Pengembangan Kelembagaan Bumdes Sebagai Pusat Pemberdayaan Desa Wisata Embung (original) (raw)
Related papers
Penataan Kelembagaan Bumdes Berbasis Pariwisata
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
The Main Problem In Bumdes Management In Donoharjo Village Is The Lack Of Optimal Management Of The Organization Following The Principles Of Good Organizational Governance. Specifically, Issues In The Management Of Bumdes In Donoharjo Village Include 1) The Absence Of A Standard Reference Or Guideline For Professionally Managing The Jetis Suruh Reservoir; 2) There Is No Clear Organizational Structure; 3) The Lack Of Basic Tasks And Functions For Managers; 4) There Is No Sop To Follow Up On Various Work Programs Related To The Jetis Suruh Dam; 5) The Unavailability Of Human Resources Capable Of Moving Bumdes Organizations That Refer To Good Governance. Based On The Identification Of The Problem, The Following Activities Were Carried Out: Training On The Preparation Of Governance Guidelines, Focus Group Discussion On The Formation Of Auth And Jobs Descriptive, Fgd On The Arrangement Of Governance Implementation Materials, 5. Training For Tour Guides And Management Assistance. The Resu...
Pelita Masyarakat
The humanism approach as a movement raises awareness of human values aimed at the students of Bina Agung Private Middle School, Sunggal District, with the aim that students can avoid the dangers of drugs and promiscuity both within the school environment and outside the school environment. The implementation method is carried out by lectures and discussions with students. The results of this community service show that the humanist approach to students is very effectively used as a means to make changes in the mental revolution of students to avoid the dangers of drugs and promiscuity, because this can interfere with learning and reduce student achievement at school. In addition to the humanism approach that is applied to students, it is also carried out with a preventive approach to students by providing an understanding of the dangers of drugs and promiscuity and accompanied by teachers
Parta: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Desa wisata merupakan aset kepariwisataan pada potensi pedesaan yang diberdayakan dan dikembangkan dengan segala keunikan dan daya tariknya untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. Pengembangan Desa Wisata dilatar belakangi oleh beberapa tujuan salah satunya yakni setiap desa harus memiliki produk unggulan sehingga kebutuhan akan konsep destinasi wisata yang berbeda antara desa satu dengan desa lainnya akan terwujud. Desa Pulosari hanya memiliki satu wisata yang masih aktif yaitu Candi Arimbi. Pihak BUMDes Sari Artha Pulosari Bareng saat ini sedang memikirkan bagaimana cara melakukan pemasaran untuk pengembangan wisata yang ada di Desa Pulosari dengan metode pemberian pelatihan yang sederhana guna mengenalkan cara promosi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan desa wisata. Pelatihan tersebut dilaksanakan dan ditujukan untuk pemuda karang taruna di Desa Pulosari. Pelatihan ini berupa pembuatan desain promosi sehingga akan mengakomodasi kebutuhan pemuda karang tarun...
Pengelolaan Embung Desa Menuju Desa Wisata Melalui Bumk Tanjung Anom
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2019
Kampung Tanjung Anom is a village located in Terusan Niliki Sub-district, Central Lampung Regency, Lampung Province. This village has made Retention Basin as a tourist attraction managed by Tanjung Anom Village-Owned Enterprise (BUMK), in the hope of being able to bring Village Revenue and be able to prosper society. This business went well, but gradually this business began to fade. Therefore, this community service activity aims to find the root of the problem that become the obstacle to the business development of BUMK and find solutions to the problem. This activity is carried out in two stages, namely Focus Group Discussion and mentoring. The results of the study can be concluded that the problems and the solutions to the deterioration of Tanjung Anom BUMK are: 1) Human Resources is a fundamental problem which is an obstacle to the development of Tanjung Anom BUMK. This problem began to erode after the full commitment of the BUMK managers. 2) The second problem is marketing, that the Tanjung Anom retention basin tourism object has not been well known in the eyes of the surrounding community. These are followed up by reviving social media and establishing communication with the communities in Lampung Province, 3) the last one is the problem of financial administration, we have not resolved this completely yet because it requires relatively much time.
