Hyper Religiusitas di Era Digital: Analisis Paradigma Postmodernisme Jean Baudrillard Terhadap Fenomena Keberagamaan di Media Sosial (original) (raw)

Media Sosial: Hiperrealitas dan Simulacra Perkembangan Masyarakat Zaman Now Dalam Pemikiran Jean Baudrillard

2017

This article provides affirmation or perhaps just an option in understandingthe development of society today, some people call it a society of the eranow that is identified with the informative society. It was acknowledged thatthe development of communication technology led to the use of socialmedia that was quite massive, so that this technology was able to bring aboutthe development of positive community actions and could accelerate thedevelopment of changes. However, some peopleunderstand that thedevelopment of this technology actually also brought the public to use socialmedia to be alienated to him. No wonder the political style, social style,culture, and even various patterns show a more contemporary style. On thisbasis,this article provides an alternative to understanding critically thedevelopment of society nowadays which is identified as an informationsociety. Is Jean Baudrillard, a post-structuralism thinker who first mentionedthe existence of virtual possibilitiesin socia...

KONSTRUK AGAMA & BUDAYA DALAM MEDIA TELEVISI (Pemikiran Jean Baudrillard tentang Determinasi Imaji

Seiring surutnya era Strukturalisme dan Posistivisme yang merupakan jiwa bagi kemodernan, kemajuan-kemajuan sebagai hasil dari sains dan teknologi modern perlahan tetapi pasti mulai dikritisi dalam rangka membangun pemahaman baru terhadap modernisme. Modernisme, 1 untuk tidak mengatakan modernitas, merupakan "ideologi" yang meniscayakan capaian-capaian materiil dengan parameter waktu dan tempat pada titik nol, yang oleh karena cepatnya pergantian parameter untuk mengukurnya, Paul Virilio menyebutnya sebagai ruang "epilepsi". 2 Oleh karena itu, predikat out of date dan "gagap" merupakan hantu yang menakutkan bagi para pengikutnya. Jiwa modern adalah jiwa yang secara psikologis terjebak pada neurotic mind, artinya jiwa yang selalu "haus" dengan styles yang selalu baru. Oleh karena itu, modernisme sebenarnya telah menggiring penganutnya untuk selalu melakukan tindakan-tindakan yang "absurd" untuk semata-mata bisa disebut sebagai "orang modern". Untuk hal itu pengikut modernisme selalu mengejar predikat-predikat modern, karena ketakutannya pada "hantu" out of date tersebut.

Komunitas Virtual dan Riil: Relasi Gereja dan Media Sosial di Era Digital

Mitra Sriwijaya: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 2024

The church stands by the conditions of natural communities. Nevertheless, the church in history must accept that technology is also present. In this case, the church must make technology a companion, not an opposition. The church works with technology, one of which produces communities on social media. This research used the theory of Tim Hutchings and Irwyn L. Ince Jr. on ecclesiology. This research aimed to analyze virtual communities in the online world and natural communities in the offline world as different needs by revealing the closeness of the church and social media in the digital era. The method was qualitative research with a literature review and observation. The researchers found that the relationship between the church and social media in the digital era is not a big problem as long as people understand their priorities and conditions, namely setting themselves into virtual communities as secondary needs and natural communities as primary needs.

PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MODERASI BERAGAMA DI ERA DIGITAL

Peran Penyuluh Agama Dalam Moderasi Beragama di Era Digital, 2023

arus globalisasi yang terus menerus diperbaharui menuntuk setiap orang juga memperbaharui diri. salah satunya yaitu menggunaan teknologi sebagai media pembinaan agama Katolik. malah ini berisi mengertian masalah serta stategi yang dipakai ketika dalam memberikan pembinaan agama, khususnya agama Katolik. agar setiap orang wajib menciptakan moderasi beragama di setiap aspek kehidupan.

Dakwah Dan Populisme Media : Idealisme Keberagamaan Netizen di Era Global

Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Abstrak: Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini, telah menciptakan perubahan pada banyak hal. Terlebih dengan kehadiran internet, berbagai keunggulannya semakin menambah keunggulan dalam dinamika kehidupan modern. Ratusan juta manusia di seluruh dunia mengakses internet setiap harinya, dan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini berdampak pada penggunaan internet untuk kegiatan dakwah.Secara umum dakwah dilaksanakan secara konvensional. Namun, seiring perkembangan teknologi informasi, bermunculan dakwah yang menggunakan internet, yang biasa disebut dengan cyber dakwah. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini berupaya untuk melihat keterkaitan keduanya dalam konstruksi keberagamaan, yang karenanya media internet memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi kepada masyarakat. Adapun jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode field work yang dipadukan dengan studi kepustakaan.Diharapkan penelitian...

