Rancangan Intervensi Pada Remaja Berisiko Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Reproduksi (original) (raw)

Intervensi Ceramah Video dan Ceramah Diskusi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam Kesehatan Reproduksi

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia

Background: Adolescents are one of the high risk groups to face the cases of Unwanted Pregnancies, abortion, Sexually Transmitted Infections (STIs) including HIV and AIDS. Reproductive health education as an effort to prevent risky sexual behavior that is important to be delivered to adolescents. This study aims to determine the effect of reproductive health education models through lectures followed by videos and lectures with case discussions and roleplaying on increasing adolescent knowledge and attitudes in preventing risky sexual behavior.Method: This study is a quasy experiment with a pretest-posttest design with a control group. Data obtained using a structured questionnaire that has been tested for validity and reliability. The research subjects were class X students (ten) of SMAN 2 Sintang and SMAN 4 Sintang who were selected purposively as many as 120 people. The selection of samples using purposive sampling which recruited 40 people for each group, there were two treatmen...

Peningkatan Kualitas Generasi Sadar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Jurnal Salingka Abdimas

Rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia menurut Sensus Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk. Perlu adanya pengertian dan bimbingan serta dukungan dari sekitarnya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik fisik, mental maupun psikososial. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah agar peserta memahami kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. Kegiatan penyuluhan dilakukan di SMP Muhammadiyah Larangan pada bulan Februari 2022. Kegiatan dihadiri 60 remaja putra dan putri. Pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi kegiatan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja, dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dengan peserta penyuluhan dan diakhiri dengan evaluasi yaitu pemberian kuesioner tentang pengetahuan kesehatan reproduksi.Hasil dari kegiatan penyuluhan didapatkan lebih dari 90% peserta mengalami peningk...

Sosialisasi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

Jurnal Abdi Mahosada

Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan hal yang perlu diberi perhatian, pada fase remaja banyak hal yang akan berubah mulai dari fisik hingga perilaku serta sifat dari remaja itu sendiri. Tujuannya agar remaja mampu memahami tentang penanganan dan hal yang perlu dilakukan ketika menghadapi perubahan tersebut. Pelaksanaan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ketua tim penyusun yang akan dibantu oleh 9 mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Kesehatan Buleleng. Sebelum melaksanakan kegiatan, tentunya tim akan berkoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak sekolah SMK Negeri 1 Sukasada Kabupaten Buleleng. Sasaran kegiatan ini adalah siswa siswi kelas X ditargetkan berjumlah 50 orang. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dan dihadiri oleh siswa-siswi kelas X SMK Negeri 1 Sukasada dengan jumlah 59 remaja didampingi oleh 2 guru. Pretest dilakukan dengan membagikan soal kepada siswa untuk dijawab sebelum sosialisasi diberikan. Kegiatan pemberian edukasi berjalan dengan ...

Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Melalui Pendidikan Kesehatan Berupa Aplikasi Layanan Keperawatan Kesehatan Reproduksi Remaja (Lawan Roma) DI SMP Wilayah Kerja Puskesmas Bawen Kabupaten Semarang

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 2019

Pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangatlah kurang. Hal dibuktikan dengan adanya perilaku seksual yang beresiko yang ditunjukkan oleh remaja. Peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi diantaranya melalui pemberian pendidikan kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) berbasis android/ IOS yang memungkinkan untuk dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi kesehatan berupa aplikasi layanan keperawatan kesehatan reproduksi remaja (Lawan Roma) terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Besarnya sampel adalah 36 remaja di SMP Wilayah Kerja Puskesmas...

Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja

Jurnal Abdimas Mahakam

Masa remaja adalah periode transisi dari anak-anak hingga dewasa. Periode ini sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa. Kesehatan dalam reproduksi remaja meliputi fungsi, sistem, dan proses dalam reproduksi. Edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja merupakan hal penting sebagai upaya menghindari kekerasan dan penyimpangan seksual berbasis gender bagi remaja . Kurangnya edukasi terhadap hal yang berkaitan dengan reproduksi mampu memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan di antaranya seks bebas, kekerasan seksual dan perilaku menyimpang . lnstitusi sebagai wahana yang tepat untuk menyampaikan pemahaman kesehatan reproduksi remaja dengan tepat, selain peran orang tua dan keluarga. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kesehatan reproduksi remaja yang meliputi tumbuh kembang remaja dan permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Sasaran kegiatan adalah siswa klas XII SMK Semesta Bumiayu Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah sejumlah 150 remaja. ...

