Makna Tanggung Jawab Gembala Jemaat Berdasarkan Teks II Timotius 4:1-8 Dalam Perspektif Biblikal (original) (raw)
Related papers
Tugas Pemimpin Muda Kristen Masa Kini Sebagai Gembala Menurut 1 Timotius 4
Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
The church is God's people who need guidance and leadership so that people can know God. Therefore the Church needs a leader who understands his duties as a leader. But there are still church leaders who do not understand their duties as leaders based on Bible principles. The church is less prepared for the younger generation as leaders. This we can see in the church in general does not provide opportunities for young people to develop their potential to lead. This church's disbelief in youth leadership is increasingly apparent because of the life of the Christian youth itself. Aside from not being able to be considered capable, the church is reluctant to entrust great responsibility to the youth because the lives of Christian youth are often considered far from God's word. Today's young Christian leaders are those who carry out Christian leadership duties at a relatively young age. Today's young leaders have so many weaknesses that young leaders are less accepted and respected by many people, so that Christian youths are trusted they must carry out the duties of young Christian leaders today according to 1 Timothy 4 namely young Christian leaders should remind the congregation of the word, teach the truth of the word , be an example for God's people who are led, grow in service, supervise themselves and teachings. So that the Christian Young leaders can be respected by everyone.
Tinjauan Teologis Peran Gembala dalam Aktualisasi Misi Berdasarkan 2 Timotius 4:1-2
Sabda: Jurnal Teologi Kristen, 2021
Peran gembala dalam memberitakan Injil harus menjadi contoh dan teladan bagi jemaatnya. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa peran penginjilan adalah bagian terpenting dari pertumbuhan gereja. Menggunakan metode kualitatif deskritif dalam pendekatan studi literatur dan kajian eksegesa maka tinjauan Teologis peran gembala dalam aktualisasi misi berdasarkan 2 Timotius 4:1-2 harus didasarkan kepada pengertian yang benar akan adanya hakikat misi dan aktualisasinya, dengan mengerti terhadap analisi teks dari eksegese 2 Timotius 4 :1-2, yang mana hal tersebut dapat memberikan konsep dalamkajian teologis bahwa gembala yang pertama, gembala dalam memberitakan Injil harus memberitakan Firman Sebagai bagian dari Penyataan Allah dan tugas kerajaanNya. Kedua gembala mengerti akan esensi berita adalah Firman Allah. Ketiga maka gembala harus bersiap sedia disegala keadaan dan waktu dan yang terakhir gembala harus bersikap dalam Kebenaran dalam mengahadapi orang yang belum mengenal Yesus. seh...
Peran Gembala Jemaat Sebagai Pemimpin Dalam Meningkatkan Persahabatan Dengan Semua Orang
SAINT PAUL'S REVIEW
A good and true friendship is a friendship that is built continuously both long distance and face to face. Therefore, in the context of pastoral ministry, a church pastor needs to be friendly with all members of his congregation. The pastor's role is to encourage all members of the church to increase friendship among fellow congregations and make friends with all people. Friendship with all people is highly valued by Christ Jesus through His word. This study aims to explain the role of the church pastor as a leader in increasing friendship with all people. To answer the problems and research objectives, qualitative research methods are used by applying a library approach. The results of the research to be achieved are the pastor of the church as a spiritual leader who plays an intense role in being able to encourage believers or the congregation to increase friendship with all people according to the teachings of Jesus Christ in His word.
2020
The Shepherd is a leadership call that Jesus offers to His followers. A good shepherd is a shepherd who dedicates his life to the lives of his sheep, and not looking for profits from the sheep. When there is danger threatening the lives of his sheep, trying to protect and save their sheep, instead of oppressing or destroying the peace of the flock. The shepherd is not a matter of position or position but is a calling in the duties and responsibilities that are important in the building of the body of Christ. The purpose of this paper is to discuss the theological analysis and will be linked to the current shepherd along with the application. Therefore, this journal will explain several things relating to the good shepherd that fits in John 10: 1-8 and their application to the shepherd of today.