JOELS: Journal of Election and Leadership, 2021
Penelitian yang dilaksanakan di kabupaten Kampar, Provinsi Riau, dimana fokus penelitian mengkaji tentang penguatan kelembagaan desa dalam mempersiapkan pelaksanaan musrenbang desa yang berdaya guna dan berhasil guna. Hasil dari kegiatan musrenbang adalah penetapan prioritas pembangunan desa yang harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Desa (RPJMDes 6 tahun dan RKP 1 tahun), sebagai kerangka strategi pembangunan desa yang di inginkan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan mendeskriptifkan dan menafsirkan proses perencanaan desa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan unsur–unsur yang terlibat dalam kegiatan pembangunan Desa. Musrenbang Desa adalah forum tahunan yang dilaksanakan mulai dari Desa, kecamatan dan berakhir di kabupaten/kota. Untuk itu desa harus siap dalam menyusun rencana pembangunan desa yang baik. Perencanaan desa tersusun dan tersistematis membutuhkan organisasi dan kelembagaan yang kuat yaitu mampu menjalankan tugas pokok dan fu...
Penguatan Kelembagaan BUM Desa Menuju Kekuatan Baru Ekonomi Indonesia
Dedikasi Sains dan Teknologi, 2021
Bidang perekonomian yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mayoritas adalah di sektor pertanian yang mempunyai basis di pedesaan, namun pertumbuhannya bisa dikatakan kurang maksimal atau sangat lamban sekali. Usaha dari pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dilakukan dan dilaksanakan dengan memberikan keputusan yang baik bagi pemerintah yang berada ditingkat paling bawah yang dalam hal ini adalah Pemerintahan Desa(Pem Des). Upaya itu tercetus dalam sebuah badan yang disebut dengan Badan Usaha Milik Desa yang disingkat dengan BUM Desa. BUM Desa sendiri merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian permodalannya berasal dari desa dengan prosentasi minimal 51%. Modal yang disisihkan nantinya bisa dimanfaatkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan ataupun meningkatkan pelayanan masyarakat yang baik sehingga diharapkan bisa menembah kesejahteraan warga desa dan tentunya menambah Pendapatan Asli Desa(PAD) seperti dari tujuan didirikannya BUM Desa tersebut. Faktor penyebab kurang b...
Pengembangan Aset Komunitas Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Berbasis Wisata
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2022
BUMDes sebagai salah satu sumber dari pendapatan asli desa (Pades) yang diharapkan dapat mengelola aset untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Beberapa fokus desa di Jawa Timur khususnya Malang Raya yaitu pengembangan aset sebagai unit wisata. Tentunya pengembangan aset pada BUMDes wisata tidak semudah perusahaan swasta besar dalam mengelola suatu wisata. Oleh karenanya, kinerja BUMDes perlu diukur melalui tingkat penggunaan sumberdaya local atau aset yang dimiliki oleh desa demi keberlanjutan perekonomian masyarakat desa sekitar wisata. Penelitian dilakukan pada BUMDes yang konsentrasi pada pengelolaan wisata yaitu BUMDes Kerto Raharjo (wisata Boonpring) Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan analisis model interaktif Miles Huberman. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aset yang menjadi focus dalam pengembangan BUMDes Kerto Raharjo Desa Sanankerto Kecamatan Turen yaitu aset manusia, structural, sosial,...
