Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan dan Pemusnahan Rekam Medis di RSUD Muntilan (original) (raw)

Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Di Puskesmas Pandanaran Semarang

Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 2018

Permenkes 269 Year 2008 concerning Medical Record states medical records on nonhospital health care facilities should be kept at least for a period of 2 (two) years from the date of the last patient's treatment. Based on preliminary study at Puskesmas Pandanaran Semarang, that has been formed Puskesmas Pandanaran in 1990 the implementation of destruction only once done in 2005. The purpose of this research is to know factors supporting the implementation of the destruction of medical records in terms. The type of this research is qualitative descriptive research. Methods of data collection is done by observation / observation method, interview and documentation study. The data in the analysis using descriptive analysis and presented in the form of narration. The results obtained that the destruction of medical records in 2005 was done by burning 5000 medical records by Pandanaran Public Health Service officer, SOP Destruction of Medical Record applied since 30 April 2016 and supporting factors of extermination implementation covering Man, Methode, , Materials, Machine, Money, Market. It would be better if the destruction of medical records is done periodically in accordance with SOP Destruction of Medical Record.

Tinjauan dan Pelaksanaan Penyusutan Rekam Medis Di RSU Madani Medan

Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI)

Depreciation of medical record documents is an activity to separate documents that are declared active and inactive. If the implementation of depreciation is delayed, there will be a buildup of medical record documents that fill the medical record document storage rack. The accumulation of medical record documents makes storage shelves untidy and prone to misplacement of medical record documents (missfile). In Permenkes No. 269/MENKES/PERIII/2008 concerning medical records, medical records are files containing notes and documents regarding patient identity, examination, treatment, actions and other services provided to patients. The purpose of this study was to determine the implementation of shrinking medical record files at Madani Hospital Medan. This type of research is descriptive qualitative. This method is used to describe the cause of the non-implementation of shrinkage of medical record files at RSU Madani Medan. Collecting data in this study conducted interviews with medica...

Pelaksanaan Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif di Puskesmas Gombong 1

2021

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Gombong 1, Berkas Rekam Medis yang berada di rak filling sudah menumpuk. Maka penulis melakukan penelitian di Puskesmas Gombong 1 dengan melakukan penyusutan dengan petugas rekam medis dengan metode penelitian descriptive. Populasi dalam penelitian ini adalah 1000 berkas rekam medis inaktif, Sampel berkas rekam medis yang diambil adalah sebanyak 500 berkas rekam medis. Sebanyak 500 berkas rekam medis inaktif didapatakan 36 berkas rekam medis inaktif belum bisa disusutkan sebanyak (7,2%)  dan 464 berkas rekam medis inaktif sudah bisa disusutkan sebanyak (92,8%) karena sudah melewati jangka waktu >15 tahun. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan, telah mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi di Puskesmas Gombong 1. Perlu dilakukan pembuatan JRA agar penyusutan dapat dilakukan secara berkala, pembuatan SOP agar penyusutan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku seperti pembentukan tim, pembuatan berita acar...

Tinjauan Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan Terhadap Efektivitas Pelayanan di RS X

Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia

Latar Belakang: Semakin berkembangnya teknologi di Indonesia, maka semakin tipis pula batas antara informasi yang informatif dengan informasi yang non informative. Begitu juga di dunia kesehatan, semakin berkembang teknologi semakin transparan pula informasi mengenai kesehatan ke khalayak ramai. Bukan hanya mengenai tenaga kesehatannya tapi hingga ilmu kesehatannya pun sedang banyak diperbincangkan sekarang ini. Maka dari itu dibutuhkan penjelasan yang jelas mengenai kesehatan, seperti mengenai pemeliharaan kesehatan, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya penanggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan ataupun perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemusnahan rekam medis rawat jalan yang menunjang efektivitas pelayanan di Rumah Sakit X serta Upaya untuk Pemecahan Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pemusnahan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit X. Metode: Met...

Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit “X” Bandung

Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2021

Latar Belakang: PERMENKES 269 Tahun 2008 tentang rekam medis menyatakan bahwa rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan, Penyusutan rekam medis merupakan suatu kegiatan pengurangan dokumen dari rak penyimpanan dengan cara memindahkan berkas rekam medis in-aktif dari rak aktif ke rak in-aktif. Tujuan: tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penyusutan rekam medis terhadap ruang penyimpanan, mengetahui jenis formulir yang dilestarikan serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi Rumah Sakit “X” Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode: Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil: Jenis formulir yang diselamatkan merupakan formulir rekam medis yang bernilaiguna seperti : ringkasan masuk dan keluar, resume, lembar operasi. Ser...

