Modul Religiusitas Perdamaian Berbasis Pancasila (original) (raw)

Politik Identitas dan Religiusitas Perdamaian Berbasis Pancasila di Ruang Publik

Gema Teologika, 2021

This research analyzes the impact of identity politics and Pancasila based peace religiosity on the behavior of religious people in the Special Region of Yogyakarta. Identity politics is used in relation to its negative understanding, while Pancasila-based peace religiosity is understood positively, to contract the two. Using a quantitative approach that involved 635 respondents, the research fi nds that the level in which the behavior of the respondents is indicative of identity politics to be as much as 29.6% and by Pancasila-based peace religiosity, as much as 51.1%. In all this, age and the level of education do not moderate theimpact. However, if the number of respondents who chose to answer one way or another is considered, it is clear that in some cases the majority of respondents affirm identity politics. Thus, even though identity politics do not strongly impact the respondents, the trend to affirm identity politics is spread broadly among them. The respondents are hesitant...

Pengembangan E-Modul Perdamaian Pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen DI Perguruan Tinggi

JURNAL ILMIAH PENABIBLOS

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan E-modul berdamai dengan diri sendiri pada mata kuliah Pendidikan Agama Kristen di UKRIM Yogyakarta, dan (2) mengetahui kelayakan produk E-modul. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) model Borg and Gall yang terdiri dari 8 langkah, yaitu: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba lapangan skala kecil, revisi produk uji coba lapangan skala kecil, uji coba, produk revisi uji coba lapangan, produk akhir. Subjek tryout dalam penelitian ini adalah 28 siswa UKRIM 2020, terdiri dari: 8 siswa uji coba lapangan skala kecil, 20 siswa untuk uji coba lapangan. Kelayakan produk E-modul divalidasi oleh 2 ahli materi, 1 ahli media dan 1 ahli pembelajaran.Hasil penelitian yang diperoleh: pertama, produk yang dihasilkan adalah E-modul berdamai dengan diri sendiri dengan menggunakan aplikasi Flip PDF Professional. E-modul terdiri dari 4 materi yaitu: who am I; Tuhan adalah sumber k...

Modul Kuliah Pancasila

i KATA PENGANTAR Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merubah kurikulum mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Sesuai dengan Undang-Undang No 12 tahun 2012, bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi dalam penyusunan kurikulum, namun pada pelaksanaannya diperlukan rambu-rambu yang sama agar dapat mencapai hasil yang optimal. Disamping itu, peserta didik di perguruan tinggi merupakan insan dewasa , sehingga dianggap sudah memiliki kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan atau professional. Sehubungan dengan itu, maka perubahan pada proses pembelajaran menjadi penting dan akan menciptakan iklim akademik yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa baik hardskills maupun softskills. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam UU No 12 tahun 12 yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Modul Psikologi Perdamaian.pdf

Fungsi dan Manfaat dari modul ini adalah untuk mengetahui apa itu psikologi perdamaian dan bagaimana peranan psikologi perdamaian dalam penyelesaian konflik sosial dan pembangunan masyarakat yang berkeadilan.

Pengembangan Modul Sejarah Pergerakan Indonesia Terintegrasi Nilai Karakter Religius

HISTORIA, 2017

This study aims to menanalisis needs in developing learning modules integrated historical value religious character. Modules developed implementing integrated learning religious character so as to increase cognitive and affective aspects as well as foster appropriate behavior with Islamic values. Research method used in this research and development. The results showed that the curriculum is being developed today started out (in 2015) is the college curriculum (KPT), which refers to the Indonesian National qualifications framework (KKNI). Teaching materials are still not loading points the meaning of events (ibrah). Discussions undertaken by students only to the discussion of the material, while the value-laden character contained in the incident have not been able to convey. Models in the module that is taking advan theory organizer. The module was developed by entering a value-laden Islamic character of the events the Muhammadiyah development in 1912-1923. The module is equipped w...

Pancasila Dan Deradikalisasi Berbasis Agama

Pancasila is the state foundation and national philosophy that is received by the majority of the Indonesian people. Religious education with no concept of Pancasila makes only the generation of separation instead of national integration that is needed by the nation of Indonesia. Religious education must be the education of sensitive peace, sensitive to people's issues and social justice that is as an important part of the Pancasila and the needs of our nation. Religious education becomes an important part to increase faith, to have a good nation, and to make a good beliver and patriotic.

Modul Pelatihan Dialog Antar Agama Untuk Perdamaian 120200219 120593 n9h8ko

Lembaga Perdamaian Indonesia, 2020

Modul yang tersaji di hadapan pembaca ini adalah bahan ajar untuk mengarusutamakan “dialog antar agama untuk perdamaian” di Indonesia, terutama wilayah-wilayah komunitas Muslim sebagai minoritas, seperti di Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Modul ini didedikasikan kepada para fasilitator untuk menyelenggarakan training bagi kelompok mitra mereka, yaitu para pimpinan agama akar rumput (grassroots religious leaders), termasuk ustadz, pendeta, santri, pemuda pondok natal, dan lain-lain. Selain itu, para pekerja perdamaian (peacebuilders) di manapun dapat menggunakan modul ini untuk pelatihan dan camping perdamaian bagi para pemuda lintas iman di lingkungannya masing-masing. Juga, modul ini dapat digunakan oleh para ustadz, pendeta, dan tokoh agama lain untuk menumbuh-kembangkan wawasan keagamaan yang inklusif kepada santri dan jemaahnya. Modul ini dibuat sesederhana mungkin agar mudah diaplikasikan di lapangan.