Studi Analisis Komparatif Antara Ta’wil dan Hermeneutika dalam Penafsiran al-Qur’an (original) (raw)

Hermeneutika Versus Ta’wil (Studi Komparatif)

KALIMAH, 2015

When the term hermeneutics and ta'wi> l coupled, there will be a controversial opinion. Neither of the Muslims as the owner term ta'wi> l, or any of a group of owners of hermeneutics. Some say hermeneutics and ta'wi> l no different alias exactly the same, so the use of hermeneutics together with the user function ta'wi> l. However, others do not think so. They consider far different hermeneutics ta'wi> l. This difference is seen from different sides of the two. In terms, history, object of study as well as the methodology applied in interpreting a text, particularly the scriptural text. And in the Islamic world it self, hermeneutics has been recommended to become the new interpretation as a replacement method of interpretation and ta'wi> l method is considered old-fashioned. All that problems above is what attracted the attention of the writer to examine critically, objectively and fairly to produce conclusions which of the two groups most worthy justified. Do hermeneutics and ta'wi> l the same? And could it be used as a method hermeneutic interpretation of the Qur'an? Those questions will be answered in this paper is clear, straightforward and pithy and of course with all the shortcomings writer.

Analisis Perbandingan Metode Hermeneutik dan Tafsīr Bi Al-Ra’yī dalam Penafsiran Al-Qur’an

al-Irsyad: Journal of Islamic and Contemporary Issues, 2018

Hermenutics, a metode of interpretating al-Qur’an, was first introduced by a controversial Muslim Scholar, Hasan Hanafi. His effort is followed by some other muslim scholars such as Fazlur Rahmān, Naṣr Ḥāmid Abū Zayd and Muḥammad Arkoun. Apparently, Hermeneutics is similar to Tafsīr bi al-Ra’yī which employs a pure reason and logic as the medium of interpretating al-Qur’an. However, to a certain extent, Hermeneutics has significant differences from the concept of Tafsīr bi al-Ra’yī which encourage a large number of muslim scholars to reject Hermenutics in understanding al-Qur’an. Hence, this article is meant to epistemologically eloborate Hermeneutics in terms of its definition, history, development, scholars and its comparison with Tafsīr bi al-Ra’yī. ABSTRAK Hermeneutik sebagai sebuah metode memahami al-Qur’an mula diperkenalkan oleh Hasan Hanafi. Usaha beliau ini kemudiannya diikuti oleh sarjana-sarjana lain antaranya Fazlur Rahman, Nasr Hamid Abu Zaid dan Muhammad Arkoun. Metode...

KONTROVERSI HERMENEUTIKA SEBAGAI MANHAJ TAFSIR (Menimbang Penggunaan Hermeneutika dalam Penafsiran al-Qur'an

The application of hermeneutics as a method of interpretation was still debatable among Muslim scholars. Some of them accepted the presence of hermeneutics as one of the relevant methods to understand the interpretation of al-Qur'an, even though this method came from outside the treasures of Islamic world. Hermeneutics was needed to understand the al-Qur'an, especially to address contemporary issues which mostly laid no settlement in the classical interpretations. Others to be a priori and utterly rejected the use of hermeneutics as a methodology of interpretation for various reasons. The main reason put forward this group was because this method emerged in the West and was used to understand the bible which some extents provided different characteristics from the interpretation of al-Qur'an. This study brought out controversies of hermeneutics surrounding the reasons of Muslim scholars in which certain group put on descriptive-analytic and looked for compromises on such differences. Therefore, a wise outlook on approaching various disciplines that enter and thrive the discourse of Islamic scholarship which is especially used to understand the al-Qur'an as a book of guidance should be wisely approached to enrich the scientific insights of Muslims in general. Abstrak Hermeneutika sebagai metode tafsir dalam penerapannya masih debatable (diperselisihkan) di kalangan ulama dan menjadi wacana yang menarik bagi kalangan ilmuwan muslim. Sebagian di antara mereka menerima kehadiran hermeneutika sebagai salah satu metode yang relevan digunakan untuk memahami al-Qur'an, sekalipun metode ini berasal dari luar khazanah keilmuan Islam. Hermeneutika dibutuhkan untuk memahami al-Qur'an, terutama untuk menjawab persoalan-persoalan kontemporer yang belum ada penyelesaiannya dalam tafsir-tafsir klasik. Sebagian lain bersikap apriori dan menolak secara keras penggunaan hermeneutika sebagai manhaj tafsir dengan berbagai alasan. Alasan utama yang dikemukakan golongan ini adalah karena metode ini lahir dari barat dan digunakan untuk memahami Bibel yang berbeda karakteristiknya dengan al-Qur'an. Kajian ini berusaha menengahkan kontroversi ulama seputar penggunaan hermeneutika dengan mengemukakan alasan masing-masing kelompok secara deskriptis-analisis serta berusaha mengkompromikan perbedaan tersebut. Sehingga kita bisa bersikap bijak dalam menyingkapi berbagai disiplin ilmu yang masuk dan berkembang dalam diskursus 135

