Semiotika Tahapan Mossak Batak Toba (original) (raw)

Analisis Semiotik Makna Idiologis Mangan Merangkat pada Suku Sasak Lombok Tengah

2018

STIBA Bumigora Mataram 74 pula ketika Zaskia Mecca dalam film Pencari Tuhan dengan penampilan busana jilbab yang anggun, disini penonton dapat menginterpretasikan bahwa dia merupakan model perempuan muslimah yang taat. Adapun teori pendukung yang digunakan dalam kajian ini adalah teori yang dipelopori oleh Todorov (1985), khususnya dalam model penyusunan urutan kemunculan dalam model pembahasan. 1.1.2 Metodologi dan Batasan Karena ini merupakan kajian akademis yang membutuhkan telaah yang akurat dan bersifat teoritis, sehingga untuk mendapatkan hasil kajian yang memadai, maka mulai dari proses pengambilan data sampai pada proses interpretasi data saya mencoba untuk melakukan penetrasi budaya kepada masyarakat dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Karena sebagian besar data yang diperoleh merupakan data yang harus dijelaskan keberadaannya, mulai dari bentuk, objek hingga pada konsep yang terkandung didalamnya. Disinilah peran serta deskripsi data, sehingga dapat dipahami oleh pemabaca dan atau pemerhati budaya. Untuk menghindari pejelasan yang bias, maka disini saya membatasi objek kajian hanya pada mangan merangkat yang terdapat di Sasak Praya Barat Lombok Tengah Humanitatis

Semiotika Umpasa Bahasa Batak Toba: Pendekatan Roland Barthes

2021

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna denotasi dan konotasi umpasa bahasa Batak Toba dengan menggunakan pendekatan Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berasal dari tiga sumber buku kumpulan umpasa dan adat Batak Toba. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi, sedangkan data dianalisis menggunakan pendekatan Roland Barthes. Berdasarkan hasil tabel klasifikasi penelitian dan pembahasan tentang makna denotasi dan konotasi, penulis menemukan dari 55 data umpasa, 46 di antaranya mengandung konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umpasa dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu (1) pernikahan (2) kelahiran (3) kematian (4) memasuki rumah baru, dan (5) baptisan kudus yang terdiri dari makna denotasi dan konotasi. Tanda-tanda denotasi terletak di bagian sampiran yang menjadi petanda denotasi, sedangkan tanda konotasi terletak di bagian isi. Petanda denotasi dan peta...

Kajian Semiotika Tipologi Tanda Pada Tepak Sirih Dan Bale DI Medan Deli

2021

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman terhadap Tepak Sirih dan Bale Melayu dikaji berdasarkan aspek representamen, hubungan representamen dengan objek, dan interpretan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dengan penerapan teori semiotika Charles Sanders Peirce, untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai pemaknaan tipologi tanda yang terdapat pada tepak sirih dan bale Melayu di Kecamatan Medan Deli. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kehadiran tepak sirih dan bale Melayu merupakan suatu representamen atau tanda yang bersifat indrawi. Dalam hubungan representamen dengan objek, kehadiran tepak sirih dan bale Melayu mengacu pada suatu bentuk atau wadah untuk menempatkan sesuatu, yaitu sirih dan perencahnya (tepak) serta nasi dan lauk pauk (bale Melayu). Berdasarkan interpretan, pemahaman terhadap tepak sirih dan bale Melayu merupakan tanda lain yang ekuivalen, yaitu sebagai adat istiadat atau budaya Melayu. kata kunci : Semioti...

Analisis Semiotika Dalam Kesenian Kuda Lumping Bima Sakti

SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi, 2019

This research aims to determine the meaning of Kuda Lumping Bima Sakti Art performance. The research method used is descriptive qualitative. The main research informant was Jono Suwito as an elder and handler in Kuda Lumping Bima Sakti Art. Research data was collected by conducting direct observation, interviews and documentation. The results of this research indicated that the meaning of denotation of Kuda Lumping Bima Sakti Art as a whole is a show that in every movement there is a bond of dance in culture. There are also meanings of a community life and a religious belief. The connotation meaning of Kuda Lumping Bima Sakti Art is how to respond and believe that every culture has its own beliefs and from this connotation meaning, human must believe that God and supernatural exist. And the meaning of myth of Kuda Lumping Bima Sakti Art is that in daily life humans cannot be seperated from supernatural matters. Then the key to all of Kuda Lumping Bima Sakti Art rituals is that all m...