Penerapan Syarat-Syarat Bagi Gembala Jemaat Berdasarkan Kitab 1 Timotius 3:1-7
Predica Verbum Jurnal Teologi dan Misi, 2022
The requirements as a church pastor in the book of 1 Timothy 3:1-7 are very relevant to the life of the church today in determining the pastor of the church. This application by the local church is very useful in finding a qualified church pastor according to Bible values. This article appears based on text research conducted with the method of grammatical study which finally found biblical truth about the requirements for church pastors. This grammatical study uses library research methods that rely on scientific references, credible books and online articles. The author finds that the values that Paul conveyed to Timothy can be a reference for appointing a pastor in the local congregation. The implication obtained based on text research is that a church pastor must comply with the conditions taught by the apostle Paul, physically and spiritually.
Peran Gembala Dalam Menerapkan Siasat Gereja
Peran pemimpin yang dalam hal ini merupakan gembala, haruslah dapat memberikan pembinaan kerohanian, karena begitu sangat penting, hal tersebut telah dituliskan dalam Amanat Agung Tuhan Yesus, yang bukan hanya pergi memberitakan Injil kepada orang yang belum mengenal, namun juga membimbing mereka yang telah percaya untuk selalu terpelihara imannya (Lihat Matius 28:19-20). Terkait dengan disiplin gereja sebagai salah satu bentuk penggembalaan, maka para pelayan sudah pasti harus menjadi pelaku atau pelaksana yang menyadari bahwa dia adalah utusan Allah.Dalam proses yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan metode deskriptif analisis yang bersifat kualitatif studi literatur.Bila melihat secara harfiah, gembala yang mengacu pada pada zaman dulu dan sekarang, yaitu sebuah tugas yang mengemban panggilan dengan banyak tuntutan.Peran pemimpin gereja harus mengembalikan kepada fungsinya untuk memberitakan, mengajarkan dan melayani sebagai bentuk kasihnya kepada Tuhan dan sesama manus...
Didache: Journal of Christian Education, 2021
Lack of church involvement in every church activity (service), because the congregation does not get guidance, direction, and teaching. If Christian religious teaching is taught properly and healthily, the congregation will be strong / survive, experience a change in thinking (cognitive), attitude (affective), and willing to be involved (psychomotor) in church activities. That is why, if the congregation has received formation, teaching properly and healthily, they will take root, grow, and bear fruit (Colossians 3:17). The method presented during the study was to use quantitative methods, namely distributing questionnaires to members of the Church of Christ Rahmani Indonesia, Sola Gratia Church, Ruko Permata Ujung Menteng. As a result, as a pastor, the task is not only to shepherd but also to be responsible for the spirituality of the church in providing teaching, formation, direction, and training to church members. AbstrakKurangnya keterlibatan jemaat di dalam setiap kegiatan ger...