Relevansi Hermeneutika dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an

The study of Qur'an interpretation continues to develop to understand its meaning and context in modern life. One of the interesting approaches in the interpretation of the Qur'an is hermeneutics. Basically, hermeneutics is an interpretive approach that starts with analyzing language, then moves on to context analysis, so that the meaning found can be adjusted to the context of space and time when understanding and interpretation are carried out. If this approach is applied to the study of the Qur'anic text, the main challenge and focus faced is how the Qur'an is present and understood in society, then interpreted, translated, and discussed in the context of its historical reality. This article aims to explore the relevance of hermeneutics in Qur'anic interpretation through the analysis of hermeneutic concepts and their application in Quranic interpretation. This approach is still debated among the pros and cons. Quraish Shihab argues that hermeneutics can be used as long as it does not reduce the essence of the Qur'an and aims to understand and convey the message of Allah.

Kajian Hermeneutika Dalam ‘Ulūm Al-Qur’Ān

Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur'an dan Tafsir

Tulisan ini berusaha untuk menunjukan bahwa Hermeneutika sebagai tawaran dalam penafsiran Alquran, telah ada dalam ‘Uluūm al-Qur’ān. Hermeneutika merupakan teori hasil dari barat dalam mengungakap teks yang mempunyai makna dan maksud tertentu. Teoritersebut telah digunakan dalamkajian Bible yang hasilkesimpulannyaialah Bible itutidakasli, lalubagaimanadenganAlquransebagaiobjekkajianHermeneutika yang ditawarkanolehpemikirbarat. Peneiitianinimenggunakanmetode deskriptif-analisis untuk menunjukan kedudukan dan fungsi ‘Ulūmal-Qurān serta Hermeneutika. Sehingga penelitan ini mampu menjawab bagaimana fungsinya ‘Ulūm al-Qur’ān sebagai pokok dalam menafsirkan Alquran. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa kajian ‘Ulūm al-Qur’ān dapat membuktikan bahwa Alquran adalah Kalam Allah Swt, yang (lafazh dan maknanya) diturunkan kepada Rasulullah Saw dengan perantara malaikat Jibril yang diriwayatkan secara mutawatir, diawali dengan surat al-Fatihah diakhiri dengan surat al-Nās yang dijamin keaslia...

Menimbang Paradigma Hermeneutika dalam Menafsirkan al-Qur’an

El-Banat: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 2016

Tidak bisa dipungkiri bahwa dampak yang ditimbulkan dari pendekatan hermeneutic terhadap penafsiran Al-Qur'an kerapkali memicu kontroversi di kalangan ummat Islam. Bahkan beberapa ulama dengan tegas menolak rekomendasi hermeneutik sebagai salah satu metode istinbat hukum. Fenomena ini merupakan bagian dari potret masih kuatnya sebagian umat Islam mempertahankan metode "salaf " dan adanya sikap penolakan terhadap metode baru, yang harus diakui hingga saat ini relatif banyak yang terinspirasi dari Barat. Di sisi lain juga banyak peminat ilmu-ilmu Tafsir dan Ulum al-Quran yang tidak begitu mempersoalkan kehadiran hermeneutika di dalam memahami Al-Qur'an. Mungkin ini disebabkan kerana luas dan dalamnya pelbagai metode yang pernah digunakan para ulama di dalam memahami teks-teks keagamaan. Tentu ini menarik untuk dikaji Kata kunci: al-Qur`an, tafsir, hermeunetik Pendahuluan Dewasa ini berkembang wacana tentang metode penafsiran hermeneutika terhdap Al-Qur'an. Sebagai sebuah metode penafsiran, hermeneutika tidak hanya memandang teks. Tapi juga berusaha menyelami makna kandungan literalnya. Lebih dari itu hermeneutika berusaha menggali makna dengan mempertimbangkan horison-horison yang melingkupi teks tersebut. Horison yang dimaksud adalah horison teks, horison pengarang dan horison pembaca. 1 Dengan memperhatikan ketiga horison tersebut, diharapkan suatu upaya pemahaman atau penafsiran menjadi kegiatan rekonstruksi dan reproduksi makna teks, yang disamping melacak bagaimana satu teks itu dimunculkan oleh pengarangnya dan muatan apa yang masuk dan ingin dimasukkan oleh pengarang ke dalam teks yang dibuatnya; juga berusaha melahirkan kembali makna tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi saat teks tersebut dibaca atau dipahami. Dengan kata lain, sebagai sebuah metode penafsiran, hermeneutika memperhatikan tiga hal 1