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI, 2019
Sektor perekonomian Kabupaten Buton didominasi oleh sektor pertanian yang berbasis di pedesaan namun pertumbuhannya sangat lamban. Upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dilakukan dengan memberikan keputusan bagi pemerintah yang berada di desa. Upaya itu tercetus dalam badan yang disebut dengan BUMDES. BUMDES sendiri merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian permodalannya berasal dari desa. Modal yang disisihkan nantinya bisa dimanfaatkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan ataupun meningkatkan pelayanan masyarakat yang baik. Faktor penyebab kurang berhasilnya program-program tersebut paling dominan adalah daya kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola, dan menjalankan mesin ekonomi di perdesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi di pedesaan tidak berjalan efektif sehingga berimplikasi pada Predikat Daerah Tertinggal Bagi Universitas Muhammadiyah Buton, kerjasama dengan BUMDes akan berimplementasi pada lahirnya berbagai jurnal mengenai pengembang...
Kapasitas Kelembagaan Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus: Desa Wisata Ketenger, Banyumas)
Jurnal Pengembangan Kota, 2016
Pemerintah Indonesia telah berupaya mengembangan pariwisata berbasis pada potensi dan kemampuan masyarakat dalam mengelola kegiatan pariwisata. Hal ini agar dapat memberikan manfaat kegiatan pariwisata yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Strategi ini diwujudkan melalui pengembangan desa wisata, salah satunya adalah Desa Wisata Ketenger yang berada di Kabupaten Banyumas. Desa Ketenger merupakan salah satu dari desa wisata andalan di Kabupaten Banyumas. Hal ini dipengaruhi oleh kekayaan potensi alam dan budaya, dan juga didukung oleh kemampuan atau kapasitas kelembagaan desa wisata dalam mengelola potensi-potensi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kelembagaan dalam pengembangan Desa Wisata Ketenger. Kapasitas yang akan diteliti meliputi kapasitas organisasi dan kapasitas individu dalam pengembangan Desa Wisata Ketenger. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tingkat organisasi, organisasi telah menunjukkan kapasitas yang baik dalam aspek kemitraan eksternal, aspek pengembangan potensi wisata, serta aspek promosi desa wisata. Sedangkan pada aspek kepemimpinan dan koordinasi, POKDARWIS "Ketenger Adventure" menunjukkan kapasitas yang kurang baik. Sedangkan pada tingkat individu, individu memiliki kapasitas yang baik dalam merintis pengembangan potensi wisata. Individu memiliki kapasitas yang cukup baik dalam pengelolaan atraksi wisata, pengelolaan cinderamata, serta pelayanan terhadap wisatawan. Namun individu memiliki kapasitas yang kurang baik dalam pemahaman dan pengaplikasian konsep desa wisata. Penelitian ini juga menemukan bahwa masyarakat Desa Ketenger telah mendapatkan programprogram peningkatan kapasitas yang didakan baik dari Dinas Pariwisata maupun organisasi lainnya. Namun berdasarkan temuan studi tentang kapasitas insitutional masyarakat ini, penelitian ini merekomendasikan perlunya program-program lanjutan untuk peningkatan kapasitas masyarakat.
Jurnal Abdidas
Desa Iloheluma merupakan salah satu desa yang secara adminiastraif berada pada wilayah kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Secara demografi, mata pencaharian penduduk sebagai petani dan nelayan. Kondisi alam desa sangat berpotensi dalam pengembangan usaha BUMDes. Permasalahan utama yang dihadapi oleh pemerintah desa adalah bagaimana mengsingkronkan BUMDes dengan potensi alam yang dimiliki oleh desa. Hal ini berkaitan erat dengan pengelolaan BUMDes yang mengalami kemandekan dalam beberapa tahun terakhir sejak pelaporan usaha rompong mengalami kendala pada tahun 2019. Untuk menyikapi masalah tersebut, pada bulan Agustus tahun 2021 melalui pemerintah desa melakukan penyegaran terhadap pengurus BUMDes yang selama ini mengalami Kemandekan. Substansi utama bagi BUMDes adalah bagaimana menata dan mengelola usaha ekonomi kreatif berbasis potensi desa. Namun hal ini belum dapat dilakukan secara maksimal karena masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pemerintah...