Pencitraan (Imaging) Berkas Rekam Medis Pada Kegiata N Penyusuta N DI Rsud Kota Yogyakarta

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 2015

Medical records as one of the authentic proof of service must be stored as appropriated with predetermined time period. Based on the circular letter from director general of medical services No.hK.00.06.1.5.01160 dated March 21, 1995 has been set depreciation schedules medical record file according to the type of illness. In Yogyakarta City hospital has implemented a process of imaging (imaging) since April this 2013. This matter anticipates the various needs related to medical records, for example, medical records are still worth to be required can be found easily and can be printed again. This study describes the implementation of imaging (imaging) medical record file on shrinkage activities in hospitals in Yogyakarta.To investigate the imaging process (imaging) on the implementation of the shrinkage in the hospital medical record file of Yogyakarta, determine the factors that affect the implementation of the process of imaging (MrI) in hospitals of Yogyakarta, and identify any obstacles in the implementation process of imaging (MrI) in hospitals the city of Yogyakarta.This study is a descriptive study using a case study approach. Subjects of this study consisted of three medical records clerk and one IT officer. The object of this study is the implementation of imaging (MRI) in the depreciation file medical records in hospitals in Yogyakarta.Based on interviews and observations, imaging process (MRI) is one of the stages in the implementation of depreciation medical record file. Stages in the medical record file shrinkage in Yogyakarta City Hospital is a medical record file sorting, checking the last visit to the health Information System (hIS), the process of imaging (imaging), move the sheet of medical records into a folder, and enter the medical record sheet not worth order to the warehouse. while activity in the process of imaging (MrI) in Yogyakarta City hospital medical record sheet includes sorting, scanning, and storage. Factors that affect the implementation process of imaging (MrI) in hospitals Yogyakarta City is divided into 5 groups: the man (human resources), money, machine (engine), method (method), and materials. Obstacles in the implementation process of imaging (MrI) is the lack of human resources (hr), there is no fixed procedure and work instructions, the results of imaging (MRI) is not connected to the Health Information System (hIS) hospital Yogyakarta, there was no budget imaging tool (imaging) for large-size sheet of medical records.

Analisa Penomoran DI Puskesmas Sugihmukti Guna Mencegah Tertukarnya Berkas Rekam Medis

2021

The implementation of medical record numbering at the Sugihmukti Health Center applies a Family Numbering System, where documents in one family will be stored in one folder and given an identity with a family number. This Family Numbering System provides convenience in retrieval of Medical Records, saves storage space, and prevents medical record files from being exchanged. The medical record storage shelves at the Sugihmukti Health Center are grouped based on the area where the patient lives, making it easier for officers to find the file. The purpose of this study was to determine the cause of medical record files being confused, to identify the medical record numbering system at the Sugihmukti Health Center. This research method uses qualitative methods and descriptive cases. The population is 40,020 medical record files and the sample is 4,002 medical record files as respondents. The numbering classification used is the first 2 digits, namely the area code, the middle 4-6 digits...

Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Dan Pengambilan Rekam Medis DI Uptd Rawat Inap Cisitu

Jurnal Kesehatan Tambusai

Pendahuluan: Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui penyelenggaraan rekam medis. Pelaksanaan rekam medis di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cisitu salah satunya penyelenggaraan sistem penyimpanan dan pengambilan rekam medis yang merupakan faktor penting dalam pemberian pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem penyimpanan dan pengambilan rekam medis di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cisitu. Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi 3 orang petugas pendaftaran. Sampel terdiri dari 2 orang petugas pendaftaran yang berhubungan langsung dengan penyimpanan rekam medis dengan teknik sampling purposif. Tenik pengumpulan data dengan cara observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Hasil: dalam pelaksanaan rekam medis di UPTD Puskesmas Rawat Inap Cisitu menggunakan sentralisasi, penjajaran menggunak...

Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif DI Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management), 2016

Berdasarkan observasi secara langsung di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu Berkas rekam medis telah banyak yang menumpuk di rak filling, sehingga dilakukan penyusutan dan akan melakukan pemusnahan berkas rekam medis inaktif.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif Di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif, Populasi dalam penelitian ini yaitu 1000 Berkas Rekam Medis Inaktif di, sampel sebanyak 285 BRM Inaktif dengan teknik pengambilan Non Probality sampling dengan jenis Consecutive sampling. Menggunakan data sekunder, diolah secara univariat. Penelitian dilaksanakan bulan Januari Tahun 2016 di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu, bertempat di ruang penyimpanan berkas rekam medis aktif dan inaktif. Hasil Penelitian, dari jumlah sampel yaitu 285 berkas rekam medis didapat 54 (18,9%) yang belum bisa disusutkan dan 231 (81,1%) sudah siap disusutkan karena...

Pendampingan Pelaksanaan Retensi Rekam Medis DI Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta

Indonesian Journal of Health Information Management Services

Puskesmas Gedongtengen belum pernah melakukan penyusutan berkas rekam medis, akibatnya ruang penyimpanan terjadi penumpukan berkas, menjadi sempit dan pencarian menjadi sulit dan lama. Ketersediaan berkas membantu kualitas mutu pelayanan rekam medis. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui konsultasi, pendampingan hingga implementasi pengelolaan berkas rekam medis aktif, inaktif, sistem penyimpanan dan rencana pemusnahan. Puskesmas memiliki sistem penyimpanan rekam medis aktif dan inaktif, tetapi belum mempunyai jadwal retensi. Jumlah entry data rekam medis inaktif yang dilakukan pada bulan Maret 2022 yaitu 7.301 berkas dengan rata-rata kegiatan retensi 487 berkas rekam medis inaktif setiap harinya. Pada bulan April 2022 yaitu 8.574 berkas dengan rata-rata kegiatan retensi 715 berkas rekam medis inaktif setiap harinya. Pada berkas rekam medis yang telah dilakukan entry data masih ditemukan berkas rekam medis aktif karena beberapa petugas memilah berkas untuk dipindahkan ke penyimpanan...