Kajian Hermeneutika dalam Ilmu Al-Qur’an

Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan

This article attempts to show that hermeneutics as an approach in understanding the Qur‟an has been available in Ulum al-Qur‟an (the science of the Qur‟an). Hermeneutics is the art of interpreting the text. It is a theory imported from the West and has been implemented mostly to interpret the Bible. Many scholars who implemented this approach to investigate the Bible showed that Bible is no longer original and many alteration have been made to it. Thus, how could this approach be implemented to understand the Qur‟an? Will it reduce the divinity of the Qur‟an? This article shows that In fact if we look at the meaning of the hermeneutics as stated above, the procedural aspects in understanding the Qur‟an have been available in ulumul Qur‟an. The science of the Qur‟an has proven that the Qur‟an is sacred and divine. It is revealed from God to Muhammad through Jibril. Thus, there is no question of putting the Qur‟an less divine if we implement hermeneutical approach. It is just a matter...

Hermeneutika dan Tafsir al-Quran

Bagi umat Islam, al-Quran adalah kitab suci yang diyakini secara konsensus, bahwa otentisitas dan orisinalitasnya sebagai hudan li al-nās dan rahmatan li al-'ālamīn. Sebagai kitab suci yang memiliki posisi yang sangat urgen bagi kehidupan manusia, yang sālih li kulli zamān wa makān, 1 al-Quran senantiasa ditafsirkan dan ditafsirkan ulang. Al-Quran mengandung segudang makna, yang atas dasar itulah peluang untuk mengaktualisasikan makna ayat-ayatnya selalu terbuka lebar. Tuntutan agar al-Quran dapat berperan dan berfungsi dengan baik menjadi pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia, terutama dalam zaman kontemporer sekarang ini. Jika metode tafsir selama ini menempatkan teks sebagai satu-satunya area kajian, maka sekarang saatnyalah unsur empiris, sosiologi, antropologi, filsafat ilmu, sejarah dan sebagainya yang terlibat dalam pembentukan teks itu diekplorasi. Faktor-faktor dalam rekontruksi inilah yang sangat kental dan menjadi bahasan pentinga dalam kajian hermeneuika selama ini. Penafsiran al-Quran dengan menggunakan metode hermeneutika belakangan ini mulai digemari oleh sebagian kalangan pemikir modernis, neomodernis, atau post-modernis. 2 Mereka menganggap bahwa metode ini sangat layak untuk menjawab isu kontemporer saat ini, karena mereka menilai bahwa ilmu tafsir yang selama ini dijadikan acuan dalam memahami al-Quran ternyata memiliki berbagai keterbatasan. Sehingga metode ini menjadi salah satu alternatif * Penulis adalah mahasiswa prodi Hukum Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin. 1 Abdul Mustaqim menjelaskan, al-Quran adalah kitab sālih li kulli zamān wa makān. Mau tidak mau, ia harus selalu ditafsirkan seiring dan senantiasa senafas dengan akselerasi perubahan dan perkembangan zaman. Karena al-Quran memang kaya akan makna pesan. Lihat, Abdul Mustaqim, Paradigma Tafsir Feminis, Membaca al-Quran Dengan Optik Perempuan, Studi Pemikiran Rifat Hasab tentang Isu Gender dalam Islam (Yogyakarta, Logung Pustaka, 2008), hlm.

Metode Tafsir Maudhu’i dan Hermeneutika Dalam Kajian Tafsir Al-Quran

Mauriduna: Journal of Islamic Studies

Between the hermeneutic method and the mauḍu'i method can be described from several explanations that surround the history of birth or its appearance, the point of view of the text of the qur'an, and in terms of the methods performed. The purpose of this study is to analyze the methods of interpretation of maudu'i and hermeneutics in the study of Qur'anic Interpretation. This research uses qualitative approaches and methods of literature study. Based on the results of research, hermeneutics tends to be more towards the interpretation in the text, which is to see that the text must be seen in terms of the text itself, context, and contextualization. While the method of interpretation of mauḍu'i is a type of method of interpretation of the Qur'an, and is often widely done by adult mufassir today, along with the need for a comprehensive understanding of the Quran in answering existing problems, with a certain theme. Basically this method tries to interpret the Q...

Hermeneutika Sebagai Metoda Interpretasi Teks al-Qur’an

MUTAWATIR, 2015

Hermeneutics is part of the study of philosophy that aims to understand and interpret texts (including religious texts) elusive becomes easy, and explain the meaning of the text as objectively as possible. In the process of understanding and interpretation of the text, will always appear the assumption that there are three entities involved, namely the world author, the world of the text, and world readers. If any of the three subjects that far from each other, either because of time, place and culture, the text becomes a thing alien to readers. In such circumstances, the text easily misunderstood. For this reason, the theory of text interpretation, which is commonly known as hermeneutics, is indispensable. Areas of arable hermeneutics is covering text, context and contextual