Penerapan Semiotika Dalam Tari Topeng Klana Cirebon

Dede Pebriyadi1 , Agustina Kusuma Dewi2, 2023

Tari Topeng Klana Cirebon merupakan budaya tradisional peninggalan nenek moyang untuk kita pelajari serta dilestarikan, selain itu Tari Topeng Klana Cirebon memiliki pesan dan penuh dengan makna yang ingin disampaikan kepada para penonton. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa apa pesan yang terkandung dari tiap-tiap Gerakan Tari Topeng Klana Cirebon. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan pendekatan semiotika dari Roland Barthes. Teknik pengumpulan data yaitu dengan studi literatur seperti jurnal, artikel yang terdapat di internet, dan wawancara. Topeng Klana merupakan urutan kelima yang mempresentasikan sifat manusia yang memiliki sifat amarah yang mencerminkan keduniawian, warna topeng Klana menunjukkan sifat angkuh dan kejam, dengan warna merah yang dapat diartikan dengan darah, nafsu, dan kemarahan. Secara keseluruhan setiap penampilan Tari Topeng Cirebon memiliki makna tersendiri tidak hanya dari gerakannya melainkan dari unsur lainnya diantaranya pola lantai, rias, busana, properti, dan sesaji.

Kajian Semiotika Pada Desain Kartu Pos Got?chi Forumuk?do Prefektur Toyama

Humanis

The tittle of this thesis is “Study of Semiotics On Got?chi Forumuk?do Postcard Design in Toyama Prefecture”. The purpose of this research is to reveal signifier and signified on Got?chi Forumuk?do postcard design in Toyama Prefecture from verbal and visual structure signs. The analysis of this research uses Semiotics Theory according to Sudjiman and Zoest (1996) used for reveal signifier and signified and verbal and visual structure. The data source using 9 (nine) Got?chi Forumuk?do postcards in Toyama Prefecture released from 2009 to 2017/2018. Data collection uses library study method and then observation and note taking technique. The analysis uses descriptive analytic method and informal method according to (Sudaryanto 1993:135). The result shows that the interaction of verbal and visual signs creates verbal and visual messages that are interrelated. Through on the signs of verbal and visual is able to visualized signifier and signified from each postcard designs so that the me...

Semiotika Pantun Minang pada Masyarakat Minangkabau Kota Bengkulu

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2020

Semiotika sebagai salah satu metode analisis penelitian mengkaji tentang tanda, sangat menarik untuk di analisis pada sastra lisan berupa pantun. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis teks semiotika pantun Minang pada masyarakat Minnagkabau Kota bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat Minang yang menggunakan pantun Minang dengan data penelitian adalah teks pantun Minang berjumlah 32 Pantun yang diperoleh dari kegiatan formal dan nonformal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Tanda Ikon lebih sering digunakan pada diksi kata benda dengan penempatannya berada di baris pertama dan kedua pantun Minang. Sedangkan tanda indeks ditandai dengan semua aktifitas kehidupan yang mana pada pantun Minang seringkali muncul di baris kedua atau ketiga pantun Minang. Serta tanda simbol memiliki makna tersurat dan tersirat di dalam pantun yang letaknya sering kal...

Daya Tarik Semiotika

Kalau mau jujur, sedikit saja ancangan/teori/metode atau disiplin ilmiah yang menarik bagi banyak kalangan. Ambil contoh psikologi; tentu saja, psikologi menarik bagi mereka yang belajar psikologi atau disiplinnya bersinggungan langsung dengan ilmu itu. Namun, psikologi tetap saja sesuatu yang tidak terlalu menarik bagi, misalnya, mereka yang belajar biologi. Atau ilmu sastra; ilmu ini hanya menarik bagi pembelajar ilmu sastra. Bagi pembelajar antropologi, ilmu sastra sesuatu yang barangkali membosankan. Dalam hal ini, peribahasa "rumput di halaman tetangga lebih hijau" tidak berlaku.