Peningkatan Pengetahuan Remaja Kenagarian Maek Terhadap Kesehatan Reproduksi

2019

Secara khusus masalah yang ditemukan di Kenagarian Maek banyak ditemukan pernikahan di usia muda, masih tingginya angka pergaulan bebas, bahkan anak yang masih duduk dibangku sekolah terpaksa harus berhenti sekolah karena kasus hamil akibat pergaulan bebas. Kasus terbaru yang kami temukan dapatkan dari Puskesmas Maek, bahwa dari tahun 2018 hingga Maret 2019 sudah terdapat beberapa 25 orang pemuda yang didiagnosa dokter mengalami penyakit sifilis. Serta 5 orang masyarakat Maek didiagnosa diterinfeksi HIV. Data yang didapatkan dari Wali Nagari Maek, dari Januari hingga Maret 2019 terdapat 5 orang siswi perempuan hamil diluar nikah dan melakukan hubungan layaknya suami istri dengan pacar. Dan yang lebih memprihatinkan, pasangan diluar nikah tersebut bahkan ada yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Adapun solusi yang diberikan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap remaja kenagarian Maek. Hasil kegiatan ini menyimpulkan : 1) meningkatnya pengetahuan mas...

Upaya Meningkatkan Pengetahuan Pendidik Sebaya Pusat Informasi Konseling Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi

JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat), 2020

Remaja memiliki dorongan kuat dalam memperkaya pengalaman hidupnya. Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan remaja sosok adaptif terhadap teknologi dan kemudahan akses informasi. Laju tersebut berdampak positif bagi remaja, namun tidak sedikit pula berdampak negatif, terutama pada isu TRIAD KRR (Seksualitas, HIV / AIDS / Napza) yang sebenarnya dapat dicegah dengan pengetahuan serta keterampilan memadai tentang kesehatan reproduksi. Pusat Informasi Kesehatan dan Konseling Remaja (PIK-R) di Desa Argorejo Sedayu DIY telah diinisiasi untuk berdiri menyelesaikan berbagai isu TRIAD KRR. PIK-R membutuhkan pendidik sebaya berkompeten. Oleh karena itu, edukasi kesehatan diperlukan untuk para calon pendidik sebaya agar mampu menjalankan fungsinya dengan maksimal. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja sebagai calon pendidik sebaya tentang PIK-R, yaitu tentang langkah-langkah pembentukan PIK-R, materi khusus yang harus dimiliki pendidik sebaya seperti 8 fungsi keluarg...

Peningkatan Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi Di SMPN 3 Sukawati

Jurnal Abdimas ITEKES Bali

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologi, dan sosial. Masa ini adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan pengenalan dan petualangan berbagai hal baru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan. Tahap awal dilakukan pretest pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Dilanjutkan dengan pemberian leaflet dan pemaparan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Pada akhir kegiatan dilakukan postest menggunakan kuesioner yang sama dengan pretest. Berdasarkan hasil pretest diperoleh nilai rata-rata 8 dan nilai rata-rata untuk posttest adalah 21. Hasil uji Wilcoxon didapat p value 0,001 yang berarti ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi memberikan dampak yang positif bagi remaja berupa peningkat...

Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Tingkat Kecemasan Pada Remaja Di Desa Pandean Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017

Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), 2019

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ini tentu saja sangat penting kaitannya dengan perkembangan kehidupan psikologis remaja yang dalam hal ini mulai sering berhubungan dengan hal-hal yang terkait dengan masalah reproduksi, dalam hal ini tentu saja soal seksualitas dan orientasinya yang nantinya akan berakibat terhadap kepercayaan diri dan kecemasan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan tingkat kecemasan pada remaja di desa Pandean Kabupaten Sukoharjo 2017. Penelitian ini adalah explanatory research dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Sampel penelitian yaitu remaja yang berjumlah 45 orang dari populasi 81 orang dengan menggu...