PSIKOLOGI AGAMA PADA MASA REMAJA (original) (raw)

Masa remaja disebut juga dengan masa adoleson dimans terjadinya pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik yang berlangsung secara teratur, yang dikenal sebagai masa terakhir dari perkembangan masa kanak-kanak menuju masa remaja. Pada masa ini anak muda mulai melakukan intropeksi dan merenungkan dirinya sendiri. Akhir perenungan mereka menemukukan dirinya . Kondisi seperti ini remaja mampu menemukan keseimbangan dan keharmonisan atau keselarasan antara sikap dari dalam dan dengan sikap dari luar dirinya. Sehingga anak muda mulai menyenangi, dan menghargai sesuatu yang bersifat historis, dan tradisi dalam kehidupannya. Masalah pada remaja dominan dengan masa peralihan, masa yang belum bisa menemukan jati dirinya yang sebenarnya, masa dalam tahap yang penuh dengan kegoncangan jiwa, baik pada psikisnya maupun pada agamanya. Dapat dikatakan masa remaja adalah masa yang tidak jelas, karena tidak termasuk golongan anak maupun juga tidak termasuk golongan orang dewasa. Sebagaimana masa-masa itu perlu diketahui lebih dalam bagaimana perkembangan jiwa pada msa remaja atau murahiqah, sehingga potensi agama (fitrah) manusia yang cenderung untuk melakukan kebaikan dan kebenaran dapat dioptimalkan dalam kehidupan remaja sampai dewasa, terkhusus pada saat bersosialisasi dengan masyarakat disekitarnya, baik dengan teman sejawat, anak yang lebih muda darinya, maupun orang tua yang lebih tua darinya. Selanjutnya, akan dibahas lebih mendalam tentang Perkembangan jiwa beragama pada masa remaja, perasaan beragama pada remaja, motivasi beragama pada remaja, sikap remaja dalam beragama, dan faktor-faktor keberagaman di dalam pembahasan pada bab 2