Faktor Ibu Dan Anak Pada Kejadian Stunting Di Puskesmas Batakte (original) (raw)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anakbalitadi Puskesmas Plajupalembang

2020

Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan standar WHO. Stunting merupakan manifestasi jangka panjang faktor konsumsi diet berkualitas rendah, penyakit infeksi berulang, dan lingkungan. Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Banyak faktor yang dapat memicu seorang balita dapat menjadi stunting yaitu BBLR, riwayat ASI Eksklusif, riwayat penyakit infeksi, riwayat imunisasi, pendidikan orang tua, dan pola pemberian makan, lingkungan, genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko faktor BBLR, riwayat ASI Eksklusif, riwayat penyakit infeksi, riwayat imunisasi, pendidikan orang tua, dan pola pemberian makan, dengan kejadian stunting pada anak balita di Puskesmas Plaju Palembang. Jenis Penelitian ini merupakan studi penelitian analitik dengan desain kasus kontrol (case control design), sebanyak 60 sampel, 30 kas...

Analisis Faktor Risiko Ibu Dan Anak Balita Terhadap Stunting DI Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara, Kecamatan Tatanga, Palu

PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2021

Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, sehingga berpotensi mengakibatkan usia anak menjadi pendek. Berdasarkan data Dinkes Kota Palu Tahun 2020, menunjukkan bahwa Puskesmas Sangurara sebagai puskesmas yang memiliki kasus stunting cukup tinggi, yaitu sebanyak 373 (35,26%) kasus dibanding kasus penyakit lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat risiko riwayat MP-ASI, usia ibu saat hamil, usia kehamilan ibu saat melahirkan, status pendidikan ibu, pendapatan keluarga, riwayat BBLR, riwayat diare balita, riwayat ISPA balita, sanitasi lingkungan, dan status gizi ibu saat hamil terhadap kejadian stunting pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Sangurara. Metode penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif observasional analitik dengan desain case control. Populasi penelitian adalah keseluruhan balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sangurara sebanyak 373 balita. Sampel ya...

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Buntu Batu Kabupaten Enrekang

2019

Pendahuluan: Stunting atau di sebut dengan “pendek” merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Pada tahun 2014 prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 37% (terdiri dari 18% sangat pendek dan 19,2% pendek) yang berarti terjadi peningkatan tahun 2010 (35.6%) dan tahun 2007 (36,8%) prevalensi balita Pendek (Stunting). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah kerja puskesmas buntu batu kabupaten enrekang dengan populasi yaitu balita umur 21-24 bulan sebanyak 506 dan 101sampel menggunakan uji statisik chi-square dilanjutkan dengan uji fisher exact Hasil: Hasil analisis bivariat yaitu Asi eksklusif dengan kejadian stunting nilai p-value 0,060 (p g 0,05), berat badan lahir r...

Faktor hubungan dengan kejadian stunting di Puskesmas Tamalate Kota Makassar

AcTion: Aceh Nutrition Journal

Stunting is a chronic condition of stunted growth due to long-term malnutrition and manifestations. In Indonesia, since 2017, toddlers stunted by 29,6%, and in 2018 increased to 30,8%. This study aims to determine the relationship of infectious diseases, initiation of early breastfeeding, history of exclusive breastfeeding, LBW, and first marriage with stunting. The method used in this study was observational analytic with a cross-sectional study approach, with a chi-square test and fisher's exact test population of 620 people, with a sample of 124 toddlers with purposive sampling technique. The results showed that there was a relationship between early breastfeeding initiation (p=0,014) exclusive breastfeeding (p=0,001), and was not the relationship between LBW (p=0,172) with the occurrence of stunting in the Tamalate Community Health Center in Makassar. In conclusion, there is no correlation between infectious disease and LBW with the incidence of stunting, and there is a rela...

Hubungan Antara Karakteristik Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) DI Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021

Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan

Stunting (tubuh yang pendek) didiagnosis melalui pemeriksaan antropometri. Pada tahun 2017stunting mengalami penurunan menjadi 26,4%. Pada tahun 2018 meningkat menjadi 35,7%. Faktor yang mempengaruhi stunting antara lain karakteristik ibu, pengetahuan dan pemberian ASI, serta asupan makan yang kurang, faktor kemiskinan dan pola asuh anak yang tidak memadai. Dampak yang ditimbulkan antara lain lambatnya pertumbuhan anak, daya tahan tubuh yang rendah, dan kurangnya kecerdasan. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu terhadap kejadian stunting pada balita.. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif korelatif dengan desain Cross Sectional, jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 responden menggunakan teknik simple random sampling, analisis bivariat menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan umur dan pekerjaan ibu dengan kejadian stunting pada balita (24-59 Bulan) di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar ...

Faktor Penentu Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alak Kota Kupang

Media Kesehatan Masyarakat

Stunting is a chronic nutritional problem that can give an idea of the failure of growth accumulated since before and after birth resulting from inadequate intake of nutrients. Alak Health Center has 137 children stunting toddlers, and the working area of Alak Health Center is one of the villages that are included in the priorities of the stunting treatment in Kupang city. This research aims to determine of stunting incidence in children in the working area of Alak health center of Kupang City. This type of research is analytical surveys with a case-control research draft. The number of Samples of 110 infants selected systematic random sampling. Data retrieval is conducted using field measurements and structured interviews using questionnaires. Data analysis was conducted with a Chi-square test (bivariable) and double logistic regression (multivariable) with α = 0.05. The result of bivariable analysis with a value of P < 0.25 is the level of maternal education, parental income le...

Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup

2020

Data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi balita pendek (stunting) di Kabupaten Kerinci sebesar 35,0%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control . Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden yaitu 31 (kasus) dan 31 (kontrol). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan data dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan (p=0,000; OR=85,5) dan saluran pembuangan air limbah (p=0,000; OR=62,6) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci. Tidak ada hubungan antara pendapatan (p=0,129), imunisasi dasar (p=1,27) dan ASI Eksklusif (p=0,25) dengan kejadian stunting wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupa...

Faktor – Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotagede I Yogyakarta

2019

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Pravelensi stunting di Kota Yogyakarta sebanyak 17.57% dan tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor penyebab kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kotagede I. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Responden pada penelitian ini berjumlah 101 responden. Analisa data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian ini balita stunting adalah 46 Balita (45.5%) dan balita tidak stunting sebanyak 55 Balita (54.5%). Hasil analisa Bivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin nilai p (0,698>0,05), BBLR nilai p (0,348>0,05), panjang bayi nilai p (0,088>0,05), pemberian AS eksklusif nilai p (0,027 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian stuntin...

Risiko Faktor Ibu Terhadap Kejadian Stunting

Jurnal Kebidanan Malahayati, 2021

Background: Stunting is one of the nutritional problems experienced by todders in the world today. According to RISKESDAS data in 2018, the incidence of stunting in indonesia wasa 29,9%. in west java 29,9%, in Sumedang regency 41,08%, and in the Jatinangor Puskesmas working area in 2019 there were 381 stunting children.Purpose: The purpose of this study is to analyze the relationship between maternal risk factors and the incidence of stunting in the working area of the Jatinangor Comunity Health Center. Methods: This research is a quantitative study with an analytical research design with a case control approach. The cases in this study werw children with stunting and control, namely children who were not stunting. Sampling was carried out by proportional stratified random sampling for stunting infants and for non-stunting samples according to stunting infants ( 1:1) with a samples size of 154 respondents. Data was collected by measuring the height of children under five,...