sanad, perawi „adil, perawi ḍābiṭ, tiada shāz dan „illah pada sanad dan matan hadith. Namun, berbeza dengan aliran tasawuf, mereka mengaplikasikan metode tersendiri dalam menṣaḥīḥkan hadith iaitu melalui kasyaf. Metode taṣḥīḥ ini bertentangan dengan metode yang ditetapkan oleh muḥaddithīn. Kajian ini dilakukan untuk menilai metode taṣḥīḥ hadith melalui kasyaf oleh aliran tasawuf. Kajian ini mengaplikasikan metode kualitatif melalui kajian perpustakaan terhadap beberapa hadith yang dinilai ṣaḥīḥ oleh golongan aliran tasawuf. Hasil kajian mendapati metode taṣḥiḥ hadith melalui kasyaf dalam aliran tasawuf telah mengabaikan status perawi, kesinambungan sanad dan disiplin „ulūm hadith. Kesimpulannya, metode ini tidak boleh diaplikasikan kerana mempunyai banyak kelemahan yang boleh menjejaskan autoriti hadith Rasulullah SAW khususnya serta syariat Islam umumnya. Kata Kunci: Aliran Tasawuf; Kasyaf; Taṣḥiḥ; Muḥaddithīn
Studi Kitab Tafsir Mafatih Al-Ghaib Karya Ar-Razi
BASHA'IR: JURNAL STUDI AL-QUR'AN DAN TAFSIR
Ar-Razi merupakan seorang cendekiawan yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Perjalanan keilmuan ar-Razi telah membawanya menjadi cendekiawan yang menguasai berbagai disiplin ilmu yang dibuktikan dengan karya-karyanya. Artikel ini membahas salah satu karya besar ar-Razi dalam bidang tafsir, Mafatih al-Ghaib. Kitab tafsir ini digolongkan tafsir bi al-ra’y yang terpuji. Pembahasan yang luas menjadikan kitab ini sebagai salah satu rujukan penafsiran Al-Quran hingga hari ini. Penggunaan metode tahlili menjadikan karya ar-Razi ini mempunyai pembahasan yang komprehensif. Kitab tafsir ini mengulas berbagai aspek, seperti kajian ilmu Al-Quran maupun disiplin keilmuan lainnya. Keteguhannya membela mazhab ahl al-sunnah juga tampak dalam karyanya ini di samping diskusi fiqh yang dihadirkannya. Alhasil, banyak pujian terhadap kitab tafsir ini di samping juga ada kritik yang diberikan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mendeskripsikan magnum opus ar-Razi ini agar dikenal oleh or...
jurnal analisis tasybih dalam puisi nizar qabbani
jurnal balaghah, 2025
The title of this journal is "Analysis of tasybih in the poem "uhibbuki, uhibbuki walbaqiyyatu ta`liy" by Nizar Qabbani." In this poem, Qabbani uses various forms of tasybih to describe deep feelings of love. This research is basically research based on balaghah analysis which focuses on bayan science, one of the chapters of which discusses tasybih. Tasybih in bayan science is divided into several parts, namely, the presence or absence of wajh syibh, the presence or absence of tasybih customs, musyabbah and musyabbah bih ,His syibh face, Dhimni type of tashbih. Method: using qualitative data methods, namely descriptive analysis, which makes it possible to explore the meaning behind language use. Results: The results of this research are that we have found at least 4 sentences that contain different tasybih arrangements, from the 4 forms of tasybih themselves, including tasybih sukakad and tasybih mursal.