Hubungan antara Jumlah Sesi Terapi Oksigen Hiperbarik sebagai Terapi Adjuvan dengan Perbaikan Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo Tahun 2016–2018 (original) (raw)

Pendahuluan. Ulkus kaki diabetik (UKD) adalah salah satu komplikasi diabetes melitus (DM) yang sering dijumpai. Tingginya angka risiko amputasi dan tingkat mortalitas pada pasien DM dengan UKD serta penggunaan terapi konvensional yang sering gagal dalam melakukan perbaikan UKD menyebabkan terapi adjuvan seperti terapi oksigen hiperbarik (TOHB) digunakan. Terapi oksigen hiperbarik diketahui dapat membantu dalam dasar penutupan luka dan menurunkan angka amputasi pada kaki gangren diabetik. Peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jumlah sesi TOHB sebagai terapi adjuvan dengan perbaikan UKD. Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif observasional dengan sampel pasien UKD yang diberikan TOHB sebagai terapi adjuvan di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo pada tahun 2016-2018. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari data rekam medik. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Friedman untuk menilai apakah terdapat hubungan jumlah sesi TOHB dengan perbaikan UKD. Selanjutnya, dilakukan uji post-hoc Wilcoxon untuk mengetahui kelompok jumlah sesi terapi terbaik pada perbaikan UKD. Hasil. Terdapat 20 subjek pasien UKD pada penelitian ini. Untuk menilai kelompok terapi yang terbaik dalam memperbaiki UKD dilakukan perbandingan pada kelompok terapi dibawah 10 kali dan diatas 10 kali dengan kelompok terapi yang lainnya. Pada uji Friedman didapatkan nilai p= 0,001 yang menunjukkan terdapat hubungan jumlah sesi TOHB sebagai terapi adjuvan dengan perbaikan UKD. Selanjutnya, pada uji Wilcoxon kelompok terapi yang bermakna secara statistik dalam memperbaiki UKD merupakan kelompok terapi diatas 10 dengan nilai p = 0,001. Simpulan. Jumlah sesi TOHB sebagai terapi adjuvan diatas 10 kali menunjukkan bahwa perbaikan UKD yang paling bermakna dengan terjadinya penurunan derajat dan mengecilnya ukuran luka.