Tujuan penulisan sripsi ini adalah untuk menemukan sejauh mana peran kepemimpinan gembala terhadap kehidupan rohani jemaat di Gereja Bethel Tabernakel Getsemani Makassar. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, kepemimpinan gembala merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi anggota jemaat atau semua orang percaya, sehingga mereka mempunyai beban dan keinginan untuk melakukan tugas atau pelayanan yang diberikan, sesuai denga panggilan dan karunia yang Allah berikan kepadanya. Kedua, adapun prinsip-prinsip dalam kepemimpinan gembala ialah, harus memiliki visi agar mendorong pemimpin untuk melangkah maju menuju sasaran yang dapat dicapainya. Dalam kepemimpinan gembala juga harus mempunyai motivasi yang benar dalam menjalankan tugas dan tanggug jawab yang di percayakan kepadanya, dalam hal kepemimpinan gereja, motivasi yang harus menjadi landasan bagi setiap pemimpin adalah: harus memuliakan Allah serta dapat mendewasakan umat percaya yaitu jemaat yang dipimpinnya serta dapat menjadi teladan bagi jemaat. Ketiga, kualitas kepemimpinan gembala sangat diperlukan dalam kemajuan pengembangan suatu organisasi dalam gereja, dan kualitas mental spiritual yang dimaksud menyangkut kehidupan kerohanian yang dikuasai oleh Roh Kudus dalam menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan, serta kualitas intelektual yang dimaksudkan disini ialah menyangkut pengetahuan dan pendidikan yang ada pada pemimpin itu sendiri dan dalam hal ini dapat menjadikan kepemimpinan gembala menjadi arif, dan bijaksana. Keempat, dalam hal ini komuniksi seorang pemimpin gembala sangat diperlukan untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada orang lain dalam mengikuti kepemimpinannya. Sebagai pemimpin gereja, hendaknya komunikasi lemah lembut menjadi hal yang mendominasi kehidupan pemimpin sehinga dapat menciptakan satu nilai tambah bagi kehidupan pribadi dan kepemimpinannya. Otoritas juga diperlukan dalam kepemimpinan gembala, seorang pemimpin gereja harus memiliki otoritas yang didasari oleh kuasa dan kasih Allah, dan ia sendiri harus tunduk kepada otoritas itu, sehingga para pengikutnya pun tunduk kepada otoritas yang dimiliki sebagai pemimpin gereja. Strategi juga sangat diperlukan dalam kepemimpinan gembala untuk mencapai visi yang diperolehnya. Kelima, kehidupan rohani adalah suatu keadaan hidup seorang yang sungguh-sungguh memiliki gaya hidup yang dipimpin, dipenuhi, dan dikuasai oleh Roh Kudus dalam kehidupan setiap hari serta meneladani Yesus dalam kehidupannya. Keenam, adapun cici-ciri dari kehidupan rohani adalah hidup dalam pertobatan jemaat yang mempunyai kehidupan rohani yang baik pasti hidup dalam pertobatan serta hidup dalam doa karena bagi orang percaya doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah, dan melalui ibadah pertumbuhan kerohanian jemaat dapat bertumbuh ke arah Kristus. Ketujuh, kualitas kehidupan rohani jemaat antara lain memiliki hubungan yang dekat dengan Allah merupakan bagian dari tindakan iman orang percaya serta aplikasinya dalam kehidupan kerohanian yang dijalani. Memiliki hubungan yang dekat dengan Allah adalah bagian dari bukti orang percaya mengasihi Allah, sedangkan bukti bahwa jemaat atau orang percaya mengasihi Allah ialah dengan cara ia mengasihi sesama, dan dapat menghasilkan buah kebenaran yaitu dapat menjadi garam dan terang, baik orang percaya maupun orang yang belum percaya. Kedelapan, peran kepimpinan gembala terhadap kehidupan rohani jemaat antara lain dapat membimbing jemaat kepada kedewasaan rohani, dan menjadi teladan dalam hal kerohanian, serta menjaga dan melindungi jemaat dari bahaya ajaran sesat yang ada pada saat ini.
Ibadah dan keadilan sosial: Interpretasi sosio-historis Amos 8:4-8 bagi hidup bergereja
Kurios, 2021
This paper is an attempt to explore the deepest message of Amos 8:4-8 with the socio-historical interpretation approach. Progress and prosperity that occurred in northern Israel in the 8th century BC gave birth to religious euphoria. The euphoria can be seen from the crowded places of worship visited by people to offer praise and sacrifice. But unfortunately, religious life has no impact at all on their social life, greed and oppression occur here and there. This is the background to the criticism of the prophet found in Amos 8: 4-8. The socio-historical interpretation approach used in this study is a tool to explore the meaning of the text by investigating the social context of the community when the text was written. The results of the interpretation explain that the middle and upper classes form an economic system that harms the lower classes, namely small farmers and urbanites. Worship is useless if it does not give rise to social care for others. Abstrak Tulisan ini adalah suat...