Religiusitas Digital Dan Dimensi Perlawanan Milenial Dalam Ruang Online

Jurnal Sosiologi Reflektif, 2021

This article aims to analyze the reasons behind the increasing number of expressing the religiosity on social media by the millennials, especially by discussing the preconditions those religious expressions. This study uses a qualitative approach with literature-based and netnographic study methods. It is also supported by interviews and observations on social media related to the activities of millennials in expressing their religiosity on Instagram, Facebook and WhatsApp. The results showed that the massive expression of religiosity on social media by the millennial could be considered as a "resistance" against the dominant discourse, both in virtual and in the religious spaces. These dominant discourses, such as: 1) religion is a private matter, and 2) the existence of a virtual world can only be achieved by displaying an established image, academic achievement, hedonic behavior, good looking appearance and creativity. By using the idea of mimicry by Bhabha, that massiv...

Menyoal Radikalisme di Media Digital

Currently, Information and communication technology, especially internet system, have been developing very rapidly. Such developments have certainly positive and negative impacts. In the development of the digital age today, phenomenon of radicalism is increasingly established in Indonesia and the world. There have been many studies on this. Radicalism is also campaigned by internet media which eventually step into people's life. This issue should be observed properly.

Media dan Hibrid Identitas Keagamaan di Era Digital

Jurnal Dakwah dan Komunikasi

Digital Era is an era where a shift process come up from industrial based to an information technology using computer or other technology devices as medium or communication. It gives benefit to preacher which various Islamic Ideologies background. The internet has a significant influence to millennial generation and Z generation. The increasing number of Islamic identities that are spread in online media can have an effect on forming religious hybridity among Y and Z generations. This study aims to answer whether online media has an effect on forming religious hybridity among Y and Z generations. The research method used is literature review, data obtained from previous research, research keywords become references to find data. This study found that online media has a major influence in shaping religious hybridity among millennial and Z generation. This can be seen from the high use of online media among millennial and Z generation and they often look for religious issues through ...

Perilaku Cybersex pada mahasiswa di Surabaya dalam perspektif teori Hiperrealitas Jean Baurdillard

2020

Cybersex merupakan suatu aktvitas berbau seksual yang menggunakan media sebagai medium. Fenomena cybersex yang ada dimasyarakat saat ini banyak dialami oleh generasi muda terutama pada kalangan mahasiswa ditambah dengan mudahnya pengaksesan cybersex di media sosial menjadikan mahaaiswa mudah untuk melakukan aktivitas cybersex. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai rumusan masalah yakni 1) Bagaimana perilaku cybersex pada mahasiswa di Surabaya dan 2) Bagaimana dampak dari perilaku cybersex bagi mahasiswa di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yang digunakan untuk mengkaji fenomena cybersex dengan menggunakan media sosial twitter sebagai platformnya secara mendalam dan dipaparkan secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dan hasil data yang ditemukan akan dianalisis dengan menggunakan teori Hiperrealitas dari Jean Baurdillard. Hasil dari penelitian ini yakni: 1) perilaku cybersex yang dilak...

Dakwah Islam di Era Digital: Budaya Baru "e-Jihad" atau Latah Bersosial Media

Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan

Kehadiran media sosial menyebabkan banyaknya perubahan dalam cara masyarakat melakukan aktivitas dan komunikasi mereka. Perubahan ini juga termasuk di dalamnya aktivitas dakwah Islam. Penelitian ini akan melihat mengenai bagaimana pelaksanaan dakwah Islam di era digital, khususnya melalui media sosial. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari hasil penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa era digital memberikan adanya jalan baru dalam melaksanakan dkawah Islam, yakni melalui media sosial. Terdapat adanya berbagai kesempatan baru dalam melaksanakan dakwah melalui media sosial ini, namun terdapat adanya tantangan yang mengikuti. Agar dakwah melalui media sosial dapat berjalan dengan baik, maka pemilihan platform media sosial yang tepat sangat berpengaruh. Kemudian isi konten dari dakwah serta metode penyampaian yang digunakan juga akan menetukan keberhasilan melaksana...